Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS

KELOMPOK PADA PASIEN Tn.V DENGAN ASUHAN


KEPERAWATAN PASIEN HARGA DIRI RENDAH
DI RUANG SRIKAYA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program


Pendidikan Diploma III Kesehatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan
Prodi DIII Keperawatan Palu

Oleh

Nurhasana
NIM. PO7120115043

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN PALU
2018
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN PALU

Nurhasana. 2018. Penerapan Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi


Pada Tn. V Dengan Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah di
Ruang Srikaya RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Karya
Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan Palu Jurusan Keperawatan Palu
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu. Pembimbing (1)
Amyadin (2) Moh. Fadli Dg Patompo

ABSTRAK

(ix + 57 halaman + 1 tabel + 2 gambar + 7 lampiran)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, jumlah


kasus gangguan kesehatan jiwa 2017 yaitu 3.417 kasus. Harga diri rendah adalah
evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dan
dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan. Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan penerapan pemberian terapi aktifitas kelompok pada
asuhan keperawatan pasien harga diri rendah di RSUD Madani Provinsi Sulawesi
Tengah.
Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan jenis penelitian yaitu
studi kasus deskriptif. Penelitian ini telah dilaksanakan di RSUD Madani Provinsi
Sulawesi Tengah dimulai sejak tanggal 27 Juni - 9 Juli 2018. Subyek penelitian
adalah Tn. V yang dirawat di ruang Srikaya RSUD Madani Provinsi Sulawesi
Tengah dengan diagnosa Schizofrenia.
Hasil penelitian didapatkan bahwa tindakan Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi (TAKS) sebanyak 4 kali yaitu sesi 1, sesi 2, dan sesi 3 sebanyak 2 kali
pertemuan dikarenakan klien masih belum mencapai tujuan sesi 3 yaitu mampu
bercakap-cakap dengan anggota kelompok lain sehingga sesi 3 dilakukan kembali
pada pertemuan berikutnya dan pada akhirnya klien dapat dan mampu bercakap-
cakap dengan anggota kelompok yang lain.
Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penelitian yang
dilakukan telah sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan dimana pemberian
terapi aktivitas kelompok dapat meningkatkan harga diri pasien. Diharapkan
dengan penelitian ini perawat memiliki tanggung jawab dan keterampilan yang
baik serta selalu berkomunikasi dengan tim kesehatan yang lain dalam
memberikan asuhan keperawatan khususnya pada klien dengan kasus harga diri
rendah.

Kata Kunci : Harga Diri Rendah, Terapi Aktivitas Kelompok.


Daftar Pustaka : 10 Pustaka (2012-2017).
PENDAHULUAN Fenomena gangguan jiwa saat ini

Harga diri rendah adalah evaluasi diri mengalami peningkatan yang sangat tinggi

dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri dan mengalami peningkatan setiap tahunnya

yang negatif dan dapat secara langsung atau diberbagai belahan dunia. Berdasarkan data

tidak langsung diekspresikan. Salah satu dari World Health Organization (WHO, 2015

penyebab dari harga diri rendah yaitu berduka dalam Claudia, 2016) sekitar 450 juta orang di

disfungsional. Berduka disfungsional dunia menderita gangguan jiwa. WHO

merupakan pemanjangan atau tidak sukses menyatakan ada satu dari empat orang di

dalam menggunakan respon intelektual dan dunia menderita masalah mental dan

emosional oleh individu dalam melalui proses menyebutkan bahwa gangguan jiwa

modifikasi konsep diri berdasarkan persepsi merupakan masalah yang serius. Menurut

kehilangan. Penanganan pada klien pada National Institute Of Mental Health gangguan

gangguan jiwa dapat berupa terapi jiwa mencapai jumlah 13% dari keseluruhan

psikofarmakologis, terapi kejang listrik atau penyakit dan akan meningkat mencapai 25%

electro confulsif terapy (ECT) dan terapi pada tahun 2030. Maka akan menyebabkan

aktivitas kelompok. Dimana terapi aktivitas peningkatan prevalensi gangguan jiwa

kelompok merupakan suatu bentuk dari diberbagai Negara (Claudia, 2016).

psikoterapi yang kegiatannya diikuti oleh Berdasarkan data Dinas Kesehatan

beberapa klien pada saat yang sama serta Provinsi Sulawesi Tengah, jumlah kasus

dipandu oleh satu atau lebih terapis. Terapi gangguan kesehatan jiwa di Sulawesi Tengah

aktivitas kelompok untuk pasien harga diri pada tahun 2016 mencapai 7.147 kasus,

rendah berbentuk terapi aktivitas kelompok namun pada tahun 2017 mengalami penurunan

stimulus persepsi yang terdiri dari identifikasi menjadi 3.417 kasus. Sedangkan menurut data

hal positif diri dan melatih aspek positif pada rekam medik RSUD Madani Provinsi

diri (Fajariyah, 2012). Sulawesi Tengah, jumlah pasien jiwa pada


tahun 2016 berjumlah 745 orang dan pada dimulai sejak tanggal 27 Juni - 9 Juli 2018.

tahun 2017 mengalami kenaikan 80% menjadi Subyek penelitian adalah Tn. V yang dirawat

1.990 orang. Sedangkan jumlah pasien jiwa di ruang Srikaya RSUD Madani Provinsi

yang mengalami harga diri rendah pada tahun Sulawesi Tengah dengan diagnosa

2016 mencapai 60 orang dan mengalami Schizofrenia.

kenaikan pada tahun 2017 menjadi 76 orang.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Di RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah
Dalam pengkajian terhadap klien
rutin dilakukan kegiatan terapi aktivitas
didapatkan hasil bahwa klien masuk IGD
kelompok 2 kali seminggu. Jenis terapi
karena mengamuk dan membanting barang di
aktivitas kelompok yang paling sering
rumah, klien mempunyai riwayat mengalami
dilakukan adalah terapi aktivitas kelompok
gangguan jiwa dan pernah putus obat,
sosialisasi (TAKS). Pasien yang mengikuti
pengalaman masa lalu klien yang tidak
kegiatan tersebut pasien yang kooperatif dan
menyenangkan adalah berhenti dari
sudah dilakukan identifikasi sebelumnya.
pekerjaannya, klien merasa tidak berguna
TUJUAN
karena sudah lama tidak bekerja, klien ingin
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
bekerja yang nyaman dan menginginkan
penerapan pemberian terapi aktifitas
semua seperti saudaranya. Data tersebut
kelompok pada asuhan keperawatan pasien
sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
harga diri rendah di RSUD Madani Provinsi
Damaiyanti, 2012 yaitu berbagai faktor
Sulawesi Tengah.
menunjang terjadinya perubahan dalam
METODE PENELITIAN
konsep diri seseorang.Dalam tinjauan life
Metode yang digunakan adalah studi
Span History klien, penyebab terjadinya harga
kasus dengan jenis penelitian yaitu studi kasus
diri rendah adalah pada masa kecil sering
deskriptif. Penelitian ini telah dilaksanakan di
disalahkan, jarang diberi pujian atas
RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah
keberhasilannya. Saat individu mencapai masa
remaja keberadaanya kurang dihargai tidak kemajuan fungsi kognitif dan afektif,

diberi kesempatan dan tidak diterima. meningkatkan identitas diri, menyalurkan

Menjelang dewasa awal sering gagal di emosi secara konstruktif, serta dapat

sekolah, pekerjaan atau pergaulan. Harga diri meningkatkan keterampilan hubungan

rendah muncul saat lingkungan cenderung interpersonal atau sosial.

mengucilkan dan menuntut lebih dari Dalam pelaksanaan terapi aktivitas

kemampuannya. kelompok sosialisasi (TAKS) terdapat 7 sesi

Dari data yang telah didapatkan, dapat pemberian terapi yang terdiri dari

kita simpulkan beberapa masalah keperawatan meningkatkan kemampuan memperkenalkan

yang terdiri dari gangguan konsep diri: harga diri, kemampuan berkenalan, kemampuan

diri rendah, isolasi sosial: menarik diri dan bercakap-cakap, kemampuan klien bercakap-

koping individu tidak efektif. cakap dengan topik tertentu, kemampuan

Setelah didapatkan diagnosa bercakap-cakap masalah pribadi, kemampuan

keperawatan, kemudian peneliti menentukan bekerjasama, sampai mengevaluasi

rencana keperawatan yang akan di kemampuan sosialisasi.

implementasikan kepada klien yaitu Pada kasus Tn.V, klien diberikan

melakukan tindakan terapi aktivitas kelompok tindakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi

sosialisasi (TAKS). Tindakan ini bertujuan (TAKS) sebanyak 4 kali yaitu sesi 1, sesi 2,

untuk meningkatkan harga diri klien.Menurut dan sesi 3 sebanyak 2 kali pertemuan

Purwaningsih, 2012 terapi aktivitas kelompok dikarenakan klien masih belum mencapai

sosialisai (TAKS) mempunyai beberapa tujuan sesi 3 yaitu mampu bercakap-cakap

manfaat seperti, meningkatkan kemampuan uji dengan anggota kelompok lain sehingga sesi 3

realitas melalui komunikasi dan umpan balik dilakukan kembali pada pertemuan berikutnya

dengan atau dari orang lain, melakukan dan pada akhirnya klien dapat dan mampu

sosialisasi, membangkitkan motivasi untuk bercakap-cakap dengan anggota kelompok


yang lain. Klien diberikan terapi aktivitas gangguan Harga Diri Rendah dapat ditarik

kelompok sosialisasi (TAKS) hanya sampai kesimpulan bahwa:

sesi 3 saja dikarenakan waktu penelitian yang 1. Dalam pengkajian terhadap klien

hanya 2 minggu saja. Namun, dalam program didapatkan hasil bahwa klien masuk

rumah sakit klien tetap diberikan terapi IGD karena mengamuk dan

aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) sampai membanting barang di rumah, klien

selesai dan memenuhi target sesuai tujuan mempunyai riwayat mengalami

yang ada. gangguan jiwa dan pernah putus obat,

Dalam pelaksanaan terapi aktivitas pengalaman masa lalu klien yang tidak

kelompok sosialisasi (TAKS) peran dari menyenangkan adalah berhenti dari

perawat atau terapis sangat penting sekali. pekerjaannya, klien merasa tidak

Menurut Kaplan & Sadock, 1997 dalam berguna karena sudah lama tidak

Purwaningsih, 2012 mengatakan bahwa iklim bekerja, klien ingin bekerja yang

yang ditimbulkan oleh kepribadian ahli terapi nyaman dan menginginkan semua

adalah agen perubahan yang kuat. Ahli terapi seperti saudaranya.

lebih dari sekedar ahli yang menerapkan 2. Dari data yang telah didapatkan, dapat

teknik; ahli terapi memberikan pengaruh kita simpulkan beberapa masalah

pribadi yang menarik variabel tertentu seperti keperawatan yang terdiri dari

empati, kehangatan dan rasa hormat. Gangguan konsep diri: harga diri

KESIMPULAN DAN SARAN rendah, Isolasi sosial: menarik diri dan

A. Kesimpulan mekanisme koping tidak efektif.

Setelah peneliti melakukan tindakan 3. Setelah didapatkan masalah

Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok keperawatan, kemudian peneliti

Sosialisasi pada Tn. V yang mengalami menentukan rencana keperawatan yang

akan diimplementasikan kepada klien


yaitu melakukan tindakan terapi berikutnya dan pada akhirnya klien

aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS). dapat dan mampu bercakap-cakap

Tindakan ini bertujuan untuk dengan anggota kelompok yang lain.

meningkatkan harga diri klien. Klien diberikan terapi aktivitas

4. Dalam pelaksanaan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) hanya

kelompok sosialisasi (TAKS) terdapat sampai sesi 3 saja dikarenakan waktu

7 sesi pemberian terapi yang terdiri penelitian yang hanya 2 minggu saja.

dari meningkatkan kemampuan Namun, dalam program rumah sakit

memperkenalkan diri, kemampuan klien tetap diberikan terapi aktivitas

berkenalan, kemampuan bercakap- kelompok sosialisasi (TAKS) sampai

cakap, kemampuan klien bercakap- selesai dan memenuhi target sesuai

cakap dengan topik tertentu, tujuan yang ada.

kemampuan bercakap-cakap masalah B. Saran

pribadi, kemampuan bekerjasama, 1. Bagi RSUD Madani Provinsi Sulawesi

sampai mengevaluasi kemampuan Tengah

sosialisasi. Pada kasus Tn. V, klien Diharapkan agar lebih

diberikan tindakan terapi aktivitas meningkatkan mutu pelayanan

kelompok sosialisasi (TAKS) sebanyak kesehatannya terutama pada pelayanan

4 kali yaitu sesi 1, sesi 2, dan sesi 3 keperawatan jiwa, agar pasien akan

sebanyak 2 kali pertemuan lebih merasa puas lagi terhadap

dikarenakan klien masih belum pelayanan keperawatan di RSUD

mencapai tujuan sesi 3 yaitu mampu Madani Provinsi Sulawesi Tengah.

bercakap-cakap dengan anggota 2. Bagi Perawat

kelompok lain sehingga sesi 3 Diharapkan terapi aktivitas

dilakukan kembali pada pertemuan kelompok sosialisasi (TAKS) lebih


sering diberikan kepada pasien agar 2017.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
dapat meningkatkan mutu pelayanan Tengah 2017. Palu

kesehatan pada pasien dengan asuhan Fajariyah. 2012. Asuhan Keperawatan


Dengan Gangguan Harga Diri
keperawatan harga diri rendah di Rendah. Jakarta: Trans Info Media.

RSUD Madani Provinsi Sulawesi Pamungkas, R.A. 2017. Metodologi Riset


Keperawatan. Jakarta: Trans Info
Tengah. Media.

3. Bagi Institusi Pendidikan Purwaningsih. 2012. Asuhan Keperawatan


Jiwa. Yogyakarta: nuMed.
Diharapkan selalu memberikan
Keliat, B.A & Pawirowiyono. 2016.
mutu pelayanan yang lebih berkualitas Keperawatan Jiwa “Terapi Aktivitas
Kelompok” Edisi 2. Jakarta: EGC.
sehingga dapat menghasilkan lulusan
Yosep, H.I. 2016. Buku Ajar Keperawatan
perawat profesional, terampil, inovatif, Jiwa. Bandung: Refika Aditama.

dan bermutu dalam memberikan Widianti. 2017. Aplikasi Terapi Spesialis


Keperawatan Jiwa Pada Pasien
pelayanan asuhan keperawatan secara Skizofrenia Dengan Harga Diri
Rendah Kronis di RSMM Jawa Barat.
komprehensif. Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

Claudia. 2016. Pengaruh Pemberian


Pendidikan Kesehatan Tentang
Pencegahan Pasung Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Kader
Kesehatan di Desa Mancasan.
Surakarta.

Damaiyanti. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa.


Bandung: Refika Aditama

Deden. 2013. Keperawatan Jiwa: Konsep dan


Kerangka Kerja Asuhan Keperawatan
Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah 2016.


Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah 2016. Palu

Anda mungkin juga menyukai