DI SUSUN OLEH :
1
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Disahkan
Pada tanggal :
Hari :
Mengetahui,
Kepala Ruangan
NIP.196805301989032002
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penyusunan Proposal Terapi Aktivitas Kelompok ini dapat
terselesaikan. Proposal Terapi Aktivas Kelompok ini disusun untuk memenuhi salah
satu persyaratan penyelesaian pendidikan Program Studi Profesi Ners STIKES DIAN
HUSADA . Selama proses penyusunan proposal ini mahasiswa/mahasiswi dibimbing
dan dibantu oleh berbagai pihak.
Semoga amal kebaikannya diterima oleh Allah SWT.Dalam penyusunan
proposal ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Berdasarkan permasalahan dan data di atas kami mencoba ingin
mengaplikasikan pelaksaan terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Persepsi untuk
mendapatkan pengalaman praktek secara nyata di lapangan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Umum
Untuk membantu Klien dalam mengendalikan perilaku yang berkaitan
dengan halusinasinya sehingga klien bisa berhubungan secara realita
1.2.2 Khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasinya yang melipuiti isi,frekuensi perasaan
saat halusinasi serta tindakan yang dilakukan saat terjadi halusinasi
b. Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaanya
c. Klien mampu meyebutkan cara mengontrol halusinasinya
d. Klien dapat memilih cara mengontrol cara halusinasinya
e. Klien dapat melaksanakan cara baru yang dipilih untuk mengontrol
halusinasinya
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Klien
Sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan klien dengan konsumen jiwa
sehat dalam kelompok secara bertahap
1.3.2 Manfaat Bagi Terapis
a. Sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan jiwa secara
holistik
b. Sebagai terapi modalitas yang dapat dipilih untuk mengoptimalkan
Strategi Pelaksanaan dalam implementasi rencana tindakan keperawatan
klien.
5
1.3.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai informasi untuk pihak akademisi, pengelola dan sebagai bahan
kepustakaan, khususnya bagi mahasiswa keperawatan sebagai aplikasi dari
pelayanan Mental Health Nurse yang optimal pada klien dengan konsumen
jiwa sehat.
1.3.4 Manfaat Bagi Ruang Flamboyan RS Jiwa dr.Radjiman Wediodiningrat
Lawang
Sebagai masukan dalam implementasi asuhan keperawatan yang holistik pada
pasien dengan konsumen jiwa sehat, sehingga diharapkan keberhasilan terapi
lebih optimal.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
2.1 Pengertian
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu orang
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama. Anggota
kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani
sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif,
kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik. Semua kondisi ini akan
mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelompok memberi dan
menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam
kelompok(Keliat, 2011).
7
2.3 Jenis Terapi Kelompok
1. Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga
sebagai unit penanganan (treatment unit).Tujuan terapi keluarga adalah agar
keluarga mampu melaksanakan fungsinya. Untuk itu sasaran utama terapi
jenis ini adalah keluarga yang mengalami disfungsi; tidak bisa melaksanakan
fungsi-fungsi yang dituntut oleh anggotanya
2. Kelompok terapeutik
Kelompok terapeutik membantu mengatasi stress emosi, penyakit fisik krisis,
tumbuh kembang, atau penyesuaian sosial, misalnya, kelompok wanita hamil
yang akan menjadi ibu, individu yang kehilangan, dan penyakit terminal.
Banyak kelompok terapeutik yang dikembangkan menjadi self-help-group.
Tujuan dari kelompok ini adalah sebagai berikut:
a. Mencegah masalah kesehatan;
b. Mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok;
c. Mengingatkan kualitas kelompok. Antara anggota kelompok saling
membantu dalam menyelesaikan masalah.
3. Terapi Aktivitas Kelompok
TAK adalah manual, rekreasi, dan teknik kreatif untik menfasilitasi
pengalaman seseorang serta meningkatkan perawatan diri dan harga
diri.Aktivitas yang digunakan sebagai terapi didalam kelompok yaitu
membaca puisi, seni, musik, menari, dan literatur.Terapi aktivitas kelompok
dibagi menjadi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi
kognitif/Sensori, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas
kelompok stimulasi realita, dan terapi aktivitas kelompok Stimulasi Sensori.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/Sensori melatih
mensensorikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami,
diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi
adaptif.Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori digunakan sebagai
stimulus pada sensori klien.Terapi aktivitas kelompok orientasi realita melatih
8
klien mengorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien.Terapi
aktivitas kelompok Stimulasi Sensori untukmembantu klien melakukan
Stimulasi Sensori dengan individu yang ada disekitar klien.
9
a. Mencatat serta mengamati respon klien.
b. Mengamati jalannya aktifitas terapi.
c. Mencegah peserta droup out.
a. TAK Sosialisai diindikasikan pada klien dengan masalah isolasi soial dan
gangguan interaksi sosial
b. TAK Stimulasi Sensori diindikasikan pada klien dengan gangguan stimulasi
sensori
c. TAK Orientasi Realita diindikasikan pada klien dengan halusinasi yang
terkontrol dan waham
d. TAK Stimulasi Persepsi diindikasikan pada klien dengan halusinasi
e. TAK Peningkatan Harga Diri diindikasikan pada klien dengan gangguan
konsep diri
f. TAK Penyaluran Energi diindikasikan pada klien dengan perilaku kekerasan
2.5 Indikasi
a. Klien Psikotik
b. Klien yang mengalami stress dalam kehidupannya
c. Klien dengan masa anak-anak tidak menyenangkan
d. Klien dengan ketergantungan napza
10
BAB III
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
3.1 PENGERTIAN
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009).
11
2. CO leader
Tugas:
a. Membuka acara
b. Mendampingi leader
c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
e. Menutup acara diskusi
3. Fasilitator
Tugas:
a. memberikan stimulus dan memotifator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalan terapi.
4. Observer
Tugas:
b. Mengobservasi jalannya kegiatan
c. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
5. Tugas Klien
a. Mengikuti seluruh kegiatan;
b. Berperan aktif dalam kegiatan;
c. Mengikuti proses evaluasi.
12
Nama Peserta / klien
No Nama Peserta Masalah Keperawatan
1 Ny. S Gangguan Persepsi Sensori
2 Ny. W Gangguan Persepsi Sensori
3 Ny. N Gangguan Persepsi Sensori
4 Ny. E Gangguan Persepsi Sensori
5 Ny. N Gangguan Persepsi Sensori
Nama Terapis
Sesi Leader Co. Leader Fasilitator Fasilitator
Observer
1 2
SESI 1 Murni Maulidiya Inayatul Dwi .U Ria Sova
13
3.6 TEKNIK PELAKSANAAN
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI I: MENGENAL HALUSINASI
B. Tujuan
1. Klien mengenal isi halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal frekuensi halusinasi
4. Klien mengenal perasaan bila mengalami halusinasi
C. Sasaran
1. Kooperatif
2. Tidak terpasang restrain.
D. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam satu lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
14
E. MAP
F K L
Keterangan :
L : Leader K K
Co: Co Leader
F : Fasilitator O
F
O : Observer
K : Klien
K C K
o
F. Alat
1. Sound system
2. Spidol
3. Papan tulis (white board)
4. Papan nama
G. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
H. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan
sensori persepsi: Halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi validasi: terapis menanyakan perasaan peserta hari ini.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
15
2) Terapis menjelaskan aturan main
a) Masing-masing klien memperkenalkan diri: nama, nama panggilan
b) Jika ada klien yang mau meninggalkan kelompok harus meminta
izin pada terapis
c) Lama kegiatan 30 menit
d) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Kerja
a. Terapi memperkenalkan diri (nama, dan nama paggilan) teraah jarum jam
b. Terapis menjelaskan yang akan dilaksanakan, yaitu masing-masing klien
membagi pengalaman tentang halusinasi yang mereka alami dengan
menceritakan:
1) Isi halusinasi
2) Waktu terjadinya
3) Frekuensi halusinasi
4) Perasaan yang timbul saat mengalami halusinasi.
c. Meminta klien menceritakan halusinasi yang dialami secara berurutan
dimulai dari klien yang ada disebelah kiri terapis, seterusnya bergiliran
searah jarum jam.
d. Saat seorang klien menceritakan halusinasi, setelah cerita selesai terapis
mempersilahkan klien lain untuk bertanya sebanyak-banyaknya 3
pertanyaan.
e. Lakukan kegiatan (b) sampai semua klien selesai mendapat giliran.
f. Setiap kali klien bias menceritakan halusinasinya, terapis memberikan
pujian.
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan anggota kelompok.
16
b. Rencana tindakan lanjut
1) Terapi menganjurkan kepada peserta jika mengalami halusinasi segera
menghubungi perawat atau teman lain .
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapi membuat kesepakatan dengan klien kegiatan TAK berikutnya
yaitu belajar mengontrol halusinasi.
2) Terapis membuat kesepakatan dengan klien dan tempat TAK
berikutnya.
1. Menyebutkan isi
halusinasi
2. Menyebutkan waktu
halusinasi
3. Menyebutkan frekuensi
halusinasi
4. Menyebutkan perasaan
bila halusinasi timbul
Jumlah
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama peserta TAK, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK,
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi nilai sebagai berikut:
dilakukan = 1, tidak dilakukan = 0,
3. Apabila peserta TAK yang bisa menjawab ada 5 orang dengan nilai ≥ 3 bisa
lanjut ke TAK sesi selanjutnya,
4. Apabila peserta TAK yang bisa menjawab kurang dari 5 orang maka harus
mengulang TAK lagi.
17
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI II: MENGONTROL HALUSINASI: MENGHARDIK
A. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusnasi.
2. Klien dapat memahami dinamika halusinasi
3. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
4. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
B. Setting
1. Klien duduk melingkar
2. Kelompok ditempat yang tenang
C. Alat
1. Sound system
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Simulasi
18
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mempersiapkan alat
b. Mempersiapkan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapi mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien hari ini
2) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang telah terjadi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapis menjelaskan aturan main
a) Lama kegiatan 45 meint
b) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal dan akhir
c) Jika akan meninggalkan kelompok, klien harus meminta izin.
3. Kerja
a. Terapi meminta masing-masing klien secar berurutan searah jarum jam
menceritakan apa yang dilakukan jika mengalami halusinasi dan apakah itu
bias mengatasi halusinasinya.
b. Setiap selesai klien menceritakan pengalamannya, terapis memberikan
pujian dan mengajak peserta lain memberikan tepuk tangan.
c. Terapi menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
d. Terapi memperagakan cara menghardik halusinasi
e. Terapi meminta masing-masing klien memperagakan menghardik
halusinasi dimulai dari peserta disebelah kiri terapi berurutan searah jarum
jam sampai semua peserta mendapat giliran.
f. Terapi memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat
setiap klien bertepuk tangan saat setiap klien selesai memperagakan
menghardik halusinasi.
19
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapi menyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapi memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Terapi menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang sudah
dipelajari jika halusinasi muncul
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama peserta TAK, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK,
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi nilai sebagai berikut:
20
dilakukan = 1, tidak dilakukan = 0,
3. Apabila peserta TAK yang bisa menjawab ada 5 orang dengan nilai ≥ 3 bisa
lanjut ke TAK sesi selanjutnya,
4. Apabila peserta TAK yang bisa menjawab kurang dari 5 orang maka harus
mengulang TAK lagi.
21
BAB IV
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
4.1 SESI 1
Sesi I : Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Hari : Sabtu 18-06-2022
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Di Taman Flamboyan
Mengenal Halusinasi
No Peran Nama Mahasiswa
1 Leader Murni Nur H
2 Co Leader Maulidiya Dwi Astanti
3 Observer Ria Sova
4 Fasilitator 1 Inayatul Karomah
5 Fasilitator 2 Dwi Utami
Nama Klien
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5
Menyebut Isi 1 1 1 1 1
1
Halusinasi
Menyebutkan Waktu 1 1 1 1 1
2
terjadi Halusinasi
Menyebut Situasi 1 1 1 1 1
3
Halusinasi Muncul
Menyebut Perasaan 1 1 1 1 1
4
saat berhalusinasi
Jumlah 4 4 4 4 4
22
Penjelasan :
1) Ny. S setelah di lakukan TAK sesi 1 mampu mengenal isi halusinasi, mampu
menyebutkan waktu terjadi halusinasi, mampu menyebut situasi halusinasi
muncul, mampu menyebut perasaan saat berhalusinasi.
2) Ny. W setelah di lakukan TAK sesi 1 mampu mengenal isi halusinasi, mampu
menyebutkan waktu terjadi halusinasi, mampu menyebut situasi halusinasi
muncul, mampu menyebut perasaan saat berhalusinasi.
3) Ny. N setelah di lakukan TAK sesi 1 mampu mengenal isi halusinasi, tidak
mampu menyebutkan waktu terjadi halusinasi, mampu menyebut situasi
halusinasi muncul, mampu menyebut perasaan saat berhalusinasi.
4) Ny. E setelah di lakukan TAK sesi 1 mampu mengenal isi halusinasi, mampu
menyebutkan waktu terjadi halusinasi, mampu menyebut situasi halusinasi
muncul, mampu menyebut perasaan saat berhalusinasi.
5) Ny. N setelah di lakukan TAK sesi 1 mampu mengenal isi halusinasi, tidak
mampu menyebutkan waktu terjadi halusinasi, mampu menyebut situasi
halusinasi muncul, mampu menyebut perasaan saat berhalusinasi.
Dokumentasi dari hasil observer pelaksanaan TAK:
a) Leader mampu memimpin jalannya TAK.
b) Perlengkapan TAK lengkap.
4.2 SESI II
Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Hari : Sabtu 18- 06 - 2022
Waktu : 09. 00 WIB
Tempat : Di Taman Flamboyan
23
Kemampuan Menghardik Halusinasi
No Peran Nama Mahasiswa
1 Leader Murni Nur H
2 Co Leader Maulidiya Dwi Astanti
3 Observer Ria Sova
4 Fasilitator 1 Inayatul Karomah
5 Fasilitator 2 Dwi Utami
Nama Klien
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5
1. Menyebutkan cara
yang selama ini 1 1 1 1 1
digunakan mengatasi
halusinasi
2. Menyebutkan 1 1 1 1 1
efektivitas cara
3. Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi 1 1 1 1 1
dengan menghardik
4. Memperagakan
menghardik 1 1 1 1 1
halusinasi
4 4 4 4 4
Jumlah
Penjelasan :
1) Ny. S setelah di lakukan TAK sesi 2 mampu menyebutkan cara yang selama ini
digunakan mengatasi halusinasi, mampu menyebutkan efektivitas cara, mampu
menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik, mampu
memperagakan menghardik halusinasi.
2) Ny. W setelah dilakukan TAK sesi ke 2 tidak mampu menyebutkan cara yang
selama ini digunakan mengatasi halusinasi, mampu menyebutkan efektivitas
cara, tidak mampu menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik,
mampu memperagakan menghardik halusinasi.
3) Ny. E setelah di lakukan TAK sesi 2 mampu menyebutkan cara yang selama ini
digunakan mengatasi halusinasi, mampu menyebutkan efektivitas cara, mampu
24
menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik, mampu
memperagakan menghardik halusinasi.
4) Ny.N setelah di lakukan TAK sesi 2 mampu menyebutkan cara yang selama ini
digunakan mengatasi halusinasi, mampu menyebutkan efektivitas cara, mampu
menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik, mampu
memperagakan menghardik halusinasi.
5) Ny. N setelah di lakukan TAK sesi 2 mampu menyebutkan cara yang selama ini
digunakan mengatasi halusinasi, mampu menyebutkan efektivitas cara, mampu
menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik, mampu
memperagakan menghardik halusinasi.
25
BAB V
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setelah melakukan TAK pada klien dengan gangguan sensori persepsi
halusinasi. Dapat diambil kesimpulan TAK yang dilakukan berjalan dengan
lancar karena adanya faktor intrinsik dan TAK memiliki dampak positif. Berikut
ini adalah hasil dari pelaksaan TAK :
1. Sesi I dari 1 peserta TAK, 5 peserta (100%) mampu mengenal halusinasinya
2. Sesi II dari 5 peserta TAK, 5 peserta (100%) yang mampu mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik.
3.2. Saran
Dari kesimpulan diatas kami menyarankan sebagai berikut:
26
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. (2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika
27