Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK

TINDAKAN KEPERAWATAN LANSIA


“ KONSEP TERAPI AKTIVITAS PADA LANSIA”

DOSEN : Sri Resky Mustafa, S.Kep.,Ns.M.Kep

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1/KELAS KEP.NON REGULER 2021

Afriandi
Dina
Femmy Tandilino
Handayani
Irma Tahir
Muh. Ayyub Irsyadullah Nasir
Nuralam
Suleha
Willem Melkies Dajera
Sumardi

STIKES GRAHA EDUKASI MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Esa Atas
segala taufik, hidayah, serta inayah-Nya yang senantiasa tercurah sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Keperawatan Gerontik dengan judul
"Konsep Terapi Aktivitas Pada Lansia” . Kami berharap laporan tugas ini dapat dijadikan
sebagai bahan referensi dan menjadi sumber pengetahuan kita tentang tindakan
keperawatan bagi lansia
Akhir kata, kami berharap laporan tugas ini dapat berguna bagi semua pihak,
kritik dan saran kami harapkan demi perbaikan tugas dimasa mendatang

Makassar, 26 Januari 2022

Kelompok 1
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Pada Lansia

1. Pengertian

Aktivitas kelompok merupakan sekumpulan individu yang mana memiliki relasi satu

sama lainnya yang berkaitan serta bersama-sama mengikuti aturan dan norma yang sama.

Theraphy aktivitas kelompok atau TAK adalah kegiatan yang ditujukan pada sekelompok

klien yang mana memiliki tujuan untuk bisa memberikan terapi bagi seluruh anggota di

dalam kelompok tersebut. Dengan adanya kelompok terapi tersebut maka dapat

meningkatkan kualitas hidup serta meningkatkan respon sosial. Terapi aktivitas kelompok ini

berupaya memfasilitasi beberapa klien yang bertujuan untuk membina hubungan sosial

sehingga nantinya dapat menolong klien untuk berhubungan sosial dengan orang lainnya

semisal mengajukan pertanyaan, menceritakan dirinya sendiri, berdiskusi, menyapa teman

kelompok dan masih banyak lainnya.

Terapia ktivitas kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan

perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan. Aktivitas

digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. dimana kelompok

menjadi dinamika interaksi yang saling bergantungan, saling membutuhkan dan menjadi

laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku

yang lama yang maladaptif.

2. Tujuan

Ada beberapa tujuan yang didapatkan dari terapi aktivitas kelompok antara lain adalah:

a. mengembangkan stimuluspersepsi

b. mengembangkan orientasi realitas


c. mengembangkan stimulus sensoris

d. mengembangkan sosialisasi

Terapi aktivitas kelompok ini dapat dilakukan dalam segala usia, termasuk kelompok usia

lansia. yang dimaksud dengan kelompok lansia adalah kelompok penduduk yang memiliki

rentang usia 60 tahun keatas. Pada masa lanjut usia, akan mulai terjadi proses menghilangkan

kemampuan jaringan yang digunakan untuk memperbaiki diri serta mempertahankan fungsi

normalnya dengan perlahan sehingga nantinya tidak bisa bertahan lagi pada infeksi serta

memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Jika dilihat dari sisi  biologis, kaum lansia merupakan orang yang mengalami proses

penuaan yang terjadi secara terus menerus, ditandai dengan adanya penurunan daya tahan

fisik seperti semakin rentan terhadap penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Hal ini

dikarenakan adanya perubahan di dalam struktur sel, jaringan , dan organ di dalamnya.

Jika dilihat dari sisi ekonomi, maka lansia dapat dipandang sebagai sebuah beban

dibandingkan sebuah sumber daya. Banyak yang beranggapan jika kehidupan di masa tua

tidak dapat memberikan banyak manfaat. Bahkan banyak pula yang beranggapan jika

kehidupan di masa tua dipersepsikan secara negatif sebagai sebuah beban dalam sebuah

keluarga dan masyarakat.

Namun jika dipandang dari segi sosial, maka lansia dapat dikatakan sebuah kelompok

sosial tersendiri. Di Negara Barat, penduduk yang masuk ke dalam kategori lansia

menduduki strata sosial yang berada di bawah kaum muda. Hal ini dapat dipandang dari

keterlibatannya dalam sumber daya ekonomi. Namun jika di Indonesia sendiri, penduduk

lanjut usia malah menduduki kelas sosial yang paling tinggi yang mana harus diharomati

oleh kaum yang lebih muda.


3. Manfaat

Ada bebrapa manfaat yang bisa dirasakan bagi kaum lansia yang mengikuti terapi aktivitas

kelompok, antara lain adalah:

a. Agar anggota di dalam kelompok tersebut merasa diakui, dimiliki, serta dihargai

eksistensinya oleh anggota lainnya di dalam kelompok

b. Membantu agar anggota kelompok lain yang berhubungan satu sama lainnya dan

merubah sikap dan perilaku yang maladaptive dan destrkutif

c. Sebagai tempat yang digunakan untuk berbagi pengalamn serta saling memantau satu

sama lainnya yang dipertuntukkan untuk menemukan solusi menyelsaikan masalah

4. Jenis-Jenis Terapi Aktivitas

Berikut ini terdapat beberapa jenis terpi yang bisa diterapkan sebagai aktivitas kelompok para

lansia, diantaranya:

a. Stimulasi Sensori (Musik)

Jenis terapi ini dapat berfungsi untuk mengungkapan perhatian, baik itu bagi pendengar

maupun bagi pemusik. kualitas dari musik sendiri memiliki andil terhadap fungsi-fungsi

untuk mengungkapkan perhatian yang mana terletak pada struktur dan urutan matematis,

yang mana mampu untuk menunjukkan pada ketidakberesan didalam kehidupan

seseorang. peran dan sertanya akan nampak dalam sebuah pengalaman musikal, semisal

menyanyi, menghasilkan integrasi pribadi yang dapat mempersatukan fisik, pikiran, dan

roh. Ada beberapa manfaat yang diberikan musik di dalam proses stimulasi ini antara lain

adalah :
1) Musik memberika banyak pengalaman yang ada didalam struktur

2) Musik memberikan pengalaman untuk mengorganisasi diri

3) Musik memberikan kesemapatan yang digunakan untuk pertemuan kelompok yang

mana didalamnnya individu telah mengutamakan kepentingan kelompok dibanding

dibanding kepentingan individu

Terapi kelompok untuk stimulus sensori pada pasien dengan kerusakan sensorik. teknik

yang digunakan antara lain memfasilitasi penggunaan panca indera dan kemampuan

mengekspresikan rangsangan baik dari sumber internal maupun eksternal. Tujuannya

meningkatkan kemampuan sensori, meningkatkan upaya untuk fokus, meningkatkan

kebugaran jasmani dan mengekpresikan perasaan.

b. Stimulasi Persepsi

Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi kecemasan pada lansia bisa dari

faktor keluarga, karena keluarga berperan penting dalam meningkatkan rasa percaya diri

lansia, kemudian faktor lingkungan dan bisa juga dengan terapi aktivitas kelompok

(TAK) stimulasi persepsi. Tujuan dari proses ini diharapkan respon klien menjadi lebih

adaptif dalam berbagai stimulus. Aktifitas yang akan dilakukan berupa stimulus dan

persepsi. Ada beberapa stimulus yang diberikan mulai dari membaca majalah, menonton

televisi, pengalaman dari masa lalu.

Terapi aktivitas kelompok (TAK)stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan

aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk

mendiskusikan dalam kelompok yang kemudian hasil diskusi kelompok dapat berupa

kesepakatan atau persepsi atau alternative penyelesaian masalah. Kegiatan yang


dilakukan dalam terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi yaitu seperti

menonton televisi, membaca majalan/koran, melihat gambar, dan menyanyi.

Tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok(TAK) stimulasi persepsi agar para

lansia mampu untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus

kepadanya. sedangkan tujuan khusus dari terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulus

persepsi agar lansia mampu mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya

dengan tepat dan mampu menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami

(Budi Anna Keliat dkk,2013).

Di dalam proses stimulasi ini klien akan dilatih mengenai cara mempersepsikan

stimulus yang telah disediakan ataupun yang sudah pernah dialami. Kemampuan untuk

mempersepsikan inilah yang akan dievaluasi dan ditingkatkan di dalam setiap sesinya.

c. Orientasi Realitas

Pada jenis terapi ini klien nantinya akan diorientasikan kepada kenyataan yang ada di

sekitarnya, mulai dari diri sendiri, orang lain yang ada di sekitar klien, hingga lingkungan

yang memiliki hubungan dan kaitanya dengan klien. Hal ini juga berlaku pada orientasi

waktu di saat ini, waktu yang lalu, hingga rencana di masa depan. Aktivitas yang

dilakukan dapat berupa orientasi orang, tempat, waktu, benda, serta kondisi yang nyata.

d. Sosialisasi

Pada terapi aktivitas kelompok sosialisasi Klien akan dibantu untuk bisa melakukan

sosialisasi dengan individu-individu di sekitar klien. Sosialiasi akan dilakukan secara

bertahap secara interpersonal, kelompok, maupun massa. Aktivitas yang dapat dilakukan

berupa latihan sosialisasi yang ada di dalam kelompok.


Prinsip Terapi Aktivitas Kelompok

Prinsip di dalam memilih pasien yang ikut dalam terapi aktivitas kelompok adalah dengan

homogenitas, yang dijelaskan pada poin-poin berikut ini:

1. Gejala Yang Sama

Misalnya saja dalam terapi aktivitas kelompok tersebut dikhususkan untuk pasien penderita

depresi, halusinasi, atau lainnya. Setiap terapi aktivitas kelompok tentunya memiliki tujuan

masing-masing yang spesifik untuk anggotanya. Setiap tujuan tersebut tentunya dapat dicapai

jika pasien-pasien di dalanya memiliki gejala atau masalah yang sama. Sehingga nantinya

pasien-pasien di dalam kelompok tersebut dapat bekerja sama dalam proses terapi.

2. Kategori Sama

Disini mengartikan jika pasien yang memiliki skor hampir sama dari kategorisasi. Pasien

yang  dapat diikutkan ke dalam terapi aktivitas kelompok merupakan pasien yang akut

dengan skor rendah hingga pasien pada tahap pro motion. Bila dalam sebuah terapi pasien-

pasien di dalamnya memiliki skor yang hampir sama tentu saja tujuan dalam terapi akan

tercapai dengan mudah.

3. Jenis Kelamin Sama

Pengalaman dalam terapi aktivitas kelompok yang dijalani pasien dengan memiliki gejala

yang sama, biasanya laki-laki akan mendominasi dibandingkan dengan kaum perempuan.

Sehingga akan lebih baik jika dibedakan.

4. Kelompok Umur Hampir Sama

Tingkat perkembangan pasien yang sama nantinya akan lebih memudahkan interaksi yang

terjadi antara pasien satu sama lainnya.


5. Jumlah Anggota Yang Efektif

Jumlah anggota kelompok di dalam sebuah terapi tentunya harus efektif. Jumlah yang efektif

biasanya sekitar 7-10 orang di dalamnya. Jika terlalu banyak pasien di dalamnya maka tujuan

terapi akan terasa sulit untuk dicapai karena kondisinya akan terlalu ramai dan kurangnya

perhatian terapis untuk pasien. Namun jika terlalu sedikit maka tentu saja interaksi yang

terjadi akan terasa sepi dan tujuan menjadi sulit tercapai.


Daftar Pustaka

Adriani R.Benya, dkk. 2021. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. CV.Adanu Abimata.
Indramayu

Khanza Savitra. https://dosenpsikologi.com/terapi-aktivitas-kelompok-pada-lansia

Anda mungkin juga menyukai