Anda di halaman 1dari 26

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Dislokasi Sendi

Asuhan Keperawatan pada


pasien dengan Dislokasi Sendi

L/O/G/O
Rizky Asta Pramestirini S.Kep.Ns.M.Kep
DEFENISI

• Dislokasi adalah cedera yang


menyebabkan ujung tulang mengalami
perubahan posisi dari posisi normal dan
artikulasi sendi hilang.(Brunner,2001:
Kneale.Julia.2011).
• Dis + lokasi;
- Kepala sendi keluar
dari mangkok sendi
- Subluksasi 
sebagian kepala
sendi
- Fraktur
DislokasiDisertai
dengan fr.
- Fraktur dan Dislokasi
Etiologi
1. Kongenital
Dislokasi yang terjadi sejak lahir,akibat kesalahan
pertumbuhan, paling sering terjadi pada sendi pinggul
2. Spontan atau patologik
Dislokasi akibat penyakit struktur sendi dan jaringan
sekitar sendi.misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis
tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang
berkurang.
3. Traumatik
merupakan kedaruratan ortopedik((pasokan darah,
susunan saraf rusak dan mengalami stress berat,
kematian jaringan akibat anoksia). Terjadi karena
trauma yang kuat dan dpt merusak struktur sendi dan
jar sekitar. Contoh pd cedera olah raga, kecelakaan.
Patofisiologi
• Faktor fisik, patologiksendi bergerak lebih
dari jangkauan normalnya kegagalan
tekanan (komponen tulang sendi, ligamen &
kapsula fibrous) dislokasi sendi.
Manifestasi Klinik
1. Nyeri
2. Perubahan kontur sendi(deformitas)
• Hilangnya penonjolan tulang yg normal
• Perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi
(pemendekan)
4. Kehilangan mobilitas normal (terbatasnya
pergerakan)
5. Adanya pembengkakan dan kekakuan
(Brunner, 2001:Kneale Julia,2011)
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan radiologi untuk memastikan
arah dislokasi dan apakah disertai fraktur;
X-ray dan CT Scan
Komplikasi
A. Komplikasi Dini
1) shock
2) sepsisterutama yg terbuka
3) nekrosis kepala sendi
B. Komplikasi Lanjut
1) Kekakuan sendi bahu
2) Dislokasi yg berulang
3) ggg pertumbuhan cacat
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan RRR
1. Reposisi segera.mengembalikan posisi kaput
a)tertutup
Dislokasi sendi kecil dapat direposisi di
tempat
kejadian tanpa anestesi, misalnya : dislokasi
siku,
dislokasi bahu,
b) Terbuka (open reduction), jika:
- gagal reposisi tertutup mis: dislokasi
disertai
fraktur
- neglected cases & dislokasi lama
2. Retaining mempertahankan hasil reposisi
3. Rehabilitation mengembalikan pd fungsi
Macam Dislokasi
A. Dislokasi Sendi Jari

 Sendi jari mudah mengalami dislokasi dan bila tidak


ditolong dengan segera sendi tersebut akan menjadi
kaku kelak.
 sendi jari dapat mengalami dislokasi kearah telapak
tangan atau punggung tangan
B. Dislokasi Sendi Siku

 Jatuh pada tangan dapat menimbulkan dislokasi


sendi siku ke arah posterior
 reposisi dilanjutkan dengan membatasi gerakan
dalam sling atau gips selama tiga minggu untuk
memberikan kesembuhan
C. Dislokasi Pergelangan Tangan
(Dislocation of the Lunate)

Dislokasi pergelangan tangan; tulang pembentuk sendi


pergelangan tangan mengalami pergesaran atau penguluran
baik secara langsung maupun tidak langsung.
1)Dislokasi Tulang Lunatum
Dislokasi ini jarang ditemukan, berupa dislokasi
ke anterior. Dislokasi tulang lunatum terjadi bila jatuh
dengan pergelangan tangan dalam keadaan dorsoflexy,
dan tulang lunatum terdorong ke arah palmar
2) Dislokasi tulang perilunatum
Seluruh korpus mengalami dislokasi ke arah dorsal kecuali
tulang lunatum masih tetap bersama-sama tulang radius.
B. Dislokasi Sendi Bahu
(D.Glenohumeralis)

 keluarnya caput humerus dr


cavum gleinodalis
 etio: 99% trauma
 pembagian:
1) Dis. Anterior
2) Dis. Posterior
3) Dislokassi Inferior
 Mekanisme trauma:
1) adanya tarikan sendi bahu
tiba-tiba
2) Tarikan sendi bahu tiba-tiba
3)Tarikan dan puntiran tiba-
tiba
E. Dislokasi Panggul
(Dis.Caput Femur)

Keluarnya caput femur dari acetabulum


Etio: 99% trauma
Pembagian :
1)Dislokasi posterior
2)Dis. Anterior
3)Dis Sentral
F. Dislokasi Sendi Lutut

• Dislokasi pada sendi lutut biasanya


terjadi pada trauma yang berat
,yang langsung mengenai sendi lutut
• Mekanisme terjadinya dislokasi
pada sendi lutut biasanya melalui
hiperekstensi dan torsi pada sendi
lutut
• Dislokasi akut pada sendi lutut
sering disertai dengan kerusakan
pada pembuluh darah ataupun
persarafan pada popliteal space
Konsep Asuhan Keperawata
A. Pengkajian
1. Anamnesis:
a). Identitas Klien
b). Riwayat Penyakit saat ini: kaji riwayat terjadinya
trauma/kronologi terjadinya dislokasi
c). Riwayat Penyakit Dahulu: kemungkinan penyebab
terjadinya dislokasi dan penyakit yg pernah
diderita klien sebelumnya yg dpt memperparah
keadaan klien
2. Pemeriksaan fisik:
- pengkajian sistem B1-B6 (fokus B3 (brain) ); kaji
kesadaran klien,; B2kardiovaskuler/sirkulasi;kaji
TTV; B6bone; kaji adanya perubahan warna kulit,
Konsep Asuhan Keperawatan…

…kaji adanya nyeri pada daerah trauma, adanya


deformitas
3. pengkajian keperawatan (fokus pada)
a) Pola aktivitas dan latihan kaji kemampuan
dan keterbatasan gerak klien
b) Pola keamanan/perlindungan;
c) Pola kenyamanan: kaji karakteristik nyeri
klien
d) Pola persepsi dan konsep diri: kaji adanya
perasaan cemas, ketakutan
Konsep asuhan keperawatan…

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d cedera fisik atau trauma
2. Hambatan Mobilitas fisik b/d cedera
muskuloskeletal akibat dislokasi
3. Ansietas b/d krisis situasional, ancaman terhadap
konsep diri, sendi perubahan status kesehatan
4. Resiko Cedera dg faktor resiko;ggg mobilitas
fisik
C. Rencana asuhan Keperawatan

1. Nyeri b/d cedera fisik atau trauma


NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan Nyeri hilang atau terkontrol
Kriteria:
- skala nyeri berkurang/terkontrol (skala nyeri 1-3)
- klien tidak gelisah
- TTV normal
Rencana asuhan keperawatan…

NIC:
a) Observasi TTV serta Kaji karakteristik nyeri
b) Ciptakan lingkungan yang nyaman
c) ajarkan manajemen nyeri; teknik relaksasi
pernafasan atau distraksi
d) Kolaborasi untuk pemberian analgetik
e) kolaborasi utk dilakukan reduksi atau dengan
pemasangan traksi/bidai
2. Hambatan Mobilitas fisik b/d cedera
muskuloskeletal
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan,
hambatan mobilitas hilang/berkurang/ teradaptasi.
Kriteria:
- Klien mampu melakukan mobilisasi fisik secara
bertahap
- klien mampu mengenal cara melakukan mobilisasi
- klien kooperatif mau melaksanakan teknik
mobilisasi secara bertahap
NIC:
a) Kaji kemampuan mobilisasi klien
b) kaji status neurologis ektremitas
c) bantu klien dalam melakukan aktivitas khususnya
dalam pemenuhan ADL’
d) berikan pemahaman pada klien ttg pembatasan
aktifitas sementara pada ektremitas yg cedera
e) ajarkan klien untuk melakukan mobilisasi sesuai
kemampuan
3. Ansietas b/d krisis situasional, ancaman terhadap konsep
diri, sendi perubahan status kesehatan
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, ansietas
klien berkurang/hilang.
Kriteria: - Klien tampak rileks
- Klien mengatakan bahwa cemasnya hilang
atau berkurang
NIC:
a) Kaji tingkat kecemasn klien
b) bantu klien untuk mengungkapkan perasaannya
c) hindari tindakan konfrontasi
d) ciptakan lingkungan yang nyaman, tenang dan aman
e) orientasikan klien terhadap prosedur rutin & aktivitas
yg diharapkan
4. Resiko cedera dg faktor resiko ggg mobilitas
NOC : cedera tidak terjadi
NIC :
 Batasi aktivitas klien
 Orientasikan pasien terhadap lingkungan, dekatkan
alat yang dibutuhkan pasien ke tubuhnya.
   Atur lingkungan sekitar pasien, jauhkan benda-
benda yang dapat menimbulkan kecelakaan.
   Awasi / temani pasien saat melakukan aktivitas.
Discharge planning
1. Anjurkan klien untuk istrahat adekuat
2. Anjurkan klien untuk kontrol sesuai jadwal
3. Anjurkan untuk menjaga masukan nutrisi yang
seimbang
4. Anjurkan untuk minum obat sesuai yang diresepkan
dan segera memeriksakan diri jika ada keluhan
5. Anjurkan untuk menghindari aktivitas yang dapat
menimbulkan trauma berulang
6. Anjurkan untuk melakukan ROM sesuai yang
dianjurkan terapis

Anda mungkin juga menyukai