Disusun Oleh :
1
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Entero – enteral atau enterocutaneous fistula adalah saluran abnomal terjadi pada perut atau usus besar/
usus kecil dengan organ lain, bisa terjadi pada usus yang satu dengan usus lainnya
Setiap hubungan abnormal antara dua buah permukaan atau rongga tubuh.
B. PENYEBAB
- Akibat pembedahan
- Trauma, khususnya trauma penestrasi seperti luka bacok atau luka tembak
- Proses inflamasi
- Infeksi
- Penyakit inflamasi usus ( penyakit Crohn )
C. PATOFISIOLOGI
2
D. TANDA - TANDA DAN GEJALA
Entero cutaneous fistula tidak mempunyai tanda- gejala spesifik tergantung pada segmen usus yang
terkena , antara lain :
- Diare
- Malabsorption of nutrisi
- Dehidrasi
- Terjadi kebocoran pada usus dan ada yang menembus sampai kulit
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laborat
Hitung darah lengkap untuk mengkaji HMT , Kadar Hb yang biasanya menurun serta hitung sel darah
putih ( yang mungkin meningkat ). Laju Sedimentasi biasanya akan meningkat. Kadar albumin dan
F. PENATALAKSANAAN
1. Fistul akan menutup dengan sendirinya setelah beberapa minggu sampai beberapa bulan. Tergantung
keadaan kliniknya, yaitu klien mendapatkan n tambahan nutrisi per IV , tanpa suplemen makanan fistul
akan menutup
Obat-obatan sedatif dan antidiare atau antiperistaltik digunakan untuk mengurangi peristaltic sampai
minimun untuk mengistirahatkan usus yang terinflamasi
4. Pembedahan
Pembedahan akan dilakukan pada bagian tertentu, untuk membuka bagian usus tertentu seandainya
3
5. Segera periksa :
G. PROGNOSIS
Prognosis tergantung paa penyebab dan kekomplekan fistul, serta kondisi pasien banyak
Fistule bisa mengakibatkan manultrisi dan dehidrasi, tergantung pada lokasinya di usus. Fistule juga
merupakan sumber dari masalah kulit dan infeksi
sumber-sumber informasi.
5. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh b.d kehilangan cairan secara aktif
6. PK : Infeksi
7. PK : Anemia
8. PK : Hipoalbumin
4
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
A. Pengkajian
1. Identitas
Biasanya berisi nama, jenis kelamin, alamat, No Medical Record, penanggung jawab, agama,
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya terjadi partus lama, partus dengan tindakan SC, karsinoma, radiasi, trauma operasi
atau kelainan congenital, aborsi, pelecehan seksual atau pemerkosaan.
sekitar anus tebal, infeksi pada jalin lahir, dinding vesika menonjol keluar, dan keluar cairan
dari rectum.
d. Riwayat menstruasi
Biasanya haid klien terganggu dengan terjadi amnorrhoe sekunder.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut
Biasanya simertsi kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, dan pupil
isokor.
c. Hidung
Biasanya tidak terdapat oedema, tidak ada lesi dan simetris kiri dan kanan.
d. Telinga
Biasanya simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik.
e.Mulut
Biasanya mukosa bibir lembab.
5
f.Leher
Biasanya simetris kiri dan kanan, dan tidak ada pembengkakan, papilla mamae keluar dan
tidak terdapat nyeri saat menyusui.
h.Jantung
I : biasanya ictus cordis tidak terlihat
j. Genitalia
Biasanya keluar cairan dari rectum dan vagina, kulit sekitar anus tebal, infeksi pada jalin lahir,
6
B. Intervensi Keperawatan
7
d. Menunjukkan perilaku hidup
sehat
8
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddart (2001) Buku Ajar keperawatan Medikal BedahVol 2 Penerbit Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta
Jeanne C. Mc Closkey, Gloria. M Bulechets (1996) Nursing Intervention Classification ( NIC) Mosby Year-Book,
ST Louis.
Larraine m Wilson, Syliva A PIERE (1994) Patofisiologi Konsep Klinik Proses- proses Penyakit, Penerbit Buku
Kedokteran,EGC,Jakarta
Marion Johnson dkk(2000) Nursing Outcome Clasisification (NOC) Mosby, Year BOOK, St Louis
Philadelpia: Wiley-Blackwell.