Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH EDUKASI TERHADAP KECEMASAN, TINGKAT

PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN IBU DALAM PERAWATAN


STOMA PADA ANAK DENGAN KOLOSTOMI DI RSUD KABUPATEN
TANGERANG PADA TAHUN 2017

Ria Setia Sari1, Rohadi Hariyanto 2, Anita Apriliawati ³

(²³Staf Pengajar Program Studi Magister Keperawatan FIK UMJ


¹Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan FIK UMJ)

e-mail : riasetia233@gmail.com

Abstrak

Kolostomi adalah sebuah lubang yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding
abdomen untuk mengeluarkan feses. Stoma pada kolostomi perlu dilakukan
perawatan dan untuk melakukan perawatan tersebut diperlukan pengetahuan
dan kemampuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap
kecemasan, tingkat pengetahuan dan kemampuan orang tua dalam perawatan stoma
pada anak dengan kolostomi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre and post test design
dengan teknik total sampling mengambil semua kasus yang ada yaitu 16 orang. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh edukasi terhadap perbedaan kecemasan,
tingkat pengetahuan dan kemampuan orang tua dalam melakukan perawatan stoma
kolostomi dengan P value < 0,05. Dari hasil analisis tidak ada pengaruh yang signifikan
dari varibel counfonding yaitu usia, jumlah anak dan tingkat pendidikan dengan
perbedaan kecemaan, tingkat pengetahuan dan kemampuan. Oleh sebab itu hendaknya
perawat dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan keperawatan dengan
memberikan edukasi perawatan stoma pada orang tua pasien kolostomi

Kata kunci : Edukasi, Kecemasan, Tingkat Pengetahuan, kemampuan, Perawatan stoma,


Orang tua

Abstract

Colostomy is a hole created by a surgeon on the abdominal wall to remove the feces.
Stoma in the colostomy needs to be done care to perform such treatment required
knowledge and ability. The purpose of this study to determine the effect of education on
anxiety, level of knowledge and ability of parents in stoma care in children with
colostomy .The research design used in this study is quasi experiment with research
design one group pre and post test design with total sampling technique Sampling of 16
people. The results of research on the effect of education on the difference of anxiety,
level of knowledge and ability of parents in performing colostomy stoma treatment with
P value < 0,05 menunujukan that there is influence of education to difference of anxiety,
level of knowledge and ability of parent in doing stoma colostomy care, There is no
significant correlation between counfonding variables with age, number of children and
education level. Therefore, nurses should be able to improve the quality and quality of
nursing services while still providing stoma care education to parents of colostomy
patients

1
Keywords: Education, Anxiety, Level of Knowledge, Abilities, Stoma Treatment, Parents

Pendahuluan

Kolostomi merupakan sebuah lubang berkisar di satu di antara 5000


yang dibuat oleh dokter ahli bedah kelahiran hidup. Perbandingan laki-
pada dinding abdomen untuk laki dan perempuan 4:1 pada klien
mengeluarkan feses (Murwani, dengan segemen pendek dan
2009). Lubang kolostomi yang segmen panajng juga 1: 1 pada klien
muncul dipermukaan yang berupa dengan segmen panjang. Angka
mukosa kemerahan disebut dengan kejadian Hisprung bervariasi pada
stoma. berapa litelatur diantaranya 2.8, 1.5,
dan 2.1 pada 10000 kelahiran hidup
Penelitian Lyon, dkk (2000) dari 325 etnis caucasia dan Afrika Amerika
responden, 73% melaporkan masalah (Brownw et al,2008).
kulit yang telah menggunakan
kantong stoma yang normal. Melakukan perawatan kolostomi
Dermatosis termasuk reaksi iritasi, pada anak-anak sering `terasa' lebih
terutama dari kebocoran urin atau sulit dibandingkan merawat
tinja (42%); penyakit kulit yang kolostomi pada orang dewasa.
sudah ada, terutama psoriasis, Meskipun, sebagian besar kasus
dermatitis seboroik dan eksim kolostomi pada anak-anak
(20%), infeksi (6%); dermatitis merupakan tindakan temporer akibat
kontak alergi (0,7%) dan pioderma adanya kelainan congenital, akan
gangrenosum (0,6% kejadian tetapi hal ini tidak mengurangi
tahunan). Selanjutnya 15% dari tekanan yang dirasakan oleh orang
pasien mengalami dermatitis tua dalam melakukan perawatan.
persisten atau berulang tidak Kondisi anak-anak yang sedang
diketahui dengan pasti apakah akibat berada dalam masa tumbuh
alergi, infeksi atau iritasi terang kembang, kurang pengetahuan pada
fekal. Hasil penelitian lain juga orang tua tentang kolostomi dan
menunjukkan bahwa insiden perawatannya, keterbatasan
peristomal kulit pada pasien ostomy pengetahuan tenaga kesehatan yang
berkisar 25% sampai 35%. memberikan perawatan kolostomi,
menambah keadaan menjadi lebih
Pasien yang terlahir dengan kelainan menakutkan daripada yang
sistem pencernaan seperti kanker seharusnya (Ameh et al, 2006;
kolon, divertikulitis, usus berlubang, Boarini, 1989).
obstruksi usus, penyakit Crohn,
cacat lahir atau cedera disengaja Mengurangi kekhawatiran orang tua
akan mengalami pembedahan dan memastikan anak-anak dengan
kolostomi. Insiden penyakit stoma mendapatkan perawatan yang
Hirschsprung di Indonesia tidak baik dan benar sehingga anak-anak
diketahui secara pasti, tetapi bisa diharapkan tumbuh dan

2
berkembang secara normal, kantong kolostomi harus diganti,
edukasi tentang perawatan stoma tidak tahu apa yang harus dilakukan
kepada orang tua menjadi suatu jika kantong kolostomi sudah penuh,
keharusan bagi tenaga kesehatan. bingung dan tidak mampu
Edukasi bisa diberikan secara bagaimana cara membuka kantong
bertahap dan terus menerus, sejak kolostomi dengan baik, keluarga
anak dipastikan akan dilakukan klien takut apa yang dapat dilakukan
operasi pembuatan stoma, selama apabila terjadi iritasi disekitar stoma,
dalam perawatan di rumah sakit, tidak tahu dan takut cara
sampai dengan pulang. (Boarini, membersihkan stoma, dan tidak
1989; Brown et al 2005) mampu untuk memasang kantong
kolostomi seandainya lepas karena
Penelitian Nainggolan dkk, tahun ketidaktahuan bagaimana cara yang
(2012) terhadap 15 responden di RS benar untuk perawatan stoma
Adam Malik Medan pengukuran kolotomi sehingga keluarga pasien
pada saat pre test, mayoritas mengalami ketakutan untuk
memiliki kemampuan yang kurang melakukan sendiri perawatan stoma.
dalam perawatan stoma. Sedangkan Hal ini memungkinkan untuk
hasil pengukuran post test, seluruh diberikan edukasi pada keluarga
responden mampu melakukan tentang perawatan stoma pada
perawatan stoma pada anggota pasien kolostomi.
keluarganya yang mengalami
kolostomi. Hal ini menunjukan Latar belakang masalah yang sudah
perlunya melibatkan keluarga dalam disebutkan di atas, maka peneliti
perawatan anak atau penerapan FCC merasa tertarik untuk meneliti
(Family Center Care). apakah ada pengaruh edukasi
terhadap kecemasan dan
Pada saat survey awal ke ruangan kemampuan orang tua dalam
Kemuning (Ruang Bedah anak) & perawatan stoma pada anak yang
Perinatologi Atas di RSUD mengalami kolostomi di RSUD
Kabupaten Tangerang pada tanggal Kabupaten Tangerang pada tahun
1 sampai 30 Januari 2017 terdapat 2017.
10 anak kolostomi yang sedang
dirawat inap. Setelah pembedahan Metodelogi Penelitian
kolostomi dan terpasang kantong
Desain penelitian yang akan
kolostomi keluarga dengan anak
digunakan dalam penelitian ini
tersebut akan diajarkan oleh
adalah quasi eksperimen dengan
perawat ruangan bagaimana
rancangan penelitian one group pre
perawatan stoma dan mengganti
and post test design.
kantong kolostomi tanpa mencoba
dan hanya dijelaskan saja tanpa Populasi dalam penelitian ini adalah
dievalusi . Peneliti mendapatkan seluruh pasien kolostomi dan sedang
bahwa 7 anggota keluarga dari anak menjalani rawat inap di RSUD
yang terpasang kolostomi tidak tahu Kabupaten Tangerang. Dari studi
dampak yang akan terjadi apabila pendahuluan yang dilakukan peneliti,
stoma tidak dirawat, bingung kapan diketahui jumlah rata-rata pasien

3
kolostomi di RSUD Kabupaten Hasil
Tangerang dalam 2 bulan terakhir
mulai bulan Januari sampai Februari Karakteristik responden meliputi
2017 adalah sebanyak 16 orang . usia, jenis kelamin, jumlah anak,
Sehingga populasi ditetapkan pendidikan dan status responden
sebanyak 16 orang untuk disajikan dalam distribusi frekuensi
mendapatkan sampel sebanyak 16 dan persentasi.
orang dilakukan penelitian selama
bulan April – Juni 2017.HH

Tabel 5.1
Distribusi responden berdasarkan data demografi (N=16)
Katagorik Frekuensi Persentase

Usia

1. 20 – 29 Tahun 10 62,5

2. ≥ 30 Tahun 6 37,5

Jenis Kelamin

1. Laki-laki

2. Perempuan 16 100

Jumlah Anak

1. 1 – 2 orang 7 43,8

2. ≥ 3 orang 9 56,3

Tingkat Pendidikan

1. Tidak sekolah/Tamat SD/Tamat SMP 7 43,8

2. SMU/Akademik/Perguruan Tinggi 9 56,3

Status Responden

1. Ayah/Ibu 16 100

2. Keluarga lain 0

4
Tabel 5.3
Pengaruh edukasi terhadap kecemasan, tingkat pengetahuan dan
kemampuan ibu dalam perawatan stoma pada anak dengan kolostomi

Variabel Pengukuran Mean Perbedaan SD n p value

Kecemasan Sebelum 25,38 5,19 6,60 16 0,013

Sesudah 20,19 4,11 16

Tingkat Pengetahuan Sebelum 7,88 4,81 3,09 16 0,001

Sesudah 12,69 2,98 16

Kemampuan Sebelum 6,75 11,38 1,18 16 0,000

Sesudah 18,13 2,18 16

Pembahasan

Hasil penelitian bahwa kecemasan, dihari keempat dilakukan


tingkat pengetahuan dan kemampuan pengukuran kembali kecemasan.
ibu dalam melakukan perawatan Hasil kuesioner didapatkan jika
stoma pada anak dengan kolostomi responden yang mengalami
sebelum dan seudah diberikan kecemasan sudah berkurang yang
edukasi ada peningkatan yang terlihat dari hasil p value sebesar
signifikan dengan nili p < 0,05. 0,013 menunjukan ada pengaruh
Pengukuran kecemasan dilakukan antara kecemasan sebelum dan
pada saat hari 1 anak masuk keruang sesudah edukasi.
perawatan dan sebagian orang tua
anak mengatakan berkeringat dingin, Hasil penelitian sesuai dengan yang
kepala pusing dan tidur tidak dilakukan oleh Prihyanto (2012)
nyenyak karena melihat anaknya dan mengatakan bahwa edukasi sangat
apa yang akan dilakukan untuk berpengaruh terhadap tingkat
kedepannya pada saat perawatan kecemasan orang tua dalam
stoma mampu atau tidak pernyataan perawatan stoma pada anak dengan
ini termasuk kedalam gejala-gejala kolostomi.
kecemasan menurut (Sundari, 2004)
dan terlihat dari hasil kuesioner jika
lebih dari 50% responden mengalami Tingkat pengetahuan orang tua
kecemasan. Pada saat hari kedua diukur pada hari pertama anak masuk
oarang tua dilakukan pemberian keruang perawatan, sebelum
edukasi tentang perawatan stoma, dilakukan edukasi pengetahuan
orang tuan lebih dari 50% orang tua

5
tidak mengetahui tentang perawatan pengetahuan tentang stoma sehingga
stoma dan dihari kedua diberikan mempengaruhi perawatan stoma
edukasi tentang perawatan stoma pada anak dengan kolostomi .
pada anak, drainase kantung, cara
melaksanakan irigasi, karena Kemampuan orang tua dalam
singkatnya masa perawatan, orang melakukan perawatan stoma
tua anak mungkin belum dapat Melakukan perawatan stoma diukur
sepenuhnya terlatih dalam teknik dengan kuesioner pada hari pertama
perawatan stoma sebelum pulang. yaitu orang tua melakukan perawatan
Orang tua harus diberi tahu tentang stoma. menurut Supratjino (2004)
prosedur dan perawatan stoma. menegaskan untuk megetahui sejauh
Penyesuaian oleh orang tua sangat mana kemampuan keluarga merawat
diperlukan agar mereka terbiasa anggota keuarga yang sakit yaitu
dengan hal ini pada saat pulang anak dengan kolostomi pertama yang
kerumah. Mereka juga perlu untuk dilakukan yaitu mengkaji
memahami pentingnya membuat pengetahuan keluarga tentang
penyesuaian untuk memungkinkan penyakit yang dialami, pemahaman
pasien menghadapi perubahan citra keluarga tentang perawatan yang
tubuh dan melakukan perawatan perlu dilakukan dan peralatan yang
kolostominya. Orang tua didorong digunakan keluarga.
untuk berpartisipasi dalam
Pada saat sebelum edukasi semua
melakukan tindakan (irigasi,
orang tua tidak bisa melakukan
pembersihan luka) dan penggantian
perawatan stoma anaknya dan dihari
balutan. Mereka perlu mengetahui
kedua dilakukan edukasi tentang
dengan pasti kapan komplikasi
perawatan stoma yang .Teori model
memerlukan perhatian segera seperti
keperawatan Nola J dalam aligood (
perdarahan, distensi abdomen, dan
2010) menyatakan perilaku spesifik
kekakuan, diare, dan sindrom
yaitu kebutuhan orang tua akan
dumping (Smeltzer & Bare, 2002). informasi kesehatan mengenai
Dihari ke empat dilakukan perawatan stoma kolostomi. Dihari
pengukuran pengetahuan kembali ketiga orang tua akan mencoba
dengan memberikan kuesioner dan dengan didampingi oleh peneliti
dari hasil kuesioner tersebut didapat selanjutnya dihari ke empat akan
dengan nilai p value 0,001 dilakukan penilaian kembali
menunjukan jika ada pengaruh kemampuan perawatan stoma hasil
edukasi tehadap tingkat pengetahuan yang didapat dengan hasil p value
antara sebelum dan sesudah edukasi. 0,000 menunjukan ada pengaruh
edukasi terhadap kemampuan
Menurut Setiawati (2003) sebelum dan kemampuan sesudah.
pengetahuan akan memberikan
kekuatan terhadap orang tua dalam Hasil penelitian ini sejalan dengan
mengambil keputusan dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh
perawatan stoma pada anaknya. Nainggolan (2012) mengatakan
Penelitian ini didukung oleh Desvin bahwa edukasi sangat berpengaruh
(2014) yang mengatakan edukasi terhadap kemampuan ibu dalam
sangat berpengaruh terhadap tingkat melakukan perawatan stoma. Oleh

6
karena itu edukasi sangat penting diberikan kepada ibu.
a. Pengaruh usia terhadap pengetahuan dengan p value =
perbedaan kecemasan, tingkat 0,807 menunjukan bahwa tidak ada
pengetahuan dan kemampuan pengaruh jumlah anak terhadap
sebelum dan sesudah edukasi perbedaan tingkah pengetahuan
sebelum dan sesudah edukasi. Hasil
Hasil uji Multivariat menunjukan penelitian ini sesuai dengan yang
bahwa tidak ada perbedaan yang dilakukan oleh (Robuatul,2013).
siginifikan antara usia ibu terhadap Jumlah anak tehadap kemampuan
selisih kecemasan terlihat dari hasil p dengan hasil p value = 0,115
value = 0,112. Meskipun dalam menunjukan tidak ada pengaruh
beberapa penelitian menyatakan bahwa jumlah anak terhadap perbedaan
usia ibu berpengaruh terhadap kemampuan sebelum dan sesudah
kecemasan dalam perawatan stoma edukasi sejalan dengan hasil
(Ria, 2013). Usia dengan selisih tingkat penelitian ( Minarni, 2012).
pengetahuan dengan hasil p value =
0,655 menunjukan bahwa tidak ada c. Pengaruh tingkat pendidikan
perbedaan antara usia dengan selisih terhadap perbedaan kecemasan,
tingkat pengetahuan sejalan dengan tingkat pengetahuan dan
penelitian yang dilakukan oleh (Ayu, kemampuan
2012). Usia dengan selisih kemampuan Hasil uji Multivariat
dengan hasil p value = 0,603 menunjukan bahwa tidak ada
menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang siginifikan antara
perbedaan antara usia dengan selisih tingkat pendidikan terhadap selisih
kemampuan sejalan dengan penelitian kecemasan (p value = 0,984), serta
yang dilakukan oleh (Suyitno, 2013). tidak ada perbedaan yang signifikan
dengan selisih tingkat pengetahuan
(p value = 0,511). Begitu pula
b. Pengaruh jumlah anak terhadap tingkat pendidikan tehadap selisih
perbedaan kecemasan, tingkat kemampuan (p value = 0,528)
pengetahuan dan kemampuan sebelum dan setelah edukasi. Hasil
sebelum dan sesudah edukasi. tersebut sesuai dengan penelitian
khodijah (2015) yang menyatakan
Hasil uji Multivariat tidak terdapat hubungan yang
menunjukan bahwa tidak ada signifikan antara tingkat pendidikan
perbedaan yang siginifikan antara orang tua dengan pengetahuan ibu
jumlah anak terhadap selisih tentang perwaatan kolostomi. Hal
kecemasan (p value = 0,984). Hasil ini berbeda dengan teori Nursalam
penelitian ini didukung oleh yang menyatakan bahwa semakin
penelitian Mariati (2012) tentang tinggi tingkat pendidikan seseorang
jumlah anak dengan kecemasan semakin mudah menentukan
yang mengatakan tidak ada informasi makin banyak
hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sebaliknya pendidikan
jumlah anak dengan kecemasan ibu yang kurang akan menghambat
yang memliki anak kolostomi. perkembangan sikap yang
Jumlah anak terhadap selisih tingkat diperkenalkan.

7
Achir Yanti, S. Hamid, Ed).Edisi
Kesimpulan 8.Jakarta : Elsevier.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Azwar, S. (2004). Metode Penelitian.
pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut: Jakarta : Pustaka Pelajar.
Karakteristik responden meliputi
usia, jenis kelamin, jumlah anak, Ayu. (2012). Pengaruh usia terhadap
tingkat pendidikan dan status kecemasan orang tua dalam
responden. Usia responden perawatan kolostomi di RSUD
mayoritas berusia 20-29, jumlah Rabbain Muara enim Palembang. pdf,
anak frekuensi terbesar responden
dibuka tanggal 10 Maret 2017.
memiliki anak lebih dari 2,
mayoritas responden memiliki
Berman, Snyder, Kozeir, Erb.
tingkat pendidikan
SMU/Akademik/PT, seluruh (2009). Kozier & Erb: Buku Ajar
responden berjenis kelamin Praktik Keperawatan Klinis edisi 5,
perempuan yang merupakan ibu Jakarta: EGC.
kandung dari anak yang memiliki
stoma. Sebelum dilakukan edukasi Blackley, P. (2004). Practical
mayoritas responden mengalami Stoma Wound and Continence
kecemasan, tidak tau tentang
Management. Australia: Research
perawatan kolostomi dan tidak
mampu melakukan perawatan Publications Pty Ltd 27A Boronia,
kolostomi. Setelah dilakukan Vermont, Victoria, Australia.
edukasi mayoritas responden tidak
mengalami kecemasan, mengetahui Brown, Helen. 2008. Knowledge
tentang perawatan kolostomi dan and Innovation: A Comparative
mampu melakukan perawatan Study of the USA, the UK,and Japan.
kolostomi. Karakteristik responden
tidak memberikan pengaruh New York: Routledge.
terhadap perbedaan penurunan
Burch, J. (2011). Management of
kecemasan, peningkatan
pengetahuan dan kemampuan antara Stoma Complications. Nursing Times
sebelum dan sesudah diberikan 107.45 (Nov 15-Nov 21, 2011): 17-8,
edukasi, dengan demikian 20. Dibuka tanggal 23 Oktober 2016
pemberian edukasi kepada ibu yang darihttp://search.proquest.com/docv
memiliki anak dengan stoma baik
yang anaknya sedikit atau anaknya iew/1038834932/141490E874E2EF66
banyak, tingkat pendidikan tinggi B59/14?accountid=50257
atau rendah dan usia tua atau muda.
Carter, Gelmon et al. (2003). The
Daftar Pustaka Effectiveness Of A Prenatal
Education Programme For The
Alligood, M. R. (2014). Pakar teori Prevention Of Congenital
keperawatan dan teori mereka.(Prof. Toxoplasmosis. Diambil tanggal 20
Juni 2016 dari KBBI. (2005). Kamus Besar Bahasa
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pm Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai
c/articles/PMC2249529/ Pustaka

Clark & Grover. (2004). Colostomy Kholil Lur Rochman. (2010). Kesehatan
Guide. Desvin. (2007). Pengaruh Mental. Purwokerto: Fajar Media
edukasi terhadap tingkat pengetahuan Press.
kolostomi di RSUD Rabbain Muara
Lewis, S.M & Collier, I.C. (1983).
enim Palembang. pdf, dibuka tanggal
Medical Surgical Nursing :
10 september 2016.
Assessment and Management of
Fitri, R. D. (2007). Tugas Mata Clinical Problem. USA: McGraw-Hill.
Kuliah PPHB. Dibuka pada 18
Lyon CC, Smith AJ, Griffiths CE, and
desember 2016 dari
Beck MH, The Spectrum of Skin
:http://dinamika.uny.ac.id/akademik/
Disorders in Abdominal Stoma
sharefile/files/28022009231154_mey
Patients. The British Journal Of
.doc.
Dermatology [Br J Dermatol], ISSN:
Flores. (2013). Ostomy Care: How 0007-0963, 2000 Dec; Vol. 143 (6),
To Clean The Skin Around The pp. 1248-60; PMID:11122029 .
Stoma. Diambil tanggal 15
Mariati. (2012). Pengaruh jumlah
Januari 2017 dari
anak terhadap kecemasan orang
http://www.shieldhealthcare.com/co
tua dalam perawatan kolostomi di
mmunity/ostomy/2013/02/08/ostomy
RSUD Adam Malik Medan. pdf,
- care-how-to-clean-the-skin-around-
dibuka tanggal 10 Mei 2017.
the-stoma/
Minarni. (2012). Pengaruh jumlah
Hegner, B.R & Caldwell, Esther (2003).
anak terhadap kemampuan orang
Asisten Keperawatan: Suatu
tua dalam perawatan kolostomi di
Pendekatan Proses Keperawatan. Ed.
RSUD Adam Malik Medan. pdf,
6. Jakarta: EGC.
dibuka tanggal 10 Mei 2017.
Hidayat, A.A. (2007). Riset
Muwarni (2009). Keterampilan
Keperawatan dan Teknik Penulisan
Dasar Praktek Klinik Lapangan.
Ilmiah. Edisi 2. Jakarta : Salemba
Yogyakarta: Fitramaya.
Medika.
Myers, Celia. (1996). Stoma care Rabbain Muara enim Palembang.
nursing a patient-centred pdf, dibuka tanggal 10 Mei 2017.
approach. London: Arnold.

Notoatmodjo. (2003). Pendidikan


Robiatol. (2012). Pengaruh jumlah
Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
anak terhadap tingkat pengetahuan
Cipta.
orang tua dalam perawatan
(2010). Ilmu Perilaku kolostomi di RSUD Adam Malik
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Medan. pdf, dibuka tanggal 10 Mei
2017.
(2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Rull, G. (2011). Stoma Care.
Cipta. Dibuka tanggal 9 November
2016 dari
(2007). Kesehatan
http://medical.cdn.patient.co.uk/p
Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:
df/2805.pdf
Rineka Cipta.

(2007). Promosi
Kesehatan dn Ilmu Perilaku . Suciati dan Nurhidayah. (2007).
Jakarta: Rineka Cipta. Kemampuan Self Care dan
Gambaran Diri
Nainggolan . (2012). Pengaruh edukasi
terhadap kemampuan ibu dalam Pasien kolostomi di RSUP. H.
perawatan stoma pada anak di RSUP. Adam Malik Medan. Dikutip
H. Adam Malik Medan. Dikutip
dari: dari:
Repository.usu.ac.id/bitstream/.../2117 Repository.usu.ac.id/bitstream/.../2
6/1/ruf-jan 2012-2%20(4).pdf, dibuka 1173/1/ruf-nov2007-2%20(4).pdf,
tanggal 10 desember 2016. dibuka tanggal 10 september 2016.

Prihyanto. (2012). Pengaruh edukasi Suyitno. (2013). Pengaruh usia


terhadap kecemasan orang tua dalam terhadap kemampuan orang tua
perawatan kolostomi di RSUD
Rabbain Muara enim Palembang. pdf, dalam perawatan kolostomi di
dibuka tanggal 10 september 2016. RSUD Siti Hodijah Palembang. pdf,
dibuka tanggal 10 Mei 2017.

Ria.(2013). Pengaruh usia terhadap


kecemasan orang tua dalam
perawatan kolostomi di RSUD

Anda mungkin juga menyukai