Gejala lain :
1. Dehidrasi
2. Pucat
Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis.
Ketidakcocokan golongan darah ABO, rhesus,
defisiensi G6PD) atau kehilangan darah
ekstravaskular.
3. Trauma lahir
4. Pletorik (penumpukan darah)
Polisitemia, yang dapat disebabkan oleh
keterlambatan memotong tali pusat, bayi KMK
Gejala lain :
5. Letargik dan gejala sepsis lainnya
6. Petekiae (bintik merah di kulit)
Sering dikaitkan dengan infeksi congenital, sepsis atau eritroblastosis
7. Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)
Sering berkaitan dengan anemia hemolitik, infeksi kongenital, penyakit hati
8. Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)
9. Omfalitis (peradangan umbilikus)
10. Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)
11. Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)
12. Feses dempul disertai urin warna coklat
Pikirkan ke arah ikterus obstruktif, selanjutnya konsul ke bag hepatologi.
Ikterus neonatorum
Risiko gannguan
pertumbuhan dan
perkembangan
hipovolemia
DIAGNOSIS KEPERAWATAN UTAMA :
1. Ikterus Neonatorum
2. Risiko Aspirasi (Prematuritas)
3. Risiko Defisit Nutrisi
4. Defisit Nutrisi
5. Menyusui Tidak Efektif (fototerapi)
6. Hipertermia (fototerapi)
7. Risiko Infeksi
8. Risiko gangguan integritas kulit
9. Thermoregulasi Tidak Efektif
Terapi :
a.Terapi sinar (fototerapi)
Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalamdarah kembali ke
ambang batas normal.
b.Terapi transfuse
Jika setelah menjalani fototerapi taka da perbaikan dan kadar bilirubin terusmeningkat hingga mencap
ai 20 mg/dl atau lebih, maka perlu dilakukan terapitransfuse darah.
Dikhawatirkan kelebihan bilirubin dapat menimbulkan kerusakansel saraf otak.
c.Terapi obat-obatan
Obat – obatan yang mengandung plasma atau albumin berguna untuk mengurangitimbunan bilirubin
dan mengangkut bilirubin bebas ke organ hati. Biasanya terapiini dilakukan dengan terapi seperti
fototerapi.
d.Menyusui bayi dengan ASI
ASI memiliki zat-zat terbaik bagi bayi yang dapat memperlancar buang air besar dan kecilnya.
e.Terapi sinar matahari
Terapi dengan sinar matahari hanya mer terapi tambahan, biasanyadianjurkan setelah bayi selesai
dirawat di rumah sakit
PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN :
1. IKTERUS NEONATORUM
SLKI : - Membran mukosa kuning menurun, Kulit kuningmenurun, Sklera kuning menurun
SIKI :
Fototerapi Neonatus :
1. Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
2. Identifikasi kebutuhan cairan sesuai denganusia gestasi dan berat badan
3. Monitor suhu dan tanda vital setiap 4 jamsekali
4. Monitor efek samping fototerapi (mis.Hipertermi, diare, rush pada kulit,
penurunan berat badan lebih dari 8-10%)
5. Siapkan lampu fototerapi dan inkubator ataukotak bayi
6. Lepaskan pakaian bayi kecuali popok
7. Berikan penutup mata (eye protector/biliband ) pada bayi
8. Ukur jarak antar lampu dan permukaan kulit bayi (30 cm atau tergantung spesifikasi
lampu fototerapi)
9. Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapisecara berkelanjutan
10.Ganti segera alas dan popok bayi ketika BAB/BAK
11.Gunakan linen berwarna putih agar memantulkan cahaya sebanyak mungkin
12.Anjurkan ibu untuk menyusui sekitar 20-30menit
13.Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
14.Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubinindirek dan direk
Adaptasi Neonatus
1. Membran mukosa kering menurun
2. Kulit kuningmenurun
3. Sklera kuningmenurun
4. Berat badanmeningkat pasien
SIKI
Regulasi temperatur
1. Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5- 37,5oC)
2. Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam, jika perlu
3. Monitor tekanan darah, nadi, dan frekuensi pernapasan
4. Monitor warna dan suhu kulit
5. Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
6. Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhanpasien
7. Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
Perawatan bayi