Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP

PENGETAHUAN REMAJA TENTANG


SADARI KELAS X DI SMAN 1
SEDAYU BANTUL

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
Setiawati Gusmadi
1610104472

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP
PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
SADARI KELAS X DI SMAN 1
SEDAYU BANTUL
Setiawati Gusmadi, Siti Arifah
Setiawatigusmadi1@gmail.com

Latar Belakang: Tingginya angka kejadian kanker payudara mengakibatkan


tidak sedikit pula penderita kanker payudara yang berujung pada kematian. Jika saja
tanda dan gejala kanker payudara dapat ditemui sedini mungkin maka tingkat
kesembuhan akan semakin tinggi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk
mencegah kanker payudara ini adalah dengan melaksanakan gaya hidup sehat dan
melakukan SADARI. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh
Penyuluhan SADARI Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang SADARI Kelas X di
SMAN 1 Sedayu Bantul.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-
eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design, metode pengambilan
sampel menggunakan Cluster Random Sampling dan pada analisa bivariat yang
digunakan adalah uji Wilcoxon. Jumlah responden sebanyak 38 responden dan alat
yang digunakan yaitu kuesioner, power point dan video.
Simpulan hasil penelitian dan sran: Hasil uji statistik didapatkan nilai
significancy (P) sebesar 0,000 (P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan
Ho ditolak yang bearti ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan remaja tentang
SADARI sebelum dan sesudah penyuluhan. Diharapkan para siswi untuk
memperkarya informasi terkait SADARI, melihat pentingnya SADARI setiap bulan
serta akibat yang dapat ditimbulkan bila tidak melakukan SADARI.

LATAR BELAKANG kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus


Penyakit kanker merupakan salah tahun 2012. Kanker payudara di Amerika
satu penyebab kematian utama di seluruh tercatat 246.660 wanita yang terdiagnosis
dunia. Pada tahun 2012, kanker menjadi dan setiap tahunya terdapat lebih dari
penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang. 40.890 meninggal akibat kanker payudara.
Kanker paru (23,1%), hati (10,1%), perut Kanker payudara menempati urutan kedua
(12,1%), kolorektal (17,2%), dan kanker sebagai penyebab kematian kanker pada
payudara (43,1%) adalah penyebab wanita (American Cancer Society, 2016).
terbesar kematian akibat kanker setiap Kejadian kanker payudara menjadi
tahunnya (Buletin Jendela Data & penyakit yang mengancam kehidupan di
Informasi Kesehatan, 2015). Laporan dunia. Berdasarkan estimasi Globocan,
kanker dunia memperkirakan angka International Agency for Research on
kejadian kanker akan meningkat menjadi Cancer (IARC) tahun 2012, insiden kanker
15 juta kasus baru di tahun 2020. Terdapat payudara sebesar 40 per 100.000
458.000 kematian pertahun akibat kanker perempuan dan kanker leher rahim 17 per
payudara. Data dari American Cancer 100.000 perempuan. Berdasarkan data
Society telah menghitung bahwa di tahun Sistim Informasi Rumah Sakit tahun 2010,
2013, terdapat 64.640 kasus kanker kanker tertinggi yang diderita wanita
payudara. Sekitar 39.620 wanita Indonesia adalah kanker payudara
meninggal dunia setiap tahunnya karena sebanyak 12.014 kasus (28,7%), disusul
kanker payudara. kanker leher rahim sebanyak 5.349 kasus
Menurut WHO pada tahun 2013, (12,8%) (Departemen Kesehatan Republik
insiden kanker meningkat dari 12,7 juta Indonesia, 2014).
Berdasarkan data rawat inap Seiring perkembangan zaman,
Rumah Sakit di Yogyakarta tahun 2014, jumlah penderita kanker payudara di
jumlah kunjungan pasien kanker payudara Indonesia terus bertambah. Pada awalnya
pada usia 15–24 tahun dari jumlah kasus kanker payudara menyerang perempuan
baru sebanyak 70 kasus (49,3%) di daerah yang sudah berusia di atas 30 tahun akan
Bantul, 36 kasus (25,3%) di Gunung Kidul, tetapi kini usia penderita kanker payudara
34 kasus (24%) di Sleman, 2 kasus (1,4%) menjadi ke perempuan yang berusia muda
di Kota Yogyakarta. Sedangkan dari Kulon atau remaja. Kanker payudara di kalangan
Progo tidak tersedia data (Dinas Kesehatan muda belum diketahui penyebab pastinya
Yogyakarta, 2014). karena penyakit kanker berhubungan
Tingginya angka kejadian kanker dengan berbagai faktor. Banyak faktor
payudara mengakibatkan tidak sedikit pula yang meningkatkan resiko kanker
penderita kanker payudara yang berujung payudara. Beberapa faktor risiko tidak
pada kematian. Jika saja tanda dan gejala dapat diubah seperti usia atau riwayat
kanker payudara dapat ditemui sedini keluarga, tetapi ada juga faktor risiko yang
mungkin maka tingkat kesembuhan akan berhubungan dengan gaya hidup seperti
semakin tinggi. Salah satu upaya yang bisa merokok dan minum alkohol (Fres, 2015).
dilakukan untuk mencegah kanker Masih minimnya wanita
payudara ini adalah dengan melaksanakan Indonesia, khususnya remaja dalam
gaya hidup sehat dan melakukan SADARI melakukan SADARI dilatarbelakangi oleh
(Monty, P.S & Aksan, H, 2012). banyak remaja Indonesia yang belum
Pemerintah telah melakukan mengetahui dan menyadari tentang
upaya-upaya dan tindak lanjut manfaat SADARI untuk mendeteksi secara
penanggulangan kanker dengan melalui dini kanker payudara. Selain dari pada
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) yang program pemerintah yang saat ini belum
bekerjasama dengan organisasi profesi, terfokus pada promosi tentang pelaksanaan
lembaga swadaya masyarakat dan dunia SADARI bagi remaja, masih fokus kepada
usaha baik di dalam maupun yang di luar pelaksanaan mammografi saja. Bukan
negeri dengan mengadakan berbagai hanya itu, teknik SADARI juga terasa
kegiatan dibidang promotif, prefentif, masih awam, karena masih sedikitnya
kuratif, rehabilitatif (Yayasan Kanker jumlah wanita yang rutin melakukan
Indonesia, 2014). SADARI setiap bulan (Maharani, 2010).
Upaya lain yang dilakukan Pengetahuan terjadi setelah orang
pemerintah yang diatur dalam KepMenKes melakukan pengindraan terhadap suatu
No 769/Menkes/SK/VII/2010 adalah objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
dengan mengadakan program kesehatan panca indra manusia, yakni: indra
reproduksi dan pelayanan integratif di penglihatan, pendengaran, penciuman,
tingkat pelayanan dasar melalui pelayanan rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
kesehatan reproduksi Esensia (PKRE) manusia diperoleh melalaui mata dan
pada remaja didalamnya menangani kasus telinga (Notoatmodjo, S, 2011).
kesehatan reproduksi remaja dimana Kurangnya pengetahuan,
didalamnya termasuk masalah kanker informasi dan kesadaran remaja akan
payudara khususnya pencegahan dan pentingnya melakukan SADARI maka
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) mengakibatkan pendeteksian kanker
(Kumalasari, I & Iwan, A. 2012). payudara sudah mencapai stadium akhir
SADARI merupakan suatu sehingga memperkecil harapan hidup
pemeriksaan payudara sendiri yang dapat (Nisman, 2011). Dari masalah itu akan
dilakukan di depan cermin. SADARI memberikan dampak buruk pada remaja
membantu mengecek kondisi payudara dan akan menjadikan masa-masa remaja
apakah terdapat benjolan ataupun atau muda yang bahagia dan usia produktif
perubahan lainnya yang dapat menjadi mereka akan terenggut (Setiawan, 2012).
tanda terjadinya tumor atau kanker Hasil penelitian yang dilakukan
payudara yang membutuhkan perhatian Fadhila, E. D (2015) berjudul pengaruh
medis (Irianto, Koes, 2015). penyuluhan SADARI terhadap
pengetahuan remaja putri tentang deteksi
dini kanker payudara di SMA Perintis 29 yaitu kategori kurang sebanyak 16
Ungaran mengatakan bahwa pengetahuan siswi (42,1%), kategori cukup
remaja tentang SADARI meningkat sebanyak 13 siswi (34,2%) dan
setelah dilakukan penyuluhan. Hal ini kategori baik sebanyak 9 siswi
dapat dinyatakan bahwa pentingnya (23,7%).
SADARI bagi remaja untuk mendeteksi
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
secara dini kanker payudara.
Berdasarkan studi pendahuluan Tingkat Pengetahuan Remaja
melalui wawancara tanggal 27 Februari Tentang SADARI Kelas X
2017 di SMAN 1 Sedayu Bantul dengan di SMAN 1 Sedayu Bantul
guru BK, disebutkan bahwa belum pernah Setelah Dilakukan
ada penyuluhan mengenai SADARI Penyuluhan
terhadap siswi. Selain itu dilakukan Pengetahuan Frekuensi %
wawancara pada 12 siswi, didapatkan Baik 25 65,8
bahwa masih kurangnya pengetahuan Cukup 10 26,3
tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Kurang 3 7,9
(SADARI). Dari 12 siswi yang dilakukan
Jumlah 38 100
wawancara tersebut hanya 1 siswi yang
mengetahui tentang SADARI namun Berdasarkan tabel 4.3 di
masih ragu-ragu dan 11 siswi belum atas menunjukkan bahwa tingkat
mengetahui tentang SADARI. pengetahuan mengenai SADARI
pada remaja kelas X SMAN 1
METODE PENELITIAN Sedayu Bantul dari 38 siswi
Penelitian ini menggunakan setelah dilakukan penyuluhan
jenis penelitian pre-eksperimen dengan memiliki kategori paling banyak
rancangan one group pretest-posttest yaitu kategori baik sebanyak 25
design, metode pengambilan sampel siswi (65,8%), kategori cukup
menggunakan Cluster Random sebanyak 10 siswi (26,3%) dan
Sampling dan pada analisa bivariat kategori kurang sebanyak 3 siswi
yang digunakan adalah uji Wilcoxon. (7,9%).
Jumlah responden sebanyak 38 B. Analisis Bivariat
responden dan alat yang digunakan Tabel 4.3 Pengaruh Penyuluhan
yaitu kuesioner, power point dan video. Terhadap Pengetahuan Remaja
A. Analisis Univariat Tentang SADARI Kelas X di
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi SMAN 1 Sedayu Bantul
Tingkat Pengetahuan Remaja Uji Wilcoxon Pengetahuan
Tentang SADARI Kelas X Z -5.342a
di SMAN 1 Sedayu Bantul Asymp. Sig (2- 0,000
Sebelum Dilakukan tailed)
Penyuluhan Dari uji wilcoxon didapatkan
Pengetahuan Frekuensi % hasil nilai posttest tingkat
Baik 9 23,7 pengetahuan lebih besar daripada
Cukup 13 34,2 pretest. Nilai “Z” sebesar -5.342a
Kurang 16 42,1 dan asymp. Sig. sebesar 0,000
Jumlah 38 100 lebih kecil dari 0,05 maka Ho
Berdasarkan tabel 4.2 di ditolak serta Ha diterima, artinya
atas menunjukkan bahwa tingkat ada pengaruh penyuluhan terhadap
pengetahuan mengenai SADARI pengetahuan remaja tentang
pada remaja kelas X SMAN 1 SADARI.
Sedayu Bantul dari 38 siswi Hasil penelitian ini dan
sebelum dilakukan penyuluhan penelitian sebelumnya
memiliki kategori paling banyak memberikan bukti ilmiah bahwa
pemberian penyuluhan merupakan Remaja Tentang SADARI Kelas X,
metode yang efektif untuk maka dapat disimpulkan terdapat
meningkatkan pengetahan siswi pengaruh penyuluhan tentang SADARI
tentang SADARI. Hal ini karena terhadap pengetahuan siswi kelas X di
dengan penyuluhan siswi SMAN 1 Sedayu Bantul. Nilai Sig.
memperoleh informasi yang dapat Sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
diakses menjadi pengetahuan. maka Ho ditolak serta Ha diterima,
Alasan penyuluhan memiliki artinya ada pengaruh penyuluhan
hubungan yang signifikan dengan terhadap pengetahuan remaja tentang
pengetahuan siswi tentang SADARI sebelum dan sesudah
SADARI karena penyuluhan penyuluhan.
tantang SADARI sangat penting
untuk siswi dan diharapkan dengan SARAN
diberikannya penyuluhan tentang Responden Diharapkan para
SADARI akan meningkatkan siswi untuk lebih aktif menggali
pengetahuan siswi dan siswi informasi terkait SADARI yang dapat
memiliki keinginan melakukan diperoleh dari berbagai sumber
SADARI guna mencegah informasi ataupun media yang ada,
terjadinya kanker payudara. melihat pentingnya SADARI dapat
Penelitian ini berjalan mendeteksi dini kanker payudara.
dengan penelitian yang dilakukan Bagi guru dan staf (wanita)
(Fadhila, E. D, 2015) berjudul SMAN 1 Sedayu Bantul diharapkan
pengaruh penyuluhan SADARI dapat menjali kerjasama dengan
terhadap pengetahuan remaja putri puskesmas untuk memberikan
tentang deteksi dini kanker informasi melalui penyuluhan tentang
payudara di SMA Perintis 29 kesehatan reproduksi sehingga dapat
Ungaran mengatakan bahwa meningkatkan pengetahuan siswi.
pengetahuan remaja tentang Peneliti selanjutnya hendaknya
SADARI meningkat setelah meneruskan penelitian selanjutnya
dilakukan penyuluhan. Hal ini dengan variabel-variabel lainnya
dapat dinyatakan bahwa misalnya minat dan sikap karena
pentingnya SADARI bagi remaja peneliti hanya terbatas mencakup
untuk mendeteksi secara dini komponen pengetahuan. Sehingga
kanker payudara. tidak memiliki pembanding hasil.
Selain itu penelitian ini juga
berjalan dengan penelitian yang DAFTAR PUSTAKA
dilakukan (Güçlü & Tabak, 2013) American Cancer Society. (2016).
mengatakan bahwa setelah Cancer Facts & Figures 2016,
kegiatan penyuluhan, ada 1–9.
kemajuan signifikan pada tingkat https://doi.org/10.1097/01.N
pengetahuan perempuan sehingga NR.0000289503.22414.79.
dapat meningkatkan kesadaran Buletin Jendela Data & Informasi
perempuan tentang deteksi dini Kesehatan. (2015). Data dan
kanker payudara. Informasi Kesehatan, Situasi
Penyakit Kanker. Pusat Data
KESIMPULAN dan Informasi. ISSN 2088-
Berdasarkan hasil penelitian 270X.
yang telah dilakukan di SMAN 1 Dinkes Yogyakarta. (2014). Profil
Sedayu Bantul tentang Pengaruh Kesehatan Yogyakarta. Dinas
Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Kesehatan Yogyakarta.
Fadhila, E. D. (2015). Pengaruh Keperawatan. Jakarta:
Penyuluhan SADARI Salemba Medika.
Terhadap Pengetahuan Maharani. (2010). (Tesis) Pengaruh
Remaja Putri Tentang Deteksi Pendidikan Kesehatan
Dini Kanker Payudara di Tentang SADARI Terhadap
SMA Perintis 29 Ungaran. Penetahuan dan Sikap
(Diakses tanggal 11 April Remaja Putri Dalam Upaya
2017). Deteksi Dini Kanker
Fres. (2015). Risiko kanker payudara Payudara di SMK BM AP
pada remaja. Bina Satria Medan Tahun
www.sehatfresh.com. 2009.
(Diakses tanggal 9 Februari Monty, P.S & Aksan, H. (2012). Blak
2017). blakan Kanker Payudara
Güçlü, S., & Tabak, R. S. (2013). Temukan Sedini Mungkin.
Impact of Health Education Bandung: Qanita.
on Improving Women’S Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan
Knowledge and Awareness of, Masyarakat Ilmu dan Seni.
2006(2), 18–23. Jakarta: Rineka Cipta.
Irianto, Koes. (2015). Kesehatan Setiawan, Yahmin. (2012). Tumor dan
reproduksi teori dan Kanker Payudara. (Diakses
praktikum. Bandung: tanggal 11 April 2017).
Alfabeta. Yayasan Kanker Indonesia. (2014).
Kumalasari, I & Iwan, A. (2012). Tentang YKI. Tersedia dalam
Kesehatan Reproduksi untuk www.yayasankankerindonesi
Mahasiswa Kebidanan dan a.org.

Anda mungkin juga menyukai