OBSTRUKSI BILIARIS
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Iis karlina (PO7124120051)
Putri (PO7124120054)
Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga makalah
ini telah terselesaikan.
Kami sadar bahwa terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu, Kepada berbagai pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini kami
mengucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun tetap kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang
akan datang. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PEMBAHASAN
A. Kasus......................................................................................................................................1
B. Obstruksi Biliaris...................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9
KASUS Obstruksi Biliaris
I. TANGGAL PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : Selasa, 11 Oktober 2011
Jam : 11.00 WIB
Tempat : Poliklinik Y
Penolong : Bidan
II. PENGGUMPULANDATA
A. Data Subjektif
1. Biodata
BAYI
Nama : By. X
TTL : Baturaden, 11 Oktober 2011
Jenis Kelamin : Laki – laki
Anak Ke : 1
ORANGTUA
IBU
Nama : Ny. A
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : -
Alamat : Jalan Raya Baturaden km. 12, Karangmangu
Purwokerto.
AYAH
Nama : Tn. Y
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Rp 2.500.000,00
Alamat : Jalan Raya Baturaden km. 12, Karangmangu, Purwokerto
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi lahir tanggal 11 Oktober 2011 jam 04.00 WIB jenis kelamin laki – laki,
langsung menanggis. Tetapi bayi terlihat sesak napas setelah menangis.
3. Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan selama kehamilan, ibu tidak pernah menderita penyakit kronis atau menular.
Ibu makan seperti biasa dengan porsi 3x sehari dan melakukan kunjungan ANC sebanyak 8x
pada bidan, serta telah mendapat imunisasi 2x TT, mendapat tablet besi dan vitamin C.
4. Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan pada usia kehamilan 37 minggu dengan penolong persalinan bidan. Lahir
spontan, menangis. BB : 2900 gram, PB : 49 cm. Tidak ditemukan komplikasi persalinan.
5. Riwayat Nifas
Bayi menangis keras, gerakan akfif, berwarna merah. Tidak terdapat perdarahan postpartum.
6. Riwayat Tumbuh Kembang
BB : 2900 gram
PB : 49 cm
7. Riwayat Imunisasi
Belum mendapat imunisasi
8. Pola Kebiasaan
a. Pola Nutrisi : Bayi diberi ASI
b. Pola Eliminasi : Bayi mengeluarkan mekonium
c. Pola Tidur : ± 12 jam/ hari
d. Pola Kebersihan : Bayi disabun 2x / hari. Diganti popok
Setiap BAB dan BAK.
III. PENGKAJIAN FISIK
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tidak cukup baik, sianosis
Kesadaran : compos mentis
2. TTV
Suhu : 36 0C
Nadi : 50 x/ menit
Respirasi : 25 x/ menit
AS : 5
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut : Hitam, lurus
Mata : konjungtiva merah jambu, sklera putih
Hidung : simetris, bersih, tidak terdapat polip
Mulut : Sianosis, tidak terdapat sumbing, reflex
hisap baik.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ditemukan secret.
Leher : tidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid.
b. Dada
Dada asimetris saat bernapas, terdengar bising usus di rongga dada sebelah kiri. Bentuk
diding dada kiri dan kanan asimetris.
c. Abdomen
Perut teraba kosong
d. Genetalia
Tidak terdapat kelainan genetalia. Testis turun di scrotum.
e. Ekstremitas
Gerakan normal, tidak ada kelainan. Jumlah jari tangan kanan 5 kiri 5. Jari kaki kanan 5
kiri 5. Tidak ditemukan pembengkakan atau bercak – bercak hitam.
f. Integument
Warna kulit merah, turgor baik, ditemukan sedikit vernik pada tubuh bayi. Tidak terdapat
pembengkakan atau bercak – bercak hitam.
g. Refleks
Menghisap : -
Menggenggam : +
IV. ANALISIS DATA
V. DIAGNOSIS KEBIDANAN
Diagnosis Kebidanan : Bayi baru lahir dengan Hernia diafragmatika
7 jam postpartum.
VI. INTERVENSI
1. Jelaskan pada ibu tentang keadaan/ kondisi bayinya.
R : Meningkatkan pengetahuan dan mengurangi kecemasan ibu
2. Pantau keadaan bayi selama dirawat
R : Deteksi dini adanya kelainan
3. Lakukan perawatan pada bayi baru lahir
R : Agar kondisi bayi tetap stabil
4. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI sesering mungkin.
R : Untuk memenuhi nutrisi bayi.
5. Jangan lakukan rawat gabung/ rooming in
R : Untuk melakukan observasi intensif, karena bayi dengan
komplikasi.
6. Jaga kehangatan bayi
R : Agar bayi tidak mengalami hipotermi.
7. Segera beri oksigen
R : Agar bayi tidak sesak napas, dan mengalami syok.
8. Segera lakukan persiapan operasi
R : Melakukan pembedahan pada Hernia diafragmatika untuk
mengembalikan usus ke rongga abdomen, agar tidak terjadi
komplikasi lebih lanjut pada paru dan jantung.
VII. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada ibu bahwa keadaan bayinya tidak cukup sehat, dan dilihat dari geraknya
yang kurang aktif, warna kulit kebiruan, walau lahir langsung namun bayi mengalami
sianosis.
2. Memantau keadaan bayinya selama dirawat meliputi :
a. Keadaan umum
b. TTV
c. BAB, BAK
d. Nutrisi
e. Perubahan warna kulit
f. Gerakan atau aktivitas
g. Tali pusat
h. refleks
3. Melakukan perawatan pada bayi baru lahir
a. Mandi 2 x/ hari
b. pemberian profilaksis (chloramfenicol 1% / oxiteracylin)
c. pemberian vitamin K 0.002 cc pada jam pertama setelah lahir
d. Perawatan tali pusat (cara : luka tali pusat dibersihkan kemudian dibalut dengan kasa
steril)
e. Mengganti popok tiap kali BAB dan BAK, kemudian dibersihkan dengan sabun lalu
dikeringkan.
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin, yaitu setiap bayi menangis
atau setiap 2 jam sekali. Karena ASi mengandung antibody yang dapat menjegah
terjadinya infeksi pada bayi.
5. Tidak melakukan rawat gabung antara ibu dan bayi, guna memudahkan melakukan observasi
intensif pada bayi, karena bayinya mengalami komplikasi.
6. Menjaga kehangatan bayi
Dengan cara : Menjaga suhu ruangan dan lingkungan
Memakaikan topi, sarung tangan dan kaki
7. Segera diberikan oksigen, agar bayi tidka mengalami sesak napas lagi.
8. Segera siapkan operasi untuk mengembalikan organ abdomen ketempat seharusnya.
VIII. EVALLUASI
Tanggal : 11 Oktober 2011 jam : 11.00 WIB
Bayi tidak sehat, dan dilihat dari gerakan kurang aktif, warna kulit kebiruan. Walaupun langsung
menangis setelah lahir bayi jadi mengalami sianosis. Bayi muntah karena mengalami obstruksi
usus.
BBL : 2900 gram
Nadi : 50 x/ menit
P : 25 x/ menit
Suhu : 36 0C
BAB I
PEMBAHASAN
E. Pencegahan
Dapat mengetahui setiap faktor resiko yang dimiliki, sehingga bisa mendapatkan
promotif diagnosis dan pengobatan jika saluran empedu tersumbat. maka penyumbatan
itu sendiri tidak dapat dicegah. (Attasaranya S, Fogel EL, 2008)
F. Penatalaksanaan
1. Medis
penatalaksanaan medis adalah dengan operasi. operasi membutuhkan tindakan
pembedahan, ekstrasi batu empedu di duktus, atau insersi stent, dan drainase bilier
paliatif dapat dilakukan denagan stent yang ditempatkan melalui hati ( trans hepatik )
atau secara endoskopik. Papilotomi endoskopik dengan pengeluaran batu telah
mengantikan laparatomi pada pasien dengan batu di duktus kholedokus. Pemecahan
batu di saluran empedu mungkin di perlukan untuk membantu pengeluaran batu di
saluran empedu.
2. Asuhan Kebidanan
a) pertahankan kesehatan bayi ( pemberian makanan cukup gizi sesuai dengan
kebutuhan, serta menghindari kontak infeksi ).
b Berikan penjelasan kepada orang tua bahwa kedaan kuning pada bayinya berbeda
halnya dengan bayi lain yang kuning karena hiperbilirubenemia biasa yang dapat
hanya dengan terapi sinar atau terapi lain.
c) Lakukan infrom consent dan infrom choise untuk dilakukan rujukan
Daftar Pustaka
1. http://novitasari819stikesyo.blogspot.com/2018/12/makalah-obstruksi-billiaris-pada.html?
m=1
2. Manggasih,Atika Vidia, pongki jaya. 2016.Asuhan kebidanan pada neonates, Bayi,Balita,
dan Anak pra sekolah. Jakarta Timur: CV Trans info media.