0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
131 tayangan14 halaman
Persalinan lama dapat terjadi pada fase laten maupun aktif dan dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan janin seperti asidosis, trauma, infeksi, bahkan kematian. Beberapa penyebabnya adalah kelainan his, panggul, letak janin, atau kekuatan kontraksi ibu yang kurang. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memperbaiki kontraksi, pecahkan ketuban, atau ekstraksi vakum/forceps b
Persalinan lama dapat terjadi pada fase laten maupun aktif dan dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan janin seperti asidosis, trauma, infeksi, bahkan kematian. Beberapa penyebabnya adalah kelainan his, panggul, letak janin, atau kekuatan kontraksi ibu yang kurang. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memperbaiki kontraksi, pecahkan ketuban, atau ekstraksi vakum/forceps b
Persalinan lama dapat terjadi pada fase laten maupun aktif dan dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan janin seperti asidosis, trauma, infeksi, bahkan kematian. Beberapa penyebabnya adalah kelainan his, panggul, letak janin, atau kekuatan kontraksi ibu yang kurang. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memperbaiki kontraksi, pecahkan ketuban, atau ekstraksi vakum/forceps b
keseluruhan, 60 persen wanita yang menjalani persalinan sulit mengatakan bahwa pengalaman tersebut akan meninggalkan kesan pada mereka sepanjang hidupnya. Persalinan yang lama biasa terjadi terutama pada wanita yang baru menjalani persalinan anak pertama. Persalinan lama adalah suatu keadaan tidak adanya kemajuan dari suatu persalinan, mengalami kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun bayi. Partus lama : partus yang melebihi batas waktu partus normal (phantom,FKU.Unair,hal:154).
Fase laten lebih dari 8 jam
Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir Dilatasi serviks dikanan garis waspada pada persalinan fase aktif Tidak adanya kemajuan dalam persalinan yang menyebabkan partus lama dapat dilihat pada saat Fase Laten dan Fase Aktif 1.Fase laten memanjang Ø servik ≤ 4cm setelah 8 jam dengan kontraksi teratur ≥ 2 kali 10‘
2. Fase aktif memanjang
ø ≤ 1 cm/ jam selama sekurang-kurangnya 2 jam setelah kemajuan persalinan ≤ 1,2 cm/jam (primigravida) dan ≤ 1,5 cm/jam (multigravida) ≥ 12 jam sejak ø 4 cm hingga ø lengkap Faktor- faktor penyebab partus lama antara lain: 1. Power Kelainan His Kekuatan mengejan kurang kuat 2. Passagge Kelainan-kelainan panggul Ketuban Pecah Dini 3. Passanger Kelainan Letak janin Pada ibu Gelisah Letih Suhu tubuh ↑ Berkeringat Nadi cepat Pernafasan cepat Didaerah sering dijumpai bandle ring, oedema vulva, oedema serviks, cairan ketuban berbau terdapat mekoneum Pada Janin DJJ cepat, hebat, tidak teratur bahkan negative Air ketuban terdapat mekoneum kental kehijau-hijauan, cairan berbau Kematian janin dalam kandungan Kematian janin intrapartal Terhadap Janin Terhadap Ibu • Trauma • Penurunan semangat • Asidosis • Kelelahan • Kerusakan Hipoksik • Dehidrasi • Infeksi • Asidosis • Peningkatan mortalitas dan morbiditas • Infeksi perintal • Resiko ruptur uterus Fase aktif memanjang Bila tidak didapatkan tanda adanya CPD (chepalo Pelvic Disporportion) atau adanya obstruksi : a. Berikan berikan penanganan umum yang kemungkinan akan memperbaiki kontraksi dan mempercepat kemajuan persalinan b. Bila ketuban intak, pecahkan ketuban. Bila kecepatan pembukaan serviks pada waktu fase aktif ≤ 1 cm/jam, lakukan penilaian kontraksi uterusnya. Kala II memanjang Upaya mengejan ibu menambah resiko pada bayi karena mengurangi jumlah oksigen ke plasenta, maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan secara spontan, mengedan dan menahan nafas yang terlalu lama tidak dianjurkan. Perhatikan DJJ bradikardi yang lama mungkin terjadi akibat lilitan tali pusat. Dalam hal ini lakukan ekstraksi vakum / forcep bila syarat memenuhi.