PEMICU 2
UROLOGI
MARIO GISEPHA D
405140164
EDEMA
• Def : penimbunan cairan secara berlebihan di
antara sel2 tubuh atau di rongga2 tubuh.
Penyebab utama : peningkatan tek hidrostatik
kapiler, peningkatan permeabilitas kapiler, dan
penurunan tekanan osmotik plasma.
Penyebab Umum
• Penurunan tek osmotik :
- SN, sirosis hepatis, malnutrisi
• Peningkatan permeabilitas vaskular:
- Angioneurotik edema
• Peningkatan tek hidrostatik:
- Gagal jtg kongestif, sirosis
• Obstruksi aliran limfe:
- Gagal jtg kongestif
• Retensi air dan Na:
- Gagal ginjal, SN
Terapi edema
• Prinsip terapi edema:
1. Penanganan penyakit dasar
2. Mengurangi asupan na dan air
3. Meningkatkan pengeluaran na dan air
4. Hindari faktor yg memperburuk penyakit
dasar.
Diuretik
1. Tubulus proksimal : Carbonic anhidrase inhibit
(asetazolamid), Phosphodiesterase inhibitor (teofilin)
2. LOH : sodium-potassium chloride inhibit (bumetanid,
furosemid)
3. TKD : sodium chloride inhibit (hidroklorotiazid,
metolazon)
4. Cortical collecting tubule : Antagonis aldosteron
(spironolakton), sodium ch blockers : amilorid,
triamterene.
Proteinuria
• Protein dalam urin melebihi
nilai normal: Diagnosis diferensial
– > 150 mg/24 jam (dewasa)
Gagal jantung kongestif
– > 140 mg/m (anak-anak)
2
Hipertensi
Renal tubular acidosis
• Patofisiologi: Sarkoidosis
– Perubahan permeabilitas Pielonefritis kronis
glomerulus Akibat cangkok ginjal
– Kegagalan reabsorbsi oleh
Diabetes mellitus
tubulus
–
Multiple myeloma
Filtrasi glomerulus abnormal.
Low-molecular weight protein
melebihi kapasitas reabsorpsi.
– Respons inflamasi
Hematuria
Diagnosis diferensial
Hyperkalsiuria
IgA nephropathy
Henoch-Schönlein purpura
Hemolytic uremic syndrome
Postinfectious glomerulonephritis
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Nutcracker syndrome
Familial hematuria
Urinary tract infections
Urolithiasis
PIELONEFRITIS AKUT
• Reaksi inflamasi akibat infeksi yg terjadi pada
pielum dan parenkim ginjal.
• Kuman berasal dari sal kemih bgn bwh yg naik
ke ginjal melalui ureter:
– E.coli
– Proteus
– Klebsiella spp
– Kokus gram positifStreptococcus faecalis dan
enterokokus.
P A
a c
t u
o t
g e
e
n
e
s
i
s
Tanda & Gejala
• Demam (38,5°- 40°C),
• Nyeri di punggung bagian bawah,
• Mual muntah
• sering berkemih dan nyeri ketika berkemih
• Bisa terjadi pembesaran salah satu atau kedua ginjal
• Kadang otot perut berkontraksi kuat
• Bisa terjadi kolik renalis
• Pada infeksi menahun (pielonefritis kronis), nyerinya bersifat
samar dan demam hilang-timbul atau tidak ditemukan
demam sama sekali
Terapi
• Terapi suportif
• Terapi antibiotika
– Bersifat bakterisidal dan berspektrum luas:
• Aminoglikosida+aminopenisilin(ampisilin/ amoksisilin)
• Aminopenisilin+asam klavulanat/sulbaktam,
karboksipenisilin,sefalosporin/florokuinolon.
– Jika pemberian antibiotikakeadaan klinis
membaik,maka pemberian parenteral dilanjutkan
smp 1 mgg lalu pemberian PO selama 2 mgg
berikutnya.
Dr. Mario Gisepha D
Jl tj gedong
Grogol
ISIP : 405140164
--------------------------------------------------------------
R/ Ciprofloksasin tab 250mg no X
S 2dd1 p.c habiskan
----------------------------------------- mario
Pro : jatinder
Umur : 25 tahun
Glomerulonefritis
• Def : penyakit inflamasi atau non inflamasi pd
glomerulus yg menyebabkan perubahan
permeabilitas, perubahan struktur, dan fs
glomerulus.
• Merupakan mekanisme imunologik.
Tanda dan gejala
• Biasanya kumpulan gejala tdd kelainan urin
asimtomatik, hematuri makroskopik,
SN,proteinuria, pennurunan fs ginjal.
• Ditemukannya silinder eritrosit.
• GNK : proteinuria persisten dgn atau tanpa
hematiuria disertai penurunan fs ginjal
progresif lambat.
diagnosis
• Anamnesis : informasi riwayat pengobatan,
riwayat GN keluarga.
• Edema tungkai disertai edema periorbita
sering merupakan gejala klinik awal GN.
• Hipoalbuminemia kronik kuku pucat dan
membentuk pita putih.
• Urinalisis : hematuria dan silinder eritrosit.
• USG ginjal
Evaluasi anak dengan hematuria
• Anamnesis dan PF lengkap (TD, diskus optikus, kulit,
abdomen, dan genitalia)
• Konfirmasi hematuria dengan pemeriksaan urin
mikroskopik
• Kultur urin
• Kalsium urin, protein urin dan kreatinin urin
• Pemeriksaan darah tepi lengkap
• Streptozyme C3,C4,ANA
• USG ginjal
• Biopsi ginjal pada kasus tertentu
Terapi GN
• Imunosupresif : pertimbangkan etiologi, ES, dan
prognosis.
• Inisial GNLM : prednison 1mg/kg bb/hari, dosis maks
60-80 mg setiap hari selama 6-8 mggu untuk capai
remisi komplit ( proteinuria <200 mg/hari dan albumin
meningkat >3,5 g/L)
• GSFS : kombinasi dengan imunosupresif lain
• Tekan inflamasi glomerulus : siklofosfamid,
klorambusil, azatioprin
• Kontrol tek darah
Sindrom Nefrotik
• Keadaan klinis yang ditandai dengan
proteinuria masif (terutama albumin >
40mg/m2/jam), hipoproteinemia (albumin
serum <3,0 g/dL), hiperkolestrolemia (>250
mg/dL) dan edema.
• Etiologi : GN primer dan sekunder akibat
infeksi, keganasan, obat, DM, SLE.
Manifestasi klinis
• Edema pitting
• Asites
• Anoreksia
• Malaise
• Nyeri perut
Pemeriksaan
• Proteinuria
• Hiperkolestrolemia
• Hipoalbuminemia
• Kadar komplemen C3 serum yang rendah
• Hematuria (25% pada SNKM)
• USG
• Biopsi ginjal
tatalaksana
• Diuretik disertai diet rendah garam ( 2 gr na
per hari) dan tirah baring
• Pembatasan asupan protein 0,8-1 g/kgBB/hari
• ACE inhibitor
• Antikoagulan : untuk trombosis
• Obat penurun lemak : simvastatin, lovastatin
Gangguan Ginjal Akut (GGA)
• Definisi: penurunan signifikan fungsi ginjal (LFG atau
fungsi tubulus) secara mendadak.
Renal •Glomerulonefritis
•Nefrosklerosis
•Penyakit kolagen
•Angitis hipersensitif
•Nefritis interstitialis akut karena obat, kimia, atau kuman
Post-Renal •Obstruksi:
• Saluran kencing : batu, pembekuan darah, tumor, kristal dll.
• Tubuli ginjal : Kristal, pigmen, protein (mieloma).
•Ekstravasasi
Gangguan Ginjal Akut
• Tanda & gejala Pemeriksaan
o Oliguria o BUN
o Nokturia o Creatinine clearance
o Edema o Serum creatinine
o Berkurangnya rasa, o Serum potassium
terutama di tangan atau kaki o Urinalysis
o Perubahan mental atau o A kidney/abdominal
suasana hati ultrasound: for diagnosing a
o Kejang blockage in the urinary
o Tremor tangan tract.
o Mual, muntah o X-ray, CT scan, or MRI of
abdomen
Gangguan Ginjal Akut
• Tatalaksana
– Menentukan keseimbangan cairan, antara masukan
(input) dan keluaran cairan (output).
– Terapi cairan dan elektrolit memperhitungkan
kebutuhan dasar dan kehilangan cairan yang sedang
berlangsung.
– Makanan, cairan, dan obat-obatan yang
mengandung kalium dikurangi hingga fungsi ginjal
membaik.
– Penanganan hipokalsemia dan hiperfosfatemia
Penyakit Ginjal Kronik
• Definisi: Penurunan fungsi ginjal yang progresif, irreversible,
pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal.
NO Kriteria Penyakit Ginjal Kronik
1 Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari 3bulan, berupa kelainan
struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus
dengan manifestasi :
- Kelainan patologis
- Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah
atau urin, atau kelainan dalam tes pencitraan (imaging test)