Puji syukur penulis kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, sehingga dengan ijinNya penulis
dapat menyelesaikan Makalah “ ”.
Penyusun makalah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan, bimbingan dan
pengarahan dari semua pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Drs. Hendri Soekirdi, M. Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan Yogyakarta.
2. Christina Pernatun K,S.SiT,MPH selaku Pembimbing akademik dalam pembuatan
Makalah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Normal.
3. Sri Fulandari Amd.Keb selaku Pembimbing lapangan dalam pembuatan Makalah
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Normal
4. Klinik Rawat Inap Dharma Husada yang telah menjadi lahan praktik untuk PKK II
5. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan doa dalam kelancaran
penyusunan Makalah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin normal.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik, saran dan evaluasi untuk perbaikan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Persalinan merupakan proses hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri), yang mana dalam persalinan
itu terdapat beberapa kebijakan diantaranya : semua persalinan harus dihadiri dan di
pantau oleh petugas kesehatan terlatih, rumah bersalin dan rumah rujukan dengan
fasilitas memadai untuk menangani kegawatdaruratan obstetric dan neonatal harus
tersedia 24 jam dan obat-obatan esensial, bahan dan perlengkapan harus tersedia
seluruh petugas terlatih.
Persalinan adalah tugas dari seorang ibu yang harus dihadapi dengan tabah,
walaupun tidak jarang mereka merasa cemas dalam menghadapi masalah tersebut.
Oleh karena itu, mereka memerlukan penolong yang dapat dipercaya, yang data
memberikan bimbingan dan semangat selalu siap di depan dalam mengatasi
kesukaran.
Persalinan adalah terjadi pada kehamilan aterm (bukan prematur atau post
matur) mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi) selesai setelah 4 jam dan
sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan partus presipitatus atau partus lama)
mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi verteks (puncak kepala) dan oksiput
pada bagian anterior pelvis terlaksana tanpa bantuan artificial (seperti forseps) tidak
mencakup komplikasi (seperti pendarahan hebat) mencakup pelahiran plasenta yang
normal. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai proses kelahiran.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan persalinan normal
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada
b. Menetapkan diagnosa dan masalah berdasarkan data yang diperoleh.
c. Menyusun rencana asuhan yang akan diberikan kepada
d. Melaksanakan rencana asuhan kebidanan yang telah disusun.
e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan.
C. Manfaat
1. Manfaat bagi Klinik Rawat Inap
Klinik Rawat Inap mampu memberikan pelayanan yang maksimal untuk
meningkatkan kualitas Klinik Rawat Inap
2. Manfaat bagi mahasiswa
Mahasiswa dapat melakukan asuhan persalinan normal dengan cara yang
benar dan tepat.
3. Bagi Pasien
Pasien mendapatkan
BAB II
TINJAUAN TEORI
Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikeluarkan
sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat (Barbara, 2009).
Persalinan dan kelahiran adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung selama 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.
(Saifudin, 2001).
Persalinan normal WHO adalah persalinan yang dimulai secara spontan
beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan,
bayi dilahirkan spontan dengan presentasi belakang kepada pada usia kehamilan
antara 37 hingga 42 minggu lengkap. Setelah persalinan ibu dan bayi dalam keadaan
baik.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa persalinan
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung selama
18 jam produk konsepsi dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering
dan kuat yang nampaknya tidak saling berhubungan bekerja dalam keharmonisan
untuk melahirkan bayi.
2.2 Bentuk-Bentuk Persalinan
a) Persalinan spontan
Proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
b) Persalinan Bantuan
Proses persalinan yang di bantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi
dengan forsep atau dilakukan operasi seksio caesaria.
c) Persalinan Anjuran
Pada umumnya persalinan terjadi bila sudah besar untuk hidup di luar, tetapi
sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan, kadang-
kadang persalinan tidak di mulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.
2.2.5 Mekanisme Persalinan
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks membuka dan
mendorong janin ke bawah. Pada persentasi kepala, bila his sudah cukup kuat,kepala akan
turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul.
Mekanisme jalan lahir menurut (Ujiningtyh, 2009) di antaranya adalah :
a. Penurunan (Kepala masuk PAP)
Kepala masuk melintasi pintu atas panggul (promontorium), sayap sacrum, linea
inominata, ramus superiorost pubis dan pinggir atas simpisis) dengan sutura sagitalis
melintang, dalam sinklitismus arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas
panggul.dapat juga terjadi keadaan :
a. Asinklitismus anterior adalah arah sumbu kepala membuat sudut lancip kepan dengan
pintu atas panggul.
b. Asinklitismus posterior adalah arah sumbu kepala membuat studut lancip
kebelakang dengan pintu atas panggul
b. Fleksi
Fleksi yaitu posisi dagu bayio menempel dada dan ubun-ubun kecil rendah dari ubun-
ubun besar.kepala memasuki ruang panggul dengan ukuran paling kecil (diameter
suboksipitobregmatika = 9,5 ) dan di dasar panggul kepala berada dalam fleksi maksimal.
2.2.6 Tanda-Tanda Persalinan
Gejala inpartu menurut (Mochtar, 2000 ), yaitu:
a. Kekuatan his semakin sering terjaidi dan teratur dengan jarak kontraksi yang
semakin pendek.
b. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu pengeluaran lendir bercampur
darah.
c. Dapat disertai pecah ketuban
d. Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks yaitu: perlunakan serviks,
pendataran serviks, dan terjadi pembukaan serviks.
D. Psyche (Psikologis)
· Faktor psikologis ketakutan dan kecemasan sering menjadi penyebab lamanya
persalinan, his menjadi mkurang baik, pembukaan menjadi kurang lancar
· Menurut Pritchard, dkk perasaan takut dan cemas merupakan faktor utama yang
menyebabkan rasa sakit dalam persalinan dan berpengaruh terhadap kontraksi rahim
dan dilatasi serviks sehingga persalinan menjadi lama.
E. Penolong
· Memilih Penolong persalian yang berkompeten, seperti: bidan, dokter, perawat
atau tenaga kesehatan yang terlatih.