Anda di halaman 1dari 31

KONSEP DASAR BAYI BARU

LAHIR BAYI BALITA DAN


ANAK PRA SEKOLAH
By Fibrinika Tuta Setiani
TUJUAN INSTRUKSIONAL

1.Menjelaskan tentang bayi baru lahir


2.Menjelaskan tentang bayi
3.Menjelaskan tentang balita
4.Menjelaskan tentang anak pra sekolah
BAYI BARU LAHIR
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang
berusia 0-28 hari (Kementerian Kesehatan
RI, 2010). Bayi baru lahir adalah bayi
berusia satu jam yang lahir pada usia
kehamilan 37-42 minggu dan berat
badannya 2.500-4000 gram (Dewi, 2010).
badan lahir
2500-4000
gram

umur
tidak ada cacat
kehamilan 37-
bawaan
40 minggu

menghisap ASI bayi segera


dengan baik menangis

kulit kemerahan bergerak aktif


1) Neonatus menurut masa gestasinya

Kurang bulan (preterm infant) : < 259


hari (37 minggu)

Cukup bulan (term infant) : 259-294


hari (37-42 minggu)

Lebih bulan (postterm infant) : > 294


hari (42 minggu atau lebih)
2) Neonatus menurut berat badan lahir

a) Berat lahir b) Berat lahir c) Berat lahir


rendah : < 2500 cukup : 2500- lebih : > 4000
gram 4000 gram gram
3) Neonatus menurut berat lahir terhadap masa
gestasi

Nenonatus
cukup/kurang/lebih
bulan Sesuai/kecil/besar untuk
(NCB/NKB/NLB) masa kehamilan
(SMK/KMK/BMK)
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah
lahir adalah untuk membersihkan jalan napas,
memotong dan merawat tali pusat,
mempertahankan suhu tubuh bayi,
identifikasi, dan pencegahan infeksi
(Saifuddin, 2008).
ASUHAN BAYI BARU LAHIR

1)Pencegahan Infeksi (PI)

2) Penilaian awal untuk memutuskan


resusitasi pada bayi
ASFIKSIA???

a) Apakah kehamilan cukup bulan?

b) Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak megap-


megap?

c) Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?


3) Pemotongan dan perawatan tali pusat

Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali pusat atau
mengoleskan cairan/bahan apa pun pada tali pusat (Kementerian
Kesehatan RI, 2013).
Perawatan rutin untuk tali pusat adalah selalu cuci tangan sebelum
memegangnya, menjaga tali pusat tetap kering dan terpapar udara,
membersihkan dengan air, menghindari dengan alkohol karena
menghambat pelepasan tali pusat, dan melipat popok di bawah
umbilikus (Lissauer, 2013).
4) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi
tengkurap di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk
melaksanakan proses IMD selama 1 jam. Biarkan bayi mencari,
menemukan puting, dan mulai menyusu. Sebagian besar bayi akan
berhasil melakukan IMD dalam waktu 60-90 menit, menyusu pertama
biasanya berlangsung pada menit ke-45-60 dan berlangsung selama
10-20 menit dan bayi cukup menyusu dari satu payudara
(Kementerian Kesehatan RI, 2013).
5) Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam,
kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi
(Kementerian Kesehatan RI, 2013).

6) Pemberian salep mata/tetes mata


Pemberian salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan infeksi
mata. Beri bayi salep atau tetes mata antibiotika profilaksis (tetrasiklin
1%, oxytetrasiklin 1% atau antibiotika lain). Pemberian salep atau tetes
mata harus tepat 1 jam setelah kelahiran. Upaya pencegahan infeksi
mata tidak efektif jika diberikan lebih dari 1 jam setelah kelahiran
(Kementerian Kesehatan RI, 2013).
7) Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin
K1dosis tunggal di paha kiri
Semua bayi baru lahir harus diberi penyuntikan vitamin K1
(Phytomenadione) 1 mg intramuskuler di paha kiri, untuk
mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi vitamin yang
dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir (Kementerian
Kesehatan RI, 2010).
Vitamin K dapat diberikan dalam waktu 6 jam setelah lahir
(Lowry, 2014).
8) Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal
di paha kanan

Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam di paha kanan


setelah penyuntikan vitamin K1 yang bertujuan untuk
mencegah penularan Hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi
yang dapat menimbulkan kerusakan hati (Kementerian
Kesehatan RI, 2010).
9) Pemeriksaan Bayi Baru Lahir (BBL)

Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin


kelainan pada bayi. Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan dianjurkan
tetap berada di fasilitas tersebut selama 24 jam karena risiko terbesar
kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan. saat kunjungan
tindak lanjut (KN) yaitu 1 kali pada umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4-
7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari (Kementerian Kesehatan RI,
2010).
10) Pemberian ASI eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan


minuman tambahan lain pada bayi berusia 0-6 bulan dan jika
memungkinkan dilanjutkan dengan pemberian ASI dan
makanan pendamping sampai usia 2 tahun.
BAYI
Bayi merupakan individu yang
berusia 0-12 bulan yang ditandai
dengan pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat
disertai dengan perubahan dalam
kebutuhan zat gizi (Wong, 2003).
TUMBUH KEMBANG BAYI
1) Perkembangan Kognitif

5) Perkembangan
2) Perkembangan Fisik
Sosial

4) Perkembangan 3) Perkembangan
Bahasa Motorik
Tahap Perkembangan kognitif( sensomotor)

Tahap pertama Tahap Kedua Tahap Ketiga Tahap Ke empat

• Lahir sd 1 bulan • Reaksi sirkular • Sirkular sekunder • Koordiansi


• Diekspresikan primer • Mengguncang dan • Ekdplorasi
dengan reflek • Menghisap dan menarik lingkungan lebih
fisiologis menggenggam besar
menjadi tindakan
sadar
BALITA
Anak balita adalah anak yang
telah menginjak usia di atas satu
tahun atau lebih popular dengan
pengertian usia anak di bawah
lima tahun (Muaris. H, 2006)
Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak
usia 1–3 tahun (batita) dan anak usia prasekolah

Anak usia 1−3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak


menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya

Anak usia pra-sekolah menjadi konsumen aktif, artinya ereka sudah


dapat memilih makanan yang disukainya
Tumbuh Kembang Balita

Pertumbuhan Perkembangan

Pertumbuhan dimulai
Perkembangan dimulai
dari tubuh bagian atas
dari batang tubuh ke
menuju bagian bawah
arah luar
(sefalokaudal)
 Meningkatnya berat badan dan tinggi badan.
 Bertambahnya ukuran lingkar kepala.
 Muncul dan bertambahnya gigi dan geraham.
 Menguatnya tulang dan membesarnya otot-
otot. Bertambahnya organ-organ tubuh
lainnya, seperti rambut, kuku, dan sebagainya
Kemampuan Personal => fungsi pengindraan

Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Peraba, misalnya Pengecap,


misalnya melihat, misalnya reaksi misalnya mencium reaksi saat misalnya
melirik, menonton, mendengarkan dan membau menyentuh atau menghisap ASI,
membaca dan lain- bunyi, menyimak sesuatu. disentuh, meraba mengetahui rasa
lain. pembicaraan dan benda, dan lain- makanan dan
lain-lain. lain. minuman.
Kemampuan sosial.

Kemampuan sosial (sosialisasi), sebenarnya efek dari kemampuan personal


yang makin meningkat. Dari situ lalu dihadapkan dengan beragam aspek
lingkungan sekitar, yang membuatnya secara sadar berinterkasi dengan
lingkungan itu. Sebagai contoh pada anak yang telah berusia satu tahun dan
mampu berjalan, dia akan senang jika diajak bermain dengan anak-anak
lainnya, meskipun ia belum pandai dalam berbicara, ia akan merasa senang
berkumpul dengan anak-anak tersebut. Dari sinilah dunia sosialisasi pada
ligkungan yang lebih luas sedang dipupuk, dengan berusaha mengenal teman-
temanya itu (Ilham, 2009).
ANAK PRA SEKOLAH
Anak diartikan sebagai seseorang
yang berusia kurang dari delapan
belas tahun dalam masa tumbuh
kembang dengan kebutuhan
khusus baik kebutuhan fisik,
psikologi, sosial dan spiritual.
a. Teori b. Teori
Perkembangan Perkembangan
Kognitif Psikosexual Anak

c. Teori
Perkembangan
Psikososial Anak
a. Proses pertumbuhan dan perkembangan
b. Proses pertumbuhan dan perkembangan
sangat bergantung pada aspek kematangan
setiap individu adalah sama, yaitu mencapai
susunan saraf pada manusia, dimana semakin
proses kematangan, meskipun dalam proses
sempurna atau kompleks kematangan saraf maka
pencapaian tersebut tidak memiliki kecepatan
semakin sempurna pula proses pertumbuhan dan
yang sama antara individu yang satu dengan yang
perkembangan yang terjadi mulai dari proses
lainnya.
konsepsi sampai dewasa.

c. Proses pertumbuhan dan perkembangan


memiliki pola khas yang dapat terjadi mulai dari
kepala hingga ke seluruh bagian tubuh atau juga
mulai dari kemampuan yang sederhana hingga
mencapai kemampuan yang lebih kompleks
sampai mencapai kesempurnaan dari tahap
pertumbuhan dan perkembangan (Narendra, 2002
dalam Hidayat, 2011).
Masa
remaja
Masa anak
Masa bayi,
Masa
neonatus
Masa
pralahir

Anda mungkin juga menyukai