Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DASAR ASKEB NEONATUS, BAYI

DAN BALITA

By: Komalasari
Pengertian
◦ Masa neonatus

masa sejak lahir sampai usia 4 mggu ( 28 hari )

◦ Bayi : sebutan untuk anak usia 0 – 1 tahun (soetjiningsih, 2004)

◦ Balita : Balita adalah kelompok anak yang berada pada rentang usia 1-5 tahun
(Andriani dan wirjatmadi, 2012)

◦ Anak pra sekolah : usia anak dari 3 – 6 tahun (Adriana, 2016)


Dibagi 2:

1. Neonatus dini: bayi berusia 0 – 7 hari

2. Neonatus lanjut: bayi berusia 8 – 28 hari

Bayi tersebut memerlukan penyelesuaian fisiologis berupa maturasi, adaptasi


(menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin)
Periode Neonatus
◦ Periode transisional

mencakup tiga periode, meliputi periode pertama reaktivitas, fase


tidur dan periode kedua reaktivitas.
Reaktivitas I (The First Period Of
Reactivity)
◦ Dimulai pada masa persalinan dan berakhir setelah 30 menit.
Karakteristik bayi pada masa ini meliputi detak jantung cepat 160 –
180x/ menit, kemudian turun perlahan menjadi 100 – 120x/menit.
pulsasi tali pusat jelas, fluktuasi warna dari merah jambu pucat ke
sianosis, menangis dan bereflek isap yang kuat, nafasireguler 60 -
80x/mnt.
Fase tidur
◦ Berlangsung selama 30 menit sampai 2 jam persalinan. Tingkat tarif
pernafasan menjadi lebih lambat. Selama masa tidur memberikan
kesempatan pada bayi untuk memulihkan diri dari proses persalinan
dan periode transisi ke kehidupan di luar uterine.
Reaktivitas II (The Secod Period Of
Reaktivity)/ transisis ke-II
◦ Berlangsung selama 2 sampai 6 jam setelah persalinan. Jantung
bayi labil dan terjadi perubahan warna kulit yang berhubungan
dengan stimulus lingkungan. Tingkat pernafasan bervariasi
tergantung pada aktivitas. Neonatus mungkin membutuhkan
makanan dan harus menyusu. Pemberian Makan awal penting
dalam pencegahan hipoglikemia dan stimulasi pengeluaran kotoran
dan pencegahan penyakit kuning.
Periode Pascatransisional
◦ Pada saat bayi telah melewati periode transisi, bayi dipindah ke ruang bayi
normal/rawat gabung bersama ibunya. Asuhan bayi baru lahir normal umumnya
mencakup: pengkajian tanda-tanda vital (suhu aksila, frekuensi pernafasan, denyut
nadi apikal setiap 4 jam, pemeriksaan fisik setiap 8 jam, pemberian ASI on
demand, mengganti popok serta menimbang berat badan setiap 24 jam
ADAPTASI ANATOMI DAN FISIOLOGIS
NEONATUS
1. Sistem pernapasan
2 faktor yg berperan pada rangsangan nafas pertama:

◦ 1. Hipoksia pada akhir persalinan

◦ 2. Tekanan terhadap rongga dada yg terjadi karena kompresi paru pada saat
inpartu

◦ 3. rangsangan dingin karena perubahan suhu intra dan ekstra uterin.


2. Perubahan kardiovaskuler
Dua peristiwa yg mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah:
1. Pada saat tali pusat dipotong.
Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium
kanan. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan.
Kedua hal ini membantu darah mengalir ke paru untuk oksigenasi ulang.
2. Pernapasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan
meningkatkan tekanan atrium kanan. O2 pada pernapasan pertama
menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh darah paru-paru
3. Metabolisme glukosa
◦ Untuk memfungsikan otak membutuhkan glukosa dalam jumlah cukup. Pada
BBL, glukosa darah akan turun 1-2 jam. Koreksi penurunan glukosa darah
dilakukan 3 cara: melalui penggunaan ASI, melalui cadangan glikogen,
melalui pembuatan glukosa dari sumber lain.
4. Sistem urogenital
◦ Janin membuang toksin dan homestatis cairan/elektrolit melalui plasenta.
Setelah lahir, ginjal berperan dalam homeostatis cairan/elektrolit. Lebih dari
90% bayi berkemih dalam usia 24 jam, dan memproduksi urine 1-2 ml/kg/jam.
Pematangan ginjal berkembang sampai usia gestasi. Pengeluaran urin bisa
menjadi indikasi bayi cukup atau tidak menerima ASI. Normalnya BAK bayi
4-6 kali dalam sehari
5. Sistem neurologi
◦ Bayi telah dapat dan mendengar sejak baru lahir sehingga membutuhkan
stimulasi suara dan penglihatan. Setelah lahir jumlah dan ukuran sel saraf tidak
bertambah. Pembentukan sinaps terjadi secara progresif sejak lahir sampai usia
2 tahun
6. Sistem pengaturan suhu tubuh
◦ Suhu dingin dilingkungan yang berbeda dg suhu didalam Rahim bisa membuat bayi
kehilangan panas dan menyebabkan kedinginan (hipotermi).
◦ Ada 4 mekanisme kehilangan panas pada bayi:
1. Konduksi : Panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda sekitarnya yang kontak langsung
dengan tubuh bayi. Ex: menimbang bayi tanpa alas, meletakkan bayi di lantai.
2. Evaporasi: Panas hilang melalui proses penguapan . Ex: bayi lahir tidak segera dikeringkan/
cairan ketuban menguap dari tubuh bayi.
3. Konveksi: Panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang sedang bergerak. Ex: bayi
berada dekat jendela, bayi diruang yg ada kipas angin.
4. Radiasi : Panas dipancarkan dari BBL, keluar tubuhnya ke lingkungan yang lebih dingin. Ex:
BBL diruangan AC
7. Sistem
gastrointestinal
Reflek gumoh dan batuk sudah ada
saat bayi lahir. hubungan esofagus
bawah dan lambung belum sempurna
yg berakibat gumoh. Kapasitas
lambung jg terbatas hanya 7 cc dan
bertambah sesuai pertumbuhan.
8. Sistem imunitas
◦ Sistem imun BBL belum matang sehingga rentan thp infeksi. Kekebalan alami yg
dimiliki bayi yaitu: 1) Perlindungan oleh kulit membran mukosa, 2) Fungsi jaringan
saluran nafas, 3) pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus, 4) perlindungan
kimia oleh lingkungan asam lambung.

◦ Imunisasi pasif dapat terjadi secara alami saat ibu hamil memberikan antibodi ke
janinnya melalui plasenta, terjadi di akhir trimester pertama kehamila. Jenis antibodi
yang diberikan melalui plasenta adalah immunoglobulin G (IgG). Pemberian imunitas
alami dapat terjadi dari ibu ke bayi melalui kolostrum (ASI), jenis yang diberikan
adalah immunoglobulin A (IgA)
◦ IgG

◦ IgG berjumlah paling banyak (80%) dan akan lebih besar pada kontak ke 2, 3, dan
seterusnya. IgG dapat menembus plasenta dan memberikan imunitas pada bayi.
Selain itu, IgG juga merupakan pelindung terhadap mikroorganisme dan toksin,
dapat mengaktivasi komplemen, dan dapat meningkatkan efektivitas sel
fagositik.

◦ IgA

◦ Berjumlah 15%, IgA dapat ditemukan pada zat sekresi seperti keringat, ludah, air
mata, ASI, dan sekresi usus. IgA berfungsi untuk melawan mikroorganisme yang
masuk ke dalam tubuh.
9. Sistem Hati
◦ Fungsi hati adalah metabolism karbohidrat, protein, lemak, dan asam empedu.
Hati juga memiliki fungsi ekskresi (aliran empedu) dan detoksifikasi
obat/toksin. Bila menemukan bayi kuning lebih dari 2 minggudan feses
berbentuk dempul ada kemungkinan terjadi atresia bilier yang memerlukan
operasi segera sebelum 8 minggu.
10. Sistem neurologi
◦ Bayi baru lahir memperlihatkan sejumlah aktivitas refleks pada usia yang berbeda – beda,
yang menunjukkan normalitas dan perpaduan antara sistem neurologi dan 24
muskuloskeletal beberapa refleks tersebut:
◦ 1. reflek moro: reflek kaget bayi
◦ 2. Reflek rooting: reflek mencari
◦ 3. reflek sucking: reflek menghisap
◦ 4. palmar graps reflek: reflek menggenggam
◦ 5. reflek tonik neck: saat kepala bayi menengok kesatu sisi, ia akan memanjangkan lengan
disisi yg sama dan sebaliknya.
◦ 6. refleks Babinski: telapak kaki disentuh dan jari kaki menyebar dan jempol mengarah
keatas
◦ 7. Stepping reflek: reflek berjalan
◦ 8. glabella reflek: reflek berkedip
11. Sistem integumen
◦ Pada BBL semua struktur kulit telah ada tetapi belum matur, Epidermis dan
dermis tidak terlihat dengan erta dan sangat tipis, verniks kaseosa bersatu
dengan epidermis kulit sering berbintik dan lurik-lurik tangan dan kaki sedikit
sianosis
BENTUKLAH KELOMPOK MASING2 KELAS DENGAN
TUGAS MENCARI DARI SUMBER MAKSIMAL 5 TAHUN
TERAKHIR. LALU PRSENTASIKAN PERKELAS. WAKTU
DISKUSI 1 JAM.
1. Anatomi fisiologi Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita
-sistem pernapasan
-sistem kardiovaskuler
-sistem pencernaan
-Metabolism glukosa
Kelas A
-sistem urogenital
-sistem gastrointestinal

-sistem neurologi
-sistem musculoskeletal
-sistem integument
Kelas B
-System endokrin
-sistem syaraf
-sistem imunologi
 

Anda mungkin juga menyukai