Wiwi Sa
Siti Qom
FAK
Modul Praktikum Komplementer II
MODUL PRAKTIKUM
KOMPLEMENTER II
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Penyusun :
Hotmauli
NIK 154010818033
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas segala limpahan
rahmat dan KasihNya sehingga modul praktikum mata kuliah Komplementer II ini
dapat terselesaikan pada waktunya. Modul ini digunakan oleh mahasiswa agar
mahasiswa mempunyai pedoman dalam melaksanakan praktikum di laboratorium.
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki,
masih banyak kekurangan dalam penulisan modul ini. Untuk itu saran dan masukkan
sangat kami harapkan, sehingga modul ini mendekati kesempurnaan.
Penyusun
VISI
Menjadi program studi yang unggul dalam terapi komplementer melalui One mother one
midwifery continuity service berdasarkan nilai-nilai Rabbani, Amanah dan Beradab di
tingkat Nasional pada tahun 2035.
MISI
1. Melaksanakan catur dharma yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat dalam terapi komplementer berdasarkan nilai-nilai Rabbani, Amanah dan
Beradab (RAB)
2. Melaksanakan Pendidikan untuk memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang memiliki nilai-nilai RAB 5
3. Melaksanakan penelitian yang bersifat kreatif dan inovatif dalam komplementer
kebidanan untuk menunjang kesehatan ibu dan anak yang sesuai dengan nilai-nilai
RAB
4. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dari hasil-hasil penelitian yang dapat
membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat sebagai wujud nyata
implementasi nilai-nilai RAB.
PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
JOBSHEET
TEHNIK AKUPRESUR UNTUK NYERI PERSALINAN KALA 1
OBJEKTIF
1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan Pijat Endorphin untuk
Nyeri Persalinan Kala 1 setiap mahasiswa diharapkan mampu
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dengan benar dan
mengatur alat secara ergonomis.
2. Dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan,setiap
mahasiswa dapat mendemostrasikan langkah-langah Pijat Endorphin untuk
Nyeri Persalinan Kala 1 sesuai prosedur.
REFERENSI
1. Adam, M. (2014). Akupresur untuk Meningkatkan Kekuatan Otot dan Rentang
Gerak Ekstremitas Atas pada Pasien Stroke. Jurnal Keperawatan Indonesia,
17(3), 81–87. https://doi.org/10.7454/jki.v17i3.452
2. Efriyanthi, I. S., Suardana, I. W., & Suari, W. (2015). Pengaruh Terapi
Akupresur Sanyinjiao Point Terhadap Intensitas Nyeri Dismenore. Pengaruh
Terapi Akupresur Sanyinjiao Point Terhadap Intensitas Nyeri Dismenore Primer
Pada Mahasiswi Semester VIII Program Studi Ilmu Keperawatan, 3(2), 7–14
3. Nurgiwiati, E. (2018). Terapi Alternatif & Komplementer Dalam Bidang
Keperawatan (1st ed.). Bogor: IN MEDIA
DASAR TEORI
Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan menekan.
Akupresur merupakan istilah yang digunakan dalam memberikan rangsangan
(stimulasi) titik akupunktur dengan teknik penekanan. Penekanan dilakukan
sebagai pengganti penusukkan jarum yang dilakukan pada akupunktur dengan
tujuan untuk melancarkan aliran energi vital (Qi) pada seluruh tubuh. Titik
Akupresur Untuk Induksi Persalinan Murni
1. Titik Limpa 6 (spleen 6 point / SP6)
Umum digunakan sebagai titik akupresur dalam segala kondisi
termasuk untuk mempercepat. Menurut Zeta West dalam bukunya The
Essential Guide to Acupuncture in Childbirth and Pregnancy, akupresur
pada titik SP6 bermanfaat untuk merangsang kontraksi rahim serta
mengurangi rasa sakit selama kontraksi berlangsung.
Titik yang juga dikenal dengan sebutan Sanyinjiao atau persimpangan tiga
yin ini terletak di atas pergelangan kaki bagian dalam, tepatnya di belakang
tulang kering (betis bawah). Para terapis atau doula lebih sering fokus pada
titik ini dan melakukan teknik pijatan selama 60 sampai 90 menit untuk
merangsang kontraksi sehingga mempercepat proses persalinan.
2. Titik Kandung Kemih 60 (bladder 60 point / BL60)
Titik ini terletak di antara pergelangan kaki dan tendon Achilles (jaringan ikat
yang menghubungkan otot betis di belakang kaki bawah ke tulang tumit. Titik
Kunlun ini bemanfaat untuk meringankan nyeri persalinan dan mengurangi
penyumbatan atau hambatan saat persalinan.
3. Titik Perikardium 8 (pericardium 8 point)
Titik Perikardium 8 (PC8) atau biasa disebut juga Laogong terletak di pusat
telapak tangan, kepalkan tangan maka temukan dimana letak ujung jari tengah
menyentuh telapak tangan, disitulah letak PC8.
4. Titik Kandung Kemih 67 (bladder 67 point)
Titik kandung kemih 67 (BL67) dipercaya dapat mengubah posisi janin
dan merangsang kontraksi rahim. Titik BL67 terletak di bagian kaki,
tepatnya diluar ujung jari kelingking dekat dengan tepi kuku kaki.
5. Titik Usus Besar 4 (large intestine 4 point)
Titik Usus Besar 4 (LI4) dikenal dengan nama Hoku, titik ini terletak pada
sudut anyaman antara jari jempol dan jari telunjuk. Titik LI4 dapat
menginduksi persalinan dan menyebabkan bayi masuk ke rongga
panggul, tidak hanya itu, titik LI4 juga dapat meringankan rasa sakit
akibat kontraksi yang datang.
6. Titik kandung kemih 32 (bladder 32 point)
Titik BL32 disebut juga dengan Ciliao, terletak di punggung bawah antara lesung
bokong. Pijatan di titik ini dapat bermanfaat memicu kontraksi dan membantu
meringankan masalah sistem reproduksi wanita
Manfaat Akupresur
Secara umum akupresur tidak hanya efektif untuk mengobati berbagai macam
penyakit, akupresur yang berguna untuk pencegahan penyakit, menjaga kesehatan
dan memperpanjang usia, dapat diterapkan tanpa memandang jenis kelamin dan
usia, serta tidak menyebabkan sakit. Terapi akupresur dapat diterapkan pada ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas serta anak-anak dalam mengatasi masalah kesehatan.
Salah satunya yaitu untuk mempercepat proses persalinan kala I pada ibu bersalin.
PEKERJAAN LAB
PERALATAN :
Oil massage
Kain untuk menutupi dada ibu
PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Persiapan
Periksa dan atur alat, bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia
sesuai dengan jobsheet dan letakkan pada tempat yang mudah terjangkau.
b. Langkah - Langkah pengerjaan
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
oil massage
kain untuk menutupi dada
ibu
bantal
Pelaksanaan
3 Dekatkan alat-alat kesisi tempat
tidur
4 Posisikan pasien senyaman
mungkin, pasien dapat duduk
ataupun miring
5 Mencuci tangan
Total
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan dengan
berpedoman pada job sheet
2. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap dan diatur secara ergonimis
3. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut dan tepat, sesuai job sheet
4. Saat bekerja selalu memperhatikan tindakan keamanan,perlindungan diri
dan kenyamanan pasien
DAFTAR TILIK
TEHNIK AKUPRESUR UNTUK NYERI
PERSALINAN KALA 1
NAMA MAHASISWA :........................
NIM :........................
TINGKAT :........................
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
0.Perlu perbaikan
0. Mampu : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
1.Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
: Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
2.Mahir tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
Penuntun Belajar
No Langkah/ Tugas Nilai
0 1 2
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
oil massage
bantal
kain untuk menutupi dada ibu
2 Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan yang
akan dilakukan.
Pelaksanaan
3 Dekatkan alat-alat kesisi tempat tidur
4 Posisikan pasien senyaman mungkin, pasien dapat duduk
ataupun miring
5 Mencuci tangan
6 Menentukan titik akupresur
Titik Limpa 6 (spleen 6 point / SP6)
Titik Kandung Kemih 60 (bladder 60 point /
BL60)
Titik Perikardium 8 (pericardium 8 point)
Titik Kandung Kemih 67 (bladder 67 point)
Titik Usus Besar 4 (large intestine 4 point)
Titik kandung kemih 32 (bladder 32 point)
Program Studi S1 Kebidanan
13
Modul Praktikum Komplementer II
TOTAL SCORE =
NILAI AKHIR = Σ score x 100
24
NILAI AKHIR
PARAF PEMBIMBING
JOBSHEET
PIJAT ENDORPHIN UNTUK NYERI PERSALINAN KALA 1
OBJEKTIF
3. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan Pijat Endorphin untuk
Nyeri Persalinan Kala 1 setiap mahasiswa diharapkan mampu
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dengan benar dan
mengatur alat secara ergonomis.
4. Dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan,setiap
mahasiswa dapat mendemostrasikan langkah-langah Pijat Endorphin untuk
Nyeri Persalinan Kala 1 sesuai prosedur.
REFERENSI
Kuswandi, Lanny. Hypnobirthing A Gentle Way to Give Birth. Jakarta: Pustaka
Bunda; 2013
DASAR TEORI
Endorphin Massage merupakan sebuah terapi sentuhan atau pijatan ringan yang
cukup penting diberikan pada ibu hamil di waktu menjelang hingga saatnya
melahirkan. Pijatan ini dapat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa
endorfin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan
nyaman. Selama ini, endorfin sudah dikenal sebagai zat yang banyak
manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah mengatur produksi hormon
pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap,
mengendalikan perasaan stress, serta munculnya melalui berbagai kegiatan,
seperti pernafasan yang dalam dan relaksasi, serta meditasi. Manfaat Endorphin
Massage antara lain, membantu dalam relaksasi dan menurunkan kesadaran
nyeri dengan meningkatkan aliran darah ke area yang sakit, merangsang reseptor
sensori di kulit dan otak dibawahnya, mengubah kulit, memberikan rasa sejahtera
umum yang dikaitkan dengan kedekatan manusia, meningkatkan sirkulasi lokal,
stimulasi pelepasan endorfin, penurunan katekiolamin endogen rangsangan
terhadap serat eferen yang
mengakibatkan blok terhadap rangsang nyeri.
PEKERJAAN LAB
PERALATAN :
Oil massage
Sarung tangan
Kain untuk menutupi dada ibu
PROSEDUR PELAKSANAAN
c. Persiapan
Periksa dan atur alat, bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia
sesuai dengan jobsheet dan letakkan pada tempat yang mudah terjangkau.
d. Langkah - Langkah pengerjaan
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
oil massage
kain untuk menutupi dada
ibu
bantal
Pelaksanaan
3 Dekatkan alat-alat kesisi tempat
tidur
4 Posisikan pasien senyaman
mungkin, pasien dapat duduk
ataupun miring
5 Mencuci tangan
Total
EVALUASI
5. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan dengan
berpedoman pada job sheet
6. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap dan diatur secara ergonimis
7. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut dan tepat, sesuai job sheet
8. Saat bekerja selalu memperhatikan tindakan keamanan,perlindungan diri
dan kenyamanan pasien
DAFTAR TILIK
PIJAT ENDORPHIN UNTUK NYERI
PERSALINAN KALA 1
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
0.Perlu perbaikan
: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
1.Mampu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
: Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
2.Mahir
Penuntun Belajar
No Langkah/ Tugas Nilai
0 1 2
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
Oil massage
Bantal
Kain untuk menutupi dada ibu
2 Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan yang
akan dilakukan.
Pelaksanaan
3 Dekatkan alat-alat kesisi tempat tidur
4 Posisikan pasien senyaman mungkin, pasien dapat duduk
ataupun miring
5 Mencuci tangan
6 Ambil posisi senyaman mungkin, bisa dilakukan dengan
duduk, atau berbaring miring. Sementara pendamping
persalinan berada di dekat ibu (duduk di samping atau di
belakang ibu)
NILAI AKHIR
PARAF PEMBIMBING
JOBSHEET
RELAKSASI DENGAN AROMATERAPHY LAVENDER DAN LEMON UNTUK
NYERI KALA I
OBJEKTIF
1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan Relaksasi dengan
aromateraphy lavender untuk nyeri kala 1 setiap mahasiswa diharapkan
mampu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dengan
benar dan mengatur alat secara ergonomis.
2. Dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan,setiap
mahasiswa dapat mendemostrasikan langkah-langah Relaksasi dengan
aromateraphy lavender untuk nyeri kala 1 sesuai prosedur.
REFERENSI
Mulyata. Paket penyuluhan dan senam hamil mengurangi stres dan nyeri serta
mempercepat penyembuhan luka persalinan: naskah pidato pengukuhan
guru besar anestesiologi dan reanimatologi. Solo: Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret. [diunduh 15 Mei 2009]. Tersedia dari:
http://www.uns.ac.id/cp/ penelitian.php?act=det&idA=271
Balcin ML. The safety issue in aromatherapy. Aromatherapy science; a guide for
healthcare professionals. London: Pharmaceutica Press; 2006.
Yuliatun L. Penanganan nyeri persalinan dengan metode non-farmakologi.
Malang: Bayu Media Publishing; 2008.
Burn E, Zobby V, Panzery D, Oskrochi R, Regalia A. Aromatherapy in childbirth: a
pilot randomized controlled trial. Br J Obstet Gynaecol. 2007;114(7):838–44.
Price S, Price L. Aromatherapy for health professionals. Edisi ke-2. London:
Churchil Living Stone; 2003.
Ganong WF. Dalam: Pedit BU, penerjemah. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi
ke-22. Jakarta: EGC; 2008. 1
Mander R. Nyeri persalinan. Jakarta: EGC; 2005.
Potter PA, Perry AG. Fundamental keperawatan. Konsep, proses dan praktik.
Edisi ke-4. Jakarta: EGC; 2005.
Coad J, Dunstall M. Fisiologi persalinan. Dalam: Pedit BU, penerjemah. Anatomi
fisiologi untuk bidan. Jakarta: EGC; 2007. hlm. 291–9.
Tamsuri A. Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta: EGC; 2007.
DASAR TEORI
Persalinan merupakan proses fisiologi yang menyertai kehidupan hampir setiap
wanita yang pada umumnya menakutkan, karena disertai nyeri bahkan terkadang
menimbulkan kondisi fisik dan mental yang mengancam jiwa. Nyeri persalinan
sendiri sebenarnya merupakan nyeri akibat kontraksi miometrium disertai
mekanisme perubahan fisiologis dan biokimiawi. Di samping faktor fisik, faktor
psikologis dan emosi, motivasi juga mempengaruhi timbulnya nyeri
persalinan.Nyeri persalinan mengakibatkan rasa takut dan stres. Stres pada ibu
akan menyebabkan pengeluaran hormon stres seperti katekolamin dan steroid
sehingga mengakibatkan pengurangan aliran darah ibu ke janin. Nyeri hebat dan
kontinu akibat kontraksi rahim dapat menimbulkan perubahan fisiologis tubuh
yang bermakna (hiperventilasi 4–20 kali normal) dengan alkalosis berat, kenaikan
curah jantung (50–150%), kenaikan tekanan darah (20–40%), kenaikan
metabolisme dan konsumsi oksigen, sedangkan motilitas saluran pencernaan
dan buli-buli menurun. Untuk mengurangi efek stres fisiologis maupun psikologis
akibat nyeri persalinan dapat dilakukan melalui penanganan nonfarmakologi
dengan cara penghirupan aromaterapi lavender dan lemon, karena tidak
memberikan efek invasif tetapi aman bagi ibu maupun bayi. Aromaterapi lavender
dan lemon merupakan metode pengobatan alami dengan menggunakan minyak
esensial yang berasal dari sari tumbuhan lavender dengan pengenceran tertentu.
Aromaterapi merupakan penggunaan ekstrak minyak esensial tumbuhan yang
digunakan untuk memperbaiki mood dan kesehatan. Mekanisme kerja perawatan
aromaterapi dalam tubuh manusia berlangsung melalui dua sistem fisiologis, yaitu
sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Wewangian dapat mempengaruhi kondisi
psikis, daya ingat, dan emosi seseorang. Beberapa jenis aromaterapi yang
digunakan dalam menurunkan intensitas nyeri adalah aromaterapi lemon dan
aromaterpi lavender. Aromaterapi lemon merupakan jenis aroma terapi yang dapat
digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas. Zat yang terkandung dalam lemon
salah satunya adalah linalool yang berguna untuk menstabilkan sistem saraf
sehingga dapat menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya.
Aromaterapi selain lemon untuk pereda nyeri lainnya adalah aromaterapi
lavender. Aromaterapi lavender bermanfaat untuk relaksasi, kecemasan, mood,
dan pada pasca pembedahan menunjukkan terjadinya penurunan kecemasan,
perbaikan mood, dan terjadi peningkatan kekuatan gelombang alpha dan beta
yang menunjukkan peningkatan relaksasi. Gelombang alpha sangat bermanfaat
dalam kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar dan
sehat. Kondisi gelombang alpha ideal untuk perenungan, memecahkan masalah,
dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas seseorang. Minyak lavender
adalah salah satu aromaterapi yang terkenal memiliki efek menenangkan.
Menurut penelitian Bangun, 2013 yang dilakukan terhadap tikus, minyak
lavender memiliki efek sedasi yang cukup baik dan dapat menurunkan aktivitas
motorik mencapai 78%, sehingga sering digunakan untuk manajemen stres.
Beberapa tetes minyak lavender dapat membantu menanggulangi insomnia,
memperbaiki mood seseorang, dan memberikan efek relaksasi.
PEKERJAAN LAB
PERALATAN :
Aromaterapi Lavender essential oil
sarung tangan
diffuser
kursi nyaman
PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Persiapan
Periksa dan atur alat, bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia
sesuai dengan jobsheet dan letakkan pada tempat yang mudah terjangkau.
b. Langkah - Langkah pengerjaan
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
Aromaterapi Lavender
essential oil
sarung tangan
diffuser
kursi nyaman
Pelaksanaan
3 Lakukan cuci tangan dan
menggunakan sarung tangan
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan dengan berpedoman
pada job sheet
2. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap dan diatur secara ergonimis
3. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut dan tepat, sesuai job sheet
4. Saat bekerja selalu memperhatikan tindakan keamanan,perlindungan
diri dan kenyamanan pasien
DAFTAR TILIK
RELAKSASI DENGAN AROMA TERAPHY
LAVENDER/LEMON UNTUK NYERI KALA I
NAMA MAHASISWA :........................
NIM :........................
TINGKAT :........................
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
0. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
1. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
2. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
Penuntun Belajar
Nilai
No Langkah/ Tugas
0 1 2
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
Aromaterapi Lavender/lemon essential oil
sarung tangan
diffuser
kursi nyaman
2 Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan
yang akan dilakukan.
Pelaksanaan
3 Lakukan cuci tangan dan menggunakan sarung
tangan
4 Atur posisi pasien senyaman mungkin dikursi nyaman
5 Ukur skor nyeri pasien sebelum diberikan aromaterapi
Lavender/lemon essential oil
6 Tuang air pada diffuser sesuai batas
7 Teteskan 5-6 tetes aromaterapi lavender/lemon
essential oil pada diffuser yang sudah terisi air
8 Anjurkan pasien untuk menghirup lavender/lemon
essential oil selama 10 menit pada saat kontraksi
9 Tunggu selama 30 menit
Program Studi S1 Kebidanan
29
Modul Praktikum Komplementer II
10 Bereskan alat
11 Lakukan evaluasi skor nyeri pasien setelah diberikan
aromaterapi lavender essential oil
12 Cuci Tangan
TOTAL SCORE =
NILAI AKHIR = Σ score x 100
24
NILAI AKHIR
PARAF PEMBIMBING
JOBSHEET
TERAPI Al-QUR’AN UNTUK MENGURANGI NYERI KALA 1
OBJEKTIF
1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan Relaksasi dengan
aromateraphy lavender untuk nyeri kala 1 setiap mahasiswa diharapkan
mampu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dengan
benar dan mengatur alat secara ergonomis.
2. Dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan,setiap
mahasiswa dapat mendemostrasikan langkah-langah Relaksasi dengan
aromateraphy lavender untuk nyeri kala 1 sesuai prosedur.
REFERENSI
AlKahel. (2011). Al Quran’s the Healing. Jakarta: Tarbawi Press
Mirza, Iskandar. (2014). Sehat Dengan Al-Quran. Bandung: Salamadani.
Sodikin. 2012. Pengaruh Terapi Bacaan Al-Qur’an Melalui Media Audio Terhadap
Respon Nyeri Pasien Post Operasi Hernia di RS Cilacap. Tesis tidak
dipublikasikan Jakarta: FIK UI
DASAR TEORI
Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Secara fisiologi nyeri
persalinan mulai timbul pada persalinan kala I fase laten dan fase aktif, pada fase
laten. Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus dan dilatasi servik. Makin lama nyeri
yang dirasakan akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif.
Intensitas nyeri selama persalinan mempengaruhi kondisi psikologis ibu, proses
persalinan, dan kesejahteraan janin (Potter dan Perry, 2006). Cara mengatasi
rasa nyeri dapat dilakukan dengan metode farmakologi dan non farmakologi.
Salah satu metode non farmakologi yang dapat dilakukan adalah Al-Quran
berfungsi sebagai sistem perbaikan (service system) baik yang bersifat fisik
maupun psikis, yang dikenal sebagai syifa’ yang berarti obat, penyembuh, dan
penawar. Salah satu terapi spiritual yang biasa dilakukan adalah dengan
mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al Quran atau disebut dengan istilah
murrotal. Lantunan ayat suci Al Quran mampu memberikan efek relaksasi karena
dapat mengaktifkan hormone endorfin, meningkatkan perasaan rileks,
mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas, dan tegang, memperbaiki sistem
kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah, dan memperlambat
PEKERJAAN LAB
PERALATAN :
kursi nyaman
headphone
Murotal
PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Persiapan
Periksa dan atur alat, bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia
sesuai dengan jobsheet dan letakkan pada tempat yang mudah terjangkau.
b. Langkah - Langkah pengerjaan
Penuntun Belajar
No Langkah/ Tugas Gambar
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
kursi nyaman
headphone
music kolintang
Pelaksanaan
3 Atur posisi pasien senyaman
mungkin dikursi nyaman
Jumlah Total
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan dengan berpedoman
pada job sheet
2. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap dan diatur secara ergonimis
3. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut dan tepat, sesuai job sheet
4. Saat bekerja selalu memperhatikan tindakan keamanan,perlindungan
diri dan kenyamanan pasien
DAFTAR TILIK
TERAPI AL-QUR’AN UNTUK
MENGURANGI NYERI KALA 1
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
0. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
1. Mampu: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
2. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan
sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
Penuntun Belajar
No Langkah/ Tugas Nilai
0 1 2
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
kursi nyaman
headphone
Murotal
2 Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan
yang akan dilakukan.
Pelaksanaan
3 Atur posisi pasien senyaman mungkin dikursi nyaman
4 Ukur skor nyeri pasien sebelum diberikan terapi al-
qur’an
5 Putar murotal, usahakan tidak terlalu keras
maupun pelan
6 Anjurkan pasien untuk mndengarkan murotal
dengan tenang selama 15 menit pada saat kontraksi
7 Matikan music ketika sudah tidak ada his
8 Lakukan langkah 5,6 dan 7 pada saat ada his
9 Bereskan alat
10 Lakukan evaluasi skor nyeri pasien setelah diberikan
terapi music kolintang setelah 60 menit
TOTAL SCORE =
Σ score
NILAI AKHIR = x 100
20
NILAI AKHIR
PARAF PEMBIMBING
JOBSHEET
BIRTH BALL UNTUK RASA NYAMAN DAN KEMAJUAN PERSALINAN
OBJEKTIF
1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan Birthball untuk rasa
nyaman dan kemajuan persalinan setiap mahasiswa diharapkan mampu
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dengan benar dan
mengatur alat secara ergonomis.
2. Dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan,setiap
mahasiswa dapat mendemostrasikan langkah-langah Birthball untuk rasa
nyaman dan kemajuan persalinan sesuai prosedur.
REFERENSI
Gau, M.-L., & Tian S-H, C. C.-Y.-C. (2011). Effects of Birth Ball Exercise on Pain
and Self-Efficacy During Childbirth: A Randomised Controlled Trial in Taiwan.
Midwifery , 293-300.
Hau, W.-L., & Kwan W, T. S.-L.-K. (2012). The Use of Birth Ball as a Method of
Pain Management in Labour. Gynaecol Obs Midwifery , 8-63.
DASAR TEORI
Birth ball adalah bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu kala I ke posisi yang
membantu kemajuan persalinan. Sebuah bola terapi fisik yang membantu
kemajuan persalinan dan dapat digunakan dalam berbagai posisi. Salah satu
gerakannya yaitu dengan duduk di bola dan bergoyang-goyang membuat rasa
nyaman dan membantu kemajuan persalinan dengan menggunakan gravitasi
sambil meningkatkan pelepasan endorfin karena elastisitas dan lengkungan bola
merangsang reseptor di panggul yang bertanggung jawab untuk mensekresi
endorfin (Gau & Tian S-H, 2011).
Meski bola kelahiran sudah banyak digunakan di berbagai pengaturan kelahiran
dan diyakini sederhana, efektif dan metode pendukung untuk menghilangkan rasa
nyeri yang aman bagi wanita yang sedang dalam proses persalinan. Birth ball
bisa mengurangi nyeri persalinan dan tingkat kecemasan pada ibu bersalin, dan
hasil penelitian menunjukan bahwa banyak ibu bersalin merasa puas dengan
penggunaan birth ball. Birth ball tampak mengurangi rasa nyeri persalinan dan
menawarkan kepada ibu bersalin cara alternatif untuk manajemen rasa sakit
selama persalinan (Hau & Kwan W, 2012). Penggunaan birth ball selama
persalinan mencegah ibu dalam posisi terlentang secara terus-menerus. Salah
satu penelitian tentang birth ball yang dilakukan oleh Kwan et al, yaitu evaluasi
penggunaan birth ball pada intrapartum memberi kontribusi dalam meningkatkan
efikasi diri ibu selama persalinan dan mengurangi rasa sakit. Sebanyak 66%
melaporkan penurunan tingkat nyeri setelah menggunakan birth ball, 8%
melaporkan nyeri yang lebih dari sebelumnya, 26% melaporkan tidak ada
perubahan dalam tingkat nyerinya (Gau & Tian S-H, 2011). Dalam hal kepuasan
pemakaian, 84% menyatakan birth ball dapat meredakan nyeri kontraksi, 79%
dapat meredakan nyeri punggung dan 95% menyatakan nyaman ketika
menggunakan birth ball. Manfaat yang didapatkan dengan menggunakan birth
ball selama persalinan adalah mengurangi rasa nyeri, dan kecemasan,
meminimalkan penggunaan petidin, membantu proses penurunan kepala,
mengurangi durasi persalinan kala I, meningkatkan kepuasan dan serta
kesejahteraan ibu-ibu (Hau & Kwan W, 2012). Latihan birth ball dapat
meningkatkan mobilitas panggul ibu hamil. Latihan ini dilakukan dalam posisi
tegak dan duduk, yang diyakini untuk mendorong persalinan dan mendukung
perineum untuk relaksasi dan meredakan nyeri persalinan (RW, 2013).
PEKERJAAN LAB
PERALATAN :
Birthball
PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Persiapan
Periksa dan atur alat, bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia
sesuai dengan jobsheet dan letakkan pada tempat yang mudah
terjangkau.
b. Langkah - Langkah pengerjaan
Penuntun Belajar
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
Birthball
Matras
Kursi
Bantal ataupengalas yang
empuk
2 Menyapa ibu dan memberitahu
ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan.
Pelaksanaan
3 Pasien dalam keaadaan siap
untuk dilakukan birth ball.
4 Mencuci tangan.
12 Membereskan alat
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan dengan berpedoman
pada job sheet
2. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap dan diatur secara ergonimis
3. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut dan tepat, sesuai job sheet
4. Saat bekerja selalu memperhatikan tindakan keamanan,perlindungan diri
dan kenyamanan pasien
DAFTAR TILIK
BIRTH BALL
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
0. Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
1. Mampu: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
2. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan
sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
Penuntun Belajar
Nilai
No Langkah/ Tugas
0 1 2
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
Birthball
Matras
Kursi
Bantal ataupengalas yang empuk
2 Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan
yang akan dilakukan.
Pelaksanaan
3 Pasien dalam keaadaan siap untuk dilakukan birth ball.
4 Mencuci tangan.
5 Anjurkan ibu untuk duduk diatas birth ball seperti halnya
duduk diatas kursi dengan kaki sedikit membuka agar
keseimbangan badan di atas bola terjaga
6 Anjurkan ibu untuk meletakan tangan dipinggang atau
di lutut, gerakan pinggul ke samping kanan dan ke
samping kiri, memutar, dan maju mundur mengikuti
aliran gelinding bola. Lakukan secara berulang minimal
2 x 8 hitungan.
7 Anjurkan ibu untuk duduk nyaman di atas bola dan
membungkuk ke tempat tidur atau kursi. Sisipkan
latihan tarikan nafas dalam. Lakukan teknik ini selama
5 menit.
8 Letakkan bola di atas kursi. Berdiri dengan kaki sedikit
dibuka dan bersandar ke depan pada bola seperti
merangkul bola. Lakukan gerakan ini selama 5 menit.
NILAI AKHIR
PARAF PEMBIMBING
JOBSHEET
REBOZO UNTUK RASA NYAMAN DAN KEMAJUAN PERSALINAN
OBJEKTIF
1.2. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan Birthball untuk rasa
nyaman dan kemajuan persalinan setiap mahasiswa diharapkan mampu
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dengan benar dan
mengatur alat secara ergonomis.
3. Dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan,setiap
mahasiswa dapat mendemostrasikan langkah-langah Birthball untuk rasa
nyaman dan kemajuan persalinan sesuai prosedur.
REFERENSI
Anggraini V, (2020). Perbandingan Teknik Rebozo dan Birth Ball Terhadap
pengurangan Nyeri Bersalin Kala I Fase Aktif . (2005-2018).
DASAR TEORI
Rebozo adalah sebuah kata berasal dari bahasa Spanyol, artinya selendang atau
syal. Selendang ini yang digunakan oleh para bidan untuk membantu kehamilan
dan persalinan. Maka dari itu, teknik melancarkan persalinan dengan bantuan
selendang atau syal dikenal sebagai teknik rebozo. Fungsi rebozo
mengoptimalkan posisi bayi yang kerap terhambat oleh otot ligamen Mama yang
tegang dengan posisi yang lebih baik, janin diharapkan lebih mudah masuk
panggul saat usia kehamilan 38 minggu. Tips melakukan rebozo Cari bantuan
doula profesional. Doula bisa menolong agar persalinan berjalan lancar dan lebih
cepat. Jelang persalinan, lakukan endorphin massage sebagai salah satu usaha
induksi alami. Mama bisa meminta Papa untuk melakukan pijatan dengan
menggunakan herbal oil. Endorphin massage bisa dilakukan setiap hari mulai dari
usia kehamilan 36 minggu. Aroma terapi lavender ini 100% aman dan Halal untuk
ibu hamil dan akan membantu merilekskan tubuh ibu. Bisa diteteskan juga
sebagai essential oil ke dalam diffuser agar istirahat ibu lebih berkualitas.
PEKERJAAN LAB
Program Studi S1 Kebidanan
47
Modul Praktikum Komplementer II
PERALATAN :
Kain panjang atau selendang
Matras
PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Persiapan
Periksa dan atur alat, bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia
sesuai dengan jobsheet dan letakkan pada tempat yang mudah
terjangkau.
b. Langkah - Langkah pengerjaan
Penuntun Belajar
Pelaksanaan
4 Mencuci tangan.
8 Membereskan alat
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan dengan berpedoman
pada job sheet
2. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap dan diatur secara ergonimis
3. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut dan tepat, sesuai job sheet
4. Saat bekerja selalu memperhatikan tindakan keamanan,perlindungan diri
dan kenyamanan pasien
DAFTAR TILIK
REBOZO
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
0. Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
1. Mampu: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
2. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan
sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
Penuntun Belajar
Nilai
No Langkah/ Tugas
0 1 2
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
Kain atau selendang
Matras
2 Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan
yang akan dilakukan.
Pelaksanaan
3 Mencuci tangan.
4 Anjurkan ibu berlutut sambil menopangkan tangan pada
gym ball. Kemudian kain dililitkan di perut dan bagian
ujungnya dipegang oleh doula. Ketika ibu merasakan
kontraksi, doula akan mengayunkan kain secara lembut.
5 Dalam posisi yang sama, kain bisa juga dililitkan pada
bagian pinggul, lalu digoyang-goyangkan dengan halus.
NILAI AKHIR
PARAF PEMBIMBING
JOBSHEET
PIJAT LAKTASI
OBJEKTIF
1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan refleksi oksitosin
untuk rasa nyaman dan kemajuan persalinan setiap mahasiswa
diharapkan mampu menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dengan benar dan mengatur alat secara ergonomis.
2. Dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan,setiap
mahasiswa dapat mendemostrasikan langkah-langah refleksi oksitosin
untuk rasa nyaman dan kemajuan persalinan sesuai prosedur.
REFERENSI
Astutik, R. 2014. Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika.
Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD. 1995. Buku Ajar Keperawatan Maternitas
(Maternity Nursing) Edisi 4, Maria A Wijayarti dan Peter Anugerah
(penterjemah). 2005. Jakarta: EGC.
DASAR TEORI
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sebagai salah satu yang memberikan pengaruh
paling besar terhadap kelangsungan hidup anak, pertumbuhan, dan
perkembangannya (Astutik,2014). Banyak dijumpai para ibu melakukan
perawatan nifas berdasarkan budaya dan tradisi, termasuk dalam hal menyususi,
namun pada sebagian ibu mungkin saja terjadi kesulitan pengeluaran ASI karena
lebih banyak ibu Lestari, Pijat Oksitosin pada Ibu Postpartum Primipara
terpengaruh mitos sehingga ibu tidak yakin bisa memberikan ASI pada bayi.
Perasaan ibu yang tidak yakin bisa memberikan ASI pada bayi akan
menyebabkan penurunan hormon oksitosin sehingga ASI tidak dapat keluar
segera setelah melahirkan dan akhirnya ibu memutuskan untuk memberikan susu
formula. Hal ini disebabkan karena ibu tidak memproduksi ASI dalam jumlah yang
cukup untuk bayi (Astutik,2014).
Faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI disebabkan kurangnya
pengetahuan ibu tentang ASI, ibu menghentikan pemberian ASI karena produksi
ASI kurang, gencarnya promosi susu formula, dukungan petugas kesehatan dan
faktor keluarga karena orang tua, nenek atau ibu mertua mendesak ibu untuk
memberikan susu tambahan (Astutik,2014). Pada sebagian ibu pengeluaran ASI
bisa terjadi dari masa kehamilan dan sebagian terjadi setelah persalinan (Astutik,
sangat berperan dalam kelancaran produksi ASI. Hal ini dapat dapat
mempengaruhi pengeluaran ASI memberikan dampak buruk untuk kehidupan
bayi dikarenakan nilai gizi pada ASI lebih tinggi dibandingkan dengan susu
formula, akan tetapi penggunaan susu formula merupakan alternatif yang
dianggap paling tepat untuk mengganti produksi ASI yang menurun.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan ibu dan keluarga, untuk meningkatkan
produksi ASI diperlukan hormon oksitosin (Bobak, 2005), pada ibu setelah
melahirkan dapat melakukan pijat oksitosin. Pijat oksitosin merupakan pemijatan
sepanjang tulang belakang (tulang vertebrae sampai tulang coste kelima-enam).
Pijat oksitosin dilakukan pada ibu postpartum dengan durasi 3 menit dan
frekuensi pemberian pijatan 2 kali sehari. Pijat ini tidak harus dilakukan oleh
petugas kesehatan tetapi dapat dilakukan oleh suami atau keluarga yang lain.
Mekanisme kerja dalam pelaksanaan pijat oksitosin merangsang saraf dikirim
keotak sehingga hormon oksitosin dapat dikeluarkan dan mengalir kedalam darah
kemudian masuk ke payudara dan menyebabkan otot-otot sekitar alveoli
berkontraksi dan membuat
ASI mengalir.
PETUNJUK BAGI MAHASISWA
1. Baca dan Pelajari jobseheet dengan baik
2. Siapkan dan atur alat yang dibutuhkan secara ergonimic
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara teliti
5. Tanyakan pada dosen/instruktur/fasilitator bila terdapat hal-hal yang
kurang dipahami.
PEKERJAAN LAB
PERALATAN :
Oil
Meja dan kursi
Bantal
Sarung/handuk
PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Persiapan
Periksa dan atur alat, bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia
sesuai dengan jobsheet dan letakkan pada tempat yang mudah
terjangkau.
b. Langkah - Langkah pengerjaan
Pelaksanaan
3 Mencuci tangan sebelum tindakan
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan dengan
berpedoman pada job sheet
2. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap dan diatur secara ergonimis
3. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut dan tepat, sesuai job sheet
4. Saat bekerja selalu memperhatikan tindakan keamanan,perlindungan
diri dan kenyamanan pasien
DAFTAR TILIK
PIJAT LAKTASI
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
0. Perlu perbaikan:Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
1. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
2. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
Penuntun Belajar
No Langkah/ Tugas Nilai
0 1 2
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
Oil
Meja dan kursi
Sarung/handuk
Bantal
2 Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan
yang
akan dilakukan.
Pelaksanaan
3 Melakukan relaksasi
4 Menyiapkan posisi ibu, baju bagian atas dibuka dan
meletakkan handuk di bahu serta pangkuan ibu dan
mempertemukan ujung keduanya dengan mengaitkan
menggunakan peniti.
5 Melakukan pemijatan daerah leher dengan tangankanan
dileher tangan kiri menompang kepala, pemijatan dari
atas kebawah ada tekanan dari bawah keatas rileks
lakukan 5 sampai 6 kali kemudian tekan titik pressur di
tulang belakang telinga
6 Melakukan pemijatan daerah bahu dari dari luar ke
20 Bentuk ibu jari dan jari telunjuk seperti huruf C ibu jari
diatas areola bagian atas dan telunjuk di areola bagian
bawah jari yang lain menopang payudara lakukan
gerakan tekan leaps tekan lepas hingga keluar cairan
ASI
21 Memberitahu ibu bahwa theathment sudah selesai
PARAF PEMBIMBING
JOBSHEET
POSTNATAL YOGA
OBJEKTIF
1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan postnatal yoga setiap
mahasiswa diharapkan mampu menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dengan benar dan mengatur alat secara ergonomis.
2. Dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan,setiap
mahasiswa dapat mendemostrasikan langkah-langah postnatal yoga
sesuai prosedur.
REFERENSI
https://www.vitacost.com/blog/sports-and-fitness/postnatal-yoga-practice.html
http://ijnhs.net/index.php/ijnhs/article/view/164/68
Situngkir R. Pengaruh Senam Nifas Terhadap Involusi Uteri Pada Ibu Nifas Di
rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar.
JurnalKeperawatan Stik Stella Maris Makassar. 2017;2(2):15–24.
Astuti S, Jusdistiani TD, Rahmiati L, Susanti AI. Asuhan Kebidanan Nifas &
Menyusui. Rina Astikawati, editor. Jakarta : Penerbit Erlangga; 2015. 14-15 p.
Fraser DM, Margaret A. Myles Textbook for Midwives. Myles textbook for
midwives. Edisi 14. Jakarta : EGC: EGC; 2009.
Hayase M, Shimada M. Effects of maternity yoga on the autonomic
nervous system during pregnancy. J Obstet Gynaecol Res. 2018;1–9.
Larson-Meyer DE.Effect of postpartum exercise on mothers and their
offspring: a review of the literature. Obes Res. 2002;10(8):841–53.
Zourladani A, Zafrakas M, Chatzigiannis B, Papasozomenou P, Vavilis D, Matziari
C. The effect of physical exercise on postpartum fitness , hormone and lipid
levels : a randomized controlled trial in primiparous , lactating women. Matern
Med. 2015;525–30.
Timlin D, Simpson EEA. A preliminary randomised control trial of the effects of
Dru yoga on psychological well-being in North
ern Irish first time mothers. Midwifery. 2017;46:29–36.
Sun Z, Zhu L, Lang J, Zhang Y, Liu G, Chen X, et al. [Postpartum pelvic
floor rehabilitation on prevention of female pelvic floor dysfunction: a
DASAR TEORI
Dalam penelitian, yoga postpartum terbukti sebagai alat yang efektif untuk
melakukan akseleratoruterin pada periode postpartum. Peregangan otot
postpartum mempengaruhi pengurangan otot uterus setelah lahir. Penurunan
elastisitas otot dapat memengaruhi kontraksi uterus, oleh karena itu, hal itu
memengaruhi
mengembalikan proses perangkat uterus seperti sebelum kehamilan. Kontraksi
rahim dipengaruhi oleh pelepasan hormon oksitosin. Hormon ini akan terus
diproduksi oleh hipofisis selama stimulasi masih berlangsung. Frekuensi kontraksi
uterus dan durasi involusi uterus dari setiap ibu tidak terjadi secara spesifik setiap
hari dan sangat bervariasi. Serviks dan rahim mengalami proses pengembalian
seperti sebelum kehamilan. Proses pengembalian organ reproduksi tidak normal.
Salah satunya disebabkan oleh kualitas tidur ibu yang terganggu oleh kelelahan
dan ketegangan otot. Ini bisa dicegah dengan latihan fisik berbasis yoga. Terbukti
dari penelitian sebelumnya bahwa tingkat saliva α-amilase menurun secara
signifikan dan segera setelah berlatih yoga selama semua periode evaluasi dalam
kelompok yoga. Durasi tidur malam secara signifikan lebih lama pada kelompok
yoga. Postur yoga membantu peregangan dan pembentukan otot, dan
memperkuat tulang dan merilekskan sendi. Yoga dan postur relaksasi
merangsang sekresi hormon endorphin (hormon bahagia) yang menciptakan
perasaan nyaman bagi tubuh. Selain itu, pernapasan dengan teknik pernapasan
yoga dapat meningkatkan kapasitas paru-paru sehingga proses pernapasan
menjadi lebih optimal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Zourdalani (2015) yang menemukan bahwa penerapan program latihan fisik
intensitas rendah tampaknya meningkatkan kebugaran fisik dan keseluruhan
pada wanita postpartum, termasuk peningkatan fungsi kardio-pernapasan,
kekuatan otot, dan
daya tahan tungkai atas dan perut, meregangkan punggung dan paha
Program Studi S1 Kebidanan
66
Modul Praktikum Komplementer II
PEKERJAAN LAB
PERALATAN :
handuk
matras yoga
PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Persiapan
Periksa dan atur alat, bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia
sesuai dengan jobsheet dan letakkan pada tempat yang mudah terjangkau.
b. Langkah - Langkah pengerjaan
Penuntun Belajar
No Langkah/ Tugas Gambar
Persiapan
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
Handuk
matras yoga
Pelaksanaan
Bridge Pose
4 Berbaring telentang, lutut
ditekuk, kaki rata dan di depan
pinggul Anda. Angkat pinggul
Anda dengan lembut, jaga agar
lutut Anda sejajar dengan
pinggul dan kaki Anda. Fokus
pada perut melintang Anda
dengan membayangkan Anda
mengencangkan korset: Pegang
tubuh Anda. Fokuskan juga
pada otot glutealis dan paha
belakang:
Gunakan tinju untuk melihat
Child’s Pose
10 Dari tangan dan lutut, tarik kaki
Anda lebih dekat dan turunkan
pinggul Anda ke tumit. Anda
dapat menjaga jarak yang sama
di antara lutut Anda, atau
memperluas atau
memperpendek posisi Anda,
tergantung pada apa yang
terasa terbaik. Ambil 10 nafas.
Final rest
16 Berbaringlah dengan nyaman di
punggung Anda (atau cari posisi
lain jika Anda mau). Ambil 10
napas panjang, lambat, dalam,
sambil fokus pada rasa terima
kasih.
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan dengan
berpedoman pada job sheet
2. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap dan diatur secara ergonimis
3. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut dan tepat, sesuai job sheet
4. Saat bekerja selalu memperhatikan tindakan keamanan,perlindungan
diri dan kenyamanan pasien
DAFTAR TILIK
POSNATAL YOGA
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
0. Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
1. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
2. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
Cat-cow
4 Lakukanlah tangan dan lutut Anda, tangan di bawah bahu
Anda, lutut di bawah pinggul Anda. Biarkan perut Anda
jatuh dengan lembut, saat Anda mengangkat pinggul dan
kepala Anda. Ikuti dengan lembut membulatkan punggung
Anda. Fokus pada napas panjang dan lambat yang
terhubung ke setiap gerakan. Ulangi selama 10 napas.
Kegunaan: Dengan lembut menggerakkan otot punggung
dan bahu lalu meregangkannya, membantu menenangkan
otot-otot yang mengencang karena menyusui dan
menggendong bayi.
Thread of needle
5 Dari tangan dan lutut, geser bagian belakang lengan kanan
Anda dan tangan di sepanjang tanah dan melalui ruang
antara tangan kiri dan lutut kiri Anda, hingga lengan atas
atau bahu Anda jatuh ke tanah. Ambil 10 napas, lalu ulangi
dengan lengan kiri Anda.
Kegunaan: Meregangkan punggung dan bahu bagian
tengah dan atas, yang menjadi sangat kencang karena
menyusui.
Child’s Pose
6 Dari tangan dan lutut, tarik kaki Anda lebih dekat dan
turunkan pinggul Anda ke tumit. Anda dapat menjaga jarak
yang sama di antara lutut Anda, atau memperluas atau
memperpendek posisi Anda, tergantung pada apa yang
terasa terbaik. Ambil 10 nafas.
NILAI AKHIR
PARAF PEMBIMBING
JOBSHEET
MANDI REMPAH
OBJEKTIF
1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan bakera setiap
mahasiswa diharapkan mampu menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan dengan benar dan mengatur alat secara ergonomis.
2. Dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan,setiap
mahasiswa dapat mendemostrasikan langkah-langah bakera sesuai
prosedur.
REFERENSI
Zumsteg I, Weckerle, Carolin S. (2005). Bakera, a herbal steam bath for
postnatal care in Minahasa (Indonesia): Documentation of the plants used and
assessment of the method. J Ethnopharmacol. 22;111(3):641-50
Sampow NL.(2005).Efektivitas Buadaya Bakera Sebagai Media Pengetahuan Ibu
Nifas Tentang ASI Eksklusif di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara JIKMU.
5(2:202-209)
Rambing S. Imbang D.(2006).Kosakata Dalam tradisi “bakera” etnis tombulu
sebagai kearifan lokal kaitannya dengan pemertahanan bahasa dan
budaya. Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum. 3(2.257-71).
Sulistyowati. Rahmawati F. (2016).Gambaran IbuPostpartum dengan Baby Blues.
Jurnal Kesehatan Ibu Anak Akbid An-Nur. 1(1:15-20).
Randang, Frangkiano. (2017). Model Perlindungan Hukum Bagi Pelaku
Pengobatan Tradisional. Lex Privatum. 5 (2:13-20).
Pesik D, Donsu A, Pengaruh Bakera Tehadap Self Efficacy Ibu Nifas Di Klinik
Bersalin Rini Amurang.
DASAR TEORI
Bakera atau mandi uap tradisional dengan menggunakan tanaman herbal atau
obatobatan pertama kali dijelaskan secara rinci oleh Watuseke tahun 1970 dalam
Zumsteg dan Weckerle (2007). Bakera atau mandi uap dengan berbagai
tanaman herbal atau obatobatan merupakan metode tradisional yang dilakukan
oleh masyarakat di Sulawesi Utara, yaitu oleh ibu setelah melahirkan atau ibu di
masa
nifas. Bakera merupakan budaya atau tradisi yang dilakukan secara turun temurun
oleh ibu-ibu setelah melahirkan atau ibu di masa nifas, namun teknik ini bukanlah
pengganti pengobatan medis tetapi lebih pada pertolongan untuk pemulihan.
TUJUAN 1. Melegakan saluran pernafasan 2. Meningkatkan Stamina 3.
Meningkatkan Imunitas 4. Mengurangi ketegangan otot 5. Membantu
memperlancar sirkulasi darah 6. Meningkatkan kualitas tidur
KEBIJAKAN Ibu dalam kondisi/ keadaan umum baik/sehat 1. Tekanan darah
antara 110-120 Mmhg 2. Suhu badan < 37°c 3. Kongjungtiva tidak anemis
Rempah-rempah 1) Jahe : Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah
berbagai manfaat jahe, antara lain : a) Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena
jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh
darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja
jantung memompa darah. b) Membantu pencernaan, karena jahe mengandung
enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna
protein dan lemak. c) Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah
penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab
utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu
menurunkan kadar kolesterol. d) Mencegah mual, karena jahe mampu memblok
serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi,
sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabok perjalanan. e) Membuat
lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu
mengeluarkan angin. f) Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu
menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh. 2)
Jeruk Nipis a) Meningkatkan antibodi b) Membantu pencernaan c) Membantu
fungsi hati d) Meningkatkan kalium e) Meningkatkan metabolisme 3) Sereh ;
merupakan rempah-rempah kaya vitamin A dan C kaya akan folat, asam folat,
magnesium, seng, tembaga, besi, kalium, fosfor, kalsium dan mangan yang
bermanfaat untuk a) Membantu sistim pencernaan b) Menurunkan kadar gula c)
Mengatasi Stress d) Menurunkan kolestrol e) Mengobati flu dan pilek 4) Kayu
Manis : Kayu manis mengandung eugenol, minyak atsiri, tanin, sinamaldehide,
kalsium oksalat, safrole, zat penyamak dan damar. kayu manis membantu
memperbaiki sistem pernapasan, dan dianjurkan bagi penderita penyakit
bronkitis, batuk dan pilek. Selain itu, sifat anti-inflamasinya dapat menghilangkan
sakit kepala dan nyeri otot. Bahkan berkat sifat alaminya yang pedas, hal ini
dapat merangsang sirkulasi darah, Bagi wanita, kayu manis membantu mengatur
siklus menstruasi dan meringankan nyeri haid,
perawatan untuk infeksi vagina.
PEKERJAAN LAB
PERALATAN :
1. Set Tempat Bakera
2. Handuk
3. Rempah-rempah
4. Tensimeter
5. Stetoskop
6. Termometer
7. Timbangan
8. Gelas berisi air minum
PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Persiapan
Periksa dan atur alat, bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia
sesuai dengan jobsheet dan letakkan pada tempat yang mudah terjangkau.
b. Langkah - Langkah pengerjaan
Penuntun Belajar
No Langkah/ Tugas Gambar
Tahap Pra Interaksi
1 Mencuci tangan
Tahap orientasi
4 Memberi salam kepada klien dan
sapa nama klien
Penuntun Belajar
No Langkah/ Tugas Gambar
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
6 Informed consent
Tahapan Kerja
7 Klien membuka asesoris berupa
jam, gelang dan kalung
Penuntun Belajar
No Langkah/ Tugas Gambar
9 Klien menggunakan kemben/kain
yang disediakan
Penuntun Belajar
No Langkah/ Tugas Gambar
15 Klien mengenakan baju kering
16 Klien minum air putih ± 250-500 cc
Tahap Evaluasi
17 Mengevaluasi tindakan yang baru
dilakukan
EVALUASI
1. Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan dengan
berpedoman pada job sheet
2. Seluruh alat disiapkan dengan lengkap dan diatur secara ergonimis
3. Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut dan tepat, sesuai job sheet
4. Saat bekerja selalu memperhatikan tindakan keamanan,perlindungan
diri dan kenyamanan pasien
DAFTAR TILIK
MANDI REMPAH DAN UAP
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
0. Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
1. Mampu: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
2. Mahir: Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan
sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
Penuntun Belajar
No Langkah/ Tugas Nilai
0 1 2
Tahap Pra Interaksi
1 Mencuci tangan
2 Menyiapkan alat
Bak mandi
Kursi
3 Menyiapkan bahan rempah-rempah
Daun pandan 10 lembar
Daun jeruk 10 lembar
Jahe 3 ruas
Kayu manis 3 batang
Kayu secang sejumput
Sereh 5 batang
Jeruk purut/lemon 1 buah
Tahap orientasi
4 Memberi salam kepada klien dan sapa nama klien
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6 Informed consent
Tahapan Kerja
7 Klien membuka asesoris berupa jam, gelang dan kalung
8 Mengukur tanda-tanda vital klien
JOB SHEET
POSNATAL MASSAGE
PERALATAN :
1. tempat untuk melakukan pemijatan yang nyaman dan tenang.
2. aromatherapy lavender untuk mengharumkan ruangan yang membuat
suasana segar.
3. Alunan musik klasik untuk menambah suasana yang menyenangkan.
4. lotion, minyak atau cream yang dapat memudahkan proses pemijatan.
PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Persiapan
Periksa dan atur alat, bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia sesuai
dengan jobsheet dan letakkan pada tempat yang mudah terjangkau.
b. Langkah - Langkah pengerjaan
No LANGKAH GAMBAR
PERSIAPAN
Alat dan bahan
1 Tempat tidur pijat
Alas tempat tidur
Selimut
Handuk besar 3 buah
Bantal
Aromaterapi
Oil
Leher
68 Membereskan peralatan
DAFTAR TILIK
POSNATAL MASSAGE
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
0. Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
1. Mampu: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu / mengingatkan
hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
2. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan
sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
2. Mampu: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan
2. Mampu: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu / mengingatkan
hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan
sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
10 Membereskan peralatan
11 Mencuci tangan dengan teknik tujuh langkah
TOTAL SCORE =
NILAI AKHIR = Σ score x 100
22
NILAI AKHIR
PARAF PEMBIMBING