Anda di halaman 1dari 24

“ ASUHAN BERKELANJUTAN

( CONTINUITY OF CARE )
PADA IBU BERKEBUTUHAN KHUSUS “

DOSEN PENGAMPU :
Nurul Badriyah, SST, M.Kes
Anggota Kelompok 3

● AULIA CAHYA KHAIRUNISA ( 2015201003 )


● DARRISNA WIRANDA ( 2015201008 )
● DELLA ARDINA ( 2015201009 )
● DHEA AMALIA ( 2015201010 )
● ERVA JULIANIS ( 2015201039 )
● INDAH INSANI PUTRI ( 2015201014 )
● INDRIANI ( 2015201015 )
● INNIFIA ANISA PRADINI ( 2015201040 )
● NADYA ADE ANGGRAINI ( 2015201018 )
● NIKEN FEBRI DWI SELLA ( 2015201045 )
● PITRI ATUN ( 2015201023 )
● RAFIKA MAHERA ( 2015201024 )
● SHERINA AYUNI ( 2015201028 )
● SITI NURBAITI ( 2015201033 )
● SYAHDA ELSAVIRA ( 2015201034 )
Materi

01 02
Definisi Dari Psikologi Dalam Depresi Saat Kehamilan
Kehamilan

03 04
Pengaruh Psikologis Pada Perubahan Dan Adaptasi
Kehamilan Psikologi Pada Kehamilan
Definisi psikologi
dalam kehamilan
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: psyche ( jiwa ) dan logos ( kata ). Dalam arti
bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental. Psikologi tidak
mempelajati jiwa atau mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi
membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental yang berupa tingkah laku dan
proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari ilmu tingkah laku dan proses mental.

Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis


dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar semua wanita
menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian
wanita menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan yang
selanjutnya. Perubahan fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap
penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan,
kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosial kultural dan persoalan dalam
kehamilan itu sendiri dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi
emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat. kehamilan yang sehat. Keluarga
dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan
persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik.
Depresi
Saat
Kehamilan
Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum
memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak
tersebut lahir. Perubahan status yang radikal ini dipertimbangkan sebagai suatu krisis
disertai periode tertentu untuk menjalani proses persiapan psikologis yang secara normal
sudah ada selama kehamilan dan mengalami puncaknya pada saat bayi lahir. Secara umum,
semua emosi yang dirasakan oleh wanita hamil cukup labil. Ia dapat memiliki reaksi yang
ekstrem dan susana hatinya kerap berubah dengan cepat. Reaksi emosional dan persepsi
mengenai kehidupan juga dapat mengalami perubahan. Ia menjadi sangat sensitif dan
cenderung bereaksi berlebihan.

Seorang wanita hamil akan lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka berbagi
pengalaman kepada orang lain. Ia merenungkan mimpi tidurnya, angan-angannya, fantasinya,
dan arti kata-katanya, objek, peristiwa, konsep abstrak, seperti kematian, kehidupan,
keberhasilan, dan kebahagiaan. Ia dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk fisik yang
berhubungan erat dengan masa usia subur atau mencukupkan diri dengan kehidupan atau
makanan.Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus yang
jelas, yang terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang sedang terjadi.
Pengaruh Psikologis
Pada Kehamilan
Kehamilan, disamping memberi kebahagiaan yang luar biasa, juga sangat menekan jiwa
sebagian besar wanita. Pada beberapa wanita dengan perasaan ambivalen mengenai kehamilan,
stres mungkin meningkat. Respon terhadap stres mungkin dapa tterlihat bervariasi yang
tampak atau tidak tampak. Sebagai contoh, sebagian besar wanita mengkhawatirkan apakah
bayinya normal. Pada mereka yang memiliki janin dengan resiko tinggi untuk kelainan bawaan,
stres meningkat. Selama kehamilan dan terutama mendekati akhir kehamilan, harus dibuat
rencana untuk perawatan anak dan perubahan gaya hidup yang akan terjadi setelah kelahiran.
Pada sejumlah wanita, takut terhadap nyeri melahirkan sangat menekan jiwa.

Pengalaman kehamilan mungkin dapat diubah oleh komplikasi medis dan obstetrik yang
dapat terjadi. Wanita dengan komplikasi kehamilan adalah 2 kali cenderung memiliki
ketakutan terhadap kelemahan bayi mereka atau menjadi depresi. Sebaiknya masalah
mengenai kesehatan mental dibicarakan. Skrining penyakit mental sebaiknya dilakukan pada
pemeriksaan prenatal pertama. Ini mencakup riwayat gangguan psikiatrik dahulu, termasuk
rawat inap dan rawat jalan. Penilaian gangguan cemas dan mood dalam kehamilan mencakup
pemeriksaan medis dasar yang sesuai dalam hal ini termasuk pemeriksaan darah lengkap,
fungsi tiroid, ginjal dan hati. Disarankan juga pemeriksaan toksikologi urin.
Perubahan dan Adaptasi
Psikologi Pada
Kehamilan
Kehamilan merupakan waktu transisi yaitu kehidupan ebelum memiliki anak
yang berada dalam kandungan dan kehidupan setelah anak lahir. Secara umum
emosi yang dirasakan oleh ibu hamil cukup labil, ia dapat memiliki reaksi yang
ekstrim dan suasana hati yang cepat berubah. Ibu hamil menjadi sangat sensitif
dan cenderung bereaksi berlebihan.

Ibu hamil lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka berbagi
pengalaman dengan orang lain. Wanita hamil memiliki kondisi yang sangat rapuh,
sangat takut akan kematian baik terhadap dirinya sendiri maupun bayinya
A. Perubahan Fisik Ibu Hamil
Menurut Mochtar (2015), perubahan fisik ibu hamil adalah:
1.Perubahan Pada Sistem Reproduksi :
● Uterus
● Serviks
● Indung telur ( Ovarium )
● Vagina dan vulva
● Dinding perut ( abdominal wall )
2. Perubahan Pada Organ Dan Sistem Lainnya
a.Sistem Sirkulasi Darah :
● Volume darah :
Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25% dengan puncaknya pada
kehamilan 32 minggu, di ikuti pertambahan curah jantung (cardiac output), yang
meningkat sebanyak ± 30%.
●Jantung :
Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3 bulan, dan menurun
lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.
●Nadi dan tekanan darah :
Tekanan darah arteri cenderung menurun, terutama selama trimester kedua,
kemudian akan naik lagi seperti pada prahamil. Tekanan vena dalam batas-batas normal
pada ekstreimitas atas dan bawah, cenderung naik, nilai rata-rata 84 per menit.
●Protein darah :
Jumlah protein (albumin) dan gamaglobulin menurun dala triwulan pertama dan
meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.
b. Sistem Pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas. Hal itu disebabkan
oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.
c. Saluran Pencernaan (Traktus Digestivus)
Salivasi meningkat dan pada trimester pertama, timbul keluhan mual dan muntah.
d. Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena ligamenligamen melunak, terjadi
sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan
kekurangan kalsium.
e. Kulit
Pada daerah kulit tertentu, terjadi hiperpigentasi, yaitu pada:
1) Muka : Disebut masker kehamilan Cloasma Gravidarum
2) Payudara : Puting susu dan areola payudara.
3) Perut : Linea nigra, striae
4) Vulva
f. Kelenjar Endokrin
1) Kelenjar Tiroid : Dapat membesar sedikit
2) Kelenjar Hipofisis : Dapat membesar terutama lobus anterior.
3) Kelenjar Adrenal : Tidak begitu terpengaruh
g. Metabolisme
● Tingkat metabolik basal (Basal Metabolic Rate, (BMR)) pada wanita hamil meninggi
hingga 15-25% terutama pada trimester akhir.
● Dibutuhkan protein yang banyak untuk pertumbuhan fetus, alat kandungan, payudara,
dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
● Hidrat arang : seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering
kencing, dan kadang kala dijumpai glukosuria yang meningkatkan kita pada diabetes
militus.
● Metabolisme lemak juga terjadi kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih
per 100 cc.
● Metabolisme mineral : kalsium,fosfor,zat besi,dan air.
● Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5 sampai 16,5 kg.
● Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi.
● Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein.
h. Payudara ( Mamae )
Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Dapat teraba
nodule-noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru.

B. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


1. Perubahan Pada Kehamilan Trimester 1.
Adaptasi yang harus dilakukan oleh ibu yaitu menerima kenyataan bahwa dirinya
sedang hamil. Berbagai respon emosional pada trimester 1 yang dapat muncul berupa
perasaan ambifalen, kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan. Pada
trimester 1 ini, akan muncul sejumlah ketidaknyamanan, misalnya mual, kelelahan,
perubahan nafsu makan, emosional, dan cepat marah. Pada kehamilan trimester 1, ekspresi
seksual bersifat individual. Selain faktor fisik, emosi, serta interaksi dan masalah disfungsi
seksual dapat berperan terhadap perbedaan perasaan yang muncul.
2. Perubahan Pada Kehamilan Trimester 2
Perubahan psikologis pada trimester kedua ini dapat dibagi menjadi 2 tahap, yaitu
sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu (prequickening) dan setelah adanya
pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu (postquickening).
3. Perubahan Pada Kehamilan Trimester 3
Pada trimester ketiga ini, libido cenderung menurun kembali yang disebabkan
munculnya kembali ketidaknyamanan fisiologis, serta bentuk dan ukuran tubuh yang
semakin membesar. Menjelang akhir trimester 3, umumnya ibu hamil tidak sabar untuk
menjalani persalinan dengan perasaan yang bercampur antara sukacita dan rasa takut.
2. Perubahan Pada Kehamilan Trimester 2
Perubahan psikologis pada trimester kedua ini dapat dibagi menjadi 2 tahap, yaitu
sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu (prequickening) dan setelah adanya
pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu (postquickening).
3. Perubahan Pada Kehamilan Trimester 3
Pada trimester ketiga ini, libido cenderung menurun kembali yang disebabkan
munculnya kembali ketidaknyamanan fisiologis, serta bentuk dan ukuran tubuh yang
semakin membesar. Menjelang akhir trimester 3, umumnya ibu hamil tidak sabar untuk
menjalani persalinan dengan perasaan yang bercampur antara sukacita dan rasa takut.
Adaptasi Psikologis Masa
Kehamilan

Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari


pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran
sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran iniseorang wanita
memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas.
Beberapa tahapan aktivitas
penting seseorang menjadi
ibu :

Taking In
Taking On
Letting Go
1) Taking on
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan
melakukan peran ibu.
2) Taking in
Seseorang wanita sudah mulai membayangkan peran di lakukan.
3) Letting go
Wanita mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah dilakukan.
Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktivitas yang dilalui seorang ibu
dalam mencapai perannya yaitu pada tahap taking on. Pada trimester I seorang ibu akan selalu
mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang
terjadi pada tubuhnya selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan
merupakan rahasia ibu yang mungkin dibertahikannya kepada orang lain atau dirahasiakannya.

Bentuk Motivasi :
1). Motivasi Suami
2). Motivasi Keluarga
Cara mengatasi kondisi perubahan psikologis pada ibu
hamil
• Dapatkan informasi dari berbagai sumber tentang perubahan kondisi fisik dan psikologis
pada saat kehamilan, terutama ibu hamil untuk anak pertama.
• Komunikasi dengan suami segala hal yang dialami oleh ibu hamil, agar terjadi saling
pengertian dan dukungan dari keluarga tentang perubahan yang dialami.
• Untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin yang normal, rajin chek up / periksa
kehamilan.
• Makan makanan yang sehat, bergizi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan
bayi.
• Tetap menjaga penampilan.
• Kurangi kegiatan yang bisa membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin.
• Dengarkan music agar lebih rileks menghadapi setiap perubahan yang ada.
• Melakukan senam hamil untuk dapat membantu ibu hamil menormalkan perubahan
psikologis.
• Latihan pernapasan yang teratur untuk mempersiapkan fisik pada waktu melahirkan
Dampak Tidak Dilakukan Asuhan Berkesinambungan  
Dampak yang akan timbul jika tidak dilakukan asuhan kebidanan yang berkesinambungan
adalah dapat meningkatkan resiko terjadinya Komplikasi pada ibu yang tidak ditangani
sehingga menyebabkan penanganan yang terlambat terhadap komplikasi dan
meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Komplikasi yang dapat timbul pada
kehamilan diantaranya meliputi anemia, hipertensi, perdarahan, aborsi, oedema apda wajah
dan kaki, dan lain-lain. Komplikasi yang mungkin timbul pada persalinan meliputi
distosia, inersia uteri, presentasi bukan belakang kepala, prolap tali pusat, ketuban pecah
dini (KPD), dan lain-lain. Komplikasi yang mungkin timbul pada masa nifas meliputi,
bendungan ASI, dan lain-lain. Komplikasi yang mungkin timbul pada bayi baru lahir
meliputi berat badan lahir rendah (BBLR), asfiksia, kelainan kongenital, tetanus
neonatorum, dan lain-lain (Saifuddin, 2014).  
Terima
Kasih
Do You Have Any
Questions ?

Anda mungkin juga menyukai