3. Berikan contoh kasus masa nifas yang sering terjadi dan berikan
penatalaksanaannya berdasarkan jurnal penelitian terbaru dan atau
evidence based !
Salah satu kasus masa nifas yang sering terjadi adalah kejadian post
partum bluen atau baby blues.
Syndrome baby blues adalah perasaan sedih yang dibawa ibu sejak hamil yang
berhubungan dengan kesulitan ibu menerima kehadiran bayinya. Perubahan ini
sebenarnya merupakan respon alami dari kelelahan pasca persalinan (Pieter dan
Lubis, 2010). Baby blue juga merupakan suatu gangguan psikologis sementara
yang ditandai dengan memuncaknya emosi pada minggu pertama setelah
melahirkan. Suasana hati yang paling utama adalah kebahagiaan, namun emosi
penderita menjadi stabil. Baby blues syndrome atau stress pasca melahirkan
merupakan suatu kondisi umum yang sering di alami oleh seorang wanita yang
baru melahirkan dan biasanya terjadi pada 50% ibu baru.
Baby blues sendiri merupakan suatu perasaan gembira oleh kehadiran
sang buah hati, namun disertai oleh perasaan cemas, kaget dan sedih sehingga
dapat menimbulkan kelelahan secara psikis pada sang ibu tersebut. Hampir
sebagian besar ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues. Sebuah kondisi
depresi pasca persalinan, yang jika tidak ditangani, akan berdampak pada
perkembangan anak. Baby blues syndrome atau postpartum syndrome adalah
kondisi yang dialami oleh hampir 50% perempuan yang baru melahirkan. Kondisi
ini dapat terjadi sejak hari pertama setelah persalinan dan cenderung akan
memburuk pada hari ketiga sampai kelima setelah persalinan. Baby blues
cenderung menyerap dalam rentang waktu 14 hari terhitung setelah persalinan
(Conectique, 2011).
Seorang ibu yang mengalami depresi karena post partum blues dapat
memberikan dampak negatif pada anak jika tidak segera ditangani. Dampak yang
muncul dari anak diantaranya muncul masalah perilaku seperti masalah tidur,
tantrum, agresi dan hiperaktif, kemudian terganggunya perkembangan kognitif
anak seperti lambat bicara dan berjalan dari usia anak pada umumnya serta
mengalami kesulitan dalam belajar disekolah. Dampak yang lain untuk anak
adalah anak sulit bersosialisasi, sulit beteman, dan cenderung bertindak kasar.
Dampak selan-jutnya muncul masalah emosional seperti merasa cemas dan takut,
lebih pasif, dan kurang independen
Pentalaksanaan yang dapat diberikan adalah memberikan dukungan
kepada ibu serta konseling dengan keluarga mengenai pentingnya dukungan
sosial dan kepuasan pernikahan dalam suatu keluarga.
Penelitian yang telah dilakukan Jeli (2015) menunjukkan 70% primipara yang
kurang memiliki dukungan sosial, baik dalam bentuk dukungan emosional,
informasi, instrumental, penghargaan dari suami, keluarga, tetangga, maupun
tenaga kesehatan akan mengalami post partum syndrome. Hal ini menunjukkan
betapa penting-nya dukungan sosial yang diberikan kepada ibu primipara untuk
mengurangi dampak dari munculnya post partum syndrome. Suami merupakan
du-kungan pertama dan utama dalam memberikan dukungan sosial kepada istri
sebelum pihak lain yang memberikan. Hal ini karena suami adalah orang pertama
yang menyadari adanya perubahan fisik dan psikis diri pasangannya.
Kepuasan dalam hubungan suami istri terhadap kebutuhan
pasangannya terutama suami kepada istri dapat membantu mempercepat
penyesuaian diri terhadap peran barunya sebagai ibu. Besarnya manfaat yang
dirasakan individu terhadap hubungan pernikahannya dan berpengaruh positif
terhadap kesehatan psikologis inilah yang dinamakan sebagai kepuasan
pernikahan. Sehingga penting bagi kita sebagai seorang bidan untuk selalu
memberikan dukungan kepada ibu dengan dibantu suami dan keluarganya,
sehingga ibu dengan kasus yang dialaminya mampu teratasi dengan
penalataksanaan yang diberrikan, sehingga hal ini menjadi upaya untuk tetap
memelihara kesehatan mental dan jiwa pada masa nifas.
Sumber evidence based saya dalam upaya penatalaksaan pada kasus ibu
nifas mengenai baby blues sebagi berikut: