Anda di halaman 1dari 5

A.

Faktor Fisik yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui

Kelelahan fisik karena aktifitas mengasuh bayi, menyusui, memandikan,


menggantipopok, dan menimang sepanjang hari bahkan tidak jarang di malam buta
sangatlahmenguras tenaga. Apalagi jika tidak ada bantuan dari suami atau anggota
keluarga yanglain. Setelah proses kelahiran dan memuncaknya gangguan mental
selama 2 minggupertama menunjukkan bahwa faktor fisik dihubungkan dengan
kelahiran pertamamerupakan faktor penting. Perubahan hormon secara drastis setelah
melahirkan danperiode laten selama dua hari diantara kelahiran. Perubahan ini sangat
berpengaruh padakeseimbangan.progesteron naik dan estrogen yang menurun secara
cepat setelahmelahirkan merupakan faktor penyebab. Adapun beberapa faktor yang
mempengaruhi pada ibu nifas dan menyusui, antara lain :

1.Rahim
Setelah melahirkan rahim akan berkontraksi (gerakan meremas) untuk
merapatkandinding rahim sehingga tidak terjadi perdarahan, kontraksi inilah yang
menimbulkanrasa mulas pada perut ibu. Berangsur angsur rahim akan mengecil seperti
sebelumhamil.

2.Jalan lahir (servik, vulva dan vagina)


Jalan lahir mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama
prosesmelahirkan bayi, sehingga penyebabkan mengendurnya organ ini bahkan
robekan yangmemerlukan penjahitan, namun akan pulih setelah 2-3 pekan (tergantung
elastis tidakatau seberapa sering melahirkan). Jaga kebersihan daerah kewanitaan
agar tidak timbulinfeksi (tanda infeksi jalan lahir bau busuk, rasa perih, panas, merah
dan terdapatnanah).

3.Darah nifas (Lochea)


Darah nifas hingga hari ke dua terdiri dari darah segar bercampur sisa
ketuban,berikutnya berupa darah dan lendir, setelah satu pekan darah berangsur-
angsurberubah menjadi berwarna kuning kecoklatan lalu lendir keruh sampai keluar
cairanbening di akhir masa nifas.

4.Payudara

Payudara menjadi besar, keras dan menghitam di sekitar puting susu, ini
menandakandimulainya proses menyusui. Segera menyusui bayi sesaat setelah
lahir (walaupun ASIbelum keluar). Pada hari ke 2 hingga ke 3 akan diproduksi
kolostrum atau susu jolongyaitu ASI berwarna kuning keruh yang kaya akan anti
body, dan protein.
5.Sistem perkemihan
Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitan buang air kecil, selain khawatir
nyeri jahitan juga karena penyempitan saluran kencing akibat penekanan kepala bayi s
aatproses melahirkan. Namun usahakan tetap kencing secara teratur, buang rasa
takutdan khawatir, karena kandung kencing yang terlalu penuh dapat menghambat
kontraksirahim yang berakibat terjadi perdarahan.

6.Sistem pencernaan
Perubahan kadar hormon dan gerak tubuh yang kurang menyebabkan
menurunnyafungsi usus, sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit BAB (buang air
besar).Terkadang muncul wasir atau ambein pada ibu setelah melahirkan, ini
kemungkinankarena kesalahan cara mengejan saat bersalin juga karena sembelit
berkepanjangansebelum dan setelah melahirkan.

7.Peredaran darah
Sel darah putih akan meningkat dan sel darah merah serta hemoglobin (keping
darah)akan berkurang, ini akan normal kembali setelah 1 minggu. Tekanan dan jumlah
darahke jantung akan lebih tinggi dan kembali normal hingga 2 pekan.

8.Penurunan berat badan


Setelah melahirkan ibu akan kehilangan 5-6 kg berat badannya yang berasal dari
bayi,ari-ari, air ketuban dan perdarahan persalinan, 2-3 kg lagi melalui air kencing
sebagaiusaha tubuh untuk mengeluarkan timbunan cairan waktu hamil.

9.Suhu badan
Suhu badan setelah melahirkan biasanya agak meningkat dan setelah 12 jam
akankembali normal. Waspadai jika sampai terjadi panas tinggi, karena
dikhawatirkansebagai salah satu tanda infeksi atau tanda bahaya lain.

B. Faktor Psikologi yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui

Berkurangnya perhatian keluarga, terutama suami karena semua perhatian tertuju


padaanak yang baru lahir. Padahal usai persalinan si ibu yang merasa lelah dan sakit
pascapersalinan membuat ibu membutuhkan perhatian. Kecewa terhadap penampilan
fisik bayikarena tidaksesuai dengan harapannya juga bisa memicubaby blues.
Pada masa ini, ibunifas menjadi sangat sensitive, sehingga diperlukan pengertian dari
keluarga-keluargaterdekat. Peran bidan sangat berpengaruh dalam hal memberi
pengarahan pada keluargatentang kondisi ibu serta pendekatan psikologis yang
dilakukan bidan pada ibu nifas agartidak terjadi perubahan psikologis yang patologis

C. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui

Faktor yang paling mempengaruhi status kesehatan masyarakat terutama ibu


hamil,bersalin dan nifas adalah faktor lingkungan yaitu pendidikan di samping faktor-
faktorlainnya. Jika masyarakat mengetahui dan memahami hal-hal yang mempengaruhi
statuskesehatan tersebut maka diharapkan masyarakat tidak melakukan
kebiasaan/adat-istiadatyang merugikan kesehatan khususnya bagi ibu hamil, bersalin
dan nifas. lingkungan akanterus berubah selama kita hidup Jika memasuki suatu fase
kehidupan yang baru, akanselalu terjadi proses penyusuain dengan lingkungan.stuasi
ini dapat mempengaruhi ibudalam melakukan perawatan diri pada masa nifas (Stevens,
2000).

Sarana prasarana tersedia di dalam lingkungan guna mendukung dan


mempromosikanprilaku kesehatan. Jasa konsultan dan spesialis dari petugas
kesehatan lain seperti ahlinutrisi, dokter ahli, dan perkerja sosial harus ada sebagai
usaha dalam membantu pasienmendapatkan keterampilan yang di perlukan untuk
mencapai atau menjaga kesehatan dankesejahteraan agar tetap optimal.

Organisasi berbasis masyarakat sering kali merupakan sarana yang sagat baik
untukmenyebarkan informasi (Gomez dan Gomez, 1984 dalam Bastable, 2002)

Selain itu, keluarga juga berperan sebagai sistem pendukung yang kuat bagi anggota-
aggotanya, khususnya dalam penaganan masalah kesehatan keluarga.seperti ibu
nifas,maka anggota keluarga yang lain akan berusaha untuk membantu memulihkan
kondisikesehatannya ke kondisi semula. Fungsi keluarga dalam masalah kesehatan
meliputi reproduksi, upaya membesarkan anak, nutrisi, memelihara kesehatan dan
rekreasi (Bobak,2004)

D. Faktor Sosial yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui

Ibu merasa sulit menyesuaikan dengan peran baru sebagai ibu. Apalagi kini
gayahidupnya akan berubah drastis. Ibu merasa dijauhi oleh lingkungan dan merasa
akanterasa terikat terus pada si kecil.Dibutuhkan pendekatan menyeluruh/holistik dalam
penanganan ibu post partum blues.Secara garis besar dapat dikatakan bahwa
dibutuhkan penanganan di tingkat perilaku,emosional, intelektual, sosial dan psikologis
secara bersama-sama dengan melibatkanlingkungannya, yaitu suami, keluarga dan
teman dekatnya.

Faktor sosial di pengaruhi oleh:

1.Faktor usia
Sebagian besar masyarakat percaya bahwa saat yang tepat bagi seseorang
perempuanuntuk melahirkan pada usia antara 20–30 tahun, dan hal ini mendukung
masalahperiode yang optimal bagi perawatan bayi oleh seorang ibu. Faktor usia
perempuanyang bersangkutan saat kehamilan dan persalinan seringkali dikaitkan
dengan kesiapanmental perempuan tersebut untuk menjadi seorang ibu.

2.Faktor pengalaman
Berdasarkan beberapa penelitian Paykel dan Inwood (Regina dkk, 2001)
mengatakanbahwa depresi pascasalin ini lebih banyak ditemukan pada perempuan
primipara,mengingat bahwa peran seorang ibu dan semua yang berkaitan dengan
bayinyamerupakan situasi baru bagi dirinya yang dapat menimbulkan
stres.Berdasarkan pendapat Le Masters yang melibatkan suami istri muda dari
kelas sosialmenengah mengajukan hipotesis bahwa 83% dari mereka mengalami krisis
setelahkelahiran bayi pertama.

3.Faktor pendidikan
Perempuan yang berpendidikan tinggi menghadapi tekanan sosial dan konflik
peran,antara tuntutan sebagai perempuan yang memiliki dorongan untuk bekerja atau
melakukan aktivitasnya diluar rumah, dengan peran mereka sebagai ibu rumah
tanggadan orang tua dari anak–anak mereka (Kartono, 2011).

4.Faktor selama proses persalinan


Hal ini mencakup lamanya persalinan, serta intervensi medis yang digunakan
selamaproses persalinan. Diduga semakin besar trauma fisik yang ditimbulkan pada
saatpersalinan, maka akan semakin besar pula trauma psikis yang muncul
dankemungkinan perempuan yang bersangkutan akan menghadapi depresi pascasalin.

5.Faktor dukungan social


Banyaknya kerabat yang membantu pada saat kehamilan, persalinan dan
pascasalin,beban seorang ibu karena kehamilannya sedikit banyak berkurang.

E. Faktor Budaya yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui

Budaya atau kebiasaan merupakan salah satu yang mempengaruhi status


kesehatan.Di antara kebudayaan maupun adat-istiadat dalam masyarakat ada yang
menguntungkan,ada pula yang merugikan. Banyak sekali pengaruh atau yang
menyebabkan berbagaiaspek kesehatan di negara kita, bukan hanya karena pelayanan
medik yang tidak memadaiatau kurangnya perhatian dari instansi kesehatan, antara lain
masih adanya pengaruh adatbudaya yang turun temurun masih dianut sampai saat ini.

Contoh budaya pada saat masa nifas:

1.Masa nifas dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut dan lele,
keong,daunlembayung, buah pare, nenas, gula merah, dan makanan yang berminyak.

Dampak positif: tidak ada

Dampak negative: merugikan karena masa nifas memerlukan makanan yang


bergiziseimbang agar ibu dan bayi sehat.

2.Setelah melahirkan atau setelah operasi hanya boleh makan tahu dan tempe
tanpagaram, ngayep dilarang banyak makan dan minum, makanan harus
disangan/dibakar.

Dampak positif: tidak ada

Dampak negative: merugikan karena makanan yang sehat akan


mempercepatpenyembuhan luka.

F. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui

Status ekonomi merupakan simbol status sosial di masyarakat. Pendapatan yang


tinggimenunjukan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang
memenuhifaedah zat gizi untuk ibu hamil. Sedangkan kondisi ekonomi keluarga yang
rendahmendorong ibu nifas untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
kebutuhankesehatan.

Anda mungkin juga menyukai