Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASA NIFAS DAN MENYUSUI

OLEH :

SILFA YANA PUTRI

DOSEN PEMBIMBING:

ROSMAWATY HRP S.Si.T,M.Si

POLTEKKES KESEHATAN KEMENKES MEDAN

PRODI DIII KEBIDANAN KEBIDANAN PADANGSIDIMPUAN

T.A. 2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan semua manusia. Dalam era globalisasi
dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrem pada masa ini menuntut semua manusia harus
memperhatikan aspek sosial budaya. Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan
masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak
terlepasdarifaktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada.
dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu nifas dan menyusui Pola makan, misalnya,
pacta dasarnya adalah merupakan salah satu selera manusia dimana peran kebudayaan cukup besar.
Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola makan ibu
nifasyang disertai dengan kepercayaan akan pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan
tertentu. Kebudayaan tersebut tidak dapat dihilangkan, salah satu alasan yang kuat dikarenakan
pembuktian terhadap beberapa mitos hingga kepercayaan Ibu Nifas benar adanya. Namun di sisilain,
terdapat beberapa kepercayaan/mitos yang sama sekali tidak membawa dampak positif bagi Ibu Nifas
hingga bayi baru lahir.

B. Rumusan Masalah

Didalam penulisan makalah ini memiliki beberapa rumusan masalah yaitu :

1. Apakah yang dimaksud dengan nifas dan menyusui..?

2. Bagaimana faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi yang mempengarahi
masa nifas dan menyusui..?

C. Tujuan Penulisan

Didalam penulisan masalah ini, memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nifas
dan menyusui, serta untuk mengetahui apa saja faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial, budaya, dan
ekonomi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MASA NIFAS

Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil.masa nifas berlangsung 6 minggu (prawirohardjo, 2002: N-23).

Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai 6 minggu. Selama masa ini, saluran reproduksi
anatominya kembali ke keadaan tidak hamil yang normal .(obserti william).

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mualai dari persalinan selsai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas 6 sampai 8 minngu.(sinopsis obstetril).

B. TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS

Selama bidan memberikan asuhan sebaiknya bidan mengetahui apa tujuan dari pemberian asuhan pada
ibu masa nifas, tujuan diberikan asuhan pada ibu selama nifas antara lain untuk:

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik mau pun psikologis dimana dalam asuahan pada
masa ini peranan keluarga sangat penting, dengan pemberian nutrisi, dukungan psikologis maka
kesehatan ibu dan bayi selalu tergaja

b. Melaksanakan skrining yang komprehensif (menyeluruh) dimana bidan harus melakukan


manajemen asuhan kebidanan pada ibu masa nifas secara sistematis yaitu mulai pengajian data
subjektif, objektif mau pun penunjang.

c. Setelah bidan melaksanakan penkajian data maka bidan harus menganalisa data tersebut sehingga
tujuan asuhan masa nifas ini dapat mendeteksi masa yang terjadi pada ibu dan bayi.

d. Mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu mau pun bayinya, yakni setelah masalah
ditemukan maka bidan dapat langsung masuk ke langkah berikutnya sehingga tujuan di atas dapat di
laksanakan.

e. Memberikan pendidikan kesehatan tentang keperawatan kesehatan diri, nutrisi, keluaraga


berencana,menyusui,imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat; memberikan pelayanan
keluarga berencana (saipudin,2006)

Asuahan masa nifas diperlukan dalam priode ini karena merupakan masa kritis baik ibu mau pun
bayinya. Di perkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50%
kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama(saipudin,2)

Menurut Suherni (2009) peran dan tanggung jawab bidan pada masa nifas adalah:

1. mengidentifikasi dan merespon terhadap kebutuhan dan komplikasi yang terjadi pada saat-saat
penting yaitu 6 jam, 6 hari, 2 minggu dan 6 minggu.
2. mengadakan kolaborasi antara orangtua dan keluarga.

3. membuat kebijakan, perencanaan kesehatan dan administrator. Asuhan masa nifas ini sangat
penting karena periode ini merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya.

Menyusui adalah proses memberikan Air Susu Ibu (ASI) melalui payudara ibu secara langsung kepada
bayi yang merupakan reflek insting dari ibu dengan melibatkan hormon-hormon menyusui (Lang, 2008).
Menyusui adalah hak setiap ibu dan tidak terkecuali ibu yang bekerja, maka agar dapat terlaksananya
pemberian ASI dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai manfaat dari ASI (Kemalasari, 2009).
Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat.
Menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia
yang sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang lebih stabil, perkembangan
spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang lebih baik (Roesli, 2005). Menyusui merupakan
cara yang optimal dalam memberikan nutrisi dan mengasuh bayi, dan dengan penambahan makanan
pelengkap pada paruh kedua tahun pertama, kebutuhan nutrisi, imunologi, dan psikososial dapat
terpenuhi hingga tahun kedua dan tahun–tahun berikutnya (Varney, 2004). Bagi masyarakat kita
menyusui merupakan hal yang alami. Menyusui merupakan suatu cara yang tidak ada duanya dalam
memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat, serta kesehatan ibu
dan bayi dapat mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi sehingga dasar si kecil percaya pada orang
lain dan diri sendiri yang akhirnya bayi berpotensi untuk mengasihi orang lain.

C. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASA NIFAS DAN MENYUSUI

a. Fisik

Kelelahan fisik karena aktifitas mengasuh bayi, menyusui, memandikan, mengganti popok, dan
menimang sepanjang hari bahkan tidak jarang di malam buta sangatlah menguras tenaga. Apalagi jika
tidak ada bantuan dari suami atau anggota keluarga yang lain. setelah proses kelahiran dan
memuncaknya gangguan mental selama 2 minggu pertama menunjukkan bahwa faktor fisik
dihubungkan dengan kelahiran pertama merupakan faktor penting. Perubahan hormon secara drastis
setelah melahirkan dan periode laten selama dua hari diantara kelahiran Perubahan ini sangat
berpengaruh pada keseimbangan.progesteron naik dan estrogen yang menurun secara cepat setelah
melahirkan merupakan faktor penyebab.

b. Psikologis
Berkurangnya perhatian keluarga, terutama suami karena semua perhatian tertuju pada anak yang baru
lahir. Padahal usai persalinan si ibu yang merasa lelah dan sakit pasca persalinan membuat ibu
membutuhkan perhatian. Kecewa terhadap penampilan fisik bayi karena tidaksesuai dengan
harapannya juga bisa memicu baby blues. Pada masa ini, ibu nifas menjadi sangat sensitive, sehingga
diperlukan pengertian dari keluarga-keluarga terdekat. Peran bidan sangat berpengaruh dalam hal
memberi pengarahan pada keluarga tentang kondisi ibu serta pendekatan psikologis yang dilakukan
bidan pada ibu nifas agar tidak terjadi perubahan psikologis yang patologis.

c. Lingkungan

Faktor yang paling mempengaruhi status kesehatan masyarakat terutama ibu hamil, bersalin dan nifas
adalah faktor lingkungan yaitu pendidikan di samping faktor-faktor lainnya. Jika masyarakat mengetahui
dan memahami hal-hal yang mempengaruhi status kesehatan tersebut maka diharapkan masyarakat
tidak melakukan kebiasaan/adat-istiadat yang merugikan kesehatan khususnya bagi ibu hamil, bersalin
dan nifas. lingkungan akan terus berubah selama kita hidup Jika memasuki suatu fase kehidupan yang
baru, akan selalu terjadi proses penyusuain dengan lingkungan.stuasi ini dapat mempengaruhi ibu
dalam melakukan perawatan diri pada masa nifas ( stevens,2000).

Sarana prasarana tersedia di dalam lingkungan guna mendukung dan mempromosikan prilaku
kesehatan. Jasa konsultan dan spesialis dari petugas kesehatan lain seperti ahli nutrisi, dokter ahli, dan
perkerja sosial harus ada sebagai usaha dalam membantu pasien mendapatkan keterampilan yang di
perlukan untuk mencapai atau menjaga kesehatan dan kesejahteraan agar tetap optimal.

Organisasi berbasis masyarakat sering kali merupakan sarana yang sagat baik untuk menyebarkan
informasi (Gomez dan Gomez, 1984 dalam Bastable,2002).

Selain itu, keluarga juga berperan sebagai sistem pendukung yang kuat bagi anggota-aggotanya,
khususnya dalam penaganan masalah kesehatan keluarga.seperti ibu nifas, maka anggota keluarga yang
lain akan berusaha untuk membantu memulihkan kondisi kesehatannya ke kondisi semula. Fungsi
keluarga dalam masalah kesehatan meliputi reproduksi, upaya membesarkan anak, nutrisi, memelihara
kesehatan dan rekreasi(Bobak,2004).

d. Sosial

Ibu merasa sulit menyesuaikan dengan peran baru sebagai ibu. Apalagi kini gaya hidupnya akan berubah
drastis. Ibu merasa dijauhi oleh lingkungan dan merasa akan terasa terikat terus pada si kecil.

Dibutuhkan pendekatan menyeluruh/holistik dalam penanganan ibu post partum blues. Secara garis
besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan penanganan di tingkat perilaku, emosional, intelektual, sosial
dan psikologis secara bersama-sama dengan melibatkan lingkungannya, yaitu suami, keluarga dan
teman dekatnya.
Faktor sosial di pengaruhi oleh:

1. Faktor usia

Sebagian besar masyarakat percaya bahwa saat yang tepat bagi seseorang perempuan untuk melahirkan
pada usia antara 20–30 tahun, dan hal ini mendukung masalah periode yang optimal bagi perawatan
bayi oleh seorang ibu. Faktor usia perempuan yang bersangkutan saat kehamilan dan persalinan
seringkali dikaitkan dengan kesiapan mental perempuan tersebut untuk menjadi seorang ibu.

2. Faktor pengalaman

Berdasarkan beberapa penelitian Paykel dan Inwood (Regina dkk, 2001) mengatakan bahwa depresi
pascasalin ini lebih banyak ditemukan pada perempuan primipara, mengingat bahwa peran seorang ibu
dan semua yang berkaitan dengan bayinya merupakan situasi baru bagi dirinya yang dapat
menimbulkan stres. Berdasarkan pendapat Le Masters yang melibatkan suami istri muda dari kelas
sosial menengah mengajukan hipotesis bahwa 83% dari mereka mengalami krisis setelah kelahiran bayi
pertama.

3. Faktor pendidikan

Perempuan yang berpendidikan tinggi menghadapi tekanan sosial dan konflik peran, antara tuntutan
sebagai perempuan yang memiliki dorongan untuk bekerja atau melakukan aktivitasnya diluar rumah,
dengan peran mereka sebagai ibu rumah tangga dan orang tua dari anak–anak mereka (Kartono, 2011).

4. Faktor selama proses persalinan

Hal ini mencakup lamanya persalinan, serta intervensi medis yang digunakan selama proses persalinan.
Diduga semakin besar trauma fisik yang ditimbulkan pada saat persalinan, maka akan semakin besar
pula trauma psikis yang muncul dan kemungkinan perempuan yang bersangkutan akan menghadapi
depresi pascasalin.

5. Faktor dukungan sosial

Banyaknya kerabat yang membantu pada saat kehamilan, persalinan dan pascasalin, beban seorang ibu
karena kehamilannya sedikit banyak berkurang.

e. Budaya

Budaya atau kebiasaan merupakan salah satu yang mempengaruhi status kesehatan. Di antara
kebudayaan maupun adat-istiadat dalam masyarakat ada yang menguntungkan, ada pula yang
merugikan. Banyak sekali pengaruh atau yang menyebabkan berbagai aspek kesehatan di negara kita,
bukan hanya karena pelayanan medik yang tidak memadai atau kurangnya perhatian dari instansi
kesehatan, antara lain masih adanya pengaruh adat budaya yang turun temurun masih dianut sampai
saat ini.

Contoh budaya pada saat masa nifas:


1. Masa nifas dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut dan lele, keong,daun lembayung, buah
pare, nenas, gula merah, dan makanan yang berminyak.

Dampak positif: tidak ada

Dampak negative :merugikan karena masa nifas memerlukan makanan yang bergizi seimbang agar ibu
dan bayi sehat.

2. Setelah melahirkan atau setelah operasi hanya boleh makan tahu dan tempe tanpa garam ,ngayep
´dilarang banyak makan dan minum, makanan harus disangan/dibakar.

Dampak positif:tida ada

dampak negative :merugikan karena makanan yang sehat akan mempercepat penyembuhan luka.

f. Ekonomi

Status ekonomi merupakan simbol status sosial di masyarakat. Pendapatan yang tinggi menunjukan
kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang memenuhi faedah zat gizi untuk ibu
hamil. Sedangkan kondisi ekonomi keluarga yang rendah mendorong ibu nifas untuk melakukan
tindakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan kesehatan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkanpenjelasanakanbudayaibunifas yang telahdijelaskandalamMakalahini,


makadapatkitaambilkesimpulan, sebagaiberikut :

Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil.masa nifas berlangsung 6 minggu.
Menyusui adalah proses memberikan Air Susu Ibu (ASI) melalui payudara ibu secara langsung kepada
bayi yang merupakan reflek insting dari ibu dengan melibatkan hormonhormon menyusui.ada pun
faktor-faktor yang mempengaruhi masa nifas dan menyusui ada 6 yaitu: fisik, psikologis, lingkungan,
sosial, budaya, ekonomi.

B. SARAN

Tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan dapat mengetahui dan mengerti tentang asuhan pada
ibu nifas sehingga dapat memberikan pelayanan seoptimal mungkin pada setiap ibu post partum agar
keadaan ibu dan janin tetap baik. Selain itu juga diharapkan khususnya para pembaca agar Memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi masa nifas dan menyusui.

DAFTAR PUSTAKA

Janah , Nurul. 2011. Biologi Reproduksi. Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA.

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jogjakarta : ANDY

Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS — SP.


VARNEY’S MID WIFERY 2004

Obsetri Williams 2002

Ambarwati, 2008. Asuhan KebidananNifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Wulanda,Ayu Febri. 2011 .Biologi reproduksi. Jakarta : Salemba Medika

Saleha,Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika

kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/19/perubahan-dalam-masa-nifas/

Ai Yeyeh Rukiyah DKK. Asuhan Kebidanan. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai