Anda di halaman 1dari 8

Perubahan Suhu Tubuh Pada Persalinan Kala I

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan

Indah Rezeki Asera PO.62.24.2.15.161

Nur Indah Puspita Sari PO.62.24.2.15.170

Jurusan : DIV Kebidanan Reguler 2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN


KESEHATAN PALANGKARAYA

DIV KEBIDANAN

2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya meskipun terdapat
banyak sekali kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan bagi mahasiswa
mengenai mata kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan. Sebagaimana saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apa bila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan menyinggung hati pembaca.

Palangkaraya, September 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada ibu hamil banyak terjadi perubahan,baik fisik maupun psikologis. Perubahan
psikologis selama persalinan perlu diketahui oleh penolong persalinan dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pendamping atau penolong persalinan. Berdasarkan hasil
penelitian, pemebrian dukungan fisik, emosional dan psikologis selama persalinan akan
dapat membantu mempercepat proses persalinan dan membantu ibu memperoleh
kepuasan dalam melalui proses persalinan normal. Walaupun 85% persalinan berjalan
normal, namun 15 %-nya dijumpai komplikasi yang memerlukan penanganan khusus.
Antenatal care yang baik dapat mencegah komplikasi. Masalah dinegara berkembang
adalah tentang fasilitas rumah sakit, ketengan, sosio-budaya dan sosio-medis masih
memegang peranan dibandingkan dengan Negara-negara maju.
Metode mengurangi rasa nyeri yang dilakukan secara terus menerus dalam bentuk
dukungan harus dipilih yang bersifat sederhana, biaya rendah, resiko renedah, membantu
kemajuan persalinan, hasil kelahiran bertambah baik dan bersifat sayang ibu.
Dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur,
adekuat dan menyebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.

1.2 Rumusan Masalah


Jelaskan perubahan suhu pada persalinan kala I ?

1.3 Tujuan
Mengetahui perubahan suhu pada persalinan kala I.
BAB II
DASAR TEORI
Menurut jhonson dan taylor (2005) suhu tubuh adalah keseimbangan antara panas yang
diperoleh dan panas yang hilang. Nilai normal suhu tubuh menurut Dubois (1948) dalam
jhonson dan Taylor (2005) antara 35,8-37˚C. Perubahan suhu tubuh yang konsistan perlu
selalu dipertahankan sebab terjadinya kenaikan suhu tubuh menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen jaringan dan disertai dengan peningkatan frekuensi jantung. Setiap
peningkatan suhu tubuh 1˚C terjadi peningkatan frekuensi nadi sekitar 20 kali denyut per
menit (gould, 1994; johnson dan Taylor, 2005). Apabila terjadi kenaikan suhu tubuh
mencapai 40,5˚C menyebabkan dingfungsi otak,koma, atau kolaps. Sebaliknya, bila terjadi
penurunan suhu akan terjadi ketelitian dan aktivitas tidak akan terkoodinir, kehilangan
kesadaran sampai kematian. Penyebab kenaikan suhu tubuh, antara lain variasi diurnal,
swiklus menstruasi,digesti, lsju metabolisme tubuh,mandi hangat,demam,penggunaan
anestesi umum,alkohol dan adanya infeksi umum.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perubahan Suhu Tubuh Pada Persalinan Kala I

 Berhubungan karena peningkatan metabolisme,pengeluaran energi ekstra (berasal dari


metabolisme glikogen deidalam otot) terutama saat terjadi kontraksi. Suhu tubuh
sedikit meninbgkat selama persalinan terutama selama dan setelah persalinan.
 Kenaikan suhu tidak boleh lebih dari 1-2˚F (0,5-1˚c) karena peningkatan metabolisme
terutama selama dan segera setelah persalinan.
 Suhu tubuh kala 1 berkisar <38˚C.

Akibat adanya peningkatan hormon progesteron yang disertai dengan peningkatan


metabiolisme tubuh ibu hamil., jumlah panas yang dihasilkan juga meningkjat. Hal ini
menyebabkan terjadinya peningkatan suhu tubuh yang konstan pada ibu hamil. Blackburn
dan Harper (1992) serta johnson dan taylor (2005) mengatakan bahwa ibu hamil
mengalami peningkatan suhu tubuh sampai 0,5˚C, mwskipun pada tu buh ibu hamil sudah
ada upaya kopensasi seperti pengeluaran panas lewat pernafasaan dan pengeluaran
keringat.

3.2 Mekanisme Perubahan Suhu Tubuh Kala I

Sebelumnya sebaiknya kita bahas dulu mengenai mekanisme perubahan suhu tubuh.
Pengaturan Suhu Tubuh
1. Suhu inti (core temperature)
Suhu inti menggambarkan suhu organ-organ dalam (kepala, dada, abdomen) dan
dipertahankan mendekati 37°C.
2. Suhu kulit (shell temperature)
Suhu kulit menggambarkan suhu kulit tubuh, jaringan subkutan, batang tubuh. Suhu
ini berfluktuasi dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
3. Suhu tubuh rata-rata (mean body temperature)
Suhu tubuh rata-rata merupakan suhu rata-rata gabungan suhu inti dan suhu kulit.

Pengukuran suhu tubuh


Ada beberapa macam thermometer untuk mengukur suhu tubuh:
a. The mercury-in-glass thermometer
b. The electrical digital reading thermometer
c. A radiometer attached to an auriscope-like head (untuk pengukuran suhu timfani)

3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:

a. Variasi diurnal
Suhu tubuh bervariasi pada siang dan malam hari. Suhu terendah manusia yang tidur
pada malam hari dan bangun sepanjang siang terjadi pada awal pagi dan tertinggi
pada awal malam.

b. Kerja jasmani/ aktivitas fisik


Setelah latihan fisik atau kerja jasmani suhu tubuh akan naik terkait dengan kerjayang
dilakukan oleh otot rangka. Setelah latihan berat, suhu tubuh dapat mencapai 40°C.

c. Jenis kelamin
Sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada wanita.
Suhu tubuh wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu tubuh wanita pada
pagi hari saat bangun meningkat 0,3-0,5°C.

d. Lingkungan
Suhu lingkungan yang tinggi akan meningkatkan suhu tubuh. Udara lingkungan yang
lembab juga akan meningkatkan suhu tubuh karena menyebabkan hambatan
penguapan keringat, sehingga panas tertahan di dalam tubuh. Suhu tubuh merupakan
pencerminan panas tubuh. Sebagaimana energi tubuh yang mengikuti hukum
termodinamika, panas tubuh sebagai salah satu bentuk energi juga mengikuti hukum
tersebut. Suhu tubuh merupakan hasil imbangan antara pembentukan panas dengan
kehilangan panas.

Perubahan suhu tubuh dideteksi oleh 2 jenis termoreseptor, satu di kulit (peripheral
thermoreceptors) dan satu lagi di hipotalamus, medula spinalis, dll (central
thermoreceptors). Termoreseptor sentral memberi umpan balik yang penting dalam
mempertahankan suhu inti tubuh ketika termoreseptor perifer memberi informasi.
Hipotalamus mengintegrasikan refleks dan mengirimnya melalui saraf simpatis ke
kelenjar keringat, arteriola kulit, dan medula adrenal serta melalui saraf motorik ke otot
rangka. Suhu tubuh diatur oleh hipothalamus (lihat Gambar 4) untuk mempertahankan
suhu tubuh pada suhu lingkungan antara 27,8° - 30°C. Kisaran suhu lingkungan ini disebut
thermoneutral zone. Suhu lingkungan yang lebih dari suhu tubuh dapat dipertahankan
dengan mekanisme vasokonstriksi atau vasodilatasi. Suhu lingkungan di bawah atau di
atas thermoneutral zone, tubuh harus meningkatkan pembentukan panas dan selanjutnya
akan meningkatkan pengeluaran panas.
Aklimatisasi suhu Perubahan awal berkeringat, volume dan komposisi keringat
menentukan adaptasi terhadap suhu yang tinggi. Kehilangan natrium melalui keringat
diturunkan dengan meningkatkan reabsorpsi natrium oleh sekresi aldosteron.

Tanda Bahaya Kala I Perubahan Suhu

Pada pemeriksaan kala I pemeriksaan suhu tubuh dilakukan 2 jam sekali. Tanda-tanda atau
gejala infeksi pada ibu yang melahirkan pada kala I mempunyai suhu tubuh >38˚C. Karena
terjadi peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh sedikit meningkat selama persalinan.
Peningkatan ini jangan melebihi 0.5ºC sampai dengan 1ºC.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Meningkat selama persalinan terutama selama dan segera setelah persalinan.
Peningkatan ini jangan melebihi 0,5 °C-1 °C.
b. Karena terjadi peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh agak sedikit meningkat
selama persalinan terutama selama dan segera setelah persalinan. Peningkatan ini
jangan melebihi 0,5 °C-1 °C.
DAFTAR PUSTAKA

Mandriwati. 2011. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.


Ningrum, Ema Wahyu, dkk. 2012. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: TIM.
Yanti. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Sujiyatini, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Rohima Press.
Yanti. 2010. Penuntun Belajar Kompetensi Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta :
Pustaka Rihama.
Random Post. 2010. Mekanisme Perubahan Suhu Tubuh Kala I. (Online),
(http://mypondokiklan.blogspot.co.id/2010/09/mekanisme-perubahan-suhu-tubuh-kala-
i.html, diunduh pada tanggal 20 September 2016).

Anda mungkin juga menyukai