Anda di halaman 1dari 55

PROSES LAKTASI DAN

MENYUSUI

DEWI SUSANTI, S.SiT, M. Keb


ANATOMI PAYUDARA
Fisiologi Laktasi
Laktasi dan meyusui mempunyai dua
pengertian yaitu produksi dan pengeluaran
ASI

Payudara terbentuk sejak dari kehamilan 18


minggu dan selesai ketika menstruasi mulai

Saat menstruasi mulai, hormon estrogen dan


progesteron mulai terbentuk dan berfungsi
untuk maturasi alveoli
Lanjutan
Hormon yang berfungsi untuk produksi ASI
adalah hormon prolaktin
Selama kehamilan hormon prolaktin dari
plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar
karena dihambat oleh hormon estrogen yang
tinggi
Hari ke-2 sampai 3 post partum kadar estrogen
dan progesteron turun drastis sehingga
hormon prolaktin yang lebih dominan pada
saat inilah mulai terjadi sekresi ASI
Lanjutan
Menyusu dini akibat rangsangan puting
susu lebih awal dan terbentuklah
prolaktin oleh hipofisis mengakibatkan
sekresi ASI lancar
Dalam proses laktasi ada dua reflek yang
sangat penting pada ibu yaitu reflek
prolaktin dan let down reflek/reflek
aliran.
Reflek Prolaktin
Reflek Aliran (Let Down Reflek)
Reflek Prolaktin

Rangsangan Hipofisis
Hipotalamus
Putting Susu bagian depan

Mengeluarkan Memproduksi ASI


Hormon Prolaktin
Reflek Aliran (Let Down Reflek)

Rangsangan Hipofisis Mengeluarkan


Putting Susu bagian depan Hormon Oksitosin

Kontraksi Dinding
Dinding Alveolus
otot polos Duktus laktiferus

ASI dipompa
Keluar
Reflek yang penting
dalam hisapan bayi

Reflek Menangkap (rooting refleks)

Reflek menghisap

Relek menelan
Agar dapat membantu ibu menyusui :
Mengerti Anatomi dan fisiologi kegiatan
menyusui
Mengerti dahulu alur proses kegiatan
pemberian ASI
Tujuan mempelajari Anatomi dan Fisiologi
:
Konseling yang spesifik untuk segala
situasi atau semua kesulitan yang dihadapi
Mengetahui kesulitan yang dihadapi
seorang ibu lalu membantunya
menentukan hal terbaik yang harus
dilakukannya
Seorang ibu dapat mengalami :
Sensasi rasa perih atau pijatan ringan sebelum ia
menyusui, atau selama menyusui
ASI mengalir dari payudaranya saat ia memikirkan
bayi, atau mendengar tangisan
ASI menetes dari payudara sebelahnya ketika sang
bayi menyusu
ASI keluar dengan lancar dari payudaranya saat
bayi melepaskan mulutnya selama pemberian ASI
Sakit nyeri akibat kontraksi yang terkandang diiringi
dengan keluarnya darah, saat minggu pertama
menyusui
Hisapan dan telanan mendalam oleh sang bayi yang
menandai ASI mengalir kedalam mulutnya.
Memberi kekebalan pertama pada
bayi
Menurunkan resiko perdarahan
post partum
Membantu meningkatkan
pendekatan ibu dan bayi
Menstimulasi produksi ASI
JAM JAM PERTAMA SETELAH
MELAHIRKAN
Bantu ibu meletakkan bayi untuk posisi
menyusui
Beri pujian pada ibu karena memberi
kolostrum IMUNISASI PERTAMA bagi si
bayi
Terus memantau dan membantu ibu dan
bayinya
TIGA HARI PERTAMA SETELAH
MELAHIRKAN
Amati pemberian ASI, Tawarkan bantuan dan
dukungan
Beri dukungan tambahan bila pemberian ASI
pertama tertunda
Ajari ibu menggerluarkan kolostrum dan ASI
Ajari ibu memberi ASI dengan cangkir
Anjurkan pemberian ASI eksklusif
Yakinkan dan tenangkan ibu
Libatkan keluarga untuk memberi dukungan
Beritahu ibu dan keluarga tentang sumber daya yang ada
di masyarakat
HARI SELANJUTNYA :

Perkuat kebiasaan menyusui yang baik,


pantau kemajuannya
Nasehati ibu untuk mengamati bayinya
dengan cermat
Beri dukungan terus menerus
Menciptakan praktik menyusui yg baik

Posisi yang benar


Perlekatan harus benar
Tidak diberi botol atau kempeng
Menghisap sesering mungkin meningkatkan
produksi ASI
Perlihatkan tanda menyusui yang efektif
Teruskan menyusu sesuai
kebutuhan bayi sampai 2 th atau
lebih
ASI merupakan sumber utama
energi
(35 40 % Selama 12 24 Bulan )
Sumber utama lemak, Vit.A,
Calcium dan Vit.B6
Kontrol Produksi ASI Di Dalam
Payudara
Mengapa ASI berhenti diproduksi ?
Terdapat suatu substansi di dalam ASI yang
dapat mengurangi ataupun menghentikan
produksi ASI. Jika sejumlah tertentu ASI
tertinggal di dalam payudara maka
SUBSTANSI INHIBITOR itu menstop sel
sel untuk menskresi ASI lebih lanjut. Hal ini
membantu agar payudara terhindar dari efek
terlalu penuh. Fungsi alami ini penting bagi
ibu jika karena alasan tertentu ibu tidak
dapat lagi menyusui. Jika ASI keluar pada
waktu bayi menyusu atau melalui perahan,
substansi inhibitor tersebut turut keluar ,
kemudian payudara kembali memproduksi
ASI.
Jika bayi berhenti menyusu dari satu
payudara, maka payudara berhenti
memproduksi ASI
Jika bayi menyusu lebih sering dari
salah satu payudara, maka payudara
itu terus menerus memproduksi ASI
lebih banyak sehingga tampak besar
sebelah
:
Agar payudara memproduksi ASI secara
berkelanjutan, maka ASI harus dikeluarkan.
Jika bayi tidak mampu menyusu dari salah satu
atau kedua payudara ibunya, maka ASI harus
dikeluarkan melalui pemerahan agar kontitunitas
produksinya dapat terjamin
Ketahanan aliran ASI sebagian
tergantung pada perasaan,
pikiran dan sensasi yang
dirasakan ibu. Penting agar ibu
dan bayi selalu berdekatan siang
dan malam serta untuk membantu
ibu merasa nyaman dengan
kegiatan menyusuinya.
Lanjutan

Umumnya, banyak kesulitan


dapat ditimbulkan karena
pelekatan bayi kepada
payudara kurang baik. Kesulitan
ini dapat diatasi dengan
membantu ibu memperbaiki
posisinya. Cara memposisikan
bayi yang baik selayaknya
dilakukan pada hari hari awal
lanjutan

Jumlah ASI yang diproduksi payudara


juga sebagian tergantung dari rutinitas
bayi menyusu dan sebanyak apa ASI
yang dikonsumsinya .
Semakin sering menyusui maka
produktivitas ASI menjadi tinggi.
Umumnya, ibu mampu memproduksi
ASI melebihi jumlah yang dikonsumsi
bayinya sehingga suplainya cukup untuk
bayi kembar.
Hampir semua wanita di
Indonesia menyusui bayinya
Apakah masih ada masalah ?
Mayoritas pertumbuhan anak
berlangsung dalam 2 tahun
pertama kehidupannya
Di Indonesia menyusui masih belum optimal
Hanya 4% bayi baru lahir yang disusui
dalam 1 jam pertama kelahirannya ( 26%
pada hari yang sama)
Hanya 39,5% menyusui eksklusif
0 6 bulan
Rekomendasi WHO menyusui Eksklusif pada
6 bulan pertama juga belum optimal
dilaksanakan
IBU DAN BAYI BARU LAHIR
MEMBUTUHKAN
Keluarga yg terinformasi cukup dan
siap dan mampu memberi gizi terbaik
Petugas Kesehatan yang terdidik dan
terlatih untuk memberikan dukungan
yang baik dalam pemberian ASI
Masyarakat Dan Pemerintah
yang mempunyai komitment untuk
menjaga kesehatan ibu dan BBL
Sebelum membantu ibu menyusui, perlu dipahami alasan
pentingnya pemberian ASI dan manfaat yang akan
ditimbulkan.

Penting diketahui :
perbedaan antara ASI dan susu artifisial
Serta bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
pemberian asupan artifisial
DUKUNGAN BIDAN DALAM PEMBERIAN ASI

Berkomunikasi dengan ibu dan keluarga untuk


memberikan saran, dukungan, dorongan dan
penyuluhan untuk memfasilitasi kemampuan ibu dalam
memberikan ASI
Berikan bayi segera setelah lahir pada ibunya untuk
disusukan
Merawat bayi bersama ibunya
Mengajarkan teknik menyusui yang benar
Mengajarkan cara mengeluarkan ASI secara manual
Lanjutan
Jangan memberikan makanan prelakteal (air gula atau
susu formula)
Jangan menjadwalkan pemberian ASI
Jangan berikan kempeng atau dot pada bayi
Mempunyai fasilitas klinik laktasi
Membina kelompok pendukun ASI
Menghindari terjadinya masalah-masalah dalam
pemberian ASI
Kegiatan menyusui membantu ibu dan bayi
membentuk tali kasih dan keintiman
sehingga secara emosional ibu merasa bahagia
Kontak akan terjalin setelah persalinan, hal ini
membantu menumbuhkan hubungan / ikatan
antara ibu dengan bayinya Proses ini disebut
pelekatan.
Bayi menjadi jarang menangis dan tumbuh
lebih cepat jika ia tetap berada dekat ibunya
serta disusui secepat mungkin setelah
persalinan
Manfaat Pemberian ASI
Manfaat ASI untuk Bayi
Nutrien yang sesuai untuk bayi
Mengandung Zat Protektif
Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
Menyebabkan pertumbuhan yang baik
Mengurangi insiden karies dentis
Mengurangi insiden molaklusi
Lanjutan
Manfaat ASI untuk Ibu
Aspek kesehatan ibu
Aspek kelurga berencana
Aspek psikologis

Manfaat ASI untuk keluarga


Aspek ekonomi
Aspek psikologis
Aspek kemudahan
Lanjutan
Manfaat ASI untuk Negara
Menurunkan angka kesakitan dan
kematian anak
Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
Mengurangi devisa untuk membeli susu
formula
Meningkatkan kualitas generasi penerus
bangsa
RANGKUMAN PERBEDAAN BERBAGAI JENIS SUSU

Susu Manusia Susu Hewan Susu Formula

Kontaminan Tidak ada Mungkin Mungkin, saat dicampur


Bakterial
Faktor faktor Ada Tidak ada Tidak ada
Antiinfeksi
Faktor pertumbuhan Ada Tidak ada Tidak ada

Protein Jumlah seimbang, Terlalu banyak, sukar Tidak seluruhnya disesuaikan


mudah dicerna dicerna
Lemak Unsur essensial cukup Unsur esensial kurang asam Unsur esensial kurang asam
asam lemak lemak tidak mengandung lemak tidak mengandung lipase
mengandung lipase lipase
Zat besi Jumlah kecil terserap Jumlah keci; tidak terserap Ditambahkan secara ekstra tidak
sempurna sempurna terserap ssmpurna
Vitamin Cukup A dan C (tidak cukup) Vitamin ditambahkan
Air Cukup Sangat kurang Dibutuhkan ekstra tambahan
Susu awal lebih kebiru-biruan . Tubuh
memproduksinya dalam jumlah besar. Di
dalamnya, banyak mengandung protein,
laktosa dan nutrisi nutrisi lain. Karena
bayi memperoleh asupan ini dalam
jumlah besar maka ia tidak perlu
mendapatkan asupan air. Jika diberi air
dikhawatirkan bayi akan mengurangi
konsumsi ASI khususnya pada 4 6
bulan.
Susu akhir tampak lebih putih
dibandingkan susu awal karena
mengandung lemak. Lemak ini menjadi
sumber energi. Hal inilah yang
merupakan alasan utama untuk tidak
melepas bayi dari payudara ibu dengan
segera. Bayi harus diberi keleluasaan
menyusu sampai ia puas dengan
asupan yang diinginkan dan akan
melepaskan puting susu bila ia sudah
puas
Kolostrum merupakan ASI yang diproduksi oleh
tubuh seorang ibu beberapa hari setelah
bersalin. Bentuknya pekat dan berwarna
kekuning kuningan atau jernih
Susu matang (mature milk) merupakan ASI
yang diproduksi tubuh setelah beberapa hari,
Kuantitasnya bertambah banyak, payudara
terisi penuh, keras dan berat, Beberapa orang
menyebutnya ASI siap keluar
Susu awal (Foremilk) merupakan ASI yang
diproduksi tubuh pada awal kegiatan pemberian
ASI.
Susu Akhir (Hindmilk) merupakan ASI yang
diproduksi tubuh setelah pemberian ASI sedang
berlangsung
KOMPOSISI ZAT GIZI DALAM ASI
Kandungan Kolostrum Transisi ASI mature
Energi (kg kla) 57,0 63,0 65,0
Lakatosa (gr/100 ml) 6,5 6,5 7,0
Lemak (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8
Protein (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324
Minera l(gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2
Immunoglobulin : 335,9 - 119,6
Ig A (mg/100 ml) 5,9 - 2,9
Ig G (mg/100 ml) 17,1 - 2,9
Ig M (mg/100 ml) 14,2 16,4 - 24,3 27,5
Lisosim (mg/100 ml) 420 - 520 - 250 270
laktoferin
UPAYA MEMPERBANYAK ASI
Susui bayi sesering mungkin
Jaga psikologis ibu jangan terganggu (ibu tidak
boleh stress)
Perlunya dukungan dari suami dalam menyusui
Tingkatkan nutrisi ibu
Ibu harus banyakminum
Susuilah bayi dengan teknik yang benar
TANDA BAYI CUKUP ASI
Berat badan bayi bertambah 500 gram sampai 1
kg perbulan
BAK lebih dari 6 kali dalam 24 jam
warna urine kuning jernih
Bayi sering menyusu, lebih dari 10 kali per 24 jam
Bayi tertidur pulas setelah menyusui
Payudara terasa lembut setelah menyusu
BAB bayi biasa
ASI EKSKLUSIF

Asi eksklusif adalah bayi hanya diberi


ASI saja tanpa makanan apapun
termasuk air putih, kecuali obat dan
vitamin
ASI EKSKLUSIF

Tidak diberi PRE LACTEAL FEEDING (


cairan atau makanan )
Tidak diberi air ( 90 % ASI terdiri dari air)
Memberi makanan sebelum 6 bulan
menurunkan produksi ASI
CARA MENYUSUI YANG BENAR
Posisi Menyusui
Posisi duduk
Posisi berbaring atau setengah duduk
Posisi seperti memegang bola
Posisi ini biasanya dilakukan untuk bayi kembar ,
dimana kedua bayi disusui bersamaan kiri dan kanan.
Pada ASI yang memancar (penuh), bayi
ditengkurapkan di atas dada ibu, tangan ibu sedikit
menahan kepala bayi, dengan posisi ini maka bayi
tidak akan terdesak
Langkah-Langkah Menyusui Yang
Benar
Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit
Bayi diletakkan diatas perut ibu/payudara
Payudara dipegang dengan ibu jari dan jari yang
lain menopang dibawah. Jangan menekan putting
susu atau areola saja
Bayi diberikan rangsangan untuk membuka mulut
(rooting refleks)
Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat
kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan
putting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.
Penggunaan botol o Diberikan sebelum bayi disusui ibunya
o Untuk suplemen lanjutan
Ibu tidak o Bayi pertama
berpengalaman o Kebiasaan penggunaan botol
Kesulitan fungsional o Tubuh bayi lemah & kecil
o Puting susu tidak menyembul

o Ketidaklancaran/ketersendatan

o Terlambat menyusui

Kurangnya dukungan o Kurang mendapat bantuan tradisional


terlatih dan dukungan komunitas tempat
tinggalnya
o Para dokter, bidan, perawat tidak terlatih
untuk membantu
Masalah-masalah yang sering terjadi pada
ibu menyusui

1. Puting susu lecet


Penyebab:
a. Kesalahan dalam tehnik menyusui
b. Terdapat infeksi candida pada mulut
bayi
c. Akibat dari pemakaian sabun krim atau
zat iritan lainnya untuk mencuci putting
susu
Penatalaksanaan
a. Bayi disusukan terlebih dahulu pada putting
yang normal atau yang lecetnya sedikit.Untuk
putting yang sakit atau lecet dianjurkan untuk
mengurangi frekwensi dan lamanya menyusui
b. Setiap habis menyusui bekas asi tidak perlu
dibersihkan cukup dianginkan sebentar agar
kering dengan sendirinya
c. Jangan menggunakan sabun, alkohol atau zat
iritan yang lain untuk membersikan putting susu
d. Pada puting susu bisa dibubuhkan minyak
kelapa yang telah disterilkan dahulu.
e.Menyusui lebih sering 8-12 kali dalam 24
jam sehingga payudara tidak terlalu penuh
dan bayi tidak terlalu lapar
f.Periksa apakah bayi menderita moniliasis
yang dapat menyebabkan lecet pada putting
susu ibu.
2. Payudara bengkak( engorgement )
Penyebab:
a. ASI tidak disusukan dengan adekuat
b. Terlambat menyusukan dini
c. Perlekatan yang kurang baik
d. Pembatasan waktu menyusui
Gejala: Payudara edema,sakit,puting susu
kencang , kulit mengkilat ,ibu merasa
demam , nyeri pada payudara
Penatalaksanaan
a. Masase payudara dan ASI diperas dengan
tangan sebelum menyusui
b. Bisa dilakukan kompres hangat untuk
memperlancar aliran darah payudara
c. Menyusui lebih sering untuk memperlancar
aliran asi dan menurunkan tegangan
payudara
d. Lakukan perawatan payudara post partum
secara teratur
e. Susukan bayi tanpa jadwal
3. Mastitis
Mastitis adalah radang pada payudara
Penyebab:
a. Payudara bengkak yang tidak disusukan
secara adekuat akhirnya menjadi mastitis
b. Putting lecet akanmemudahkan kuman
masuk dan terjadinya payudara bengkak
c. BH yang terlalu ketat yang menyebabkan
segmental engorgement, bila tidak disusukan
dengan adekuat dapat menyebabkan mastitis
Gejala:
a.Bengkak, nyeri seluruh payudara atau nyeri
lokal
b.Kemerahan pada seluruh payudara atau
lokal
c.Payudara keras dan berbenjol-benjol
d.Badan terasa panas
Penatalaksanaan
a. Menyusui tetap diteruskan
b. Pakai baju atau bh yang tidak terlalu
ketat
c. Istirahat yang cukup dan makan
makanan bergizi
d. Banyak minum air urang lebih 2 liter
perhari
4. Ibu bekerja
Walaupun ibu bekerja sebaiknya terus menyusui
bayinya
a. Sebelum ibu berangkat bekerja bayi harus disusui.
Selanjutnya ASI diperas dan disimpan untuk
diberikan pada bayi selama ibu bekerja,disamping
susu formula kalau dperlukan
b. Bila mungkin ibu pulang untuk menyusui ditengah
hari
c. Bayi disusui lebih sering setelah ibu pulang kerja
d. Tidak menggunakan susu formula pada hari libur
e. Tidak bekerja terlalu cepat setelah melahirkan ,
tunggu 1-2 bulan untuk meyakinkan lancarnya asi
dan masalah awal menyusui telah teratasi
TERIMA KASIH............................

Anda mungkin juga menyukai