Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN PALPASI LEOPOLD

Palpasi merupakan suatu jenis pemeriksaan menggunakan sensasi taktil untuk menemukan
ciri-ciri organ. Palpasi abdomen pada wanita hamil dilakukan mulai pada umur kehamilan 36
minggu untuk kehamilan normal. Tujuan teknik pemeriksaan palpasi ini adalah menentukan umur
kehamilan dan mengetahui presentasi janin. Teknik pemeriksaan palpasi menurut Leopold ada 4
tahap :

Gambar. Pemeriksaan Leopold

1. Leopold I
Leopold I digunakan untuk menentukan tinggi fundus uteri, bagian janin dalam
fundus, dan konsistensi fundus. Pada letak kepala akan teraba bokong pada fundus, yaitu
tidak keras, tidak melenting dan tidak bulat. Variasi Knebel dengan menentukan letak
kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain diatas simfisis.
Langkah-langkah pemeriksaan Leopold I: Pemeriksa menghadap muka ibu dan
berada disisi kanan ibu, menentukan tinggi fundus, meraba bagian janin yang terletak
difundus dengan kedua telapak tangan dan apakah teraba bulat, besar lunak (bokong)/bulat,
besar, keras (kepala)/teraba tahanan memanjang (punggung)/teraba bagian kecil-kecil
(ekstremitas). Pada kehamilan aterm dengan presentasi kepala, pada pemeriksaan leopold
I akan teraba bulat, besar, lunak (bokong).
2. Leopold II
Menentukan batas samping rahim kanan/kiri dan menentukan letak punggung.
Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang teraba rata dengan tulang iga
seperti papan cuci. Dalam Leopold II terdapat variasi Budin dengan menentukan letak
punggung dengan satu tangan menekan di fundus. Variasi Ahfeld dengan menentukan letak
punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan di tengah perut.
Langkah-langkah pemeriksaan leopold II: Pemeriksa menghadap muka ibu dan berada
disisi kanan ibu, meraba bagian janin yang terletak disebelah kanan maupun kiri uterus
dengan menggunakan kedua telapak tangan. Apakah teraba bulat, besar lunak (bokong)/
bulat, besar, keras (kepala)/ teraba tahanan memanjang (punggung)/teraba bagian kecil-
kecil (ekstremitas). Pada pemeriksaan leopold 2 akan teraba tahanan memanjang
(punggung) di satu sisi dan teraba bagian kecil-kecil (ekstremitas) disisi lain.
3. Leopold III
Menentukan bagian terbawah janin di atas simfisis ibu dan bagian terbawah janin
sudah masuk pintu atas panggul (PAP) atau masih bisa digoyangkan.
Langkah-langkah pemeriksaan leopold III: Pemeriksaan menghadap muka ibu dan
berada di sisi kanan ibu, meraba bagian janin yang terletak diatas simphisis pubis
sementara tangan yang lain menahan fundus untuk fiksasi. Apakah teraba bulat, besar
lunak (bokong)/ bulat, besar, keras (kepala)/ teraba tahanan memanjang (punggung)/ teraba
bagian kecil-kecil (ekstremitas). Pada kehamilan aterm dengan presentasi kepala, pada
pemeriksaan leopold 3 akan teraba bulat, besar, keras (kepala).
4. Leopold IV
Menentukan bagian terbawah janin dan seberapa jauh janin sudah masuk (pintu atas
panggul) PAP. Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya,
maka tangan yang melakukan pemeriksaan divergen, sedangkan bila lingkaran terbesarnya
belum masuk PAP, maka tangan pemeriksanya konvergen.
Pemeriksaan menghadap kaki ibu dan menentukan apakah bagian terbawah janin
menggunakan jari-jari tangan yang dirapatkan. apabila presentasinya:
a. Konvergen : bagian terbawah janin belum masuk ke PAP.
b. Sejajar : bagian terbawah janin sebagian telah masuk ke PAP.
c. Divergen : bagian terbawah janin telah masuk ke PAP.

Dapus :

Anda mungkin juga menyukai