Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEBIDANAN POSTNATAL CARE PADA NY.

“R” USIA 25 TAHUN G1P1A0 POST


PARTUM HARI KE-7 DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH

Dosen Pembimbing : Alfadefi Khalifatunnisak, SST.Keb., MKM

Disusun oleh :

Ayu Wulandari (30719005)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATA BHAKTI WIYATA KEDIRI

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


INFEKSI SALURAN KEMIH PADA MASA NIFAS

A. DEFINISI
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. Kejadian
infeksi saluran kemih pada masa nifas relative tinggi dan hal ini berhubungan dengan hipotoni
kandung kemih akibat trauma kandung kemih waktu persalinan, pemeriksaan dalam yang sering,
kontaminasi kuman dari perineum, atau kateterisasi yang ering (Krisnadi, 2005).

B. ETIOLOGI
Ada beberapa penyebab infeksi saluran kemih pada masa nifas yaitu :
 Bakteri Escherecia coli merupakan penyebab yang sering ditemukan pada kasus ISK. Bakteri
ini berasal dari flora usus yang keluar sewaktu buang air besar dan jika bakteri ini berkembang
biak akan menjalar ke saluran kencing dan naik ke kandung kemih dan hinjal, inilah yang
menyebabkan ISK.
 Trauma kandung kemih waktu persalinan
 Pemeriksaan dalam yang sering
 Kontaminasi kuman dari perineum
 Kateterisasi yang sering
 Nutrisi yang buruk
 Defisiensi zat besi
 Ruptur membran
 Persalinan lama
 Episiotomi
 Sestio Cessaria

C. PATOFISIOLOGIS
Infeksi saluran kemih (ISK) ini terjadi akibat pengaruh hormon progesteron terhadap tonus
otot dan peristaltic dan yang lebih penting adalah akibat penyumbatan mekanik oleh rahim yang
membesar saat hamil. 3 cara terjadinya ISK, yaitu :
 Penyebaran bakteri melalui aliran darah yang berasal dari usus halus atau organ lain ke bagian
saluran kemih.
 Penyebaran bakteri melalui saluran getah bening yang berasal dari usus besar ke kandung
kemih atau ginjal.
 Terjadi migrasi kuman secara asenden (dari bawah ke atas) melalui uretra, ke kandung kencing
(buli-buli) dan ureter ke ginjal. Mikroorganisme memasuki saluran kemih.

D. TANDA DAN GEJALA


Infeksi saluran kemih ditandai dengan gejala seperti berikut :
 Nyeri dibawah perut
 Susah kencing atau keluar hanya sedikit
 Sering berkemih atau tak dapat ditahan
 Retensi urin
 Demam
 Mengiggil
 Perasaan mual dan muntah
 Lemah
 Nyeri punggung
E. DIAGNOSA
Harus didasarkan pada urinalisasi dan dibiakan spesimen urin yang didapat dari kateterisasi
atau didapat secara bersih (clean-catch). Jika biakan menunjukkan >100.000 koloni/ml, diperlukan
uji sensitifitas untuk menentukan respon terhadap berbagai zat anti-infeksi.

F. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering muncul akibat infeksi saluran kemih yang parah adalah :
 Pielonefritis (radang pada piala ginjal)
 Hipertensi
 Anemia
 Angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi

G. PENGOBATAN
Infeksi saluran kemih (ISK) awal diobati dengan ampisillin (250 mg 4x/sehari) atau
nitrofurantoin (100 mg per oral 4x/sehari). Bisa juga dengan obat lain yang sesuai dengan hasil
pemeriksaan laboratorium tetapi obati selama 2 minggu.
Untuk mengatasi keluhan urgensi atau urinary frequency, berikan piridium (100 mg
4x/sehari). Keluarkan cairan secara paksa (jika diperlukan) dan asamkan urin (vitamin C). Berikan
obat analgetik pencahar atau antipiretik jika diperlukan.
Pengobatan antibiotik yang terpilih meliputi golongan nitrofurantion, sulfonamide,
trimetroprim, sulfametoksazol, atau sefalosporin. Banyak penelitian yang melaporkan resistensi
mikrobial terhadap golongan penisilin (Krisnadi, 2005)

H. PENCEGAHAN
 Minumlah cukup banyak air untuk membersihkan bakteri
 Jangan menahan jika ingin buang air kecil
 Bersihkan daerah terkait setelah buang air kecil dari depan ke belakang
 Buang air kecil setelah melakukan hubungan seksual untuk membantu membersihkan bakteri
keluar
 Gunakan cukup lubrikasi (pelicin/peluman) untuk melumasi vagina selama berhubungan
seksual.
 Jika sering mengalami infeksi saluran kemih mungkin perlu menghindari pemakaian
diagfragma sebagai metode kontrasepsi

I. PERAWATAN KANDUNG KEMIH


Hindari peregangan berlebihan kandung kemih yang normalnya hipotonik segera setelah
melahirkan. Poliuria post partum selama beberapa hari setelah melahirkan menyebabkan kandung
kemih terisi dalam waktu yang relatif singkat dan diperlukan miksi berulang kali.
Jika terjadi peregangan berlebihan, mungkin diperlukan kompresi dengan kateter. Jika hasil
kateterisasi mencapai lebih dari 1000 ml atau diperlukan lebih dari 3x/hari selama beberapa hari
pertama setelah melahirkan, kateter menetap selama 12-24 jam dapat membantu mengembalikan
tonus kandung kemih.
Institut ilmu kesehatan
Developing health expert
Jl. KH. Wachid Hasyim 65 Kediri 64144 Telp. (0354)773299 Fax. (0354)771539
www.iikonline.com e-mail : admin@iikonline.com

LAPORAN SINGKAT POSTNATAL CARE

Nama Mahasiswa : Ayu Wulandari


NIM : 30719005
Tempat Praktek : BPM
Tanggal / Jam : 15/09/2020, 11.30 WIB

A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Klien (MRS tanggal 01/12/2020 jam 13.00 WIB) No.
Reg.: .................
Nama Klien : Ny. R Nama Suami : Tn. Y
Umur : 25 Tahun Umur : 27 Tahun
Suku / Kebangsaan : Jawa/ Indonesia Suku / Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Pendidikan : S1 PGSD Pendidikan : D3 Pajak
Pekerjaan : Guru SD Pekerjaan : DJP
Penghasilan : 2,5 Juta/bulan Penghasilan : 4 Juta/bulan
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Perum Griya Intan Alamat : Perum Griya Intan
Permai Blok B3, Kec. Dermo, Kota Kedir Permai Blok B3, Kec. Dermo, Kota Kediri
No. Hp : 085645307414 No. Hp : 081253789065

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasa demam menggigil, nyeri pinggan, sering buang air kecil dan
urinnya bercampur dengan darah

3. Riwayat Menstruasi
Usia menarche 13 tahun, siklus menstruasi 28 hari (teratur/tidak teratur), lama menstruasi
7 hari tiap bulan, banyaknya darah 3x kali ganti softex/hari konsistensi merah pekat,
dysmenorhoe ada (sebelum/selama/sesudah menstruasi), Fluour Albus ada
(sebelum/sesudah menstruasi) warna bening bau tidak ada gatal tidak ada, HPHT
16/12/2019, HTP 23/09/2020
Keluhan saat haid : ( contreng sesuai dg keluhan )
Disminorhe Spoting Menorrhagia Premenstual syndroma

4. Riwayat Kehamilan Sekarang


Keluhan / komplikasi selama : TM I mual-mual, TM II tidak ada, TM III sakit pinggang
Riwayat imunisasi : ( contreng yg sesuai )
TT 1 TT 2 TT 3 TT4 TT5
Periksa hamil : TM I (3x) TM II (2x) TM III (4x)

5. Riwayat Persalinan Terakhir.


Kala I : 10 jam
Komplikasi : Tidak ada
Kala II : 1 jam
Komplikasi : Tidak ada
Kala III : 10 menit
Komplikasi : Tidak ada
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Kehamilan Persalinan Nifas Anak
No Ket
Umur Penyul Penol Jenis Temp. Penyul Penyul seks BB/PB Menyusui H/M
1. 38 Tidak Bidan Spontan BPM Tidak Tidak L 3500 ASI H
mgg ada ada ada gr/48 Eksklusif
cm

7. Riwayat Penyakit Yang pernah diderita / operasi


Nama Penyakit : Tidak ada
Pernah dirawat : Ya / Tidak Kapan :............. Dimana ;.......................
Pernah dioperasi : Ya / Tidak Kapan :............. Dimana ;.......................

8. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada

9. Status Perkawinan : Ya / Tidak ( Coret Yang Tidak sesuai )


Kawin 1 kali
Kawin usia 23 tahun
Lama menikah 4 tahun

10. Riwayat Psiko Sosial Ekonomi


Respon pasien dan keluarga terhadap kehamilan : mendukung / tidak, diharapkan / tidak,
kooperatif / tidak ( Coret Yang Tidak sesuai )
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami

11. Riwayat KB
Kontrasepsi yang yang pernah digunakan : belum pernah
Lama Pemakaian :belum pernah
Masalah yang dialami : tidak ada
Rencana kontrasepsi yang akan datang : belum tahu

12. Riwayat Ginekologi : ( contreng yg sesuai )


Infertilitas Infeksi virus PMS Endometriosis
Polip serviks tumor kandungan Perkosaan DUB
lain – lain............................ Tidak pernah

13. Pola makan / minum / eliminasi / istirahat ( contreng yg sesuai )


Pola makan : 3 kali/hari
Pola minum ; 8 gelas / hari, air putih
Pola eliminasi : BAK 12/hr, warna : jernih / kuning/ kuning pekat /
grosshematuri
BAK terkahir jam : 11.00 WIB
BAB 1 kali/hr, karakteristik : lembek / keras
BAB terakhir jam : 06.30 WIB
Pola istirahat : 7 jam/hari, tidur terakhir jam : 21.00
B. DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Ibu terlihat cemas
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 38°C
Nadi : 85x/menit
Respirasi : 23x/menit
Tinggi badan : 162 cm
BB (sebelum hamil) : 52 kg (Sekarang) : 65 kg
TB : 162 cm
LILA : 27 cm

Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
- Kepala : Warna rambut : Coklat
Rontok : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Ketombe : Tidak ada

- Muka : Cloasma gravidarum : Tidak ada

- Mata : Kelopak mata : Tidak ada odema


Conjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Pandangan : tidak strabismus

- Hidung : Bentuk : Simetris


Secret : Tidak ada
Polip : Tidak ada
Kebersihan : Baik

- Mulut dan gigi Hipersalivasi : Tidak ada


Gigi : Bersih
Gusi : Bersih
Stomatitis : Tidak ada
Bibir : Lembab
Lidah : Bersih

- Telinga Bentuk : Simetris


Serumen : Tidak ada
Kebersihan : Baik

- Leher Pembesaran vena jugularis : Tidak ada


Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak ada

- Axilla Pembesaran Kelj. Limfe : Tidak ada


Kebersihan : Baik

- Payudara Bentuk : Simetris


Pembesaran : Ada
Hiperpigmentasi : Ada
Papila mamae : Menonjol
Benjolan / tumor : Tidak ada
Keluaran : Ada
Kebersihan : Baik
- Abdomen Pembesaran : Tidak ada
Striae albican : Ada
Strie livida : Ada
Linea alba : Ada
Linea nigra : Ada
Luka parut : Tidak ada
Pembesaran lien / liver : Tidak ada

- Punggung Posisi tulang Belakang : Normal

- Anogenital vulva dan vagina warna : Merah kecoklatan


Varices : Tidak ada
Oedem : Tidak ada
Keluaran : Lochea Sangunolenta
Kelainan : Tidak ada
Hemoroid : Tidak ada
Kebersihan : Baik
Keadaan luka jahit : Baik

- Ekstremitas atas dan bawah Oedem : Tidak ada


Varices : Tidak ada
Simetris : Simetris
Lain – lain : Tidak ada

b. Palpasi
- Leher Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak ada

- Payudara Benjolan / tumor : Tidak ada


Keluaran : .Ada

- Perut TFU : Pertengahan pusat-simfisis pubis


Kontraksi uterus : Baik
Kandung Kemih : Kosong

- Ekstremitas atas dan bawah oedem : Tidak ada


lain – lain : Tidak ada

Pemeriksaan Laboratorium
- Darah : HB : 12 gr%
Golongan darah : O
WR : Tidak dikaji
VDRL : Tidak dikaji
- Urine : Protein : Negativ
Reduksi : Negativ

Pemeriksaan Penunjang Lain


- USG
- NST
- Rotgent foto
C. ASSESMET

Dx : Ny “R” usia 25 tahun G1P1A0 dengan Infeksi saluran kemih


Ds : Ibu mengatakan merasa demam menggigil, nyeri pinggan, sering buang air kecil dan
urinnya bercampur dengan darah
Pola eliminasi : BAK 12/hr, warna : jernih / kuning/ kuning pekat /
grosshematuri
BAK terkahir jam : 11.00 WIB

Do : Keadaan umum : Sakit sedang


Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Stabil
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 38°C
Nadi : 85x/menit
Respirasi : 23x/menit
BB (sebelum hamil) : 52 kg (Sekarang) : 65 kg
TB : 162 cm
LILA : 27 cm
Lochea : Sangunolenta (merah kekuningan)
TFU : Pertengahan pusat-simfisis pubis
ASI : Ada (banyak)
Perdarahan : 50 cc

D. PENATALAKSANAAN

 Melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien, suami atau keluarganya


 Menjelaskan kepada ibu, suami atau keluarga mengenai kondisinya berdasarkan
pemeriksaan yang telah dilakukan.
 Menjelaskan kepada ibu tentang ISK dalam masa nifas (ibu mengerti dan paham dengan
penjelasan yang diberikan)
 Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang berat
 Menyarankan kepada ibu untuk segera miksi setelah reflek miksi muncul
 Menyarankan kepada ibu untuk membasuh area vagina dari depan ke belakang setelah
buang air kecil dan buang air besar
 Menganjurkan iku untuk memakan buah-buahan yang mengandung vitamin A dab C
seperti jeruk dan pepaya serta memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik
 Memberikan ibu nitrofurantoin (100 mg per oral 4x/sehari).
……………………………………………………

Mahasiswa

(……………………………)

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Bidan Pembimbing

(……………………………….) (……………………………)

Anda mungkin juga menyukai