Kehamilan merupakan masa yang sangat di nanti oleh semua wanita. Namun masa ini juga
merupakan masa yang membahayakan wanita jika tidak diikuti oleh persiapan-persiapan yang
baik salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kehamilan. Pentingnya pemeriksaan
kehamilan secara rutin dilakukan oleh ibu hamil ke bidan atau dokter. Hampir semua ibu hamil
pasti menginginkan kehamilnyya berjalan dengan lancer, persalinan berjalan normal, dan
melahirkan bayi sehat. Untuk mewujutkan kodisi tersebut dibutuhkan pemeriksaan kehamilan
yang teratur.
Pemeriksaan kehamilan bukan hanya untuk ibu, namun juga untuk kesejahteraan janin.
Untuk ibu misalnya, berguna untuk mendeteksi dini jika ada komplikasi kehamilan, sehingga
dapat segera mengobatinya, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan selama kehamilan,
mempersiapkan mental dan fisik dalam menghadapi persalinan, mengetahui berbagai masalah
yang berkaiatan dengan kehamilannya, juga bila kehamilanyya dikategorikan dalam risiko tinggi
dapat ditentukan pertolongan persalinan yang aman.
Untuk bayi pemeriksaan kehamilan dapat meningkatkan kesehatan janin dan mencegah
janin lahir premature, Berat Bayi Lanir Rendah (BBLR), lahir mati, ataupun mengalami kematian
saat bayi lahir.
1. Prinsip Deteksi Dini Masa Kehamilan
1.1. Deteksi Dini Kehamilan (Early And Ditection)
Deteksi dini adalah mekanisme yang berupa pemberian informasi secara tepat waktu dan
efektif, melalui institusi yang dipilih masyarakat/individu agar mampu mengambil tindakan untuk
mengurangi risiko kehamilan. Atau dapat juga didefinisikan upaya memberitahukan kepada
seorang klien yang dilanda masalah untuk menyiagakan mereka dalam menghadapi kondisi atau
masalah.
Bidan dalam melakukan tuganya harus selalu siap jika seorang ibu mengalami risiko yang
Terjadi pada masa kehamilan, bersalin, dan nifas. Kepiawaian seorang bidan dapat dilihat dari
cara mengomunikasikan apa yang mungkin terjadi pada ibu dalam masa tersebut. Pemberitahuan
ini tidak hanya disampaikan kepada ibu, tetapi juga pada suami/keluarga serta masyarakat sekitar
agar pada saat seorang wanita mengalami komplikasi sudah siap baik secara fisik, psikologis,
keuangan maupun kondisi sosialnya.
Sistem deteksi dini dapat dimulai sejak seorang wanita merasa dirinya mengalami terlambat
haid untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Konsep dasar pemeriksaan kehamilan dini
merupakan hal pokok yang harus diketahui seorang bidan untuk memberikan informasi kepada
Asuhan Kebidanan Patologi [Ernik Rustiana. SST., M.Keb] 1
masyarakat. Ibu dianjurkan untuk memeriksakan sedini mungkin ketika mulai mendapatkan tanda
persumtif hamil seperti:
1. Amenorhoe
2. Mual dan muntah
3. Mengidam
4. Pingsan
5. Pembesaran payudara dan lain-lain
Atau ketika menemukan tanda mungkin hamil seperti:
1. Pembesaran perut
2. Tes kehamilan positif
3. Tanda hegar
4. Tanda piscasek
5. Tanda pembesaran uterus dan laian-lain
Kunjungan
Penilaian Antenatal
I II II IV
Riwayat kehamilan √ √ √ √
Riiwayat kebidanan √
Riwayat kesehatan √
Riwayat sosisl √
Pemeriksaan keseluruhan √ Jika ada Jika ada Jika ada
indikasi indikasi indikasi
Pemeriksaan kebidanan (luar) √ √ √ √
Pemberian TT TT 1 TT 2
Konseling khusus Jika ada Jika ada Jika ada Jika ada
indikasi indikasi indikasi indikasi
Perencanaan persalinan √ √
Perencanaan penanganan √ √ √ √
komplikasi
2) Kelompok II
Ada Gawat Obstetrik/AGO
Ada 8 faktor risiko yaitu:
No Faktor Risiko Batasan Kondisi Ibu
11. Penyakit ibu hamil:
a. Anemia Pucat, lemas badan, lekas lelah, lesu, mata
berkunang-kunang
b. Malaria Panas tinggi, mengigil, keluar keringat, sakit
c. Tuberculosis paru kepala
Batuk lama tidak sembuh-sembuh, batuk darah,
d. Kencing manis badan lemah, lesu dan kurus
e. PMS, dll Diketahui dari diagnose dokter dengan
12. Pre eklamsia ringan emeriksaan lab
13. Hamil kembar/gemelli Diketahui dari diagnose dokter dengan
14. Hamil kembar air/hidramnion emeriksaan lab
3) Kelompok III
Ada Gawat Darurat Obstetrik/AGDO
2 faktor risiko
Ada ancaman nyawa ibu dan bayi
No Faktor Risiko Batasan Kondisi Ibu
19 Perdarahan sebelum bayi Mengeluarkan darah ppada waktu hamil sebelum
20. lahir bayi lahir
Pre eklamsioa berat Pada hamil 6 bulan lebih sakit kepala/pusing
bengkak tungkai/wajah, tekanan darah tinggi,
pemeriksaan urin ada albumin
Eklamsia Ditambah dengan terjadi kejang
Ibu pada fackor risiko kelompok III sangat membutuhkan pengenalan dini, dirujuk dengan
segera tepat waktu, penanganan adekuat di pusat rujukan dalam upaya penyelamatan nyawa ibu
dan bayinya.
Kartu scor mempunyai fungsi:
1) Skrining antenatal/deteksi dini factor risiko pada ibu hamil risiko tinggi
2) Pemantauan dan pengendalian ibu hamil selama kehamilan
3) Pencatatan dan palaporan kondisi ibu selama kehamilan, persalinan, nifas mengenai ibu
dan bayi baru lahir
4) Pedoman pemberian KIE
Asuhan Kebidanan Patologi [Ernik Rustiana. SST., M.Keb] 9
5) Validasi data kehamilan, persalinan, nifas dan perencanaan KB
6) AMP (Audit Maternal Perinatal)
Cara pengukuran KPPS dilakukan hanya pada ibu hamil aterm (≥38 mgg), janin tunggal, letak
kepala tanpa kelainan yang berpengaruh terhadap pengukuran, misal hidrosefalos, plasenta
prefia.
c) Rambu Ibu Hamil (Traffic Light)
Selama kehamilan seorang ibu harus mengetahui dirinya termasuk kedalam kelompok
mana dalam rambu ibu hamil.
1) Ibu hamil fisiologis (kelompok hijau) adalah kelompok ibu dengan kehamilan normal
Daftar Pustaka
1. Nugraheni E. Asuhan kebidanan patologi. Yogyakarta: Putaka Rihama: 2010
2. Yulianti L, Ai YR. Asuhan kebidanan IV. Jakarta: Trans Info Media; 2010.
3. Setiyaningrum E. Asuhan kegawatdaruratan maternitas. In Media; 2013.
4. Siauta Jenny dkk. Modern Maternity Care. Mahasiswa Unpad. 2011.
5. Rochjati P. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press;2011