Anda di halaman 1dari 47

INFEKSI

GENITALIA INTERNAL

Pengajar: Dedeh Rohayati,S.Si.T, M.kes


Infeksi Genitalia Interna :
1. Vaginitis
2. Cervisitis
3. Endometritis
4. Myometritis
5. Perimetritis
6. Parametritis
7. Adnexitis
8. peritonitis
9. Pelviksitis/Radang Panggul
1.Vaginitis
1. Vagintis
Adalah merupakan infeksi pada vagina
yang disebabkan oleh berbagai bakteri,
parasit atau jamur, penyakit ini sebagian
besar karena hubungan seksual.
1. Vaginitis
 Gejala umum
1. Keputihan berlebihan dapat disertai nanah
2. Vagina terasa panas dan gatal
3. Suhu tubuh meningkat
4. Bengkak
5. Terdapat bintik merah , mudah berdarah
6. dispareunia
Vaginitis meliputi:
1. Vaginitis Trikomonas vaginalis
Tanda dan gejala
 Keputihan encer sampai kental
 Cairan berwarna kekuning-kuningan
 Gatal dan terasa membakar
 Dispareunia
2. Vaginitis Kandidiasis
infeksi yang disebabkan oleh jamur
kandida albikan.
 Gejala: terdapat keputihan kental
bergumpal terasa sangat gatal dan pada
dinding vagina terdapat membran putih
yang bilamana dihapuskan menimbulkan
perdarahan
2. Servisitis
a. Pengertian
Adalah infeksi pada serviks uteri
b. Faktor fredisposisi:
 Keadaan yang menurunkan daya tahan
tubuh
 Partus lama terutama dengan kpd
 Bedah vaginal/perlukaan jalan lahir
 Sisa plasenta / selaput ketuban tertinggal
next
c. Etiologi
1.Servisitis Acut :
gonorrhoe, PP/Post ab,robekan serviks
 Lain – lain : TBC, sifilis, herves, kondiloma,
kolpitis / vaginitis.
d.Gejala :
Serviks merah terdapat perlukaan, edema,
terdapat keputihan/cairan mukopurulen,
dapat terjadi perdarahan pasca sanggama.
Next
2.Servisitis kronis :
Pada post abortus / post partum
dimana terdapat luka pada serviks /
canalis servikalis yang
mengakibatkan masuknya bakteri
pada endoserviks dan terjadilah
infeksi menahun
next
e.Gambaran Fatologisnya
 Serviks kelihatan normal setelah di tes
miskroskopis terdapat infiltrasi leukosit
dalam stroma endoservik tidak
menimbulkan gejala kecuali keluar sekret
putih kekuning – kuningan
 Oue nampak kemerahan dan
mukopurulen
next
 Mukosa endoserviks terlihat dari
luar (ekstropion) karena radang
menahun serviks menjadi
mengeras,mengeluarkan sekret
mukopurulent >>
next
 Pada permukaan portio terdapat erosi
disekitar OUE,oleh karena
rangsangan dari luar maka epitel
gepeng berlapis banyak pada portio
mati dan diganti dengan epitel
silindris canalis servikalis
(pseudo-erosi)
next

 Biladitemukan ekstropion perlu di


lakukan Papsmear,bila curiga ca
-> “Biopsi’
DD : Ca serviks
next
f.Penatalaksanaan
 Bila hamil saat anemi / KEK ->
Memperbaiki status gizi / perbaikan pola
makan
 Pada Persalinan : Minimalisasi trauma,
perdarahan,penularan penyakit,perhatikan
keseterilan alat – alat
 Perhatikan penanganan luka jalan lahir.
3. Endometritis
Pengertian adalah infeksi pada
endometrium dapat terjadi sebagai
kelanjutan dari servisitis dan benda asing
dalam rahim.

1.Endometritis Akut
 Dapat terjadi pada Post abortus / post
partum
next

 Endometritis post abortus terjadi


umumnya pada abortus provokatus
 Endometritis PP pada umunya terjadi
sebelum hari ke 9 karena regenerasi
endometrium selesai pada hari ke – 9.
 Endometritis dapat terjadi pada masa
senium
next

 Infeksi bakteri pada umumnya dapat


diatasi dengan kekuatan jaringan dibantu
dengan pelepasan lapisan fungsional
endometrium waktu haid.
next
Penyebab :
 Go, servisitis, endometritis acut
 Post AB / PP
 Insersi IUD
Tanda dan Gejala :
 Demam
 Lochea berbau
 Lochea berdarah dan terjadi metrorhagi
next
Terapi :
 Uteritonika
 Istirahat Posisi semi fowler / fowler
 Antibiotika
 Endometritis senilis harus dikuret untuk
mengenyampingkan corpus carcinoma,
dapat pula diberi oestrogen
next
2. Endometritis kronis

Gejala :
 Fluor Albus yang keluar dari ostium
 Kelainan haid seperti metrorhagi ,
menorrhagia.
next
 Perlu dilakukan kuretase, sebagai
upaya pengobatan
 Kuretasi bertujuan juga untuk
diagnosa :carcinoma corpus uteri,
polyp atau myoma submucosa,
kadang – kadang dengan curetase
ditemukan tuberculosa .
4.Miometritis / Metritis
a. Pengertian
Infeksi pada miometrium yang
merupakan infeksi yang luas
pembengkakan dan infiltrasi sel
radang menyebar melalui
limfogen dan hematogen
next
b. Penyebab :
 Karena biasanya tidak berdiri sendiri
tetapi kelanjutan endometritis maka
gejala dan terapinya sama dengan
endometritis
next
2. Miometritis Acut
 dapat terjadi setelah abortus septik,
Post Partum
 Infeksi menyebar melalui limfogen /
hematogen
next
Kronis ditandai dengan :
 Menorhagi / metroragi
 Uterus membesar
 Sakit pinggang
 Leukore
5.Perimetritis
1.Pengertian :
Infeksi pada perimetrium yang dapat
meliputi seluruh bagian uterus, radang
peritoneum - pelvik.
2. Penyebab dan gejala
merupakan penyebaran dari
endometritis/miometritis sehingga tanda
gejalanya sama.
6.Adneksitis ( salpingo-ooforitis)
a. Pengertian :
Adalah radang pada tuba Fallopii & ovarium
Salfingo – ooforitis akut :
b. Kausa :
 Paling sering disebabkan oleh gonococcus
 Go, infeksi nifas, post abortus
 Akibat tindakan kuret, laparatomi, insersi IUD
next
c.Infeksi melalui haematogen . Limpogen
menjalar secara asenden vagina->serviks
->,cavum uteri-> adneksa
d. Gejala :
 Demam tinggi dan menggigil
 Nyeri kiri - kanan perut bagian bawah
terutama waktu ditekan
 Leukositosis
next
e. Penatalaksanaan
 Bedrest ( fowler)-> mencegah penyebaran
ke bagian lain
 AB dan analgetik
 Memperbaiki gizi , intake cairan
 Tindakan operatif ( ruftur piosalping,abses
ovarium, gejala illeus)
next
Salfingo ooforitis kronika
Terdiri dari :
1. Hidrosalfing
 Terdapat penutupan osteum tuba abdominalis
 Sering bilateral
 Hidrosalfing simpleks terdapat satu ruangan
dengan dinding tipis, sedang hidrosalfing
foilikularis terbagi dalam ruanan – ruangan
kecil
next
2. Piosalfing
Merupakan kantong dengan dinding yang tebal
dan bernanah, terjadi perlekatan pada jaringan
sekitarnya
3. Salpingitis interstitialis kronik
Dinding tuba menebal / fibrosis -> pengumpulan
nanah di jaringan otot -> perlekatan jaringan
sekitarnya ( ovarium- uterus-usus )
next
4. Kista Tubo – ovarial , abses tubo ovarial
- hidrosalving bersatu dengan kista follikel
ovarium.
- abses tubo ovarium piosalving bersatu
dengan abses ovarium
next
5.Salpingitis tuberkulosa
- Tanda gejala : panas, nyeri perut bawah
( nyeri bertambah berat saat bekerja ),
nyeri pinggang, leukore, siklus haid tidak
teratur, disparenia, dismenore, infertil.
next
THERAPI :
 AB spektrum luas
 Istirahat
 Operatif bila:

- Ada masa di adneksa


- Infertilitas
7.PARAMETRITIS AKUTA
Adalah infeksi pada parametrium yang
merupan penyebaran dari infeksi genitalia
melalui pembuluh limfe /pembuluh darah
kausa : strectococcus, stafilicoccus
infeksi post partum / post ab
Gejala : febris
nyeri perut bawah
terasa ada massa
next
Radang / abses pada bagian:
~ lateral
~ anterior
~ posterior
abses ->edema -> parametrium berwarna
merah
next
th/ : ~Anti biotika Adekuat
~bedrest total
~drainage
8. PERITONITIS PELVIKA
( Pelvioperitonitis )
a. Pengertian
Merupakan infeksi pada peritonium
akibat perluasan dari adneksitis akut
b. Gejala:
 Febris
 Sakit perut bagian bawah
 Teraba masa pada parametrium
next
 Nyeri goyang uteri
 Abses douglas

Th : AB
Bedrest
Kolpotomi& drainage
9. Penyakit Radang Pnggul
(PRP)
PRP/PID (Pelvic inflamatory Disease)
merupakan infeksi genitalia bagian atas
wanita, yang sebagian besar akibat
hubungan seksual, penyakit radang
panggul dapat bersipat acut atau kronis
yang dapat berakhir timbulnya perlekatan
organ reproduksi dan dapat menyebabkan
infertilitas.
 Gejala klinis radang panggul acut adalah:
1. Nyeri menusuk-nusuk pada bagian bawah
abdomen
2. Mengeluarkan keputihan bercampur
nanah
3. Suhu tubuh meningkat, nadi cepat,
pernafasan bertambah
 Pemeriksan dalam:
1.Teraba tegang pada serviks/bagian bawah
organ reproduksi
2. Nyeri gerak/goyang pada serviks
3. Dapat teraba masa karena abses dengan
timbunan nanah pada uterus
 Penanganan :
1. Pengobatan dengan Antibiotik yang
adekuat, untuk menghindari terjadi
penyulit /komplikasi perlekatan yang dapat
menimbulkan infertilitas.
2. Sikap bidan bilamana mendapat klien
dengan tanda gejala radang panggul
/genitalia interna segera lakukan rujukan
medis.
Asuhan Kebidanan
1. Melakukan pemerikasaan secara
menyeluruh
2.Analisa untuk menegakan diagnosa
kebidanan
3. Penatalaksanaan
 Melakukan rujukan medis ke dokter SPOG
/ RS
.4. Konseling
 Melakukan hubungan seksual yang aman
 Tidak berganti ganti pasangan
 Menjaga kebersihan genitalia
 Segera berobat bilamana mendapat
gejala infeksi genitalia ekterna/interna
 Penggunaan kondom bilamana terdapat
gejala keputihan, perlukaan/ulcus pada
geitalia baik istri/suami/pasangan
 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan
memperhatikan nutrisi, tidak merokok, dan
berolah raga
 Meminum obat secara teratur dan berobat
sampai tuntas.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai