Pengertian klimaterium • Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. • Pengertian menopause Menopause adalah kondisi fisiologis dimana terjadi berakhirnya menstruasi yang rata-rata terjadi pada umur 51 tahun.
FASE KLIMAKTERIUM Klimakterium dibagi dalam beberapa fase, yaitu 1. Pramenopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit atau banyak yang kadang-kadang disertai rasa nyeri. 2. Perimenopause adalah fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause. Lanjutan… 3. Menopause adalah perdarahan haid yang terakhir. 4. Pascamenopause adalah masa setelah mengalami menopause 12 bulan. 5. Senium adalah bila seorang wanita talah memasuki usia pascamenopause lanjut sampai usia > 65 tahun (Ali Badziad, 2003). Tanda-tanda awal dari klimaterium • Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif. Yaitu; a. Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks. Lalu henti haid. b. Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin. Tanda awal menopause a. Perubahan kejiwaan Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah; merasa tua, mudah tersinggunga, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bias memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (otgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain. b. Perubahan fisik • Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput. • Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang iar besar berupa obstipasi. Lanjutan perubahan fisik… • Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi kandung kemih dan liang senggama). Daerah sensitive makinsulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri. • Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang trutama terjadi pada persendian paha. Gangguan klimaterium 1. Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas (hot flushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar- debar, susah bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus. 2. Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur. Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorea, mencakup pula kolpitis atrofikans, ektropium treter, osteoporosis, atritis, aterosklerosis, sclerosis koroner, dan adipositas. Gangguan menopause 1. Menopause premature – Terhentinya haid pada umur 40 tahun – Terdapat gejal premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin 2. Menopause terlambat – Berhentinya haid setelah umur 55 tahun – Terdapat gejala menopause Kelainan organic pada masa menopause
• Dengan rangsangan estrogen terus-menerus
tanpa selingan progesterone memberikan peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk : 1. Perdarahan disfungsional semakin meningkat 2. Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak; mioma uteri, polip endometrial, polip servikal 3. Karsinoma korpus uteri 4. Keganasan payudara Gangguan lain selama menopause 1. Osteoporosis 2. Penyakit jantung koroner Setelah menopause, LDL meningkat dengan cepat. Oleh karena itu, setelah menopause resiko terkena PJK ( penyakit jantung koroner ) menjadi dua kali lipat pada wanita karena lemak golongan atherogenik ( yang memproduksi lemak pada pembuluh arteri ) meningkat pada sekitar usia 60 tahun. Lanjutan… 3.Kanker pada masa menopause terjadi proses degenerasi sehingga menyebabkan perubahan – perubahan tidak saja pada organ reproduksi jaga bagian tubuh lainnya. Salah satu proses degenerasi tersebut adalah penyakit kanker. Kondisi ini adalah suatu keadaan pertumbuhan jaringan yang abnormal. 4.Darah tinggi Lanjutan… 5. Demensia Tipe Alzheimer ( pikun ) Selama periode pramenopause dan pascamenopause terjadi penurunan kadar hormone seks steroid. Penurunan ini menyebabkan beberapa perubahan neuroendokrin system susunan saraf pusat, maupun kondisi biokimiawi otak. Padahal, system susunan saraf pusat merupakan target organ yang penting bagi hormone seks steroid seperti estrogen. Pada keadaan ini terjadi proses degeneratif sel neuron (kesatuan saraf) pada hampir seluruh bagian otak, terutama didaerah yang berkaitan dengan fungsi ingatan. 5. Gairah seks menurun 6. Berat badan meningkat Usia menopause terjadi peningkatan berat badan akibat turunnya estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak. Selain pada usia ini, biasanya aktivitas tubuh berkurang, selain itu daya elastis kulit juga menurun, yang memudahkan lemak disimpan dalam tubuh. 7. Perubahan kulit Gangguan diatas dasarnya terjadi karena hormone estrogen yang mulai tertekan Menjalani Masa Menopause 1. Terapi Sulih Hormon ( TSH ) 2. Olah raga meningkatkan kebugaran dan kesehatan 3. Nutrisi 4. Kalori 5. Gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, asupan serat, air) 6. Gaya hidup 7. Pemeriksaan kesehatan 8. Meningkatkan kehidupan religi. Manajemen kebidanan klimakterium dan menopause Bagaimana bidan menghadapi masalah klimaterium di tengah masyarakat. Seperti dikemukakan bahwa hanya sekitar 25 % wanita mengeluh karena terjadi penurunan estrogen tubuh dan memerlukan tambahan hormon sebagai substitusi. Pemberian substitusi hormon tanpa diikuti pengawasan ketat adalah berbahaya, karena bidan dapat mengambil langkah : 1. Melakukan KIEM sehingga wanita denngan keluhan menopause dapat memeriksakan diri ke dokter puskesmas 2. Bidan berkonsultasi dengan dokter puskesmas atau dokter ahli 3. Setelah pengobatan, bidan dapat meneruskan pengawasan 4. Bidan dapat merujuk penderita ke Rumah Sakit TERIMA KASIH