Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Kebidanan Pada Masa Klimakterium

atau Menopause

Hj. Yeyet Nurhayati, SST


Pengertian klimaterium
• Klimakterium adalah masa yang bermula dari
akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal
senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65
tahun.      
• Pengertian menopause
Menopause adalah kondisi fisiologis dimana
terjadi berakhirnya menstruasi yang rata-rata
terjadi pada umur 51 tahun. 
                                           
FASE KLIMAKTERIUM
Klimakterium dibagi dalam beberapa fase, yaitu
1. Pramenopause adalah fase antara usia 40
tahun dan dimulainya siklus haid yang tidak
teratur, memanjang, sedikit atau banyak yang
kadang-kadang disertai rasa nyeri.
2. Perimenopause adalah fase peralihan antara
pramenopause dan pascamenopause.
Lanjutan…
3. Menopause adalah perdarahan haid yang
terakhir.
4. Pascamenopause adalah masa setelah
mengalami menopause 12 bulan.
5. Senium adalah bila seorang wanita talah
memasuki usia pascamenopause lanjut
sampai usia > 65 tahun
(Ali Badziad, 2003).
Tanda-tanda awal dari klimaterium
• Masa ini ditandai dengan berbagai macam
keluhan endokrinologis dan vegetatif. Yaitu;
a. Terjadi perubahan pada ovarium seperti
sclerosis pembuluh darah, berkurangnya
jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid
seks. Lalu henti haid.
b. Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen
dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin.
Tanda awal menopause
a.  Perubahan kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan
menjelang menopause adalah; merasa tua, mudah
tersinggunga, mudah kaget sehingga jantung
berdebar, takut tidak bias memenuhi kebutuhan
seksual suami, rasa takut bahwa suami akan
menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit
mencapai kepuasan (otgasme),  dan juga merasa
tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu,
merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
b. Perubahan fisik
• Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan
kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit
mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah
terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan
menjadi hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit
kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
• Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan
perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorbsi
sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang
semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan
buang iar besar berupa obstipasi.
Lanjutan perubahan fisik…
• Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang
senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama
menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi
kandung kemih dan liang senggama). Daerah sensitive
makinsulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual
dapat menjadi nyeri.
• Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi
rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami
pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang
keropos dan mudah terjadi patah tulang trutama terjadi
pada persendian paha. 
Gangguan klimaterium
1. Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan
vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas (hot
flushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala,
desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar-
debar, susah bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus.
2. Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung,
depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur.
Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorea,
mencakup pula kolpitis atrofikans, ektropium treter,
osteoporosis, atritis, aterosklerosis, sclerosis koroner, dan
adipositas.
Gangguan menopause
1. Menopause premature
– Terhentinya haid pada umur 40 tahun
– Terdapat gejal premenopause hot flushes,
kenaikan gonadotropin
2. Menopause terlambat
– Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
– Terdapat gejala menopause
Kelainan organic pada masa menopause

• Dengan rangsangan estrogen terus-menerus


tanpa selingan progesterone memberikan
peluang terjadinya keadaan patologis organ
tujuan estrogen dalam bentuk :
1. Perdarahan disfungsional semakin meningkat
2. Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor
jinak; mioma uteri, polip endometrial, polip servikal
3. Karsinoma korpus uteri
4. Keganasan payudara
Gangguan lain selama menopause
1. Osteoporosis
2. Penyakit jantung koroner
Setelah menopause, LDL meningkat dengan
cepat. Oleh karena itu, setelah menopause
resiko terkena PJK ( penyakit jantung koroner )
menjadi dua kali lipat pada wanita karena lemak
golongan atherogenik ( yang memproduksi
lemak pada pembuluh arteri ) meningkat pada
sekitar usia 60 tahun.
Lanjutan…
3.Kanker
pada masa menopause terjadi proses degenerasi
sehingga menyebabkan perubahan – perubahan
tidak saja pada organ reproduksi jaga bagian tubuh
lainnya. Salah satu proses degenerasi tersebut
adalah penyakit kanker. Kondisi ini adalah suatu
keadaan pertumbuhan jaringan yang abnormal.
4.Darah tinggi
Lanjutan…
5. Demensia Tipe Alzheimer ( pikun )
Selama periode pramenopause dan pascamenopause terjadi
penurunan kadar hormone seks steroid. Penurunan ini
menyebabkan beberapa perubahan neuroendokrin system
susunan saraf pusat, maupun kondisi biokimiawi otak.
Padahal, system susunan saraf pusat merupakan target
organ yang penting bagi hormone seks steroid seperti
estrogen. Pada keadaan ini terjadi proses degeneratif sel
neuron (kesatuan saraf) pada hampir seluruh bagian otak,
terutama didaerah yang berkaitan dengan fungsi ingatan.
5. Gairah seks menurun
6. Berat badan meningkat
Usia menopause terjadi peningkatan berat badan
akibat turunnya estrogen dan gangguan
pertukaran zat dasar metabolisme lemak. Selain
pada usia ini, biasanya aktivitas tubuh berkurang,
selain itu daya elastis kulit juga menurun, yang
memudahkan lemak disimpan dalam tubuh.
7. Perubahan kulit
Gangguan diatas dasarnya terjadi karena
hormone estrogen yang mulai tertekan
Menjalani Masa Menopause
1. Terapi Sulih Hormon ( TSH )
2. Olah raga meningkatkan kebugaran dan kesehatan
3. Nutrisi
4. Kalori
5. Gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
asupan serat, air)
6. Gaya hidup
7. Pemeriksaan kesehatan
8. Meningkatkan kehidupan religi.
Manajemen kebidanan klimakterium dan
menopause
Bagaimana bidan menghadapi masalah klimaterium di tengah
masyarakat. Seperti dikemukakan bahwa hanya sekitar 25 %
wanita mengeluh karena terjadi penurunan estrogen tubuh
dan memerlukan tambahan hormon sebagai substitusi.
Pemberian substitusi hormon tanpa diikuti pengawasan ketat
adalah berbahaya, karena bidan dapat mengambil langkah :
1. Melakukan KIEM sehingga wanita denngan keluhan menopause
dapat memeriksakan diri ke dokter puskesmas
2. Bidan berkonsultasi dengan dokter puskesmas atau dokter ahli
3. Setelah pengobatan, bidan dapat meneruskan pengawasan
4. Bidan dapat merujuk penderita ke Rumah Sakit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai