Anda di halaman 1dari 123

Asuhan Kebidanan pada

Gangguan Reproduksi
By : Dedeh Rohayati, S.Si.T
1. Mastitis
a.Pengertian
Adalah infeksi yang menimbullkan reaksi
sistemik pada ibu yang biasa terjadi pada
minggu 1-3 setelah melahirkan, sebagai
komflikasi saluran susu yang tersumbat
b.Patofisiologi
Puting susu luka/ lecet kemudian terinfeksi
menjalar ke duktus dan sinus
next
c. Penyebab : stafilokokus aureus
d. Tanda dan gejala :
• Kulit tampak merah
• Payudara berbenjol- benjol
• Payudara mengeras
• Nyeri terutama bila ditekan
• Demam
next
e. Penatalaksanaan :
• Sokong payudara dengan menggunakan
BH tidak terlalu ketat
• Banyak minum
• Senam nifas untuk membantu peredaran
darah di payudara
next
• Kompres dingin sebelum menyusui untuk
mengurangi sakit
• Pemberian AB
• Tetap menyusui
Mastitis
Neoplasma
Neoplasma :
Adalah kumpulan sel abnormal yang
terbentuk oleh sel yang tumbuh terus –
menerus secara tidak terbatas, tidak
terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya
dan juga tidak berguna ( Djambatan, 2005)
next

Neoplasma = Tumor, terbagi 2 yaitu :


1. Tumor jinak (Benigna)
2. Tumor ganas (Maligna/cancer)
Tumor Jinak Payudara
a. Fibro adenoma
Pengertian :
Adalah neoplasma payudara pada wanita
muda dengan frekwensi meningkat pada
umur 20-25 tahun ~> peningkatan hormon
estrogen
next
• Karakteristik
1. Tumor dapat soliter atau multiple
2. Mudah digerakan
3. Bentuk licin
4. Bebas dari jaringan payudara di
sekitarnya
5. Besarnya tetap
next
6. Siklus Haid tidak berubah
7. Puting susu normal
8. Nyeri tekan spontan / tidak

b. KISTA SARKOMA FILLODES


Adalah Fibroadenoma yang tumbuh meliputi
seluruh payudara besar nyaris tidak
tergendong
next
• Terjadi pada wanita 25-40 tahun
• Nama berasal dari Muller (1938)
Karena mengandung kista – kista besar
diantara jaringan ikat sampai diduga sarkoma-
> tumor ini jinak tetapi potensial menjadi
fibrokarsinoma.
next
• Karakteristik :
1. Kulit diatas tumor mengkilat, teregang, tipis,
merah dengan pembuluh – pembuluh darah
balik yang melebar dan panas
2. Diameter ± 10 – 15 cm, tidak metastase,
tidak infiltrat ke kulit atau toraks
next
PENATALAKSANAAN
• Potensi untuk ganas ->Mastektomi dan
pengangkatan Fasia Pektoralis
• Pasca bedah diberi radiasi
Tumor payudara
Kanker payudara

1. Kanker Payudara:
adalah pertumbuhan sel abnormal pada
jaringan payudara baik pada kelenjar susu,
saluran susu, jaringan lemak maupun
jaringan ikat payudara.
next
a. Patofisiologi
Sel –sel kanker dibentuk melalui suatu proses
yang disebut transformasi yang terdiri dari
tahap inisiasi dan promosi
Pada tahap Inisiasi terjadi suatu perubahan
dalam genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas , perubahan genetik
disebabkan oleh suatu agent yang disebut
karsinogen, berupa
nexk
Bahan kimia, virus, radiasi, kepekaan sel
terhadap karsinogen dipengaruhi pula oleh kel
genetik, atau faktor lain yang disebut
promotor, yang menyebabkan sel lebih rentan
terhadap suatu karsinogen, bahkan gangguan
sel menahun bisa menyebabkab sel peka
terhadap suatu keganasan .
next
• Fase promosi
suatu sel yang telah mengalami inisiasi,
menjadi sel ganas yang tumbuh terus
menerus tidak terbatas dan tidak
berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan
dapat menyebar ke organ lain.
next
b. Etiologi
1. Penyebab pasti belum diketahui
• Di duga memegang peranan penting dalam
proses kejadian kanker adalah estrogen,
tetapi mekanisme kejadiannya belum
diketahui, etiologi kanker bukan monofaktor
tetapi multifaktor.
next
2. Faktor Resiko
• Ada riwayat keluarga
• Infertil
• Tidak menikah > 40 tahun
• Melahirkan anak pertama sesudah umur 35 tahun
• Tidak menyusui anak
• Riwayat tumor dengan operasi pada mame
next
• Penggunaan oral kontrasepsi
• Terafi Hormonal lama
• Riwayat tumor dengan operasi pada
mame atau pada tubuh lainnya
misalnya ovarium
next
c. Klasifikasi :
• Kanker puting susu
merupakan kanker taraf permulaan
manipestasi eksema pada puting yang
menahun.
• Kanker duktus laktiferus dapat terbentuk dari
duktus laktiferus dari yg besar hingga kecil
• Kanker lobulus
next
• Ca insitu, lobulus membesar, kumpulan
lobulus berisi sel – sel asinus dengan beberapa
mitosis
(Dapat timbul pada waktu menyusui)
c.Perbedaan lesi jinak dan lesi ganas
Jinak Ganas
Densitas lesi Sedikit Jelas
bertambah bertambah
Sifat densitas Merata / Tidak merata
homogen dan tengahnya
lebih padat
Bentuk Bulat / Bervariasi
oval,lobulate
Jaringan Tidak infiltratif, Infiltratif,
sekitar lesi vaskularisasi vaskularisasi
normal bertambah
next
Jinak Ganas

Klasifikasi Kasar terisolir Halus , bercak


– bercak
densitas
bervariasi
Ukuran Sama atau Lebih kecil
lebih besar dibandingkan
dengan ukuran palpasi.
palpasi
d. Stadium Kanker Payudara
• Stadium I : Tumor terbatas pada
payudara dengan ukuran < 2 cm, tidak
terfiksasi pada kulit atau otot pektoralis,
tampa dugaan metastasi aksila
• Stadium II : Tumor dengan diameter < 2
cm dengan metastasi aksila atau tumor 2-5 cm
dengan atau tampa aksila metastasi aksila
next
• Stadium IIIa. : Tumor dengan diameter > 5 cm
tapi masih bebas dari jaringan sekitarnya dengan
tanpa Metastasi aksila yang masih bebas satu sama
lainnya, atau tumor dengan metastasi aksila yang
melekat.
• Stadium IIIB : Tumor dengan metastasi infra atau
supraclapikula atau tumor yang telah menginfiltrasi
kulit atau dinding thoraks
• Stadium IV : TUMOR yang telah metastasi jauh
Ca payudara
Ca payudara
Ca payudara
e. Penatalaksanaan
• Deteksi dini sebagai upaya prefentif dengan
cara melakukan SADARI yang dilakukan
diantara 2 waktu haid
Tehnik SADARI:
1. Perhatikan kedua payudara dengan didepan
cermin dengan kedua lengan lurus kebawah
next
2. Perhatikan adakah benjolan atau perubahan bentuk
payudara
3. Perhatikan dengan teliti seluruh permukaan
payudara
4. Angkatlah kedua lengan lurus keatas dan ulangi
pengamatan seperti diatas untuk semua
permukaan payudara
5. Dengan kedua siku mengarah kesamping tekanlah
kedua telapak tangan yang sekuat-kuatnya
ketelapak tangan yang lain setinggi dagu
next
cara ini akan mengangkat otot – otot dada dan
dapat mengetahui adanya perubahan semisal
cekungan dan benjolan, amati di depan
cermin apakah ada yang aneh pada payudara.
6.Pencet perlahan daerah sekitar puting, amati
apakah terdapat cairan / cairan yang tidak
normal keluar dari puting susu misalnya
darah / pus
next
7. Berbaringlah dengan tangan kanan dibawah
kepala, letakan bantal kecil dibawah
punggung kanan, rabahlah seluruh permukaan
payudara dengan tangan kiri dan begitupun
sebaliknya,perhatikan bila terdapat benjolan
yang mencurigakan
next
Cara meraba:
Rabalah dengan ketiga jari yang dirapatkan,
lakukan gerakan memutar dengan tekanan
lembut tapi mantap, dimulai dari pinggir
mengikuti arah jam, pastikan melakukannya
pada seluruh area payudara. Berikan
perhatian khusus pada daerah atas kanan
lateralis dan atas kiri lateral
next
f. Terafi :
1. Pengobatan pada stadium dini akan
memberi harapan kesembuhan dan harapan
hidup yang lebih baik
2. Terafi secara umum
• Insisi Melakukan irisan diatas tumor
next
• Insisi & drainage
Melakukan irisan diatas tumor dan membuat sal
untuk mengeluarkan tumor
• Eksisi pengangkatan tumor atau lesi dengan
melakukan irisan diluar batas tumor bila tidak jelas
batasnya
• Eksterpasi
Pengangkatan tumpor dengan melakukan irisan pada
jaringan sehat diluar tumor
(untuk batas tumor jelas)
next
3. Pada ca payudara
• Stadium I =>Radikal mastektomi dengan atau
tampa radiasi
=> jarang dikerjakan pengangkatan payudara
sampai sebatas fasia pektoralis dengan
memotong sebagian atau seluruh musculus
pectoralis mayor & minor dan disekitar
kelenjar getah bening axilla
Radikal mastektomi
Mastektomi
next
• Stadium II =>Radikal mastektomi atau simple
mastektomi( pengangkatan payudara sebatas
fasia pectoralis) dengan radiasi
• Stadium III=>Simple mastektomi, radikal
mastektomi atau radikal mastektomi modified
( pengangkatan payudara sebatas fasia
pectoralis dengan meninggalkan areolla) dan
radio terafi
next
• Stadium IV => Tidak perlu dioperasi, radio
terafi, chemoterafi, hormonal terafi

DETEKSI DINI ( Ca payudara )


1. SADARI ( Breast self-Examination )
2. Screning Mamografi
Pengkajian
Mengkaji riwayat dan gejala yang meliputi :
1.Kapan benjolan timbul, adakah
nyeri,konsistensisnya, ukurannya ?
2.Pembesaran kelenjar limpe ?
3.Pengeluaran dari puting susu ?
4.Perubahan kulit ( kulit jeruk ) ?
Inspeksi & Palpasi Payudara
1. Klien duduk diujung atau disamping meja
2. Bagian tubuh klien tertutup/diselimuti
sampai ke pinggang sedangkan payudara /
dada terbuka
3. Ruangan tertutup dengan pencahayaan yang
cukup
4. Inspeksi dilakukan dalam setiap posisi
next
• Kedua lengan disamping
• Kedua lengan dinaikan setinggi kepalanya
• Kedua tangan menekan panggul/permukaan telapak
tangan menekan satu sama lain setinggi dagu
• Berdiri dan membungkuk kedepan setinggi pinggang
dengan dagu menghadap keatas kedua lengannya
direntangkan ke arah pemeriksa,tangan pemeriksa
diletakan dibawah tangan klien untuk menopang
kedua lengan klien.
next
5. Observasi
• Ukuran payudara tidak sama ki/ka dengan
kontur yang sama -> biasanya normal
• Ukuran payudara besar, kecil atau
menggantung-> variasi individu tdk patologis
• Ketidak simetrisan kontur payudara misalnya
tonjolan atau lesung ->abnormal
next
• Tanda – tanda retraksi misalnya
cekung/lekukan -> abnormal
• Deviasi puting dengan dengan penyimpangan
arah puting atau retraksi dengan atau tanpa
pelebaran dan pendataran puting
• Payudara mengecil-> abnormal
• Edema seperti kulit jeruk->abnormal
next
• Vena subkutan berdilatasi ketika tidak sedang
hamil ->abnormal
• Peningkatan suhu kulit, kemerahan, tidak
sedang masa nifas->abnormal
• Ulserasi -> abnormal
Pencatatan temuan
Normal :
Payudara simetris,lunak,dan tidak ada massa,
puting susu simetris,bersih dan tidak
mengalami retraksi,tidak ada nodus
supraklavikular,infraklavikular atau nodus
aksila yang dapat dipalpasi, riwayat tidak
menunjang
next
Temuan tidak normal:
1. Jelaskan setiap temuan, bila mencatat ada
masa gambarkan sketsa yang menjelaskan
lokasi masa tsb,dengan sederhana, jelaskan
ukuran, bentuk,konsistensi,penetapan batas
dan mobilitas atau kemampuan masa untuk
digerakan
next
2.Perhatikan apakah ada nodus supraklavikular,
infraklavikular atau aksila yang dapat dipalpasi
,apabila ada hitung jumlah nodus ,ukuran dan
konsistensinya
3 Deskripsikan adanya tanda tidak simetris atau
tanda retraksi,perhatikan lokasi munculnya
tanda tsb,ketika dalam posisi apa
next
4. Perhatikan dan jelaskan adanya cairan yang
keluar / rabas puting
5. Perhatikan setiap riwayat yang relepan
6. Catat dr konsulen dan dr yang menjadi tujuan
rujukan
SADARI
1. Memperhatikan payudara melalui
cermin,sementara kedua lengan lurus ke
bawah
2. Memperhatikan payudara didepan kaca,
sementara kedua lengan diangkat lurus ke
atas, perhatikan adakah tarikan pada
permukaan kulit
3. Memijat daerah sekitar puting susu,apakah
ada cairan abnormal keluar
next
4. Berbaring dengan lengan kanan dibawah
kepala sementara punggung kanan diganjal
dengan bantal kecil, kemudian seluruh
permukaan payudara kanan diraba dengan
tiga jari tangan kiri yang dirapatkan
5. Ketiga jari tersebut kemudian digerakan
memutat dengan tekanan lembut tapi
mantap, dimulai dari pinggir kemudian
next
ketengah ( puting), dan kembali lagi ke pinggir
dengan mengikuti putaran jarum jam.
6. Melakukan hal yang sama untuk
payudara kiri.
7. Memperhatikan secara khusus payudara
sebelah luar atas, baik kanan dan kiri sering
mengandung tumor
Sadari secara visual
Sadari secara visual
Sadari secara palpasi
TERIMAKASIH
JARINGAN ABNORMAL
PADA GENITALIA & SALURAN RERODUKSI
Tumor Jinak Genitalia
1. Vulva
2. Vagina
3. Uterus
4. Tuba
5. Ovarium
Tumor Jinak Vulva
1. Tumor kistik vulva :
a. Kista inklusi epidermis
b. Kista jaringan embrio
( kista gartner dan sal Nuck )
c. Kista kelenjar: kista bartholini, kista
sebasea,hidradenoma, penyakit fox fordyce,
kista para uretra, kista endometriosis
next
2. Tumor solid vulva
a. Tumor Epitel :
kondiloma akuminata, karunkul uretra, nevus
pigmentosus
b. Tumor jaringan mesoderm :
fibroma, hemangioma, limfangioma
next
1. Kista inklusi ( Kista efidermis ):
• Akibat perlukaan pada persalinan, episiotomi /
robekan, dimana suatu
Segmen epitel terpendam dan menimbulkan
kista
• Terdapat dibawah epitel vulva /
perineum,warna kekuningan / abu –abu
berdiameter < 1 cm, berisi cairan kental
next
2. Kista sisa jaringan embrio
a.Kista Gartner
• Terdapat pada dinding lateral-antelateral
vagina sampai vulva dekat uretra dan klitoris
• Berukuran kecil dan multiple namun dapat
berukuran sebesar kepala janin dengan
konstensi lunak, berisi cairan jernih
next
2. Kista saluran Nuck:
• Terletak dari saluran inguinal sampai dengan
labium mayor
• Kadang – kadang terdiri dari beberapa kista,
berisi cairan jernih dengan dinding selaput
peritoneum
next
c. Kista Kelenjar :
1.Kista sebacea
• Berasal dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat
pada labium mayor, labium minor, dan mons veneris
Terjadi akibat penyumbatan saluran kelenjar sehingga
terjadilah penimbunan sabum, biasanya terjadi pada
bagian dalam dari labia mayora dan labia minora
next
b. Penyakit fox-forduce : akibat sumbatan
saluran kelenjar keringat membentuk banyak
kristal kecil dengan diameter 1-3 mm,
multiple, terasa gatal.
c.Kista paraurethra(skene) terjadi karena
saluran kelenjar tertutup infeksi, kista bisa
menonjol pada dinding depan vagina dan
sering mengalami infeksi.
Tumor Solid
2. Tumor solid terdiri dari :
a. Tumor epitel : kondilo akuminatum, karunkul
uretra, nevus pigmentosus,hiperkeratosis
b.Tumor jaringan mesoderm: fibroma, lipoma,
limpangioma
Tumor Epitel
a. Condylomata
Condyloma acuminata ( runcing) penyebabnya
virus HPV type 6 dan 11,dapat terjadi akibat
vulva terus – menerus dibasahi fluor.
Tampak sebagai pertumbuhan yang menyerupai
jengger ayam,dapat tumbuh pada vulva, sekitar
anus sampai vagina dan serviks
next
b.Karunkul uretra
• Karunkul uretra neoplasma : terdiri dari polip
merah muda dengan tangkai pada tepi dorsal
muara uretra, gangguan yang ditimbulkan
nyeri waktu berjalan, duduk, dispareunia,
disuria, perdarahan dan pembengkakan
next
• Karunkul uretra granulomatosa: penonjolan
pada muara uretra, berwarna merah kusam,
tidak nyeri seperti pada karunkul uretra
neoplasma, sering terjadi pada wanita
menopause.
c. Nepus pigmentosus
Tampak sebagai lesi kehitaman pada
permukaan vulva.diameter 1-2 mm
Tumor Jaringan Mesoderm
a. Fibroma : dari jaringan labium majus dapat
tumbuh besar konsistensi lunak berwarna
putih keabu – abuan
b. Lipoma : berasal dari jaringan lemak sekitar
konsistensi lunak dapat mencapai ukuran
besar
c. Leimioma : dari otot polos ligamentum
rotundum dekat labium majus
next
d. Neurofibroma : dari sarung serabut saraf,
kecil,lunak, polipoid warna seperti daging
e.Hemangioma : kongenital menghilang sendiri
seiring pertumbuhan anak, pada menopause
biasanya terjadi karena adanya varices yang
kecil – kecil dan dapat menimbulkan
perdarahan.
Ca vulva
Ca vulva
B TUMOR GANAS
1. Kanker vulva
Adalah tumor ganas di dalam vulva
A patologi :
• Lesi primer berupa ulkus dengan tepi induratif
• Distropi vulva dengan hiperplasia
• Kondiloma akuminata infeksi HPv tipe 16 & 18
• Pruritus vulva ,nyeri panas,benjolan kutil,luka
ulseratif
a. Karsinoma sel skuamosa
Berasal dari sel – sel skuamosa , terbentuk
secara perlahan selama bertahun – tahun
yang didahului oleh suatu perubahan
prekanker (NIV) Neoplasma intraepitel vulva
next
• Tingkat keparahan NIV (Neoplasma Intra
Vulva):
• NIV 1 displasia ringan
• NIV 2. Displasia menengah
• NIP 3 : Displasia berat
• Karsinoma in situ
• Karsinoma invasif
next
b. Adenokarsinoma : sejumlah kanker vulva
berasal dari kelenjar diantaranya kelenjar
keringat pada kulit vulva
c. Sarkoma : tumor jaringan ikat dibawah kulit
cenderung tumbuh dengan cepat ,sarkoma
vulva menyerang semua golongan usia
Tanda dan gejala ca vulva :
• Kanker vulva mudah dilihat dan teraba
sebagai benjolan, penebalan ataupun luka
terbuka pada atau di sekitar lubang
vagina.Kadang terbentuk bercak bersisik atau
perubahan warna. Jaringan di sekitarnya
mengkerut disertai gatal-gatal.Pada akhirnya
akan terjadi perdarahan dan keluar cairan
yang encer.
• Gejala lainnya adalah:- nyeri ketika berkemih-
nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
•  Hampir 20% penderita yang tidak
menunjukkan gejala.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan: gejala, hasil
pemeriksaan fisik dan hasil biopsi jaringan.
Ca vulva
next
2. Kanker vagina
• Karsinoma sel skuamosa : tumbuh kearah
ronga vagina tampak seperti kutil / bunga kol,
banyak terdapat pada usia 60-80 thn
• Adenokarsinoma sering terjadi pada wanita
12-30 tan
• Melanoma maligna berasal dari sel –sel
penghasil pigmen, pada vagina bawah
next
Etiologi pasti belum diketahui
• Faktor predisposisi :
1. Faktor sosial : sering berganti pasangan, hub
sex yang tidak menjaga kebersihan, kawin
muda, perokok
2. Multiparitas
3. Terinfeksi herpes virus simplex/ HPV.
next
Penyebaran
Umumnya secara limpogen melalui pembuluh
getah bening menuju 3 arah :
1. Kearah fornik dan dinding vagina
2. Kearah corpus uteri
3. Kearah parametrium, dalam stadium lanjut
menginfiltrasi septum rectovaginal dan
kandung kemih.
next
Tanda dan gejala
1. Pada awal perkembangan dengan
pemeriksaan spekulum tampak sebagai
portio yang erosi
2. Bila sudah timbul gejala biasanya sel kanker
sudah menyebar :
~ perdarahan pasca coitus
~ fuor albus
next
~ perdarahan spontan
~ perasaan gatal pada kelamin luar
Terapi : OPerasi, radio terapi, kemoterapi
Pencegahan:
1. Hindari faktor resiko:
~ kawin muda
~ Multi patner
~ merokok
~ Paritas > 4 / trauma kronis pada
persalinan
next
2. Deteksi dini prakanker serviks
( IVA / Inspeksi Visual Asam )
Tumor serviks
I. Jinak :
a. Condilomata acuminata
Jarang terjadi, biasanya pada wanita dengan
adanya leucorrhoe yang banyak
b. Polyp serviks
Umumnya bertangkai,berasal dari mucosa
intracervical atau tumbuh dari daerah portio
Makroskopis :
Dapat tunggal atau multipel ,warna kemerah merahan
dan rapuh,kadang – kadang tangkainya panjang
sampai menonjol di introitus
Histologi :
Berasal dari mucosa yang dilapisi 1 lapis epitel silindris
yang berasal dari endoseeviks,Polip serviks sering
menjadi permulaan ca servik
next
• Gejala –gejalanya :
• Sering tidak menunjukan gajala, kecuali kalau
polip sudah besar ,banyak keluar fluor dan
perdarahan intermenstruasi dan perdarahan
pasca coitus
• Terapi :
• Ektirpasi + curettage, curerttasi
Condyloma acuminata
Condyloma acuminata
Ca. cervikas
Ca cerviks :
Merupakan penyebab kematian tertinggi
akibat kanker
Patologi
Ca serviks timbul antara epitel yang melapisi
portio dan endoserviks (canalis servikalis)
yang disebut squoma columnar juntion(SCJ)
• Pada wanita muda scj berada diluar ostium
,pada wanita >35 tahun scj berada dalam
canalis servikalis
• Eksofitik yaitu tumor tumbuh kearah lumen
vagina sebagai proliferatif yang mengalami
infeksi sekunder dan nekrosis
• Endofitik yaitu tumor tumbuh kedalam
stroma serviks dan mengadakan infiltrasi
dan menjadi ulcus
• Ulseratif yaitu tumor cenderung merusak
strutur jaringan serviks meliputi fornik vagina
dan menimbulkan ulcus yang luas
Penyebaran :
Secara limpogen kearah fornik, vagina
Korpus uteri,septum rektrovaginal,vesika
urinaria, panggul
Ca cerviks
Penyebaran ca cerviks
• Stad 1 tumor terbatas pada serviks
• Stad 2 proses keganasan keluar dari serviks
menjalar ke bag atas vagina dan parametrium
• Stad 3 penyebaran sampai bagian bawah
vagina , parametrium dan dinding panggul
• Stad 4, penyebaran keluar dari panggul kecil
ke rektum dan penyebaran jauh
Etiologi
• Secara pasti belum diketahui
• Faktor predisposisi : faktor sosial
( berganti – ganti pasangan, menikah
muda,sosek rendah,interval melahirkan yang
dekat, perokok
next
• Paritas tinggi, terinfeksi herves virus simplex,
terinfeksi Hpv (Human papilloma virus)
Tanda dan gejala :
• Pada awal perkembangan belum memberikan
gejala, inspekulo tampak portio yang erosi
next
• Perdarahan pasca sanggama
• Keputihan
• Perasaan gatal pada kelamin luar /vulva
• Perdarahan spontan
=> Bila sudah timbul gejala , biasanya sel kanker
sudah menyebar
Perkembangan kanker serviks
1. Stadium awal sering tampak sebagai lesi
disekitar ostium,tampak sebagai daerah
granuler,keras lebih tinggi dari daerah
sekitarnya mudah berdarah
2. Stadium menengah telah mengenai sebagian
besar portio bentuknya seperti bloemkool
next
3. Stadium lanjut terjadi pengrusakan dari
serviks , sehingga tampak seperti ulcus dan
jaringan yang rapuh dan mudah berdarah,
vagina sekitarnya dan ligamentum latum
mengeras akibat infiltrasi ca dan infeksi, ca
bisa mengenai rektum kandung kencing dan
menyebabkan fistula
next
Terafi :
• Operasi
• Radioterapi
• Kemoterapi
Pencegahan :
1.Primer
hindari faktor resiko: kawin muda, multi
partner,merokok,paritas>4
next
2. Skunder
Deteksi dini prakanker serviks
• Skrining ,IVA, Tes pap smear,servikografi
• Penunjang : servikografi,spekuloskofi
• Diagnostik : kolposkopi
next
a. IVA ( Inspeksi Visual Asam asetat)
Merupakan metoda alternatif karena
mudah, praktis, mampu dilaksanakan
oleh bidan , alat sederhana
b.Pap Smear
c.Servikografi menggunakan servikop
dengan pembesaran untuk melihat
serviks
next
~ aplikasi dengan asam asetat 5 %
~ hasil foto dinilai oleh evaluator
d.Spekuloskopi
~ visualisasi serviks setelah pemberian asam
asetat
~ kelemahan tidak dapat melihat lesi dikanalis
serviks
next
e. Koldoskopi
~ mikroskop binokuler bertenaga rendah
~ pembesaran 4 – 40 kali untuk visualisasi
serviks , vagina
• IVA adalah pemeriksaan skrining kanker serviks
dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan
pemberian asam asetat. Setelah dilihat posisinya,
leher rahim dipulas dengan asam asetat 3-5%,
selama 1 menit. Pemberian ini tidak menyakitkan
dan hasilnya langsung saat itu juga dapat
disimpulkan Normal (Negatif), atau Positif (ada lesi
pra-kanker). 
• Dan dalam waktu sekitar 60 detik sudah dapat
dilihat jika ada kelainan, yaitu munculnya plak
putih pada serviks. Plak putih ini bisa
diwaspadai sebagai luka prakanker.
• Tindak lanjut IVA (+) Biopsi
Syarat Dilakukannya IVA Tes:
• Sudah melakukan hubungan seksual
• Tidak sedang datang bulan/haid
• Tidak sedang hamil
• 24 jam sebelumnya tidak melakukan
hubungan seksual
Langkah –langkah Pap smear
Pemeriksaan ca serviks
CA CERVIKS
CA CERVIKS
Usulan alur deteksi dini kanker serviks
• Tes Pap Smear
=>Abnormal=>servikografi=>positip=>
kolposkopi
• IVA => Positif=>servikografi=>positip =>rujuk
keahli kolposkopi
• Skrining kanker serviks ( mudah dilakukan dan
dan hasilnya tidak lebih rendah untuk
penapisan lesi pra kanker, kanker serviks.
next
• Lakukan pemeriksaan inspekulo secara rutin
• Deteksi dini dapat dilakukan secara skrining
sitologi / skrining visualisasi.
• Hasil skrining lesi pra kanker bukan
merupakan diagnostik pasti temuan hasil
abnormal harus ditindak lanjuti dengan
pemeriksaan kolposkopi dan biopsi untuk
pemeriksaan histopatologi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai