2.
3.
4.
5.
Setiap orang (pasien dan petugas pelayanan kesehatan) harus dianggap berpotensi menularkan infeksi karena infeksi dapat bersifat asimtomatik (tanpa gejala) Setiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi Permukaan benda disekitar kita, peralatan dan bendabenda lainnya yang akan dan telah bersentuhan dengan permukaan kulit yang tak utuh, lecet selaput mukosa atau darah harus dianggap terkontaminasi hingga setelah digunakan, harus diproses secara benar Jika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan atau benda tajam lainnya telah diproses, maka semua itu harus dianggap masih terkontaminasi Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total, tapi dapat dikurangi hingga sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan-tindakan PI secara benar dan konsisten
" Prodi D III Kebidanan, KDPK"
DEFINISI TINDAKAN PI
1.
ASEPSIS ATAU TEHNIK ASEPTIK. Suatu istilah umum yang digunakan untuk maenggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang seing menyebabkan infeksi. Tujuan Asepsis adalah menurunkan sampai ketingkat aman atau membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barangbarang yang lain)
" Prodi D III Kebidanan, KDPK"
1. MENCUCI TANGAN
Cuci tangan adalah prosedur paling penting dari penyebaran infeksi. Cuci Tangan harus dilakukan: 1. Segera setelah tiba ditempat kerja 2. Sebelum melakukan kontak fisik secara langsung dGn pasien 3. Setelah kontak fisik langsung dengan pasien 4. Sebelum memakai sarung tangan DTT atau steril 5. Setelah melepas sarung tangan (kontaminasi melalui lubang / robekan sarung tangan) 6. Setelah menyentuh benda yang mungkin terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh lainnya atau setelah menyentuh selaput mukosa (exp; hidung, mulut, mata, vagina) meskipun pada saat itu menggunakan sarung tangan. 7. Setelah ke kamar mandi 8. Sebelum pulang kerja
" Prodi D III Kebidanan, KDPK"
MENCUCI TANGAN
Pengertian: Membersihkan tangan dari segala kotoran, dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan. Tujuan: 1. Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan. 2. Menjaga kebersihan perseorangan. Macam-Macam Cara Mencuci Tangan A. Mencuci Tangan dengan Cara Biasa Membersihkan tangan dengan sabun & air bersih yang mengalir/disiramkan. Persiapan: ~ Air bersih yang mengalir atau air yang di dalam baskom ~ Sabun, Sikat lunak (bila perlu) ~ Handuk dan atau lap bersih dan kering Pelaksanaan: 1. Lepaskan semua perhiasan, lengan baju digulung sampai siku. 2. Basahi tangan sampai siku, kemudian disabuni & digosok / disikat bila perlu 3. Tangan dibilas dengan air bersih dan dilap sampai kering.
2 Tahanlah kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku dan basahi kedua tangan. Gunakan sabun & bersihkan ke arah bawah, tiap-tiap kuku jari dengan menggunakan sikat.
3 Mulailah dengan ujung jari, dengan melakukan gerakan sirkular. Cucilah antara seluruh jari. Gerakan dari ujung jari ke-
PROSEDUR siku pada satu lengan & ulangi pada lengan kedua.
DASAR PEMIKIRAN penyebaran kontaminasi. Apabila menggunakan sikat, sikat itu hrs didekontaminasi dan di DDT maupun disterilisasi sebelum digunakan kembali; spon, bila sudah digunakan harus dibuang Air harus mengalir dari area dengan tingkat kontaminasi yang rendah ke area yang paling terkontaminasi untuk mengurangi kemungkinan terkontaminasi.
Cucilah dgn mempergunakan 4 sikat lembut atau spon selama sekurang-kurangnya 2 menit
Bilaslah setiap tangan&lengan secara terpisah, ujung jari pertama, tahanlah kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan air bilasan mengalir ke area bersih
Gunakan bahan antiseptik dan gosoklah seluruh permukaan kedua belah tangan, jari, dan lengan bawah slm sekurang" Prodi D III Kebidanan, KDPK" kurangnya 2 menit
Gunakan larutan antiseptik secukupnya untuk melindungi jari-jari, kedua belah tangan & lengan bawah
PROSEDUR 7 Gunakan handuk kain bersih atau steril yang terpisah untuk melap tiap-tiap tangan dari ujung jari hingga siku & kemudian jangan digunakan lagi & letakkan di tempat handuk kotor 8 Ketika menunggu memakai sarung tangan bedah steril atau DTT, arahkan kedua tangan ke atas sebatas siku dan jangan sentuh apa pun juga.
DASAR PEMIKIRAN 7 Bergerak dari area dengan tingkat kontaminasi paling rendah ke arah yang paling terkontaminasi untuk mengurangi kemungkinan penyebaran kontaminasi
8 Berkontak dengan obyek-obyek kotor mengontaminasi obyek bersih. Area di bawah batas pergelangan tangan dianggap tidak bersih.
Macam-Macam Perlengkapan Perlindungan Diri: 1. Sarung Tangan 2. Kap (Perlindungan Kepala) 3. Masker (Perlindungan Hidung) 4. Goggles (Perlindungan Mata/Kaca Mata) 5. Appron (Perlindungan Tubuh/celemek) 6. Alas Kaki
" Prodi D III Kebidanan, KDPK"
Tehnik aseptik meliputi aspek: 1. Penggunaan Perlengkapan Pelindung Pribadi 2. Antisepsis 3. Menjaga tingkat sterilitas atau DTT
Alkohol 60-90% (etil, atau isopropil, atau methylated spirit) Klorheksidin glukonat 2-4% (Hibiclens, Hibiscrub, Hibitane) Klorheksidin glukonat dan setrimide, dalam berbagai konsentrasi (Savlon) Yodium 3%, yodium & prau Wescodyoduk alkohol berisi yodium atau tincture (yodium tinktur) Iodofor 7,5%-10%, berbagai konsentrasi (Betadhine atau Wescodyne) Kloroksilenol 0,5-4% (Para kloro metaksilenol atau PCMX) berbagai konsentrasi (Dettol) Triklosan 0,2-2%