Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PRAKTIKUM TEORI MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN

MENURUT ELA JOY LEHRMAN

Disusun oleh:
Kelompok 3
Nama: -DARA REGINA PUTRI
Nim: 2018007
-DESRY WAHYUNI
Nim: 2018008
-DESY DIVA RAMADHANI
Nim: 2018009
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Dalam melaksanakan tanggung jawabnya seorang bidan harus mengerti model konseptual
asuhan kebidanan.Asuhan kebidanan dapat dimengerti melalui teori-teori model konseptual
kebidanan dan macam-macam asuhan kebidanan.
Model adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu. Model kebidanan adalah
suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan.Konsep adalah penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang
suatu teori yang dapat dites dalam suatu observasi atau penelitian.Konseptual model adalah
gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu discipline. Model asuuhan kebidanan
yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses kehidupan yang normal.
Empat elemen model praktek kebidanan, meliputi : orang, kesehatan, lingkungan, kebidanan.
Teori sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini
memerlukan pemikiran yang dalam hal ini membutuhkan pengetahuan (Dickoff dan James,
1992). Pengertian tentang konsep dan teori menurut Simpson dan Weiner (1989) adalah
gambarang tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk
menggambarkan fenomena social menarik perhatiannya.

B.     Rumusan Masalah


1.      Apa yang dimaksud dengan teori Ela Joy Lehrman ?
2.      Apa isi dari teori Ela Joy Lehrman ?
3.      Apa saja konsep yang dikemukakan oleh Ela Joy Lehrman ?
4.      Apa saja konsep tambahan yang dikemukakan oleh Marten dari teori Ela Joy Lehrman ?

C.    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah teori ela joy lehrman adalah :
1.      Mengetahui apa arti dari teori ela joy lehrman
2.      Mengetahui tentang isi teori ela joy lehrman
3.      Mengetahui konsep-konsep yang dikemukakan oleh teori ela joy lehrman
4.      Mengetahui konep-konsep tambahan yang dikemukakan oleh marten dari teori ela joy lehrman.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Teori Ela Joy Lehrman


Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan
fenomena penting dalam sebuah disiplin ilmu. Teori Ela Joy Lerhman dan Morten merupakan
teori yang mengharapkan Bidan dapat melihat semua aspek dalam memberikan asuhan pada ibu
hamil dan bersalin.
Ela Joy Lehrman melihat semakin meluasnya tugas yang di bebankan pada bidan yang harus
di lakukan dengan penuh tanggungjawab. Dengan pandangan lehrman yang demikian, muncul
teori kebidanan berdasarkan hasil penelitian yang harus di lakukan. Dalam teori ini, lehrman
menginkan agar bidan dapat melihat semua aspek pemberian asuhan pada wanita hamil dan
memberi pertolongan dan persalinan.

B.     Isi Teori Ela Joy Lehrman


Lehrman menyelidiki bahwa pelayanan antenatal menunjukan perbedaan antara prosedur
administrasi yang di bebankan serta manfaat antenatal dan jenis pelayanan yang di terima wanita
di klinik kebidanan. Hubungan antara identifikasi factor resiko dan keektifan dari antenatal care
terhadap hasil yang di inginkan belum terpenuhi.
Munculah teori kebidanan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Dalam teori ini,
Lehrman menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek pemberian asuhan pada wanita
hamil dan memberi pertolongan persalinan.
 Lehrman dan kolegannya ingin menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang
wanita dengan kemampuan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktik.
C.    Konsep Teori Ela Joy Lehrman
Ela Joy Lehrman mengemukakan 8 konsep yang penting  dalam pelayanan antenatal, yaitu:

1.      Asuhan yang berkesinambungan


Asuhan yang diberikan lebih dari satu kali, atau secara terus menerus mulai dari awal
masa kehamilan, persalinan, hingga nifas.

2.      Keluarga sebagai pusat asuhan


Keluarga adalah salah satu pusat asuhan yang sangat penting karna keluarga merupakan
orang yang dekat dengan klien, sehingga keluarga dapat memberikan perhatian yang sangat
dibutuhkan oleh klien. Dan pada saat itu bidan memberikan konseling pada keluarga terdekat
klien, sehingga ketika bidan tidak dapat memantau langsung perkembangan klien, saat itulah
keluarga berperan.

3.      Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan


Memberikan pendidikan dan konseling kesehatan klien, selain pada kliennya sendiri yaitu
pada keluarga klien tentang cara memantau perkembangan klien, dan agar dapat terhindar dari
masalah-masalah kehamilan yang membahayakan. Konseling berguna untuk bidan dan klien
dapat mengetahui kebutuhan klien yang memang dibutuhkan.

4.      Tidak ada intervensi dalam asuhan


Pelayanan kesehatan tidak harus memberikan asuhan yang tidak dibutuhkan. Maka dalam
hal ini, bidan harus dapat menganalisa, mengkaji, dan memberikan asuhan yang sesuai.

5.      Fleksibilitas dalam asuhan


Saat seorang bidan melakukan tugasnya, bidan harus dapat mengatasi situasi yang
membuatnya gugup, rumit, dll. Sehingga klien merasa nyaman dan tenang.

6.      Keterlibatan dalam asuhan


Seorang bidan atau tenaga kesehatan ikut terlibat dalam melaksanakan asuhan pada klien,
seperti membatu klien saat klien tidak mampu melakukan hal-hal kecil sekalipun, seperti
memberikan nutrisi, memandikan bayi, dll.

7.      Advokasi dari klien


Bidan atau tenaga kesehatan dapat bekerja sama dengan klien melakukan persetujuan
dengan klien sebelum pemeriksaan dimulai.

8.      Waktu
Seorang bidan harus mampu mengatur waktu antara klien yang satu dengan klien yang
lain. Dan tidak membeda-bedakan klien yang harus mendapatkan asuhan atau pelayanan.

Asuhan Partisipatif
Dari 8 komponen yang dibuat oleh Lehrman tersebut kemudian diuji cobakan oleh Morten
pada pasien postpartum.
Dari hasil penerapan tersebut morten menambah 3 komponen lagi kedalam 8 komponen yang
telah dibuat oleh lehrman, yaitu :
  Tehnik Terapeutik
  Pemberdayaan
  Hubungan sesama
Tehnik Terapeutik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan,
misalnya : mendengar aktif, mengkaji, mengklarifikasi, humor, sikap yang tidak menuduh,
pengakuan, fasilitas, dan pemberian izin.

Empowerment (pemberdayaan)
Suatu proses member kekuasaan dan kekuatan bidan melalui penampilan dan pendekatanakan
meningkatkan kemampuan pasien dalam mengkoreksi, memvalidasi, menilai dan member
dukungan.

Lateral Relationship (hubungan sesame)


Menjalin hubungan yang baik terhadap klien bersikap terbuka, sejalan dengan klien, sehingga
antara bidan dengan klien Nampak akrab, misalnya sikap empati atau berbagi pengalaman.

D.    Konsep Tambahan dari Morten


Pada asuhan partisipatif, bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, perencanaan, dan
evalusi. Pasien / klien ikut bertanggungjawab atau mengambil begian dalam pelayanan antenatal.
Dari kedelapan komponen yang di buat oleh lehrman, kemudian di lanjutkan oleh Marthen pada
tahun 1991 pada pasien / klien pasca partum. Dari penerapan tersebut, marthen kemudian
menambahkan tiga komponen lagi pada kedelapan konsep yang di buat oleh lehrman, yaitu
teknik terapeutik, pemberdayaan, dan hubungan sesama.
1.      Teknik Teurapetik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan,
misalnya:
1)      Mendengar aktif
2)      Mengkaji
3)      Klasifikasi
4)      Humor
5)      Sikap yang tidak menuduh
6)      Pengakuan
7)      Fasilitasi
8)      Pemberian izin
2.      Pemberdayaan (Enpowerment)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan, bidan melalui penampilan dan
pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengkoreksi, memvalidasi,
menilai dan member dukungan.

3.      Hubungan dengan sesama (rateral relationship)


Menjalin hubungan yang baik dengan pasien, bersikap terbuka, sejalan dengan pasien,
sehingga bidan dan pasien terlihat akrab. Misalnya sifat empati dan membagi pengalaman

Contoh Kasus :

Asuhan antenatal yang diberikan bidan pada masa kehamilan ibu A adalah :

a)      Mengumpulkan data-data dari ibu A, seperti :


 Biodata
 Riwayat kehamilan
 Riwayat kebidanan
 Riwayat kesehatan dahulu dan sekarang
 Riwayat sosial ekonomi

b)      Melakukan pemeriksaan fisik, contohnya :


 Tekanan darah
 Denyut jantung ibu A
Gerakan janin

c)      Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan
darurat, seperti :
 Mempersiapkan pertolongan dan tempat kelahiran serta keuangan untuk persiapan persalinan.
 Mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi seperti, tempat dan transportasi ke tempat
rujukan, mempersiapkan donor darah, finansial, dan memilih pembuat keputusan jika pihak
pertama tidak ada ditempat.

d)     Memberi konseling pada ibu A tentang gizi, perubahan fisiologi, menginformasikan pada ibu A
untuk mencari pertolongan segera pada saat mendapati tanda-tanda bahaya, merencanakan dan
mempersiapakn kelahiran yang bersih dan aman di rumah, menjaga kebersihan diri.

2.      PERSALINAN

Persalian adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.
Persalinan yang normal adalah jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan tanpa
disertai adanya penyulit.Asuhan antenatal yang diberikan bidan pada masa persalinan ibu A
adalah :

a. Membantu ibu dalam persalinan jika ibu terlihat gelisah


b. Memberi dukungan emosional pada ibu.
c. Memberikan informasi atas kemajuan persalinannya.
d. Memeberikan perhatian yang lebih kepada ibu.
e. Menyarankan ibu untuk sering berjalan.
f. Melibatkan suami atau ibunya untuk memberi semangat sang ibu.
g. Mengajarkan teknik bernafas.
h. Memberi minum yang cukup kepada ibu agar kebutuhan energinya tercukupi dan
mencegah dehidrasi.
i. Bidan harus melakukan pemantauan sesering mungkin hingga bayi dilahirkan.

3.      MASA NIFAS

Masa nifas dimulai beberapa jam setelah lahirnya janin dan mencakup 6 minggu
berikutnya.Asuhan antenatal yang diberikan bidan pada masa nifas kepada ibu A adalah :

a.       Membersihkan bayi yang sudah dilahirkan.


b.      Mendekatkan bayi kepada ibu A.
c.       Menganjurkan ibu A untuk memeberi ASI awal kepada bayinya.
d.      Memastikan ibu A mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat
e.       Memastikan ibu A dapat menyusui bayinya dengan baik.
f.       Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap
hangat dan merawat bayi sehari-hari.
g.      Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami ibu atau bayinya.
h.      Memberikan konseling untuk KB
i.        Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri

kesesuaiam contoh kasus dengan teori:

Dari pembahasan kasus ibu A diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan kebidanan antenatal
pada ibu A harus diberikan sesuai dengan prosedur masing-masing tahap (kehamilan, persalinan
dan nifas) dengan melibatkan keluarga dan masyarakat. Sehingga asuhan yang diberikan benar
dan bermanfaat.
LEMBAR PENGAMATAN / OBSERVASI
MODEL ASUHAN KEBIDANAN

No. Responden        :............................................ 


Nama Mahasiswa    :DARA REGINA PUTRI
Tingkat / Semester    :1/1 
Tempat pengambilan kasus : LIWA,LAMPUNG BARAT
Isilah Kolom di bawah ini dengan tanda V pada penyataan yang sesuai ! 
No Pernyataan Hasil

Selalu  Kadang2  Tidak 

1. Bidan melaksanakan fungsi  sebagai pelaksana diantaranya dengan  V    


melaksanakan tugas mandiri bidan

2. Bidan melaksanakan tugas kolaborasi  V    

3. Bidan melaksanakan tugas ketergantungan    V  

4. Bidan senantiasa melaksanakan peran sebagai pengelola  V    

5. Bidan senantiasa melaksanakan peran sebagai pendidik  V    

6. Bidan melaksanakan peran peneliti    V  

7. Bidan melaksanakan fungsi sebagai pelaksana  V    

8. Bidan melaksanakan fungsi sebagai pengelola  V    

9. Bidan melaksanakan fungsi sebagai pendidik  V    

10 Bidan melaksanakan fungsi sebagai peneliti    V  

11 Bidan melaksanakan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya  V    

10. Bidan melakukan layanan rujukan sesuai dengan indikasi dengan  V    


tepat

Pengajar/ Instruktur Praktikum Mahasiswa

(.....................................) (DARA
REGI
NA
PUTR
I)
DOKUMENTASI DARA REGINA PUTRI DAN BIDAN PRAKTIK MANDIRI
LEMBAR PENGAMATAN / OBSERVASI
MODEL ASUHAN KEBIDANAN

No. Responden        :............................................ 


Nama Mahasiswa    :DESRY WAHYUNI 
Tingkat / Semester    :1/1 
Tempat pengambilan kasus : LIWA,LAMPUNG BARAT
Isilah Kolom di bawah ini dengan tanda V pada penyataan yang sesuai ! 
No Pernyataan Hasil

Selalu  Kadang2  Tidak 

1. Bidan melaksanakan fungsi  sebagai pelaksana diantaranya dengan  V    


melaksanakan tugas mandiri bidan

2. Bidan melaksanakan tugas kolaborasi  V    

3. Bidan melaksanakan tugas ketergantungan    V  

4. Bidan senantiasa melaksanakan peran sebagai pengelola  V    

5. Bidan senantiasa melaksanakan peran sebagai pendidik  V    

6. Bidan melaksanakan peran peneliti    V  

7. Bidan melaksanakan fungsi sebagai pelaksana  V    

8. Bidan melaksanakan fungsi sebagai pengelola  V    

9. Bidan melaksanakan fungsi sebagai pendidik  V    

10 Bidan melaksanakan fungsi sebagai peneliti    V  

11 Bidan melaksanakan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya  V    

10. Bidan melakukan layanan rujukan sesuai dengan indikasi dengan  V    


tepat

Pengajar/ Instruktur Praktikum Mahasiswa

(.....................................) (DESRY WAHYUNI)

DOKUMENTASI DESRY WAHYUNI BERSAMA BIDAN PRAKTIK MANDIRI


LEMBAR PENGAMATAN / OBSERVASI
MODEL ASUHAN KEBIDANAN
No. Responden        :............................................ 
Nama Mahasiswa    :DESY DIVA RAMADHANI
Tingkat / Semester    :1/1 
Tempat pengambilan kasus : Jl.warsito gg dempo no.12 kupang kota Bandar lampung
Isilah Kolom di bawah ini dengan tanda V pada penyataan yang sesuai ! 
No Pernyataan Hasil

Selalu  Kadang2  Tidak 

1. Bidan melaksanakan fungsi  sebagai pelaksana diantaranya dengan  V    


melaksanakan tugas mandiri bidan

2. Bidan melaksanakan tugas kolaborasi  V    

3. Bidan melaksanakan tugas ketergantungan    V  

4. Bidan senantiasa melaksanakan peran sebagai pengelola  V    

5. Bidan senantiasa melaksanakan peran sebagai pendidik  V    

6. Bidan melaksanakan peran peneliti  V    

7. Bidan melaksanakan fungsi sebagai pelaksana  V    

8. Bidan melaksanakan fungsi sebagai pengelola  V    

9. Bidan melaksanakan fungsi sebagai pendidik  V    

10 Bidan melaksanakan fungsi sebagai peneliti  V    

11 Bidan melaksanakan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya  V    

10. Bidan melakukan layanan rujukan sesuai dengan indikasi dengan  V    


tepat

Pengajar/ Instruktur Praktikum Mahasiswa

(.................................................) (DESY DIVA RAMADHANI)


DOKUMENTASI DESY DIVA RAMADHANI DENGAN BIDAN PRAKTIK MANDIRI
Kesesuaian teori dengan praktik lapangan:

1.Bidan melaksanakan fungsi sebagai pelaksana diantaranya dengan melaksanakan tugas


mandiri bidan.

-Hasil observasi: ketiga bidan melaksanakan nya sesuai dengan konsep teori ela joy lehrman
yaitu asuhan yang berkesinambungan.

2.Bidan melaksanakan tugas kolaborasi.

-Hasil observasi: ketiga bidan melaksanakan nya sesuai dengan konsep ela joy lehrman yaitu
keluarga sebagai pusat asuhan.

3.bidan melaksanakan tugas ketergantungan.

-Hasil observasi: ketiga bidan melaksanakan tugas ini sesuai dengan konsep ela joy lehrman
yaitu keluarga sebagai pusat asuhan

4.Bidan senantiasa melaksanakan peran sebagai pengelola.

-Hasil observasi: ketiga bidan melaksanakan nya sesuai dengan konsep ela joy lehrman yaitu
tidak ada intervensi dalam asuhan.

5.Bidan senantiasa melaksanakan peran sebagai pendidik.

-Hasil observasi: ketiga bidan melaksanakan nya sesuai dengan konsep ela joy lehrman yaitu
pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan.

6.Bidan melaksanakan peran peneliti.

-Hasil observasi: ketiga bidan melaksanakan nya sesuai dengan konsep ela joy lehrman yaitu
tidak ada intervensi dalam asuhan.

7.Bidan melaksanakan fungsi sebagai pelaksana.

-Hasil observasi: ketiga bidan melaksanakan nya sesuai dengan konsep ela joy lehrman yaitu
Asuhan yang berkesinambungan.

8.Bidan melaksanakan fungsi sebagai pengelola.

-Hasil observasi: ketiga bidan melaksanakan nya sesuai dengan konsep ela joy lehrman yaitu
tidak ada intervensi dalam asuhan.

9.Bidan melaksanakan fungsi sebagai pendidik.


-Hasil observasi: ketiga bidan ini melaksanakan nya sesuai dengan konsep ela joy lehrman yaitu
pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan.

10.Bidan melaksanakan fungsi sebagai peneliti.

-Hasil observasi: ketiga bidan melaksanakan nya sesuai dengan konsep ela joy lehrman yaitu
tidak ada intervensi dalam asuhan.

11.Bidan melaksanakan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.

-Hasil observasi: ketiga bidan ini melaksanakan nya sesuai dengan konsep ela joy lehrman yaitu
tidak ada intervensi dalam asuhan.

12.Bidan melakukan rujukan sesuai dengan indikasi dengan tepat .

-Hasil observasi: ketiga bidan melaksanakan nya sesuai dengan konsep ela joy lehrman yaitu
fleksibel dalam asuhan.
Kekurangan dan kelebihan:
Untuk ketiga bidan yang telah di wawancarai, kami mendapatkan sedikit perbedaan yaitu pada
bidan yang di wawancarai oleh Dara dan Desry bidan tersebut jarang untuk melaksanakan tugas
ketergantungan,melaksanakan peran peneliti,dan melaksanakan fungsi sebagai peneliti .
Sedangkan untuk bidan yang di wawancarai oleh Desy bidan tersebut hanya jarang
melaksanakan tugas ketergantungan.

Jadi, kekurangan dari bidan yang di wawancarai oleh Dara dan Desry bidan tersebut kurang
dalam melaksanakan tugas dan fungsi bidan yang sesuai dengan teori ela joy lerhman. sedangkan
kelebihan dari bidan yang di wawancarai oleh Desy bidan tersebut hanya jarang melaksanakan
tugas ketergantungan saja. Jadi bisa dikatakan bidan praktik mandiri tersebut lebih sesuai dengan
teori ela joy lerhman.

BAB III
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
Dalam menjalankan profesi kebidanan sangat diperlukan tanggungjawab dan profesionalisme
yang tinggi untuk mewujudkannya diperlukan beberapa konsep asuhan kebidanan dan memiliki
teori yang salah satunya teori ela joy lehrman. Teoriela joy lehrman adalah teori yang
mengharapkan bidan dapat melihat semua aspek dalam memberikan asuhan pada ibu hamil dan
bersalin dan memiliki delapan konsep penting pelayanan antenatal. Sehingga pemberian
pelayanan dari seorang bidan sebagai tenaga kesehatan kepada pasien atau  klien terpenuhi.

B. Daftar pustaka

http://ulfidewi.blogspot.com/2015/02/teori-kebidanan-menurut-ela-joy-lerhman.html?m=1

http://kebidananardianti.blogspot.com/2016/06/memahami-teori-dan-model-
konseptual_9.html
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai