DOSEN PEMBIMBING :
Disusun oleh :
1. AMANDA FITRIA RAHAYU (P27824319001)
2. ANNISA RIZKY FIRDHAUZY (P27824319002)
3. ASIAMILATUL INAYAH (P27824319003)
4. CHARISMA APRILIA (P27824319005)
5. FAHIRA CHANDRA K (P27824319008)
6. HUSNUL HOTIMAH (P27824319013)
7. KAMILAH RISKI (P27824319016)
8. LUUT TASNIM (P27824319018)
8. ZAKIA DIANA (P27824319037)
PRODI D-III KEBIDANAN BANGKALAN
POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2021
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah S.W.T yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Asuhan Kebidanan Komunitas
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR·································································ii
DAFTAR ISI············································································ii
BAB I PENDAHULUAN······························································1
1.1 LATAR BELAKANG·····························································1
1.2 RUMUSAN MASALAH··························································2
1.3 TUJUAN·············································································2
1.4 MANFAAT··········································································3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI KEBIDANAN KOMUNITAS·····································4
2.2 TUJUAN KEBIDANAN KOMUNITAS······································5
2.3 SASARAN KEBIDANAN KOMUNITAS····································6
2.4 RUANG LINGKUP KEBIDANAN KOMUNITAS
2.4.1 UPAYA PROMOTIF······················································7
2.4.2 UPAYA PREVENTIF·····················································8
2.4.3 UPAYA KURATIF·························································9
2.4.4 UPAYA REHABILITATIF·············································13
2.4.5 UPAYA RESOSIANTITAIF···········································13
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN···································································17
DAFTAR PUSTAKA·································································19
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan kesepakatan antara ICM, FIGO, WHO pada tahun 1933
menyatakan bahwa Bidan adalah seorang telah mengikuti pendidikan Kebidanan
yang diakui oleh pemerintah setempat, telah menyelesaikan pendidikan dan lulus
serta terdaftar atau mendapatkan izin melakukan praktik Kebidanan.
Menurut IBI, Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi diwilayah Negara Republik
Indonesia serta memiliki kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara
sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik Kebidanan.
Komunitas Berasal dari bahasa latin:
- comunicans : kesamaan
- communis : sama, public, banyak
- community : masyarakat setempat
1
Syahlan J. H (1996). Kebidanan komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya
bayi dalam proses kelahiran. Bidan komunitas mempunyai pengetahuan yang luas
dalam segala aspek dalam kehamilan dan persalinan karena tugasnya adalah
bersama-sama perempuan sebagai partner untuk menerima secara positif
pengalaman proses kehamilan dan persalinan, serta mendukung keluarga agar
dapat mengambil keputusan atau pilihan secara individual berdasarkan informasi
yang telah diberikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam
upaya Promotif?
2. Apa yang dimaksud dengan lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam
upaya Preventif?
3. Apa yang dimaksud dengan pelayanan Kebidanan komunitas dalam upaya
Kuratif?
4. Apa yang dimaksud dengan pelayanan Kebidanan komunitas dalam upaya
Rehabilitatif?
5. Apa yang dimaksud dengan pelayanan Kebidanan komunitas dalam upaya
Resosiantitatif?
C. TUJUAN
1. Dapat mengetahui lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam upaya
Promotif
2. Dapat mengetahui lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam upaya
Preventif
3. Dapat mengetahui lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam upaya
Kuratif
4. Dapat mengetahui lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam upaya
Rehabilitatif
5. Dapat mengetahui lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam upaya
Resosiantitatif
2
D. MANFAAT
1. Agar mahasiswa mengetahui lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam
upaya Promotif
2. Agar mahasiswa mengetahui lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam
upaya Preventif
3. Agar mahasiswa mengetahui lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam
upaya Kuratif
4. Agar mahasiswa mengetahui lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam
upaya Rehabilitatif
5. Agar mahasiswa mengetahui lingkup pelayanan Kebidanan komunitas dalam
upaya Resosiantitatif
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dalam segala aspek dalam kehamilan dan persalinan karena tugasnya adalah
bersama-sama perempuan sebagai partner untuk menerima secara positif
pengalaman proses kehamilan dan persalinan, serta mendukung keluarga agar
dapat mengambil keputusan atau pilihan secara individual berdasarkan informasi
yang telah diberikan.
2.2 Tujuan Kebidanan Komunitas
Tujuan umum :
1. meningkatkan kesehatan ibu dan anak, balita dalam keluarga sehingga terwujud
keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu.
2. meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kebidanan
komunitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas
2. Melakukan upaya promotif dan preventiv pelayanan kesehatan
3. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
4. Meningkatkan kemampuan individu keluarga/ Masyarakat untuk
melaksanakan askeb dalam rangkat mengatasi masalah.
5. Mengidentifikasi struktur masyarakat setempat
6. Tertanganinnya kelainan resiko tinggi/ rawan yang perlu pembinaan dalam
pelayanan kebidanan
7. Tertanganinnya kasus kebidanan di rmumah
8. Tertanganinnya tindak lanjut kebidanan dan rujukan
9. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
10. Pelayanan KIA/KB/imunisasi
11. Menggambarkan keadaan wilayah kerja dengan daerah
12. Mengidentifikasi faktor penunjang KIA/Kb di wilayah
13. Bimbingan pada kader posyandu/dukun bayi
14. Mengidentifikasi kerjasama LP/LS
15. Kunjungan rumah
16. Penyuluhan laporan seminar dan evaluasi
17. Askeb pada sasaran KIA
18. Menolong persalinan dirumah
5
19. Melakukan tindakan kegawatdaruratan kebidanan sesuai kewenangan.
2.3 Sasaran Kebidanan komunitas
a. Ibu : Pranikah, prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, masa interval,
menopause
b. Anak : Meningkatkan kesehatan janin dalam kandungan, bayi, balita,
prasekolah, dan anak usia sekolah
c. Keluarga : Pelayanan ibu dan anak termasuk kontrasepsi, pemeliharaan
anak, pemeliharaan ibu sesudah persalinan, perbaikan gizi,
imunisasi
d. Kelompok penduduk : Kelompok penduduk rumah kumuh, daerah terisolir,
daerah tidak terjangkau
e. Masyarakat : Dari satuan masyarakat terkecil sampai masyarakat
keseluruhan : remaja, calon ibu, kelompok ibu (Lusiana El Sinta, et
al., 2017)
6
Contoh: Ibu hamil dengan anemia, maka rencana yang paling tepat adalah
memberikan tablet zat besi untuk meningkatkan kadar haemoglobin.
4. Memberikan informasi dan dukungan pada klien agar mampu mengambil
keputusan untuk kesehatannya. Bidan melakukan pendidikan kesehatan terkait
dengan kondisi kesehatan yang ditemukan dengan harapan klien dapat
mengikuti anjuran dari bidan untuk mengatasi masalah kesehatannya.
5. Mengembangkan rencana asuhan bersama klien.
Setiap rencana yang akan dilakukan sebaiknya melibatkan klien agar klien
merasa apa yang diberikan merupakan kebutuhanya. Contoh: ibu hamil yang
anemia perlu penambah zat besi untuk kesehatan ibu dan janin. Adapun ruang
lingkup pelayanan kebidanan di komunitas adalah sebagai berikut :
7
e. Pemberian makanan tambahan
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
Beberapa Contoh Promotif (Peningkatan Kesehatan)
1) Informasi tentang Imunisasi kepada ibu – ibu yang memiliki bayi
2) Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil
3) Informasi tentang tanda bahaya kehamilan
4) ASI Eksklusif (Lusiana, dkk. 2017)5
5
Bahriyah, F dkk. 2017. Hubungan Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi.
Riau: Jurnal Endurance Vol 2 Nomor 2 Juni Tahun 2017: 113-118.
6
Notosoedirjo, M, & Latipun (2005) kesehatan mental : konsep dan penerapan. Malang
: Universitas Muhammadiyah Malang
8
d. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun
dirumah
e. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
f. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan remaja agar terhindar dari
anemia
g. Mobilisasi tubuh pada ibu hamil untuk mengatasi kekakuan dan
melancarkan sirkulasi ibu
h. Pencegahan terjadinya komplikasi pada saat persalinan
i. Pencegahan komplikasi pada saat nifas
j. Pemeriksaan secara rutin dan berkala pada lansia
Upaya kesehatan preventif adalah suatu upaya untuk mengendalikan
risiko kesehatan, mencegah komplikasi penyakit dan meningkatkan
mutu hidup seoptimal mungkin. Didalam upaya promotif dan preventif
mencakup didalamnya yaitu promosi kesehatan. Menurut Hartono
(2010) banyak sekali tersedia peluang untuk melaksanakan promosi
kesehatan oleh puskesmas7
Secara umum peluang itu dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Di dalam gedung
Di dalam gedung puskesmas, promosi kesehatan dilaksanakan seiring
dengan pelayanan yang diselenggarakan puskesmas. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa di dalam gedung terdapat peluang-
peluang:
a. Promosi kesehatan di tempat pendaftaran. yaitu di tempat
pasien/klien harus melapor/ mendaftar sebelum mendapatkan
pelayanan kesehatan.
b. Promosi kesehatan dalam pelayanan medis di poliklinik.
yaitu di pelayanan KIA & KB, dan di ruang perawatan (untuk
puskesmas dengan tempat perawatan).
c. Promosi kesehatan dalam pelayanan penunjang medis. yaitu
di kamar obat/apotik dan di laboratorium.
7
Hartono, Bambang. 2010. Promosi Kesehatan di Puskesmas dan
Rumah Sakit. Rineka cipta. Jakarta
9
d. Promosi kesehatan dalam pelayanan klinik-klinik khusus. seperti
klinik sanitasi.
e. Promosi kesehatan di tempat pembayaran rawat. yaitu di ruang di
mana pasien rawat inap harus menyelesaikan pembayaran biaya
rawat inap, sebelum meninggalkan puskesmas (untuk puskesmas
dengan tempat perawatan).
f. Promosi kesehatan di lingkungan puskesmas. yaitu di tempat
parkir, halaman, dinding, kantin/kios, tempat ibadah, dan
pagar halaman puskesmas.
2. Di Masyarakat
Banyak tatanan di mana puskesmas dapat melakukan promosi
kesehatan di masyarakat, yakni:
a. Tatanan rumah tangga. yaitu di pemukiman penduduk
misalnya di kompleks-kompleks perumahan, Dasa Wisma, Rukun
Tetangga/Rukun Warga dan lain-lain.
b. Tatanan sarana pendidikan. yaitu di sekolah-sekolah, madrasah,
pondok pesantren, kursus-kursus, perguruan tinggi dan lain-lain.
c. Tatanan tempat kerja. yaitu di pabrik-pabrik, kanto-
kantor, koperasikoperasi, himpunan petani, pelelangan ikan,
komplek pertokoan dan lain- lain.
d. Tatanan tempat umum, yaitu di terminal, stasiun,
dermaga/pelabuhan, pasar, restauran, penginapan dan lain-lain
(36).
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan cara
memberikan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat.
2) Peningkatan gizi.
3) Pemeliharaan kesehatan perorangan.
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
5) Olahraga secara teratur.
6) Rekreasi.
10
7) Pendidikan seks.
2.4.3 Peningkatan kesehatan Upaya kuratif
Upaya kuratif dalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit
menjadi lebih parah melalui pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang
sakit (pasien) terutama penyakit kronis sperti asma, DM, TBC, rematik,
hipertensi dan sebagainya. Tujuannya kelompok ini mampu mencegah
penyakit tersebut tidak lebih parah (secondary prevention). Bentuk
kegiatannya adalah pengobatan.
Upaya kuratif pada umumnya dilakukan terhadap sasaran secara
individual, kontak terhadap sasaran (pasien) pada umumnya hanya sekali saja.
Jarak antara petugas kesehatan (dokter, perawat, bidan, dan sebagainya)
dengan pasien atau sasaran cenderung jauh. Upaya kuratif cenderung bersifat
reaktif, artinya kelompok ini pada umumnya hanya menunggu masalah
datang. Seperti misalnya dokter yang menunggu pasien datang di Puskesmas
atau tempat praktek. Kalau tidak ada pasien datang, berarti tidak ada masalah,
maka selesailah tugas mereka, bahwa masalah kesehatan adalah adanya
penyakit. Upaya kuratif cenderung melihat dan menangani klien atau pasien
lebih kepada sistem biologis manusia atau pasien hanya dilihat secara parsial,
padahal manusia terdiri dari kesehatan bio-psikologis dan sosial, yang terlihat
antara aspek satu dengan yang lainnya.
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah “Health
program for survival”. Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan melalui
kuratif. Pelayanan diberikan pada pekerja yang sudah mengalami gangguan
kesehatan. Pelayanan diberikan meliputi pengobatan terhadap penyakit umum
maupun penyakit akibat kerja. Terapi PAK dengan terapi kasual/utama &
terapi simtomatis.
a. Bayi
Mandiri:
Pemberian vitamin K
Obat tetes mata.
Kolaborasi:
Pengobatan pada kasus asfiksia berat
11
Pengobatan mata pada kasus bayi dengan ibu yang menderita gonore
Pengobatan pada kasus perdarahan intracranial
Pengobatan path kasus hipoglikemia
Pengobatan Dada penyakit-penyakit infeksi lainnya seperti ISPA. diare dll.
Contoh: Pada kasus bayi yang menderita gonoblenorhoe (ibu menderita
gonore) dilakukan kolaborasi untuk pemberian terapi pengobatan
antibiotika
b. Balita
Mandiri:
Pengobatan diare tanpa dehidrasi.
Balita dengan kasus BGM.
Kolaborasi:
Pengobatan path kasus ISPA
Pengobatan Dada kasus cacmgan
Pengobatan pada kasus gizi buruk
Pengobatan pada penyakit-penyakit mfeksi lainnya.
Contoh : Pada kasus diare dengan dehidrasi, selain rehidrasi,
pemenuhan nutrisi dilakukan kolaborasi untuk pemberian therapi obat
antibiotika.
c. Remaja
Mandiri:
Pengobatan path kasus dismenorhoe
Pengobatan ~ada kasus anemia ringan.
Pada remaja korban perkosaan dengan ruftur pada serviks atau
mukosa
vagina dilakukan tindakan hecting.
Kolaborasi:
Pengobatan path kasus anemia berat.
Pengobatan pada kasus plour arbus
12
Contoh : Pada kasus dismenorhoe dilakukan kolaborasi untuk
pemberian therapi hormonal.
d. PUS/WUS
Mandiri:
Pengobatan pada efek samping alat kontrasepsi
Kolaborasi:
Pengobatan pada kasus Penyakit Menular Seksual
Pengobatan pada kasus radang panggul ( PRP)
13
Pengobatan pada kasus inersia uteri
Pengobatan path kasus perdarahan ( HPP primer).
Contoh : Pada Manajemen Aktif Kala III diberikan injeksi oksitosin 10 U.
g. Ibu Nifas
Mandiri:
Pengobatan pada sub involusi
Kolaborasi:
Pengobatan pada mastitis
Pengobatan pada HPP sekunder
Pengobatan pada kasus vaginitis
Pengobatan path kasus abses payudara
Contoh : Pada mastitis selain perawatan yang adekuat, dilakukan
kolaborasi untuk pemberian therapi obat antibiotika (Kloksasillin atau
Eritromysin).
14
7. Melakukan perawatan pasca operasi pada klient dengan tindakan persalinan
Caesar.
2.4.5 Peningkatan kesehatan Upaya resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan indi&idu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna
Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Disamping itu, upaya resosialisasi
meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang
mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan se$ara benar masalah
kesehatan yang mereka derita. Upaya resosialisasi ini tentunya membutuhkan
penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat
dimengerti . Kegiatan praktik kebidanan kesehatan masyarakat yang dilakukan
oleh perawat mencakup hal-hal yang sangat luas, tentunya sesuai dengan tingkat
pelayanan kesehatan, dimana bidan kesehatan masyarakat itu bekerja, tetapi
secara umum kegiatan kebidanan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Memberikan asuhan kebidanan langsung kepada individu, keluarga,
kelompok. kelompok khusus baik di rumah (home nursing) di sekolah (school
health nursing), di perusahaan, di posyandu, di polindes, dan di daerah binaan
kesehatan masyarakat
2. Penyuluhan atau pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka mengubah
perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi.
4. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi
5. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan penganganan
lebih lanjut.
6. Penemuan kasus pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
7. sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan.
8. Melaksanakan asuhan kesehatan komunitas, melalui pengenalan masalah
kesehatan masyarakat, perencanaan kesehatan, pelaksanaan dan penilaian
kesehatan menggunakan proses kebidanan sebagai suatu pendekatan ilmiah
kebidanan.
15
9. Mengadakan koordinasi diberbagai kegiatan asuhan kebidanan komunitas.
10. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi
terkait.
11. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan kebidanan dan
kesehatan.
12. Ikut serta dalam penelitian untuk mengembangkan perawatan kesehatan
masyarakat sesuai dengan tingkat pelayanan dan pendidikan yang dimiliki.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
Berdasarkan lingkup pelayanan kebidanan komunitas dapat
memaksimalkan segala upaya pelayanan dibidang kesehatan.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/256988619/Upaya-Promkes-Dalam-Pelayanan-
Kebidanan-Promotif
http://repo.unand.ac.id/22762/1/edit-kebidanan%20komunitas%20lusiana
%20edit.pdf
https://www.academia.edu/6556931/BAB_2_DEAL
19