Anda di halaman 1dari 46

Pemberitahuan ibu hamil untuk SALIN di

NAKES (promosi bidan SIAGA)


PROMOSI BIDAN SIAGA
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar
dalam menginformasikan dan mempengaruhi
orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk
melakukan transaksi atau pertukaran produk
barang atau jasa yang dipasarkannya
Lanjutan……
Bidan adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan bidan
yang diakui oleh negara serta memperoleh
kodifikasi dan diberi izin untuk menjalankan
praktek kebidanan wilayah itu.
Lanjutan………
• Bidan siaga adalah seorang bidan yang telah dipercaya
dan diberi kepercayaan yang lebih dari pemerintah/
negara untuk membantu masyarakat.
• Promosi Bidan Siaga merupakan salah satu cara untuk
melakukan promosi bidan siaga, yaitu dengan
melakukan pendekatan dengan dukun bayi yang ada di
desa untuk bekerja sama dalam pertolongan
persalinan. Bidan dapat memberikan imbalan jasa yang
sesuai apabila dukun menyerahkan ibu hamil untuk
bersalin ke tempat bidan. Dukun bayi dapat dilibatkan
dalam perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL).
Lanjutan………
• Apabila cara tersebut dapat dilakukan dengan
baik, maka dengan kesadaran, dukun akan
memberitahukan ibu hamil untuk melakukan
persalinan di tenaga kesehatan ( bidan ). Ibu
dan bayi selamat, derajat kesehatan ibu dan
bayi diwilayah tersebut semakin meningkat.
Promosi TABULIN,donor darah berjalan dan
ambulance desa, suami SIAGA,berperan aktif dalam
kegiatan SATGAS GSI

Desa/Kelurahan Siap, Antar, Jaga (Siaga) adalah


Desa/Kelurahan yang
melaksanakan/menjalankan program GSI dan
mempunyai/melaksanakan langkah sebagai
berikut :
Lanjutan…………..
1. Mempunyai SK tentang Satgas Revitalisasi GSI Desa/Kel
termasuk rencana kerja Satgas tersebut
2. Mempunyai data dan peta bumil yang akurat dan selalu
diperbaharui
3. Telah terbentuknya pengorganisasian Tabulin/Dasolin
4. Telah terbentuknya pengorganisasian ambulans desa
5. Telah terbentuknya pengorganisasian donor darah desa
6. Telah terbentuknya pengorganisasian kemitraan dukun
bayi dengan bidan
Lanjutan…..
7. Telah terbentuknya pengorganisasian penghubung/liason
(kader penghubung)
8. Adanya mekanisme/tata cara rujukan
9. Adanya pengorganisasian : Suami Siaga, Warga Siaga,
Bidan Siaga
10. Adanya/telah terbentuknya Pondok Sayang Ibu
11. Terlaksananya penyuluhan kepada tokoh masyarakat,
tokoh agama, keluarga, suami dan ibu hamil tentang
peningkatan kualitas hidup perempuan, pencegahan
kematian ibu, kematian bayi, ASI eksklusif, kesehatan
reproduksi dan wajib belajar bagi perempuan
12. Tersedianya/terlaksananya pencatatan dan pelaporan
Dalam upaya mencapai tujuan negara untuk
mensejahterakan masyarakat telah dilakukan
berbagai upaya pembangunan di daerah sampai
tingkat desa/kelurahan. Salah satu upaya dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah melalui penurunan Angka Kematian Ibu
saat hamil, melahirkan dan masa nifas (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB). Sejak tahun 1996
telah diluncurkan suatu gerakan yaitu Gerakan
Sayang Ibu (GSI) yang pencanangannya
dilakukan oleh Presiden RI pada tangal 22
Desember 1996 di Kabupaten Karanganyar,
Propinsi Jawa Tengah.
• Gerakan Sayang Ibu (GSI) adalah gerakan
bersama antara pemerintah dan masyarakat
untuk meningkatkan kualitas hidup
perempuan utamanya dalam percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) dalam rangka
peningkatan kualitas sumber daya manusia
• Penurunan AKI dan AKB berkontribusi dalam
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) daerah dan Negara yang salah satu
indikatornya adalah derajat kesehatan. Upaya
percepatan penurunan AKI dan AKB juga
merupakan komitmen internasional dalam rangka
target mencapai target Millenium Development
Goal’s (MDG’s). Adapun target penurunan AKB
adalah sebesar dua per tiga dan AKI sebesar tiga
perempatnya dari 1990-2015.
• Dalam pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu (GSI), Kecamatan
merupakan lini terdepan untuk mensinergikan antara
pendekatan lintas sektor dan masyarakat dengan
pendekatan sosial budaya secara komprehensif utamanya
dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sebagai suatu gerakan,
Gerakan Sayang Ibu (GSI) telah memberikan kontribusi yang
dirasakan manfaatnya dengan adanya data,
• PANDUAN PENILAIAN
• KECAMATAN SAYANG IBU
• PANDUAN PENILAIAN
• KECAMATAN SAYANG IBU
• Dengan adanya perubahan sistem pemerintahan
dan kebijakan sektor pemerintah, maka
pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu (GSI) perlu
disesuaikan agar dapat bersinergi dan terintegrasi
dengan program dan kegiatan lain yang ada pada
daerah. Oleh karena itu diperlukan Revitalisasi
Gerakan Sayang Ibu (GSI). Revitalisasi Gerakan
Sayang Ibu (GSI) adalah upaya pengembangan
Gerakan Sayang Ibu (GSI) melalui upaya
ekstensifikasi, intensifikasi dan institusionalisasi.
• Untuk mendorong pelaksanaan Revitalisasi
Gerakan Sayang Ibu (GSI) perlu dilaksanakan
berbagai upaya termasuk melalui penilaian
untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan
Revitalisasi Gerakan Sayang Ibu (GSI) terutama
di tingkat Kecamatan. Dengan adanya
penilaian Kecamatan Sayang Ibu diharapkan
peran pembinaan dan fasilitasi Kab./Kota dan
Provinsi menjadi lebih optimal.
Pencatatan kelahiran dan kematian bayi/ibu
PENCATATAN KEHAMILAN DAN KEMATIAN IBU
BAYI
1. Pengertian
Pencatatan adalah suatu kegiatan pokok baik di
dalam maupun di luar gedung puskesmas,
puskesmas pembantu, dan bidan di desa harus
dicatat.
Kehamilan Ibu adalah dimulainya pembuahan sel
telur oleh sperma sampai dengan lahirnya janin;
kehamilan normal 280 hari ( 40 minggu atau 9
bulan 7 hari ); dihitung dari hari pertama haid
terakhir.
Lanjutan……..
• Kematian ibu adalah kematian seorang
perempuan saat hamil atau dalam 42 minggu
setelah berhentinya kehamilan, tanpa
memandang durasi atau lokasi kehamilan,
karena berbagai penyebab yang berhubungan
dengan distimulasi oleh kehamilan dan
penanganannya, tetapi tidak dari kasus –
kasus kecelakaan atau incidental ( Depkes RI,
1998 )
Lanjutan……….
• Angka Kematian Ibu ( AKI ) adalah jumlah
kematian ibu ( 15 – 49 tahun ) per 100.000
perempuan per tahun. Ukuran ini merefleksikan,
baik resiko kematian ibu hamil dan baru saja
hamil, serta proporsi perempuan menjadi hamil
pada tahun tersebut ( Depkes RI, 1998 ).
• Angka Kematian Bayi ( AKB ) adalah jumlah
kematian bayi sebelum mencapai umur tepat
satu tahun per 1.000 kelahiran hidup (BPS, 2003 )
2. Tingginya AKI dan AKB di
Indonesia
• AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi. Tingginya
angka kematian ibu dan kematian bayi
menunjukkan masih rendahnya kualitas
pelayanan kesehatan ( Maternal mortality is an
indicator of how well the entire health care
system is functioning ).
• Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia pada tahun 1994, AKI adalah 390 per
100.000 kelahiran hidup dan AKB 40 per 1.000
kelahiran hidup.
3. Penyebab Kematian Ibu dan Bayi
• Penyebab kematian ibu diantaranya adalah
perdarahan ( 42 % ), eklamsia ( 13 % ), aborsi (
11 % ), infeksi ( 10 % ), partus lama ( 9 % ), dan
lain – lain ( 15 % ). Sedangkan AKI berdasarkan
BPS ( 2003 ) adalah 35 per 1.000 kelahiran
hidup, dengan penyebab gangguan perinatal
34,7 %; sistem pernapasan 27,6 %; diare 9,4 %;
sistem pencernaan 4,3 %; tetanus 3,4 %; saraf
3,2 %; dan gejala tidak jelas 4,1 %.
Penyuluhan Gizi dan KB
PENYULUHAN GIZI
Gizi adalah hubungan / pengaruh dari konsumsi makanan
terhadap derajat kesehatan atau penampilan seseorang.
Nutrisi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh
kembang janin, pemeliharaan kesehatan ibu, dan
persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Berat
badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai
dengan usia kehamilan. Berat badan bertambah dengan
normal, menghasilkan anak yang normal. Kenaikan berat
badan ideal pada ibu hamil sebanyak 7 kg ( untuk ibu
yang gemuk ). Diluar batas itu di nilai normal.
Lanjutan…………
• Dalam 3 bulan pertama, berat badan ibu hamil akan
naik sampai 2 kg. Kemudian, dinilai normal jika setiap
minggu berat badannya naik 0,3 kg. Pada kehamilan
tua, rata - rata kenaikan berat badan ibu akan
mencapai 12 kg. Jika kenaikan berat badan lebih dari
normal, akan berisiko mengalami komplikasi
preeklamsia dan janin terlalu besar sehingga
menimbulkan kesulitan persalinan.
• Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia,
abortus partus prematurus, insersia uteri, perdarahan
pasca persalinan, sepsis puerpuralis, dan lain-lain.
Kelebihan nutrisi karena dianggap makan untuk
dua orang, dapat berakibat kegemukan,
preeklamsia, dan lain-lain.
Kebutuhan gizi pada ibu hamil adalah :
1. Energi
Dihasilkan dari karbohidrat, protein dan zat
patinya.
2. Protein
Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak
biasanya. Protein hewani lebih besar di
bandingkan protein nabati.
3. Vitamin
Ada beberapa jenis vitamin yang penting untuk ibu hamil. Jika ibu
hamil sampai kekurangan vitamin, pembentukan sel-sel tubuh
anak akan berkurang. Anak dapat kurang darah, cacat bawaan,
kelainan bentuk, bahkan ibu dapat keguguran. Vitamin yang
dibutuhkan ibu hamil adalah B6, C, A, D, E dan K.
4. Mineral
a. Kalsium
Sangat penting karena dibutuhkan untuk pembentukan tulang.
Apabila kekurangan kalsium, bayi yang dikandung akan
menderita kelainan tulang dan gigi.
b. Fosfor
Mineral ini dapat diperoleh dari makanan sehari - hari. Fosfor
berhubungan erat dengan kalsium. Jika jumlahnya tidak
seimbang di dalam tubuh, dapat terjadi gangguan. Gangguan
yang paling sering adalah kram pada tungkai.
c. Zat besi
Sel darah merah ibu hamil bertambah sampai 30 %. Berarti, ibu
hamil membutuhkan tambahan 700 – 800 mg zat besi.
Kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat pada kehamilan
trimester II dan III.
d. Zink
Mineral ini dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, biasanya
cukup dari makanan sehari – hari.
e. Fluor
Mineral fluor juga tidak banyak diperlukan. Dalam air minum
normal, cukup mengandung fluor.
f. Yodium
Yodium cukup diperoleh dari air minum dan sumber bahan
makanan laut. Jika ibu hamil kekurangan yodium, akan
melahirkan anak yang cebol.
13 Pesan PUGS 1993 ( Pedoman Umum Gizi Seimbang )
1. Konsumsi makanan yang beraneka ragam setiap hari
2. Konsumsi makanan yang mengandung cukup energi
3. Untuk sumber energi, usahakan agar separuhnya berasal dari
makanan yang mengandung zat karbohidrat kompleks
4. Usahakan sumber energi dari minyak dan lemak tidak lebih dari ¼
energi total yang dibutuhkan
5. Gunakan hanya garam beryodium untuk memasak sehari - hari
6. Konsumsi makanan yang kaya zat besi
7. Beri hanya Air Susu Ibu untuk bayi sampai usia 4 bulan
8. Biasakan sarapan pagi setiap hari
9. Minum air bersih dan sehat dalam jumlah yang cukup
10. Olahraga dengan teratur untuk menjaga kebugaran tubuh
11. Hindari minuman beralkohol
12. Konsumsi makanan yang dimasak dan atau dihidangkan dengan
bersih dan tidak tercemar
13. Bacalah selalu label pada kemasan makanan
PENYULUHAN KB
• Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Sebelum pemberian metode kontrasepsi,
misalnya pil, suntik, atau AKDR, terlebih dahulu
menetukan apakah ada keadaan yang membutuhkan
perhatian khusus atau masalah ( diabetes atau tekanan
darah tinggi ) yang membutuhkan pengamatan dan
pengelolaan lebih lanjut sehingga masalah utama dapat
diketahui melalui anamnesis dan setiap klien dapat
memilih kontrasepsi yang di inginkan.
• Salah satu usaha untuk menciptakan kesejahteraan
adalah dengan memberI nasihat perkawinan,
pengobatan kemandulan, dan memperkecil angka
kelahiran (Depkes RI 1999) .
Lanjutan……
Program KB adalah bagian yang terpadu dalam
program pembangunan nasional dan
bertujuan untuk turut serta menciptakan
kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial
penduduk Indonesia. Selain itu juga untuk
memperkecil angka kelahiran, menjaga
kesehatan ibu dan anak, serta membatasi
kelahiran jika jumlah anak sudah mencukupi.
Metode Kontrasepsi antara lain :
1. Metode sederhana
J Metode tanpa alat, antara lain :
KB Alamiah ( KBA ), metode kalender, suhu basal,
lender serviks, coitus interuptus.
J Metode dengan alat :
· Mekanis/ barier : kondom, barier intra
vagina/ diafragma
Kondom adalah sarung karet tipis penutup penis
yang menampung cairan sperma pada saat pria
ejakulasi. Tingkat keberhasilannya 80 – 95%.
Jenis kondom antara lain :
§ Kondom yang terbuat dari kulit ( dibuat dari
usus domba )
§ Kondom yang terbuat dari karet/ lateks ( lebih
elastis, murah, sehingga lebih banyak dipakai )
§ Kondom yang terbuat dari plastik/ vinil
Efek samping kondom meliputi :
§ Reaksi alergi terhadap bahan karet
§ Keluhan utama dari akseptor adalah
berkurangnya sensitivitas glans penis
Kimia : spermisida
Spermisida adalah bahan kimia ( biasanya non
oksinol – 9 ) digunakan untuk menonaktifkan/
membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk :
J Aerosol
J Tablet vaginal, supositoria
J Krim
Efek samping spermasida jarang terjadi, ada juga
reaksi alergi, mempunyai rasa tidak enak
2. Metode Modern
a. Hormonal : oral pil, suntik, implant/
subkutis
§ Jenis oral pil meliputi : POK dan mini pil
§ Jenis suntikan meliputi : kombinasi dan
progestin
§ Jenis implant meliputi : norplant, implanon,
jadena dan indoplant.
b. Mekanis : AKDR ( Copper T, Multiload,
Seven Copper, Lippes loap)
c. Metode KB Darurat
PENGENALAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN,
PERSALINAN, NIFAS, DAN RUJUKAN
1. Pengenalan golongan resiko tinggi kehamilan
Ibu yang termasuk dalam golongan resiko tinggi antara
lain :
a. Primi muda/ Terlalu muda hamil ( ⦤ 16 tahun )
b. Primi tua/ Terlalu tua hamil ( ⦥ 35 tahun ), terlalu
lambat hamil I, kawin ⦥ 4 tahun
c. Terlalu lama hamil lagi ( ⦥ 10 tahun )
d. Terlalu cepat hamil lagi ( < 2 tahun )
e. Grande multi ( terlalu banyak anak, 4 / lebih )
f. Terlalu tua, umur ⦥ 35 tahun
g. Terlalu pendek ⦤ 145 cm
h. Pernah gagal kehamilan
i. Pernah melahirkan dengan : tarikan tang/ vakum, uri
dirogoh, diberi infus/ transfusi
j. Pernah operasi sesar
k. Penyakit pada ibu hamil ( anemia, malaria, tuberculosa
paru, payah jantung, kencing manis ( diabetes ), PMS )
l. Pre – eklamsi ringan
m. Hamil kembar
n. Hydramnion/ hamil kembar air
o. Janin mati dalam air
p. Hamil serotinus/ hamil lebih bulan
q. Letak sungsang
r. Letak lintang
s. Perdarahan
t. Pre – eklamsi berat/ eklamsia
2. Pengenalan tanda – tanda bahaya pada kehamilan
Pengenalan tanda – tanda bahaya pada kehamilan
meliputi :
a. Perdarahan pada awal masa kehamilan
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan < 22
minggu. Tanda – tandanya : keluar darah merah,
perdarahan yang banyak, perdarahan dengan nyeri.
b. Perdarahan pada masa kehamilan lanjutPerdarahan
yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu sampai
sebelum persalinan. Tanda – tandanya : keluar darah
merah segar atau kehitaman dengan bekuan,
perdarahan kadang – kadang banyak/ tidak terus –
menerus, perdarahan disertai rasa nyeri.
c. Sakit kepala hebat
Perlu diperhatikan bahwa sakit kepala menetap dan tidak
hilang dengan istirahat bias menunjukkan suatu
masalah yang serius. Hal ini dapat menyebabkan
penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang. Sakit
kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala
preeklamsi.
d. Pengihatan/ pandangan kabur
Penglihatan ibu dapat berubah selama masa kehamilan.
Masalah visual yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang medadak, misalnya : tiba – tiba
pandang kabur atau berbayang, melihat bintik – bintik (
spot ), serta mata berkunang – kunang. jika hal ini
terjadi, kemungkinan suatu tanda preeklamsi.
e. Bengkak pada muka, kaki dan tangan
Hampir separuh dari ibu – ibu akan mengalami
bengkak pada kaki yang biasanya dapat hilang
setelah beristirahat atau meninggikan kaki.
Bengkak menjadi serius jika ditandai dengan :
muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak
hilang setelah beristirahat, bengkak disertai
dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit
kepala yang hebat, pandangan mata kabur,
dan lain – lain.
f. Nyeri perut hebat
Nyeri abdomen yang menunjukkan suatu
masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah nyeri perut hebat, menetap, dan tidak
hilang setelah beristirahat. Jika hal ini terjadi,
bias terjadi apendisitis, kehamilan ektopik,
aborsi, penyakit radang panggul, persalinan
preterm, gastritis, abrupsio plasenta, infeksi
saluran kemih, dan infeksi lain.
g. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerak janin mulai dirasakan oleh ibu pada
bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu hamil
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.
Ketika janin tidur, gerakannya akan melemah.
Normalnya, janin harus bergerak paling
sedikit 3 kali periode 3 jam. Gerakan janin
akan lebih terasa jika ibu berbaring atau
beristirahat, makan dan minum.
h. Rasa mual dan muntah ( Morning Sickness )
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan
dikatakan bahaya jika : peningkatan berat
badan yang tidak memadai atau kehilangan
berat badan, terdapat tanda – tanda kurang
gizi; hiperemesis gravidarum; terjadi
perubahan status gizi, dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit, kehilangan berat
badan yang signifikan, ketosis, dan asetonuria;
pastikan tidak ada apendisitis, kolesistitis, atau
pankreatitis.
• Emesis gravidarum merupakan keluhan umum
yang disampaikan pada kehamilan muda.
Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan
hormonal pada wanita karena terdapat
peningkatan hormon estrogen, progesteron dan
dikeluarkannya human chorionic gonadotropine
plasenta. Hormon - hormon inilah yang diduga
menyebabkan emesis gravidarum.
• Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala
pusing, terutama pagi hari, disertai mual muntah
sampai kehamilan berumur 4 bulan. Emesis
gravidarum dapat diatasi dengan berobat jalan (
poliklinik ).
Penanganan yang dapat dilakukan :
1. Komunikasi, informasi, dan edukasi ( KIE )
tentang hamil muda yang selalu dapat disertai
emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan
berangsur - angsur berkurang sampai umur
kehamilan 4 bulan.
2. Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat
bangun dari tempat tidur.
3. Nasehat diet dianjurkan.
4. Obat - obatan, pengobatan ringan
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah
berlebihan pada wanita hamil, sampai
mengganggu pekerjaan sehari – hari karena
keadaan umumnya menjadi buruk, sebagai
akibatnya terjadilah dehidrasi.
Penyebab hiperemesis gravidarum antara lain :
1. Sering terjadi pada primigravida, mola
hidatidosa, dan kehamilan ibu akibat peningkatan
kadar HCG.
2. Faktor organik, karena masuknya vili korialis
dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
3. Faktor psikologis
4. Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes,
dan sebagainya.
Tingkatan hiperemesis gravidarum:
· Hiperemesis gravidarum tingkat I
a) Termasuk tingkat ringan
b) Mual muntah terus menerus menyebabkan
penderita lemah, tidak mau makan, berat
badan turun dan nyeri pada epigastrium,
denyut nadi meningkat, tekanan darah turun,
turgor kulit kurang, lidah kering serta mata
cekung.
· Hiperemesis gravidarum tingkat II
a) Termasuk tingkat sedang
b) Mual muntah yang hebat menyebabkan keadaan
umum penderita lebih parah, apatis, turgor kulit
mulai buruk, lidah kering dan kotor, nadi teraba
lemah dan cepat, suhu badan naik ( dehidrasi ),
ikterus ringan, berat badan turun.
· Heperemesis gravidarum tingkat III
a) Termasuk tingkat berat
b) Keadaan umum buruk, kesadaran sangat
menurun, somnolen sampai koma, nadi teraba
lemah dan cepat, dehidrasi berat, suhu badan
naik, tekanan darah turun, serta terjadi ikterus.
Jika sampai timbul komplikasi dapat berakibat
fatal.
3. Pengenalan tanda – tanda bahaya pada
persalinan
Pengenalan tanda – tanda bahaya pada
persalinan meliputi :
a. Ketuban pecah sebelum waktunya ( KPD )
Jika ketuban telah pecah dan cairannya keluar
sebelum ibu mengalami tanda - tanda
persalinan, akan memudahkan terjadinya
infeksi yang membahayakan jiwa ibu dan janin.
Ibu harus segera mendapat pertolongan bidan
terdekat untuk dibawa ke puskesmas atau
rumah sakit.
b. Persalinan lama
Persalinan berlangsung sejak ibu mulai merasa mulas
sampai melahirkan bayi, biasanya berlangsung kurang
dari 12 jam. Jika bayi belum lahir lebih dari 12 jam sejak
mulainya mulas, persalinan tersebut tergolong lama.
Ibu harus mendapat pertolongan untuk dibawa ke
rumah sakit untuk menyelamatkan janin dan mencegah
terjadinya perdarahan, infeksi pada ibu .
c. Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
d. Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang
e. Air ketuban keruh dan berbau
f. Plasenta tidak keluar setelah bayi lahir
g. Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
4. Pengenalan tanda – tanda kelainan pada nifas
Tanda – tanda kelainan pada nifas meliputi :
a. Demam tinggi pada masa nifas
Pada masa nifas, selama 42 hari setelah melahirkan ibu
yang mengalami demam tinggi lebih dari 2 hari, dan
disertai dengan keluarnya cairan yang berbau, mungkin
mengalami infeksi jalan lahir. Cairan ( dari liang rahim )
yang tetap berdarah, keadaan ini dapat mengancam
keselamatan ibu .
b. Perdarahan melalui jalan lahir
c. Bengkak pada muka, kaki atau tangan
d. Sakit kepala dan kejang – kejange. Payudara
bengkak disertai rasa sakit
f. Ibu mengalami gangguan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai