1. ADE SINTIYA
2. ALTA MILTRI
3. ANDESTA JAYA
4. DINA FITRIANI
5. WAFIQ ROSAHHILLANA IPSA
6. WIDYA AYU FEBRIANTI
7. ZULFA TANIA FEBRIANI
DOSEN PENGAJAR:
JURUSAN KEBIDANAN
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “konsep dasar
pelayanan kebidanan komunitas dan tugas serta tanggung jawab bidan di komunitas”
sebagai salah satu tugas mata kuliah kebidanan komunitas pada semester IV Prodi DIII
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Penyelesaian Makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Bunda Lela Hartini, SST,M.Kes selaku Dosen Pengajar mata kuliah kebidanan
komunitas.
2. Rekan - rekan mahasiswa yang turut membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga saran
pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan makalah berikutnya.
Semoga Makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita semua serta
memberikan manfaat dan berguna di masa yang akan datang .
Penulis,
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHALUAN...................................................................................4
A. Latar belakang.......................................................................................4
B. Rumusan masalah………………………………..…………………..…..…5
C. Tujuan ………………………………………………………………….…5
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….25
B. Saran………………………………………………………………….……26
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………27
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
9
teknologi dan pertolongan dokter yang tidak penting. Pendidikan bidan
dipakai sistem Direct Entry dengan usang pendidikan 3 tahun.
Kanada
Tahun 1691 --Pemerintah dalam apa yang kini quebec, didirikan tiga
cabang otonom kedokteran: dokter, dokter bedah, bidan.
10
Tahun 1987, Konfederasi Kanada Bidan (CCM) yang dibuat untuk
memfasilitasi komunikasi antara aneka macam provinsi asosiasi
bidan. Sebuah konfederasi dari asosiasi bidan, bukan individu.
c. Tujuan
Pemberian Asuhan kebidanan di komunitas harus terarah atau
mempunyai tujuan yang jelas. Adapun tujuan pemberian asuhan kebidanan di
komunitas adalah sebagai berikut.
1) Tujuan umum
Asuhan kebidanan komunitas harus mampu meningkatkan
kesejahteran masyarakat, khususnya kesehatan perempuan (women
well being) di wilayah kerja bidan.
2) Tujuan khusus
Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai
dengan tanggung jawab bidan.
11
Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan
persalinan, perawatan nifas, dan perinatal secara terpadu.
Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan degan resiko
kehamilan , persalinan, nifas dan perinatal.
Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.
Membangun jejaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh
masyarakat setempat atau terkait.
d. Bekerja di komunitas
14
memecahkan masalah masyarakat dengan mempertimbangkan faktor
sosial ekonomi dan budaya.
Secara khusus pendekatan edukatif merupakan satu bentuk atau
model pelaksanaan organisasi sosial masyarakat dalam memecahkan
masalah yang dirasakan oleh masyarakat dengan pokok penekanan pada :
pemecahan masalah dan proses pemecahannya serta pengembangan
provider merupakan bagian dari proses pengembangan masyarakat secara
keseluruhan (Syafrudin, 2009)
Tujuan Pendekatan Edukatif
1) Memecahkan masalah yang dihadapi masyrakat
2) Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk bisa
memecahkan masalah yang dihadapi atas dasar swadaya sebatas
kemampuannya.
Langkah-langkah pendekatan edukatif
1) Pendekatan pada tokoh masyrakat
a. non formal : untuk penjajagan kebutuhan
b. formal: dengan surat resmi
c. tatap muka antara provider dengan tokoh masyarakat
d. kunjungan rumah untuk menjelaskan maksud dan tujuan
pengumpulan data
e. pertemuan provider dan tokoh masyarakat untuk menetapkan
suatu kebijakan alternatif pemecahan masalah dalam rangka :
perenecanaan, pelaksanaan dan evaluasi
f. menjalin hubungan sosial yang baik dengan menghadiri
upacara-uapacara agama, perkawinaa, kematian dst
2) pedekatan kepada provider
pendekatan kepda provider diadakan pada waktu pertemuan
tingkat kecamatan, desa atau kelurahan dan tingkat dusun atau
lingkungan.
3) pengumpulan data primer dan sekunder
a. data umum
b. data teknis sesuai kepentingan masing-masing sektor
15
c. data perilaku sesuai dengan masalah yang ada
d. data khusus hasil pengamatan
e. data orang lain
Tujuan:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
b. Meningkatkan profesionalitas Bidan.
c. Mengembangkan kepemimpinan Bidan di masyarakat.
d. Meningkatkan cakupan pelayanan Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana.
e. Mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian Ibu, Bayi
dan Anak.
21
Logo Bidan Delima
22
Pelayanan berkualitas dalam Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana yang berlandaskan kasih sayang, sopan santun, ramah-
tamah, sentuhan yang manusiawi, terjangkau, dengan tindakan
kebidanan sesuai standar dan kode etik profesi.
Logo/branding/merk Bidan Delima menandakan bahwa BPS
tersebut telah memberikan pelayanan yang berkualitas yang telah
diuji/diakreditasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,
memberikan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan dan
kepuasan pelanggannya (Service Excellence).
Jenis pelayanan
a. Pelayanan rawat jalan dan inap
Pelayanan rawat jalan dan rawat inap adalah satu bentuk dari
pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud rawat jalan
adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien yang
tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization)
Dibandingkan dengan pelayanan rawat inap, pelayanan rawat
jalan ini memang tampak berkembang lebih pesat. Roemer (1981)
mencatat bahwa peningkatan angka mutilasi pelayanan rawat jalan
di RS. Misalnya adalah dua sampai tiga kali lebih tinggi dari
peningkatan angka mutilasi pelayanannya.
b. Pelayanan rawat jalan oleh klinik mandiri
Bentuk kedua dari pelayanan rawat jalan adalah yang
diselenggarakan oleh klinik yang mandiri yakni yang tidak ada
hubungan organisasi dengan rumah sakit (free standing ambulatory
center). Bentuk klinik mandiri ini banyak macamnya yang secara
umum dapat dibedakan atas dua macam:
1) Klinik mandiri sederhana
Bentuk mandiri sederhana (simple free standing ambulatory
center) yang popular adalah praktik dokter umum atau praktik
dokter spesialis secara perseorangan (solo practitioner). Untuk
Indonesia ditambah lagi dengan praktik bidan.
23
2) Klinik mandiri institusi
Bentuk mandiri institusi (institutional free standing
ambulatory center) banyak macamnya mulai dari praktik
berkelompok (group practitioner) poliklinik (klinik) BKIA (MCH
center), puskesmas (community health center).
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan professional yang ditujukan
kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan, menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai
mitra dalam perencanan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Puskesmas memberi pelayanan didalam dan diluar gedung dalam wilayah kerja.
Bidan di puskesmas memberi pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) termasuk
keluarga berencana (KB).
26
DAFTAR PUSTAKA
27