PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evidence based artinya berdasarkan bukti, tidak lagi berdasarkan
pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti dan bukti
inipun tidak sekedar bukti. Tapi bukti ilmiah terkini yang bisa
dipertanggungjawabkan.
Hal ini terjadi karena ilmu kedokteran dan kebidanan berkembang sangat
pesat. Temuan dan hipotesis yang diajukan pada waktu yang lalu secara cepat
digantikan dengan temuan yang baru yang segera menggugurkan teori yang
sebelumnya. Sementara hipotesis yang diujikan sebelumnya bisa saja segera
ditinggalkan karena muncul pengujian-pengujian hipotesis baru yang lebih
sempurna. Misalnya saja pada dunia kebidanan adalah jika sebelumnya diyakini
bahwa posisi meneran secara telentang/litotomi merupakan posisi yang biasanya
atau rutin dipakai pada saat proses persalinan, namun saat ini hal tersebut telah
digugurkan oleh temuan yang menunjukkan bahwa meneran dengan posisi
telentang/litotomi dapat mengakibatkan sindrome supine dan kurangnya
oksigenisasi pada bayi yang menyebabkan hipoksia.
Melalui paradigma baru ini maka pendekatan medik barulah dianggap
accountable apabila didasarkan pada temuan terkini yang secara medik, ilmiah
dan metodologi dapat diterima. Evidence Based Midwifery atau yang lebih
dikenal dengan EBM adalah penggunaan mutakhir terbaik yang ada secara
bersungguh sungguh, eksplisit dan bijaksana untuk pengambilan keputusan dalam
penanganan pasien perseorangan (Sackett et al,1997). Evidenced Based Midwifery
(EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia kebidanan karena dengan
adanya EBM maka dapat mencegah tindakan-tindakan yang tidak
diperlukan/tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien,terutama pada proses
persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan aman sehingga dapat
menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui informasi tentang evidence based kebidanan
2. Untuk mengetahui informasi evidence based pada asuhan persalinan terkini
C. Manfaat
1. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence based
kebidanan
2. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence based
pada asuhan persalinan terkini
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kesimpulan
Evidence based intranatal artinya berdasarkan bukti, tidak lagi
berdasarkan pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti
dan bukti inipun tidak sekedar bukti. Tapi bukti ilmiah terkini yang bisa
dipertanggungjawabkan dalam proses persalinan. Dengan evidence based
midwifevery (EBM) sangat bermanfaat bagi bidan dalam pengambilan keputusan
pasien secara bijak. Salah satu EBM dalam persalinan yang terkini contohnya
posisi meneran, terdahulu posisi meneran secara telentang/litotomi rutin
dilakukan dalam persalinan, namun setelah adanya penelitian posisi tersebut
ternyata kurang baik bagi ibu dan bayi, sehingga pemilihan posisi lain menjadi
alternatif yang lebih baik karena menguntungkan ibu dan bayi.
B. Saran
Bidan sebagai tenaga medis terlatih yang ditempatkan ditengah
masyarakat seyogyanya bertindak konservatif artinya tidak terlalu banyak
intervensi. Selain itu diharapkan bidan mengikuti perkembangan yang ada,
sehingga bidan dapat memberikan asuhan sesuai dengan perkembangan yang ada
dan bidan dapat melakukan asuhan sayang ibu saat persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2001, Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan, EGC : Jakarta..
Depkes RI, 2004, Asuhan Persalinan Normal. Edisi Baru Dengan Resusitasi, Jakarta.
Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO, 2003, Asuhan Intrapartum, Jakarta.