Anda di halaman 1dari 4

JOB SHEET

Job / Kegiatan : Resusitasi Bayi Baru Lahir

Unit : Asuhan Kebidanan II (Penatalaksanaan Bayi


Baru lahir dengan Asfiksia)

Waktu : 60 menit

Dosen : St. Shulaehah, S.ST

Objektif Prilaku Siswa : Setelah mengikuti demonstrasi ini,


mahasiswa dapat menyiapkan alat dan
dapat melakukan Resusitasi dengan baik
dan benar sesuai prosedur yang ada di
daftar tilik

Referensi : – Varney (1997).Varney’ Midwifery

- Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Asuhan Antenatal,


Pusdinakes – WHO – JHPIEGO : 2003

- JNPK-KR, Depkes RI. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta

Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk melakukan tindakan


resusitasi pada bayi baru lahir

1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia dengan baik


2. Perhatikan dan ikuti petunjuk instruktur
3. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau
dipahami
4. Tindakan resusitasi dilakukan oleh setiap mahasiswa secara individu

1. Perhatikan teknik resusitasi bayi baru lahir dengan asfiksia.


2. Setiap lagkah harus dilakukan dengan hati-hati tapi harus cepat dan tepat
karena dapat mempengaruhi dalam keberhasilan tindakan
3. Pastikan semua peralatan, perlengkapan dan bahan-bahan tersedia dan
berfungsi dengan baik.
4. Letakkan peralatan pada tempat yang mudah dijangkau
5. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bayi
6. Untuk penolong terapkan prinsip pencegahan infeksi

Peralatan

1. Tiga Lembar Kain


2. Alat penghisap lendir De Lee
3. Tabung dan sungkup
4. Kotak alat resusitasi
5. Sarung tangan
6. Jam atau pencatat waktu

Bahan

1. Phantom bayi
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat
janin akan mengalami asfiksia sesudah persalinan. Masalh ini berkaitan
dengan keadaan ibu, tali pusat atau masalah pada bayi selama atau
sebelum persalinan.

Beberapa keadaan pada ibu dapat menyebabkan aliran darah ibu melalui
plasenta berkurang, sehingga aliran oksigen ke janin berkurang akibatnya
terjadi gawat janin sehingga menimbulkan asfiksia pada bayi baru lahir.

Menolong persalinan harus siap melakukan resusitasi bayi. Penolong


persalinan harus mampu menilai apakah bayi mempunyai resiko asfiksia.
Kemudian mengambil keputusan guna menentukan tindakan resusitasi.

Setiap tindakan harus mempersiapkan segala sesuatunya sama halnya


dengan resusitasi, adapun persiapan yang diperlukan adalah persiapan
keluarga, tempat, alat untuk resusitasi dan persiapan bidan.
NO LANGKAH-LANGKAH GAMBAR

Siapkan alat-alat yang akan dipergunakan


dalam tindakan
1.
persiapkan alat-alat secara ergonomis

Cuci tangan sebagai pencegahan infeksi


Ketika mencuci tangan lepaskan semua
2.
perhiasan yang melekat di tangan

Gunakan hand schoen yang bersih


3. Tidak perlu steril yang penting bersih

penilaian BBL dan kebutuhan tindakan


resusitasi.
4.
Nilai dengan tepat

Melakukan langkah awal resusitasi (dalam


waktu kurang 30 detik)
5. Jaga bayi agar tetap hangat (cegah
terjadinya hipotermi)

Posisikan kepala dan leher bayi menjadi


sedikit tengadah (setengah ekstensi) untuk
6.
membuka lana napas dengan jalan
mengganjal bahu bayi dengan lipatan kain

Isap lender (gubnakan alat penghisap


7.
lender Dee Lee)

8. Keringkan dan dan rangsang taktil

Atur kembali posisi dan jaga kehangatan


9.
tubuh dengan membungkus badan bayi

10. Penilaian ulang

11. VENTILASI POSITIF PADA BAYI


ASFIKSIA
Jelaskan Pada ibu dan keluarga bahwa
bayi memerlukan bantuan memperbaiki
fungsi pernapasannya

Lakukan pemantauan secara seksama


12.
perhatikan :

Bila pernafasan dan warna kulit normal


13.
berikan bayi pada ibunya

14. Catat semua kegiatan yang dilakukan


1. Mahasiswa melakukan tindakan resusitasi secara individu.
2. Seluruh langkah kerja dilakukan secara sistematis dan hati – hati.
3. Perhatikan keadaan umum bayi, terutama tanda-tanda vital bayi saat
melakukan prosedur kerja.
4. Pembimbing klinik menilai langkah – langkah resusitasi dengan menggunakan
daftar tilik.

Anda mungkin juga menyukai