1. Salah satu penilaian awal pada kasus c. Pemberian cairan intravena 0,5 – 1
kegawatdaruratan maternal dan neonatal liter
adalah: d. Melakukan rangsangan jantung
a. Penilaian Tanda tanda vital pulmoni
b. Penilaian kesadaran dan wajah e. Membangunkan pasien agar ibu tidak
pasien’ tidur
c. Penilaian pembengkakakan pada
ekstremitas 5. Berikut mekanisme terjadinya syok septik
d. Penilaian jumlah Oksigen yang akan pada kasus kebidanan:
diberikan a. Terjadinya anoreksia jaringan yang
e. Penilaian akral menyebabkan terjadinya perubanan
metabolisme sel aerob menjadi an
2. Berikut beberapa tujuan utama dalam aerob sehingga menyebabkan asidosis
penanganan syok adalah: metabolik
a. Memberikan rasa nyaman terhadap b. Terjadinya penyempitan kapiler
pasien pembuluh darah sehingga
b. Mentastabilkan kondisi pasien menyebabkan hilangnya permeabilitas
c. Membuat pasien dan keluarga jaringan
menjadi tenang c. Terjadinya vasodlatasi dan
d. Memberikan harapan hidup terhadap permeabilitas kapiler meningkat yang
pasien menyebabkan perpindahan caiaran
e. Merangsang kinerja jantung untuk intravaskular ke interstisial akibatnya
kembali normal terjadi hipovolemia.
d. Terjadinya anoreksia jaringan ikat
3. Berikut tanda-tanda syok hipovolemik sehingga terjadinya peningkatan asam
pada pasien dengan perdarahan post laktat
partum kecuali:
a. Tekanan darah dengan sistole 6. Berikut pelayanan kontinium of care yang
dibawah 90 mmHg dapat dilakukan oleh bidan pada saat
b. Pasien tampak pucat dan gelisah hamil adalah:
serta ketakutan a. Pemberian Vitamin A dan asam folat
c. Suhu meningkat diatas 380C pada saat hamil
d. Nadi cepat dan lemah b. Pemberian imunisasi tetanus toksoid
e. Nafas cepat dengan frekwensi >30 pada saat hamil
x/i’ c. Perencanaan persalinan bersih dan
aman
4. Berikut beberapa penanganan awal kasus d. Persiapan resusitasi pada ibu dan bayi
hipovolemik syok pada kasus kebidanan:
a. Pemberian antibiotika dosis tunggal
sebanyak 1 gram 7. Prinsip dasar penanganan kasus
b. Pemasangan ventilator untuk kegawatdaruratan maternal dan neonatal
memacu kinerja jantung adalah:
a. Menghormati hak pasien dan d. Bidan mengetahui cara menolong
komunikatif kegawatdaruratan
b. Membuat pasien dan anggota e. Bidan melakukan pemantauan secara
keluarga senang dengan pelayanan terus menerus
yang diberikan
c. Mengupayakan asuhan yang disukai
pasien
12. Prioritas utama yang dilakukan bidan
d. Mampu bekerja sama dengan
didaerah dalam usaha menurunkan
petugas kesehatan yang lainnya.
kematian ibu terutama dalam
8. Berikut kunci keberhasilan dalam
kegawatdaruratan adalah….
penanganan kasus kegawatdaruratan
a. Rujukan kasus
obsetri dan neonatal adalah:
b. Pengenalan kasus dengan segera
a. Kondisi ekonomi keluarga yang
c. Penanganan kasus di tempat rujukan
mendukung
d. Pengambilan keputusan untuk
b. Trained and sklilled staff
merujuk
c. Kondisi georgrafis daerah yang baik
e. Pengiriman kembali pasien ketempat
d. Jarak tempuh yang dekat
pengirim
9. Seorang perempuan umur 23 tahun
13. Upaya stabilisasi klien dapat dilakukan
G1P0A0H0 datang ke BPM dengan
dengan…
keluhan mual muntah sejak 2 hari yang
a. Menyiapkan radient warmer
lalu, tidak datang hais sejak 4 bulan yang
b. Menggunakan alat pelindung diri
lalu, mual dan muntah ibu secara terus
c. Menjamin kelancaran jalan nafas
menerus dan tidak dapat beraktivitas
d. Menyiapkan obat-obatan emergensi
sehari-hari. Hasil pemeriksaan
e. Menyiapkan alat resusitasi kit untuk
menunjukkan tanda vital TD: 90/60
ibu dan bayi
mmHg, N: 72x/i, P:20x/i, S:37,7 0C, turgor
kulit jelek, ibu pucat dan lemah. 14. Yang termasuk tindakan pertolongan
Tergolong pada kasus kegawatdaruratan kegawatdaruratan dengan mengupayakan
apa pada kondisi pasien di atas: breathing adalah…
a. Pasien gawat darurat a. Memasang infuse
b. Pasien gawat tidak darurat b. Memberikan oksigen
c. Pasien tidak gawat tidak darurat c. Mengatur posisi pasien
d. Pasien emergency d. Mengukur tekanan darah
e. Pasien meninggal e. Membersihkan lendir dari jalan nafas