Anda di halaman 1dari 6

1.

Seorang perempuan usia 30 tahun G3P2A0 hamil 10 minggu datang ke PMB


mengeluh keluar darah banyak dari jalan lahir, nyeri perut dan lemas. Hasil
pemeriksaan KU: baik, S 36,5°C, N 87 x/menit, TD 100/80 mmHg, P 18 x/menit,
ballottement (+), inspekulo terdapat dilatasi servik 1 jari dan tampak jaringan
sebagian keluar.
Apakah diagnose pada kasus diatas ?
A. Abortus complete
B. Abortus habitualis
C. Abortus insipiens
D. Abortus imminen
E. Abortus incomplete

Pembahasan:
1. Abortus complete
Pada jenis keguguran ini, mulut rahim terbuka lebar dan seluruh jaringan janin keluar dari
rahim. Ibu hamil yang mengalami ini akan mengalami perdarahan vagina serta nyeri
perut seperti sedang melahirkan. Biasanya, abortus komplet terjadi pada usia kehamilan
kurang dari 12 minggu.
2. Abortus incomplete
Pada keadaan ini, jaringan janin sudah keluar sebagian. Umumnya, perdarahan serta nyeri
perut akan berlangsung lama dan baru bisa berhenti setelah seluruh jaringan telah keluar
atau dilakukan kuretase.
3. Abortus insipiens
Pada abortus insipiens terjadi perdarahan disertai nyeri perut, tetapi jaringan janin masih
utuh berada di dalam rahim. Meski begitu, keguguran tetap tidak dapat dihindari karena
mulut rahim sudah terbuka.
4. Ancaman abortus (Imminens)
Ancaman abortus sebenarnya bukan keguguran. Pada kondisi ini, mulut rahim masih
tertutup dan janin masih hidup di dalam rahim. Perdarahan dari vagina dan nyeri perut
yang dialami pun masih tergolong ringan. Risiko terjadinya keguguran memang lebih
besar. Namun, biasanya kehamilan masih mungkin dilanjutkan.

2. Seorang perempuan umur 21 tahun G1P0A0 hamil 34 minggu, datang ke PMB


mengeluh nyeri perut sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesa: pusing, berkunang-
kunang dan mengeluarkan bercak darah. Hasil pemeriksaan TD 100/60 mmHg N
90x/menit P 30 x/menit S 37°C TFU 33 cm, DJJ 100x/menit, HB 10gr%, protein
urine (+).
Rencana asuhan apakah yang tepat?
A. Melakukan rujukan ke RS dengan baksokudaponi
B. Melakukan pemantauan DJJ
C. Melakukan pemantauan TTV
D. Melakukan pemenksaan HB ulang
E. Melakukan pementauan gerak janin
3. Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0, hamil 16 minggu. Datang ke
puskesmas pada tanggal 11 Februari 2021 untuk memeriksakan kehamilannya
pertama kali. Hasil anamnesa: ibu belum pernah mendapatkan imunisasi TT
selama hamil dan riwayat imunisasi mendapatkan 5 imunisasi dasar lengkap dan
pernah mendapatkan imunisasi ketika SD. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg,
N 80 x/menit P 24 x/menit S: 36,5°C. kemudian ibu diberikan suntikan TT oleh
bidan.
Berapakah status imunisasi TT ?
A. TT1
B. TT2
C. TT3
D. TT4
E. TT5

Pembahasan :
Untuk WUS yang lahir pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1993 dan ingat jika pada
saat sekolah SD dilakukan imunisasi, maka status imunisasinya :
a. TT I adalah waktu imunisasi di klas I SD;
b. TT II adalah waktu imunisasi di klas II SD;
c. TT III adalah waktu imunisasi calon pengantin (caten) ;
d. TT IV adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil; dan
e. TT V adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil.
WUS yang lahir pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1993 namun tidak ingat pada
waktu sekolah SD dilakukan imunisasi, maka status imunisasinya :
a. TT I adalah waktu imunisasi caten pertama;
b. TT II adalah satu bulan setelah TT I;
c. TT III adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil; dan
d. TT IV adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil.
WUS yang lahir yang lahir setelah tahun 1993 yang tidak mempunyai KMS Balita dan
kartu TT di SD, maka status imunisasinya :
a. TT I adalah waktu imunisasi caten pertama;
b. TT II adalah satu bulan setelah TT I;
c. TT III adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil; dan
d. TT IV adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil.
WUS yang lahir yang lahir setelah tahun 1993 yang tidak mempunyai KMS Balita
namun mempunyai kartu TT di SD, maka status imunisasinya :
a. TT I adalah waktu imunisasi di klas I SD;
b. TT II adalah waktu imunisasi di klas II SD;
c. TT III adalah waktu imunisasi caten yang pertama;
d. TT IV adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil; dan
e. TT V adalah waktu imunisasi kedua pada saat hamil.
WUS yang lahir yang lahir setelah tahun 1993, mempunyai KMS Balita dan
mempunyai kartu TT di SD, maka status imunisasinya :
a. TT I sampai dengan TT IV dapat dilihat di KMS dan kartu TT; dan
b. TT V adalah waktu imunisasi pertama pada saat hamil.
4. Seorang perempuan umur 21 tahun G1P0A0 hamil 34 minggu, datang ke PMB
mengeluh nyeri perut sejak 2 hari yang lalu, pusing dan mengeluarkan bercak
darah. Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg N 110x/menit, P 30 X/menit, S 37°C,
TFU 33 cm, DJJ 100x/menit, HB 7 gr%. Bidan memberikan infus RL sebanyak 40
tpm, oksigen sebanyak 5 L/menit dan merujuk pasien ke rumah sakit.
Evaluasi apakah yang harus dilakukan bidan salama perjalanan ke RS ?
A. Perubahan frekuensi nadi
B. Pola denyut jantung janin
C. Perubahan tekanan darah ibu
D. Perkembangan keluhan pusing
E. Perubahan frekuensi pernafasan

5. Seorang perempuan usia 23 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu, datang ke PMB ingin
melakukan kunjungan ulang, BB sebelum hamil 60 Kg, dan BB sekarang 72 kg,
IMT sebelum hami1 23, hasil pemeriksaan: KU Baik, S 36°C, TD 120/80 mmHg, N
78x/menit, P 24x/menit.
Anjuran apakah yang diberikan bidan pada kasus diatas ?
A. Tinggi kalori
B. Rendah kalori
C. Rendah garam
D. Tinggi kalsium
E. Rendah protein

6. Seorang perempuan umur 27 tahun GIP0A0 datang ke PMB dengan keluhan


ketika melakukan aktivitas denyut jantung meningkat. Klien mengatakan khawatir
dan takut terhadap kondisi kehamilannya.
Pada sistem apakah, perubahan fisiologis yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Sistem Urinaria
B. Sistem Respirasi
C. Sistem Metabolisme
D. Sistem Kardiovaskuler
E. Sistem Gastrointestinal

7. Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke RB dengan keluhan merasa tidak


sehat, terkadang merasa benci dengan kehamilannya, hasrat untuk melakukan
hubungan seksual menurun. Hasil pemeriksaan kondisi kehamilannya dalam
keadaan baik dan normal.
Perubahan apakah yang terjadi pada kasus tersebut ?
A. Perubahan Psikologis pada TM I
B. Perubahan Psikologis pada TM II
C. Perubahan Psikologis pada TM III
D. Perubahan Fisiologis pada TM I
E. Perubahan Fisiologis pada TM II
8. Seorang perempuan umur 28 tahun usia kehamian 10 minggu datang ke
puskesmas mengatakan malas mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh
bidan. Bidan menjelaskan bahwa obat yang dianjurkan adalah wajib dikonsumsi
karena mencegah terjadinya kelainan bentuk tulang belakang janin (spina bifida)
dan mencegah terjadinya anensephal (kelainan tempurung kepala). Setelah
mendengar penjelasan bidan, ibu mengatakan akan mengkonsmnsi obat tersebut
sesuai dosis yang dianjurkan.
Apakah jenis obat yang dimaksud pada kasus tersebut?
A. Tablet FE
B. Lico Calk
C. Asam Folat
D. Vitamin B1
E. Vitamin B6

9. Seorang perempuan umur 45 tahun datang ke PMB dengan keluhan tidak


mendapati menstruasi selama 10 hari, sudah memiliki anak hidup sebanyak 5
orang dan mengalami keguguran sebanyak 4 kali. Hasil pemeriksaan TTV normal,
pp test (+). Apakah diagnosa kasus tersebut?
A. G10 P5 A4
B. G10 P4 A5
C. G9 P6 A4
D. G9 P5 A4
E. G9 P4 A4

10.Seorang perempuan GIP0A0 datang ke PMB untuk berkonsultasi tentang nutrisi


yang diperlukan pada kehamilan. Bidan menganjurkan ibu mengkonsumsi
makanan yang mengandung kalsium antara lain ikan teri, sayuran hijau, kacang-
kacangan, dll.
Apakah fungsi nutrient tersebut ?
A. Metabolisme energi
B. Mencegah cacat bawaan
C. Penyimpanan zat besi janin
D. Membantu penyerapan Fosfor
E. Membentuk tulang janin

11.Seorang perempuan GIP0A0 umur 23 tahun hamil 32 minggu datang ke PMB


dengan keluhan sesak nafas.
Apakah penyebab keluhan tersebut ?
A. Kompensasi adanya pelebaran rongga thorax
B. Diafragma terdesak oleh pembesaran rahim
C. Peningkatan kapasitas paru-paru
D. Kebutuhan oksigen untuk janin
E. Peningkatan metabolisme
12.Seorang perempuan GIP0A0 umur 20 tahun hamil 8 bulan datang ke bidan
mengeluh kurang nyaman saat beristirahat baring. Bidan menganjurkan untuk
posisi istirahat yang dapat meningkatkan perfusi uterin dan oksigenasi
fetoplasenter.
Bagaimana posisi istirahat yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Posisi tidur terlentang
B. Posisi setengah duduk
C. Posisi duduk bersandar
D. Posisi berbaring miring ke kiri
E. Posisi kepala lebih rendah daripada kaki

13.Seorang perempuan G2P1A0 umur 27 tahun usia kehamilan 38 minggu datang ke


PMB dengan perdarahan tanpa disertai rasa nyeri. Apakah tindakan yang tidak
boleh dilakukan bidan pada kasus tersebut?
A. Melakukan pemeriksaan dalam
B. Melakukan pemeriksaan eksterna
C. Melakukan pemeriksaan inspekulo
D. Memasang infus untuk persiapan tranfusi
E. Melakukan pemeriksaan denyut jantung janin

14.Seorang Perempuan berumur 27 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu, datang ke PMB


dengan keluhan adanya perdaharan keluar dari vagina yang disertai rasa mules
dan nyeri kram pada bagian bawah perut ibu. pada pemeriksaan ditemukan Td
110/70 mmHg, Nadi 82 kali/menit, Suhu 35,5°C. serviks tidak membuka dan tes
kehamilan positif.
Apakah Diagnosa yang dapat ditegakkan pada klien tersebut ?
A. Missed abortion
B. Abortus insipien
C. Abortus Spontan
D. Abortus imminens
E. Abortus inkomplit

Pembahsan :
1. Abortus complete
Pada jenis keguguran ini, mulut rahim terbuka lebar dan seluruh jaringan janin keluar dari
rahim. Ibu hamil yang mengalami ini akan mengalami perdarahan vagina serta nyeri
perut seperti sedang melahirkan. Biasanya, abortus komplet terjadi pada usia kehamilan
kurang dari 12 minggu.
2. Abortus incomplete
Pada keadaan ini, jaringan janin sudah keluar sebagian. Umumnya, perdarahan serta nyeri
perut akan berlangsung lama dan baru bisa berhenti setelah seluruh jaringan telah keluar
atau dilakukan kuretase.
3. Abortus insipiens
Pada abortus insipiens terjadi perdarahan disertai nyeri perut, tetapi jaringan janin masih
utuh berada di dalam rahim. Meski begitu, keguguran tetap tidak dapat dihindari karena
mulut rahim sudah terbuka.
4. Ancaman abortus (Imminens)
Ancaman abortus sebenarnya bukan keguguran. Pada kondisi ini, mulut rahim masih
tertutup dan janin masih hidup di dalam rahim. Perdarahan dari vagina dan nyeri perut
yang dialami pun masih tergolong ringan. Risiko terjadinya keguguran memang lebih
besar. Namun, biasanya kehamilan masih mungkin dilanjutkan.

15.Seorang perempuan berumur 32 tahun datang ke PMB mengatakan pernah


keguguran 5 kali berturut yang disebabkan oleh berbagai hal. pasien melakukan
konsultasi agar kondisi kandunganya bisa pulih dan menanyakan waktu yang
tepat untuk melakukan program kehamilan lagi.
Apakah jenis abortus pada kasus diatas?
A. Missed abortion
B. Abortus Spontan
C. Abortus insipient
D. Abortus Habitualis
E. Abortus inkomplit

Pembahasan:
1. Abortus complete
Pada jenis keguguran ini, mulut rahim terbuka lebar dan seluruh jaringan janin keluar dari
rahim. Ibu hamil yang mengalami ini akan mengalami perdarahan vagina serta nyeri
perut seperti sedang melahirkan. Biasanya, abortus komplet terjadi pada usia kehamilan
kurang dari 12 minggu.
2. Abortus incomplete
Pada keadaan ini, jaringan janin sudah keluar sebagian. Umumnya, perdarahan serta nyeri
perut akan berlangsung lama dan baru bisa berhenti setelah seluruh jaringan telah keluar
atau dilakukan kuretase.
3. Abortus insipiens
Pada abortus insipiens terjadi perdarahan disertai nyeri perut, tetapi jaringan janin masih
utuh berada di dalam rahim. Meski begitu, keguguran tetap tidak dapat dihindari karena
mulut rahim sudah terbuka.
4. Ancaman abortus (Imminens)
Ancaman abortus sebenarnya bukan keguguran. Pada kondisi ini, mulut rahim masih
tertutup dan janin masih hidup di dalam rahim. Perdarahan dari vagina dan nyeri perut
yang dialami pun masih tergolong ringan. Risiko terjadinya keguguran memang lebih
besar. Namun, biasanya kehamilan masih mungkin dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai