Anda di halaman 1dari 12

SOAL BIMBEL

ASUHAN BBL
Retno Wulan, S.S.T.Keb.,M.K.M
Dosen STIKes Bakti Utama Pati
SOAL 1
Seorang Perempuan umur 21 tahun, P1A0 melahirkan bayi laki-laki 2 jam yang lalu
spontan. Saat ini ibu ingin menyusui bayi nya, namun ASI belum keluar dengan
deras, bayi rewel.
Bagaimanakah komunikasi efektif yang tepat dilakukan oleh bidan?
A. Ibu kalau ASI belum keluar, tidak usah dipaksakan nanti kita coba untuk pijat ASI
ya?
B. Sini ibu saya bantu, agar bayi ibu bisa menyusui dengan benar.
C. Kalau ASI belum keluar, bisa di biarkan saja dulu ibu bayi nya. Bayi bisa bertahan
tanpa ASI sampai dengan 24 jam.
D. Tidak usah dipaksakan, bayi di berikan susu formula saja dulu
E. Ibu itu hal yang biasa
PEMBAHASAN SOAL 1
• Kompetensi initi: Mampu melakukan praktik kebidanan dengan menggunakan
teknik komunikasi efektif untuk interaksi dengan klien, Bidan, tenaga kesehatan
lain, dan masyarakat dalam bentuk anamnesis, konseling, advokasi, konsultasi,
dan rujukan, dalam rangka memenuhi kebutuhan klien, dan menjaga mutu
pelayanan kebidanan.
• Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang
menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara
pemberi pesan dan penerima pesan.

JAWABAN: B
SOAL 2
Seorang bayi perempuan lahir spontan 4 hari yang lalu di Klinik dengan umur kehamilan
aterm dengan berat lahir 2600 gram, PB 48 cm. ASI keluar lancar. Saat ini bayi malas
menyusu sehingga terjadi kekuningan pada tubuhnya.
Apakah asuhan yang tepat untuk bayi diatas?
A. Memberikan ASI secara on demand
B. Memberikan glukosa
C. Memonitor suhu tubuh bayi
D. Memonitor intake dan output bayi
E. Memandikan bayi dengan seka
PEMBAHASAN SOAL 2
• Pemberian ASI secara on demand adalah Pemberian ASI tidak dijadwal sesuai
keinginan bayi, dengan menggunakan kedua payudara setiap
menyusui secara bergantian, dan istirahat yang cukup.
• Memberikan glukosa → hipoglikemia
• Memonitor suhu →hipotermi
• Memonitor intake dan output bayi→ dehidrasi
• Memandikan bayi dengan seka → memandikan bayi setelah 6 jam

JAWABAN: A
SOAL 3
Bayi lahir 3 hari yang lalu, dibawa ke rumah sakit karena tampak berwarna
kekuningan, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan, kadar bilirubin 6
mg/dL pada darah, kadar bilirubin indirek 4,6 mg% sedangkan kadar bilirubbin
direk 0,3 mg%.
Apakah diagnosis yang tepat sesuai dengan kasus tersebut?
A. Hiperbilirubinemia
B. Hypobilirubbin
C. Ikhterus Fisiologis
D. Ikhterus Patologis
E. Kernikterus
PEMBAHASAN SOAL 3
• Hiperbilirubinemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar bilirubin
>5 mg/dL pada darah, yang sering ditandai oleh adanya icterus
• Ikterus terjadi karena peningkatan kadar bilirubin indirek (unconjugated) dan
atau kadar bilirubin direk (conjugated).
• Ikterus disebut normal (fisiologis) jika muncul setelah 24–72 jam dan menghilang
sebelum usia 2 minggu
• Ikhterus patologis muncul sebelum 24 jam pertama

JAWABAN A
SOAL 4
Seorang bayi baru lahir perempuan umur 3 hari datang ke RS dibawa ibunya
dengan keluhan kejang sejak 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan
mulut bayi mecucu dan sulit menetek, dinding perut teraba seperti papan, tali
pusat bayi berbau dan terdapat rempah-rempah yang dibaluri di sekitar tali
pusat.
Apakah diagnosis yang tepat sesuai kasus tersebut?
A. Hipoglikemi
B. Kejang demam
C. Typus abdominalis
D. Tetanus neonatorum
E. Perdarahan intracranial
PEMBAHASAN SOAL 4
• Hipoglikemia adalah kondisi gula darah yang turun di bawah nilai normal. Kadar gula
darah pada 24 jam pertama kehidupan bayi baru lahir hanya 30 mg/dL dan kurang dari
45 mg/dL. bayi terlihat lemas dan tidak mau menyusu, bayi bisa kejang, berhenti
bernapas (apnea), dan bibir serta kukunya menjadi kebiruan (sianosis).
• Perdarahan intrakranial merupakan perdarahan atau akumulasi darah dalam rongga
intrakranium yang dapat terjadi pada parenkim otak . Tanda kejang, pucat,
muntah, Ubun-ubun besar yang tegang dan membonjol
• Typus abdominalis → demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, sakit perut dan diare
• Tetanus neonatorum → Rahang dan otot wajah bayi mengencang pada hari ke 2–3 pasca
kelahiran. Mulut bayi terasa kaku seakan terkunci dan bayi tidak bisa menyusui.

JAWABAN: D
SOAL 5
Seorang bayi perempuan umur 3 hari, sedang di rawat di RS karena telah di diagnosa mengalami
tetanus neonatorum. Bayi tersebut di bawa ke RS, karena sempat kejang sebelumnya. Untuk
menangani kasus tersebut, bidan segera memasang infus, namun selalu gagal.
Tindakan apa yang perlu dilakukan, sebagai pengganti pemasangan infus?
A. Berikan O2
B. Lakukan resusitasi
C. Berikan suntikan TT 0,5 ml
D. Beri cairan rumatan
E. Diazepam melalui rektum
PEMBAHASAN SOAL 5
• Untuk neonatus, dosis diazepam (sediaan emulsi cair 5 mg/ml) yang disarankan
adalah 0,1-0,3 mg/kg, injeksi perlahan selama 3-5 menit, tiap 1 hingga 4 jam
bergantung pada derajat keparahan dan persistensi spasme.
• Jika pada pemberian tiap jam kejang masih berlangsung, pemberian diazepam infus
kontinyu dengan menggunakan pompa suntik dapat dipertimbangkan. Dosis
diazepam untuk suntik kontinyu tersebut adalah 0,1-0,5 mg/kg/jam (2,4-12 mg/kg/24
jam), dimulai dari dosis terendah, dan dapat ditingkatkan sebanyak 0,1 mg/kg/jam
apabila frekuensi pernapasan ≥ 30 kali per menit.
• Apabila pada dosis 0,5 mg/kg/jam kejang masih berlangsung, dosis masih dapat
ditingkatkan hingga 0,8 mg/kg/jam jika frekuensi pernapasan ≥ 30 kali per menit.
• Cairan rumatan adalah cairan dan elektrolit yang dibutuhkan dalam 24 jam dengan
memperhitungkan cairan yang keluar, baik dalam bentuk uap air saat bernapas,
keringat, dan urine. Sedangkan cairan defisit adalah cairan yang hilang pada anak
dehidrasi, misalnya karena diare, muntah atau perdarahan

JAWABAN: E
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Instagram: @wuland_retno24
Youtube Channel: Bidan R Wulan
Blogger: wulandprincess.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai