Anda di halaman 1dari 44

BEDAH SOAL

UKOM BAYI
DAN BALITA
APA SAJA HAL MENARIK
YANG SUDAH DILALUI?

Desa Talang Makmur, RT/RW:


07/09. Kec. Tebing Tinggi, Kab.
Tanjung Jabung Barat. Prov.
LAHIR DI Jambi.
WONOSOBO, 09 0852-6653-4979
MARET 1993
BELUM MENIKAH lusiafriyani038@gmail.com
DOMISILI
BOJONEGORO

STIKes RAJEKWESI
SOAL 1
Seorang bayi perempuan, lahir 5 menit yang lalu di RS. Hasil pemeriksaan: bayi lahir
tidak segera menangis, napas megap – megap, tonus otot kurang aktif, APGAR Score
6. Riwayat persalinan: kala II memanjang, air ketuban bercampur meconium.
Apa diagnosa yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. RDS
B. Apneu
C. Asfiksia
D. Hipoksia
E. Takipneu
PEMBAHASAN
JAWABAN : C. Asfiksia
KATA KUNCI : bayi lahir tidak menangis
segera, napas megap – megap dan APGAR
SCORE 6
PEJELASAN : Diagnosa dr kasus tsb?
Kenapa Asfiksia?
Asfiksia adalah terjadinya kegagalan bernafas
spontan dari bayi baru lahir yaitu pada menit
kedua, diikuti dengan tanda - tanda fisik
lainnya seperti bayi lahir tidak langsung
menangis, napas megap - megap dan
gerakannya kurang aktif.
SOAL 2
Seorang bayi laki – laki, lahir 10 menit yang lalui di RS. Hasil anamnesa: usia kehamilan 38
minggu, bayi tidak segera menangis, air ketuban jernih, APGAR score 3. Hasil pemeriksaan:
kulit berwarna kebiruan, gerakan bayi lemah, tangisan merintih dan S 35.5º C.
Apa penatalaksanaan awal yang tepat pada kasus tersebut?
A. Lakukan IMD
B. Keringkan bayi
C. Atur posisi bayi
D. Jaga kehangatan bayi
E. Hisap lendir dari mulut dan hidung bayi
PEMBAHASAN
JAWABAN : D. Jaga kehangatan bayi
KATA KUNCI : bayi tidak menangis segera, kulit berwarna
kebiruan, gerakan bayi lemah, tangisan merintih APGAR SCORE 3
PEJELASAN : Penatalaksanaan awal?
Prinsip JAiKAN
Jaga kehangatan
Atur posisi
Keringkan
Atur posisi kembali
Nilai
SOAL 3
Seorang bayi laki - laki, umur 7 hari dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan bayi
kuning. Hasil anamnesa: Bayi lahir cukup bulan, lahir spontan normal, ASI ibu masih
sedikit. Hasil Pemeriksaan : FJ 132 x/menit, P 38 x/menit, dan S 36 °C.
Bagaimana cara menentukan tingkat keparahan ikterus secara kasar dari kasus tersebut?
A. Cek kadar glukosa
B. Pemeriksaan billirubin total
C. Tekan bagian lengan dan tungkai
D. Tekan pada ujung hidung dan dahi
E. Tekan pada telapak tangan dan telapak kaki
PEMBAHASAN

JAWABAN : E. Tekan pada telapak tangan


dan telapak kaki
KATA KUNCI : Bayi kuning di hari ke-7
PEJELASAN : Menetukan tingkat
keparahan ikterus secara kasar?
SOAL 4
Seorang bayi perempuan, umur 2 minggu dibawa oleh ibunya ke TPMB dengan keluhan
kulit kemerahan. Hasil pemeriksaan: BB 2800 gram, PB 49 CM, S 35,5 º C, P 62 x/menit,
terdapat kemerahan disertai gelembung – gelembung kecil berair pada kulit.
Apa penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Memberikan bedak tabur
B. Menjaga kesebersihan bayi
C. Mengoleskan salep pada derah kemerahan
D. Menginformasikan ibu untuk menjaga suhu ruangan
E. Menyampaikan ke ibu untuk memilih pakaian bayi yang bisa menyerap keringat
PEMBAHASAN
JAWABAN : E. Menyampaikan ke ibu untuk memilih pakaian bayi yang bisa menyerap

keringat

KATA KUNCI : Kemerahan disertai gelembung – gelembung kecil berair pada kulit bayi

PEJELASAN : Penatalaksanaan yang tepat?

Kemerahan diserta gelembung kecil berair pada kulit bayi umumnya disebabkan oleh

gesekan yang membuat kulit lecet dan melepuh.

Bentol berair akibat gesekan biasanya dapat pulih sendiri dalam beberapa hari tanpa

meninggalkan bekas luka. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua bentol disebabkan

oleh iritasi dan gesekan.


SOAL 5
Seorang bayi perempuan, umur 2 jam di Puskesmas. Hasil anamnesa: bayi dilahirkan
dengan distosia bahu. Hasil pemeriksaan: BB 4200 gram, PB 53 cm, S 36 º C, P 36
x/menit, N 126 x/menit, lengan kanan bayi tidak merespon ketika dinilai refleksnya.
Apakah diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?
A. Cacat bawaan
B. Cerebral palsy
C. Trauma kelahiran
D. Cidera saat persalinan
E. Gangguan saraf sensorik
PEMBAHASAN

JAWABAN : E. Gangguan saraf sensorik


KATA KUNCI : distosia bahu, lengan kanan bayi tidak merespon
ketika dinilai refleksnya
PEJELASAN : Diagnosa kasus?
Komplikasi yang dapat terjadi pada janin meliputi cedera pleksus
brakialis 1-20%, fraktur os humerus dan klavikula, asfiksia,
ensefalopati hingga kematian perinatal.
SOAL 6
Seorang bayi perempuan, umur 5 hari, dibawa oleh ibunya ke TPMB dengan keluhan
bentol – bentol merah pada kaki kerana gigitan serangga. Hasil pemerikasan: BB 3800
gram S 35, 5º C.
Apakah penatalaksanaan awal yang tepat pada kasus tersebut?
A. Mengoleskan lotion
B. Merujuk ke dokter spesialis
C. Mengusapkan cairan antiseptic
D. Mengompres dengan air dingin
E. Mencuci daerah gigitan dengan sabun
PEMBAHASAN
1. Cuci kulit bayi yang terkena gigitan atau sengatan
serangga dengan sabun lalu usapkan cairan antiseptik.
2. Hindari menggaruk kulit yang tergigit serangga.

JAWABAN : E. Mencuci daerah gigitan 3. Kompres dengan es jika di bagian yang bengkak untuk
mengurangi rasa sakit.
dengan sabun
4. Bila tergigit di bagian mulut, minta anak untuk mengemut es
KATA KUNCI : bentol – bentol merah
atau minum air dingin untuk mengurangi rasa sakit.
pada kaki kerana gigitan serangga
5. Jika penyengat masih ada di kulit, coba cabut dengan pinset.
PEJELASAN : Penatalaksanaan awal? 6. Untuk gatal yang tak tertahankan, oleskan losion calamine
untuk mengurangi rasa gatal.
7. Bila terjadi bengkak, demam, luka, atau bahkan infeksi pada
area gigitan segera kunjungi dokter spesialis kulit untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.
SOAL 7
Seorang bayi laki – laki, umur 48 jam di Puskesmas. Dengan keluhan bayi rewel dan tidak
mau menyusu. Hasil anamnesa: bayi belum ada BAB sejak lahir dan sudah 2 kali muntah
berwarna cokelat. Hasil pemeriksaan: S 38,5º C, perut bayi buncit.
Apa diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?
A. Kolik
B. Atresia ani
C. Melabsorsi
D. Hirschprung
E. Perut kembung
PEMBAHASAN
JAWABAN : D. Hirschprung
KATA KUNCI : bayi belum ada BAB sejak lahir
dan sudah 2 kali muntah berwarna cokelat.
PEJELASAN : Diagnosa pada kasus?

Hirschsprung adalah gangguan pada usus besar yang


menyebabkan feses atau tinja terjebak di dalam usus.
Penyakit bawaan lahir yang tergolong langka ini bisa
mengakibatkan bayi tidak dapat buang air besar (BAB)
sejak dilahirkan.
SOAL 8
Seorang bayi perempuan, umur 7 hari di TPMB dibawa ibunya dengan keluhan bokong
bayi tampak ruam berwarna abu kebiruan. Hasil pemeriksaan: KU baik, dan bentuk
bercak tidak beraturan.
Apakah diagnosa yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Furunkel
B. Miliariasis
C. Regurgitaris
D. Ruam popok
E. Bercak mongol
PEMBAHASAN
JAWABAN : E. Bercak Mongol
KATA KUNCI : bokong bayi tampak ruam berwarna abu
kebiruan
PEJELASAN : Diagnosa pada kasus?

Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru di


kulit bayi yang baru lahir. Bercak Mongol
atau congenital dermal melanocytosis biasanya
muncul di area bokong, punggung, tangan, atau
kaki. Bercak Mongol biasanya akan hilang seiring
bertambahnya usia anak.
SOAL 9
Seorang bayi perempuan, umur 1 jam, lahir spontan di RS. Hasil pemeriksaan: KU baik,
BB 3000 gram, PB 50 cm, ketika telapak tangan bayi disentuh bayi dapat
menggenggam jari telunjuk bidan.
Apakah reflek yang ditunjukkan bayi pada kasus tersebut?
A. Morro
B. Sucking
C. Babinsky
D. Grasping
E. Tonick neck
PEMBAHASAN
JAWABAN : D. Grasping
KATA KUNCI : ketika telapak
tangan bayi disentuh bayi dapat
menggenggam jari telunjuk bidan.
PEJELASAN : Apakah refleks
pada kasus?
SOAL 10
Seorang bayi laki – laki, umur 4 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan bayi
menangis saat buang air kecil. Hasil anamnesa: bayi sehari hanya 2 kali BAK. Hasil
pemeriksaan: BB 5 kg, PB 57 cm, tampak penis bayi melengkung kebawah dan lubang
utetra terdapat pada ventral.
Apa tindakan bidan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Memberikan obat anti nyeri
B. Menenangkan ibu dan keluarga
C. Merujuk kerumah sakit untuk dilakukan operasi
D. Meminta ibu untuk selalu memberikan ASI sesering mungkin
E. Menganjurkan ibu untuk rutin membersihkan area genetalia bayi
PEMBAHASAN
JAWABAN : C. Merujuk kerumah sakit
untuk dilakukan operasi
KATA KUNCI : tampak penis bayi Hipospadia adalah suatu kelainan yang menyebabkan
melengkung kebawah dan lubang utetra letak lubang kencing (uretra) bayi laki-laki menjadi
terdapat pada ventral. tidak normal. Kondisi ini merupakan kelainan bawaan
PEJELASAN : Apa tindakan untuk kasus sejak lahir.
tsb? Pada kondisi normal, uretra terletak tepat di ujung penis.
Akan tetapi, pada bayi dengan hipospadia, uretra berada
di bagian bawah penis. Jika tidak ditangani, penderita
hipospadia bisa kesulitan buang air kecil atau
berhubungan seksual saat dewasa.
SOAL 11
Seorang anak laki – laki, umur 4 tahun, datang ke Posyandu. Hasil pemeriksaan: KU
baik, BB 15 kg. Kemudian bidan melakukan pemeriksaan dengan meletakkan sebuah
kursi sejauh 3 meter dari kartu “Kartu E”.
Apakah pemeriksaan yang sedang dilakukan bidan?
A. TDL
B. TDD
C. KPSP
D. DDST
E. KMME
PEMBAHASAN

JAWABAN : A. TDL
KATA KUNCI : pemeriksaan dengan
meletakkan sebuah kursi sejauh 3
meter dari kartu “Kartu E”.
PEJELASAN : Disebut pemeriksaan?
SOAL 12
Seorang anak laki – laki, umur 2 tahun, datang ke Puskesmas untuk melakukan
pemeriksaan tumbuh kembang. Setelah dilakukan pemeriksaan KPSP, didapatkan hasil
jawaban “ya” berjumlah 7.
Apa hasil pertumbuhan dan perkembangan anak pada kasus tersebut ?
A. Normal
B. Meragukan
C. Sesuai umur
D. Adanya penyimpangan
E. Anak perlu dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan
PEMBAHASAN
Tanyakan kepada orang tua/pengasuh atau Hitung jawaban “Ya”
periksa anak sesuai petunjuk pada instrumen
KPSP

HASIL PEMERIKSAAN INTERPRETASI TINDAKAN


JAWABAN : B. Meragukan
Jawaban “Ya” 9 atau 10 Sesuai Umur Puji Keberhasilan orang
KATA KUNCI : pemeriksaan KPSP, tua/pengasuh. Lanjutkan stimulus
sesuai umur. Jadwalkan kunjungan
didapatkan hasil jawaban “ya”
berikutnya.
berjumlah 7.
PEJELASAN : Hasil pertumbuhan Jawaban “Ya” 7 atau 8 Meragukan Naseati ibu/pengasuh untuk
melakukan stimulus lebih sering
dan perkembangan bayi? dengan penuh kasih sayang.
Jadwalkan ulang kunjungan ulang
untuk 2 minggu lagi.

Jawaban “Ya” 6 atau Penyimpangan Rujuk ke Rumah Sakit. Rujukan


Kurang tumbuh kembang level 1
SOAL 13
Seorang anak laki – laki, umur 3 tahun, datang ke Puskesmas untuk melakukan
pemeriksaan tumbuh kembang. Setelah dilakukan pemeriksaan KPSP, didapatkan hasil
jawaban “ya” berjumlah 6.
Apa penatalaksanaan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Merujuk ke RS
B. Melakukan pemeriksaan ulang
C. Melakukan pemantauan dirumah
D. Menjadwalkan ulang 1 minggu kemudian
E. Menganjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis
PEMBAHASAN
Tanyakan kepada orang tua/pengasuh atau Hitung jawaban “Ya”
periksa anak sesuai petunjuk pada instrumen
KPSP

HASIL PEMERIKSAAN INTERPRETASI TINDAKAN


Jawaban “Ya” 9 atau 10 Sesuai Umur Puji Keberhasilan orang
JAWABAN : A. Merujuk ke RS
tua/pengasuh. Lanjutkan stimulus
sesuai umur. Jadwalkan kunjungan KATA KUNCI : pemeriksaan KPSP,
berikutnya.
didapatkan hasil jawaban “ya”
berjumlah 6.
Jawaban “Ya” 7 atau 8 Meragukan Naseati ibu/pengasuh untuk
melakukan stimulus lebih sering PEJELASAN : Penatalaksanaan ?
dengan penuh kasih sayang.
Jadwalkan ulang kunjungan ulang
untuk 2 minggu lagi.

Jawaban “Ya” 6 atau Penyimpangan Rujuk ke Rumah Sakit. Rujukan


Kurang tumbuh kembang level 1
SOAL 14
Seorang anak perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke TPMB dengan keluhan mencret
sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesa: bayi rewel, BAB 3-5 kali sehari, konsistensi cair, tidak
ada darah dalam tinja, minum banyak. Hasil pemeriksaan: kesadaran CM, BB 8,5 Kg, PB 74
cm, P 36 x/menit, S 37°C, mata tidak cekung, turgor kulit kembali cepat.
Apa pemberian asuhan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Oralit
B. Antibiotik
C. Antipiretik
D. Teh manis
E. Zink selama 1 minggu
PEMBAHASAN

JAWABAN : A. Oralit
KATA KUNCI : 2 hari diare, rewel, dan minum banyak.
PENJELASAN : Asuhan yang diberikan?
Mengapa diberikan oralit?
karena, kondisi pada kasus tersebut masih menunjukkan 2
tanda diare dengan dehidrasi sedang yaitu bayi rewel dan
minum banyak. Pemberian oralit diberikan setiap bayi mencret
selain itu juga pemberian ASI penting dilakukan untuk
mencegah dehidrasi yang lebih parah.
SOAL 15
Seorang anak perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
demam sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesa: bayi rewel, tidak ada batuk pilek, menyusu
kuat. Hasil pemeriksaan: BB 8,5 Kg, PB 75 cm, P 30 x/menit, S 37°C, tampak ruam merah
kecoklatan di sekitar telinga, kepala dan leher, mata tidak merah, tidak ada luka pada mulut.
Apa asuhan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Memberikan vitamin A
B. Merujuk ke rumah sakit
C. Mengoleskan salep mata
D. Pemberian obat antipiretik dan antibiotik
E. Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis
PEMBAHASAN
JAWABAN : A. Memberikan vitamin A
KATA KUNCI : Demam 2 hari, S 37°C, tampak ruam merah kecoklatan di sekitar
telinga, kepala dan leher, mata tidak merah, tidak ada luka pada mulut.
PENJELASAN : Asuhan yang tepat pada kasus ?
Kasus tersebut menunjukkan gejala Campak yang belum terjadi komplikasi.
Rencana asuhan yang paling tepat adalah pemberian A dosis 1 kapsul merah.
Dosis sesuai usia, yaitu: Bayi < 6 bulan dengan dosis kapsul biru; Balita usia 6-11
bulan dosisnya 1 kapsul biru; dan Balita 12-59 bulan dengan dosis 1 kapsul
merah.
SOAL 16
Seorang anak laki - laki, umur 1 tahun dibawa ibunya ke Posyandu untuk dilakukan
pemeriksaan tumbuh kembang. Hasil pemeriksaan : KU baik, BB 9,5 kg, TB 71 cm, N
130 x/menit, P 32 x/menit, S 35 °C.
Apa tahapan tumbuh kembang yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Menyusun 2 atau 3 kotak
B. Dapat berdiri tanpa dibantu
C. Menyebut 3 kata yang memiliki arti
D. Mencoret - coret kertas dengan pensil
E. Memindakan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
PEMBAHASAN
JAWABAN : B. Dapat berdiri tanpa dibantu
KATA KUNCI : Usia 1 Tahun (12 bulan) dan tanpa keluhan, serta semua normal dilihat
dari hasil anamnesa
Mengapa dipilih Dapat berdiri tanpa dibantu??
Mari kita lihat tahapan bayi diusia 9-12 bulan
1. Dapat berdiri tanpa dibantu
2. Dapat berjalan dengan dituntun
3. Menirukan dan Mengulang bunyi yang didengarnya
4. Belajar menyatakan satu atau dua kata
5. Mengerti perintah sederhana atau larangan
6. Menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
7. Berpartisipasi dalam permainan
8. Menggenggam Pensil
9. Senang diajak bermain “CILUKBAA”
10. Mengenal anggota keluarga dan takut pada orang yang belum dikenal
SOAL 17
Seorang anak laki-laki, umur 10 Bulan, dibawa ibunya ke Posyandu untuk imunisasi. Hasil
anamnesa: Masih diberikan ASI, riwayat imunisasi sebelumnya BCG, Polio 1-4, DPT 1-3,
Hep. B 0,1-3,. Hasil pemeriksaan : KU Baik, BB 7 Kg, PB 76 cm, P 38 x/menit. S 36°C.
Apa Imunisasi yang paling tepat diberikan pada kasus tersebut?
A. H1B
B. DPT
C. Polio
D. Hep. B
E. Campak
PEMBAHASAN
JAWABAN : E. Campak

KATA KUNCI : riwayat imunisasi sebelumnya BCG,

Polio 1-4, DPT 1-3, Hep. B 0,1-3

PENJELASAN : Imunisasi berikutnya?

Melihat dari kasus tersebut riwayat imunisasi dasar

sudah lengkap kecuali CAMPAK.

dimana Campak merupakan imunisasi dasar yang

dapay diberikan pada anak usia 9-12 bulan dan

Booster Campak selanjutnya dapat diberikan pada

usia 24 bulan.
SOAL 18
Seorang bayi perempuan, umur 5 bulan, dibawa ibunya ke Posyandu untuk penimbangan.
Hasil anamnesa: Menyusu kuat, riwayat imunisasi sebelumnya BCG, Polio 1-4, DPT 1-3,
Hep.B 1-3. Hasil pemeriksaan: KU Baik, BB 7 Kg, PB 64 cm, 32 x/menit, S 36°C,P , jawaban
“ya” pada KPSP adalah 9.
Umur berapakah bayi tersebut dijadwalkan dipantau kembali tumbuh kembangnya?
A. 7 bulan
B. 8 Bulan
C. 9 bulan
D. 10 bulan
E. 11 bulan
PEMBAHASAN
JABAWAN : B. 8 bulan
KATA KUNCI : Umur 5 bulan
PENJELASAN: Umur berapa ?
Kenapa 8 bulan?
Evaluasi perkembangan pada bayi usia 3-24 bulan dilakukan setiap 3 bulan sekali,
sedangkan usia 24-72 bulan dilakukan 6 bulan sekali.
karena bayi berusia 5 bulan ditambahkan 3 bulan sampai bayi melakukan evaluasi
mendatang, sehingga didapat umur 8 bulan bayi dijadwalkan untuk dipantau kembali
perkembangnya.
Untuk pertumbuhannya sendiri bisa dilakukan setiap bulan sekali dan dapat dilakukan saat
posyandu.
SOAL 19
Seorang bayi laki - laki umur 4 bulan, dibawa ibunya ke TPMB, dengan keluhan sulit
buang air besar sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesa: ibu mengatakan tinja bayi keras
dan rewel saat BAB. Hasil Pemeriksaan P 42 x/menit, N 128 x/menit, S 36°C.
Apa tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Memberikan obat pencahar
B. Menganjurkan beri susu formula
C. Memberikan ASI sesering mungkin
D. Merujuk ke RS jika kondisi memburuk
E. Menginformasikan tentang ibu konsumsi sayuran dan buah - buahan
PEMBAHASAN
JAWABAN : C. Memberikan ASI sesering mungkin
KATA KUNCI : sulit buang air besar sejak 2 hari yang lalu dan
tinja bayi keras dan rewel saat BAB.
PENJELASAN :
Penatalaksanaan Obstipasi adalah :
1. Anjurkan ibu meningkatkan asupan cairan dan serat yang
mengandung buah - buahan
2. Anjurkan mengurangi minum susu formula dengan protein
tinggi diganti susu dengan protein rendah
3. Beri suplemen serat
SOAL 20
Seorang anak perempuan, umur 14 bulan datang ke posyandu. Hasil anamnesa: bayi
pernah di RS dengan gizi buruk, kondisi keluarga yang ekonominya rendah, dan
pekerjaan orang tua sebagai buruh kasar. Bidan kemudian melakukan tata laksana
penanganan bayi gizi buruk ditingkat posyandu.
Apa tata laksana yang tepat pada kasus tersebut?
A. Berikan ASI sampai 2 tahun
B. Deteksi dini BALITA gizi buruk
C. Suapi anak dengan tekun dan sabar
D. Sajikan makanan yang berane ragam
E. Berikan makanan tambahan dengan tinggi kalori dan protein
PEMBAHASAN
JAWABAN : E. Berikan makanan tambahan dengan tinggi kalori dan protein
KATA KUNCI : bayi pernah di RS dengan gizi buruk.
PENJELASAN : Tatalaksana pada kasus tsb?
Tata laksana gizi pada tahap tindak lanjut di posyandu yaitu :
1. Memberikan makanan tambahan pemulihan dengan komposisi energi 350 kkal, protein
15 g
2. Bentuk PMT-P : Kudapan dari baan makanan setempat
3. Lama pemberian : 3 bulan (90 hari)
4. Cara penyelenggaraan : setiap hari dari pusat pemulihan gizi, demonstrasi pembuatan
makanan sehingga sesuai di posyandu, penimbangan dan pemantauan peningkatan
berat badan dengan KMS
DAFTAR PUSTAKA
1. Rizkia Amelia, 2018. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, BALITA, dan Anak Pra
Sekolah. Yogyakarta. Deepublish.
2. Nur Azizah, dkk. 2022. Buku Ajar Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir. Jawa
Tengah. CV. Pena Persada.
3. Aep Syaiful Hamidin. 2014. Buku Lengkap Imunisasi Alami untuk Anak. Yogyakarta. Saufa.
4. Tjaden NEB, et al.The developmental etiology and pathogenesis of Hirschsprung disease.
Translational Research. 2013;162:1.
5. Sinta LE, Andriani F, Yulizawati, Insani AA. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Neonatus Bayi
dan BALITA, Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
6. Razak R. (2021). Gambaran faktor resiko pada kasus Asfiksia Neonatorium di RSIA Budi Kemuliaan
Jakarta. Jurnal kesehatan masyarakat. 11(1):58-63
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai