Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KUESIONER RESPONDEN

Data karakteristik responden:


Nama :
Umur :
Kelas :
Alamat :
Sekolah :

Petunjuk penelitian:
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat sesuai dengan pendapat saudara dengan memberi
tanda silang (x)pada jawaban yang tersedia.
A. Management menstruasi:
1. Pengertian mentruasi adalah:
a. Perdarahan periodik pada rahim yang timbul sekitar 14 hari setelah lepasnya sel telur dari
ovarium
b. Keluar darah dari kemaluan secara terus menerus
c. Perdarahan yang disebabkan oleh perlukaan pada alat kemaluan
d. Perdarahan periodik yang keluar setiap 2 sampai 3 bulan setelah peritiwa lepasnya sel telur
atau ovulasi

2. Beberapa peralatan yang dibutuhkan remaja putri dalam menghadapi menstruasi pada situasi
bencana:
a. Penerangan yang memadai pada fasilitas-fasilitas umum.
b. Pelayanan kebidanan yang memadai yang dapat memfasilitasi remaja putri dalam
menghadapi menstruasi
c. Pengetahuan yang cukup tentang menstruasi
d. Dukungan keluarga dalam menghadapi menstruasi

3. Beberapa keunggulan yang didapatkan dalam penggunaan pembalut yang dapat didaur ulang
pada kondisi bencana:
a. Lebih hemat
b. Memerlukan ruangan khusus untuk mencuci dan menjemr
c. Merupakan cara yang lumrah di masyarakat
d. Dianggap lebih mudah digunakan terutama pada situasi terbatas

4. Beberapa peralatan yang terdapat dalam menstrual kit dengan pembalut yang dapat dipakai ulang
adalah:
a. Sabun mandi dan sabun cuci, ember, pembalut, celana dalam, peniti, tas plastik, senter,
tempat penjemur pembalut
b. Sabun mandi dan sabun cuci dan shampo, ember, pembalut, celana dalam, peniti, tas plastik,
senter, tempat penjemur pembalut
c. Sabun mandi dan shampo, ember, pembalut, celana dalam, peniti, tas plastik, senter, tempat
penjemur pembalut
d. Sabun mandi dan shampo, ember, pembalut, celana dalam, peniti, tas plastik, senter

5. Penanganan pembalut sekali pakai ada remaja putri pada situasi bencana adalah:
a. Pembalut yng telah digunakan dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan
b. Pembalut dicuci dan dimasukkan ke dalam kertas koran atau plastik dan dibuang ke tempat
sampah Pembalut dicuci bersih dan dimasukkan ke dalam kertas koran atau plastik dan
dibuang ke tempat sampah
c. Pembalut yang telah digunakan dicuci bersih dan dimasukkan ke dalam kertas koran atau
plastik dan dibuang ke dalam tempat sampah tertutup
d. Pembalut yang telah digunakan dicuci bersih dengan sabun dan dimasukkan ke dalam kertas
koran atau plastik dan dikubur di dalam tanah.

6. Dampak yang dapat ditimbulkan pada penanganan pembalut sekali pakai yang tidak baik adalah:
a. Pencemaran air dan limbah rumah tanggga
b. Tumbuhnya belatung dan kerumunan lalat
c. Menimbulkan bau yang tidak sedap dan tumbuhnya kuman
d. Membuat petugas kebersihan harus bekerja ekstra untuk menangani limbah pembalut

7. Mengapa hygine pada saat mentruasi pada situasi bencana penting bagi remaja putri:
a. Menjaga kebersihan tubuh saat menstruasi dengan mengganti pembalut sering akan
mencegah perempuan dari penyakit infeksi saluran kencing, infeksi saluran reproduksi, dan
iritasi pada kulit
b. Menjaga kebersihan tubuh saat menstruasi dapat mencegah remaja putri mandul atau tidak
dapat memiliki keturunan
c. Mencegah terjadinya kanker dikemudian hari.
d. Mencegah terjadinya penyakit kulit.

8. Beberapa mitos yang ditemui dimasyarakat yang berhubungan dengan menstruasi yang dapat
merugikan remaja adalah:
a. Kesehatan daerah genitalia adalah tanggung jawab dari tenaga kesehatan
b. pada saat mentrusi remaja harus merahasiakan pada orang.
c. Pandangan bahwa darah menstruasi adalah kotor, memalukan dan tidak sehat
d. Dukungan keluarga diperlukan remaja putri pada saat menstruasi

9. Beberapa kekurangan dalam penggunaaan pembalut sekali pakai yang digunakan pada situasi
bencana adalah:
a. Memerlukan ruangan khusus untuk mencuci dan membutuhkan lebih banyak air
b. Pembuangan limbahnya dapat mempengaruhi lingkungan
c. Membutuhkan ember dan sabun khusus untuk membersihkannya
d. Membutuhkan cara pembuangan akhir yang khusus

10. Bagaimana cara pengolahan pembalut yang dapat dipakai ulang pada situasi bencana?
a. Dicuci dengan air mengalir dan ditampung ke dalam ember serta dijemur dan dikeringkan
sebelum dipakai kembali
b. Dicuci dengan air dan sabun mengalir dan letakkan di dalam emberke dalam ember serta
dijemur dan dikeringkan sebelum dipakai kembali
c. Cukup dibuang pada tempat sapah bertutup yang telah disediakan
d. Dicuci dan dikubur di dalam tanah.
11. Jumlah minimal pembalut sekali pakai yang harus disiapkan dalam tas siaga bencana adalah:
a. 6-10 helai
b. 2-5 helai
c. 12-15 helai
d. 20-25 helai

12. Apakah manfaat pengetahuan tentang higiene menstruasi pada situasi bencana bagi remaja putri?
a. Agar dapat menunda datangnya menstruasi selama situasi bencana
b. Agar dapat menjaga kebersihan organ kewanitaan selama situasi bencana
c. Agar tidak mengalami kram perut saat menjalani menstruasi dalam situasi bencana
d. Agar siklus menstruasi berjalan teratur saat dalam situasi bencana

13. Berikut bahan dan alat yang harus disiapkan dalam tas siaga bencana bagi remaja putri, kecuali:
a. Ember dengen penutup
b. Senter
c. Sabun
d. Bantal

14. Keuntungan dari penggunaan pembalut sekali pakai adalah:


a. Lebih hemat
b. Mudah dijemur di ruangan terbuka
c. Lebih mudah didapat
d. Ramah lingkungan

15. Dalam situasi bencana, remaja putri dianjurkan untuk mengganti pembalut minimal dalam sehari
sebanyak.....
a. 2 kali
b. 3 kali
c. 4 kali
d. 5 kali

B. Kekerasan seksual:
1. Yang dimaksud dengan kekerasan seksual adalah:
a. Suatu tindakan yang sudah mengarah kepada pemukulan terhadap fiksik, penjambakan
rambut
b. Tindakan yang mengarah ke ajakan seksual, dan tindakan yang tidak disukai oleh korban.
c. Suatu tindakan yang mengarah kepada ajakan seksual dan sama-sama disukai oleh masing-
masing pasangan
d. Tindakan yang menyakitihati remaja dengan kata-kata kasar dan penekanan psikologis
remaja.

2. Apakah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kemampuan beradaptasi remaja pada situasi
pengungsian:
a. Remaja sering tidak memiliki orientasi masa depan yang jelas
b. Perilaku remaja didaerah pengungsian menjadi subjek perhatian yang sama dengan situasi
kondisi normal
c. Remaja homogenik
d. Dinegara denagn prevalensi IMS/HIV tinggi, remaja merupakan kelompok tidak rentan.
3. Apakah Dampak yang ditimbulkan jika terjadi kekerasan seksual pada remaja di situasi bencana
adalah:
a. Tidak meninggalkan dampak karena kejadian tidak meninggalkan bekas
b. Kecemasan yang berlebihan, trauma, penurunan rasa percaya diri
c. tidak akan berdampak karena sudah dilengkapi dengan akses pelayanan kesehatan yang
memadai
d. akan semakin meningkatakan kedekatan atau ketakwaan dengan tuhan.

4. Apakah yang dapat dilakukan sebagai remaja putri jika terjadi kekerasan seksual pada tempat
pengungsian di situasi bencana adalah:
a. Cukup mendiamkan saja karena hal ini biasa terjadi di kehidupan bermasayarakat.
b. Mencari bantuan dan melaporkannya ke orang tua, petugas kesehatan maupun y
c. Berdoa kepada tuhan semoga tidak terjadi kembali
d. Melakukan beladiri

5. Cara mengatur camp pengungsian yang salah akan meningkatkan risiko terjadinya kekerasan
seksual terutama pada:
a. Pengaturan tenda
b. Pengaturan tenda, penempata toilet, penerapan dan mekanisme pendistribusian bantuan
c. Tanggung jawab keluarga yang memadai
d. Pengaturan pencegahan

6. Yang menjadi faktor risiko terjadinya kekerasan seksual pada situasi bencana adalah:
a. Akses pelayana kesehatan yang memadai
b. Ketidakstabilan sosial
c. Tersedianya pasukan militer
d. Perpindahan populasi dan migrasi

7. Remaja sangat rentan terjadinya penularan infeksi menular seksual dan kekerasan seksual,
karena:
a. Pelayanan kesehatan yang baik meningkatkan risiko kekerasan seksual
b. Rumah tangga dengan kondisi orang tua yang lengkap
c. Tempat penampungan yang cukup memadai
d. Terganggunya kehidupan yang mengarah kepentingan transaksi seks

8. Hal yang harus remaja waspadai jika menggunakan toilet umum pada camp pengungsian untuk
menghindari gerjadinya kekerasan seksual adalah:
a. Cukup tersedianya air bersih dan tissu pembersih
b. Tersedianya penerangan yang cukup dan pintu dapat dikunci dari dalam
c. Tersedianya pelayanan kesehatan yang baik
d. Akses toilet umum cukup memadai

9. Akibat yang dapat ditimbulkan terhadap kekerasan seksual yang terjadi pada remaja pada situasi
bencana adalah:
a. Tingginya aborsi, unwanted pregnancy, bunuh diri pada remaja
b. Tingginya kasus penganiayaan terhadap remaja
c. Tenaga kesehatan akan bekerja dengan lebih baik untuk menanggulangi masalah kekerasan
seksual pada remaja.
d. Timbulnya Lembaga swadaya masysrakat yang akan memfasilitasi remaja
10. Salah satu hal yang harus dilakukan remaja untuk menghindari terjadinya kekerasan seksual pada
situasi bencana adalah:
a. Tidak keluar dari tenda pengungsian
b. Anak perempuan yang menjadi kepala keluarga dan anak yang terpisah dari keluarga
dikumpulkan di dalam satu tenda atau bersama kelompok rentan lainnya.
c. Mengakses tempat umum dilakukan bersama petugas kesehatan
d. Pasrah saja

11. Bentuk kekerasan yang dapat dialami remaja putri dalam situasi bencana, kecuali:
a. Pemerkosaan
b. Eksploitasi
c. Pengungsian
d. Pelecehan seksual

12. Kelompok yang berisiko tinggi mengalami kekerasan dalam situasi bencana adalah:
a. Laki-laki dewasa
b. Kepala keluarga
c. Anak perempuan
d. Penderita HIV AIDS

13. Langkah yang dapai dilakukan untuk mencegah kekerasan dalam situasi bencana adalah:
a. Minta ditemani teman/ keluarga saat kekamar mandi
b. Hindari berada dikerumunan orang/ keramaian
c. Tidak memberitahu orang lain kalau kita sedang mengalami menstruasi
d. Tidak ke kamar mandi saat malam hari

14. Dampak kekerasan pada remaja putri dalam situasi bencana adalah:
a. Kanker serviks
b. Diare
c. Kelaparan
d. Depresi

15. Tindakan yang dapat dilakukan jika mengalami kekerasan dalam situasi bencana adalah:
a. Tidak menceritakan kepada siapapun apa yang dialami
b. Menyelesaikan masalah dengan pelaku kekerasan
c. Menghubungi petugas
d. Menyelesaikan masalah kekerasan dengan pelaku didampingi oleh teman atau orang
dipercaya

Anda mungkin juga menyukai