(Informed Consent)
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda Tangan Di Bawah ini, ketua tim peneliti dosen Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Padaang:
Demikianlah permohonan saya, atas perhatian dan kerjasama saudara dalam penelitian ini
saya ucapkan terimakasih.
Nama : ..........................................................................
Kelas : ...........................................................................
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh
Lita Angelina Saputri dan Tim, dosen Jurusan Kebidanan poltekkes kemenkes Padang, yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Buku Saku Kesehatan Reproduksi dalam Situasi
Bencana Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Di SMA 7 Padang Tahun 2019”. Saya
mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak berakibat negatif terhadap saya oleh
karena itu saya bersedia untuk menjadi responden pada penelitian ini.
Padang, ..............................2019.
Responden
(.............................................)
LEMBAR KUESIONER RESPONDEN
Petunjuk penelitian:
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat sesuai dengan pendapat
saudara dengan memberi tanda silang (x)pada jawaban yang tersedia.
A. Management menstruasi:
2. Beberapa peralatan yang dibutuhkan remaja putri dalam menghadapi menstruasi pada
situasi bencana:
a. Penerangan yang memadai pada fasilitas-fasilitas umum.
b. Pelayanan kebidanan yang memadai yang dapat memfasilitasi remaja putri dalam
menghadapi menstruasi
c. Pengetahuan yang cukup tentang menstruasi
d. Dukungan keluarga dalam mengahdapi menstruasi
5. Bagaimana penanganan pembalut sekali pakai ada remaja putri pada situasi bencana
adalah:
a. Pembalut yng telah digunakan dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan
b. Pembalut dicuci dan dimasukkan ke dalam kertas koran atau plastik dan dibuang
ke tempat sampah Pembalut dicuci bersih dan dimasukkan ke dalam kertas koran
atau plastik dan dibuang ke tempat sampah
c. Pembalut yang telah digunakan dicuci bersih dan dimasukkan ke dalam kertas
koran atau plastik dan dibuang ke dalam tempat sampah tertutup
d. Pembalut yang telah digunakan dicuci bersih dengan sabun dan dimasukkan ke
dalam kertas koran atau plastik dan dikubur di dalam tanah.
6. Dampak yang dapat ditimbulkan pada penanganan pembalut sekali pakai yang tidak
baik adalah:
a. Pencemaran air dan limbah rumah tanggga
b. Tumbuhnya belatung dan kerumunan lalat
c. Menimbulkan bau yang tidak sedap dan tumbuhnya kuman
d. Membuat petugas kebersihan harus bekerja ekstra untuk menangani limbah
pembalut
7. Mengapa hygine pada saat mentruasi pada situasi bencana penting bagi remaja putri:
a. Menjaga kebersihan tubuh saat menstruasi dengan mengganti pembalut sering
akan mencegah perempuan dari penyakit infeksi saluran kencing, infeksi saluran
reproduksi, dan iritasi pada kulit
b. Menjaga kebersihan tubuh saat menstruasi dapat mencegah remaja putri mandul
atau tidak dapat memiliki keturunan
c. Mencegah terjadinya kanker dikemudian hari.
d. Mencegah terjadinya penyakit kulit.
10. Bagaimana cara pengolahan pembalut yang dapat dipakai ulang pada situasi bencana?
a. Dicuci dengan air mengalir dan ditampung ke dalam ember serta dijemur dan
dikeringkan sebelum dipakai kembali
b. Dicuci dengan air dan sabun mengalir dan letakkan di dalam emberke dalam
ember serta dijemur dan dikeringkan sebelum dipakai kembali
c. Cukup dibuang pada tempat sapah bertutup yang telah disediakan
d. Dicuci dan dikubur di dalam tanah.
B. Kekerasan seksual:
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kemampuan beradaptasi remaja pada situasi
pengungsian:
a. Remaja sering tidak memiliki orientasi masa depan yang jelas
b. Perilaku remaja didaerah pengungsian menjadi subjek perhatian yang sama
dengan situasi kondisi normal
c. Remaja homogenik
d. Dinegara denagn prevalensi IMS/HIV tinggi, remaja merupakan kelompok tidak
rentan.
3. Dampak yang ditimbulkan jika terjadi kekerasan seksual pada remaja di situasi
bencana adalah:
a. Tidak meninggalkan dampak karena kejadian tidak meninggalkan bekas
b. Kecemasan yang berlebihan, trauma, penurunan rasa percaya diri
c. tidak akan berdampak karena sudah dilengkapi dengan akses pelayanan kesehatan
yang memadai
d. akan semakin meningkatakan kedekatan atau ketakwaan dengan tuhan.
4. Hal yang dapat dilakukan sebagai remaja jika terjadi kekerasan seksual pada camp
pengungsian di situasi bencana adalah:
a. Cukup mendiamkan saja karena hal ini biasa terjadi di kehidupan bermasayarakat.
b. Mencari bantuan dan melaporkannya ke orang tua, petugas kesehatan maupun y
c. Berdoa kepada tuhan semoga tidak terjadi kembali
d. Melakukan beladiri
5. Cara mengatur camp pengungsian yang salah akan meningkatkan risiko terjadinya
kekerasanseksual terutama pada:
a. Pengaturan tenda
b. Pengaturan tenda, penempata toilet, penerapan dan mekanisme pendistribusian
bantuan
c. Tanggung jawab keluarga yang memadai
d. Pengaturan pencegahan
6. Yang menjadi faktor risiko terjadinya kekerasan seksual pada situasi bencana adalah:
a. Akses pelayana kesehatan yang memadai
b. Ketidakstabilan sosial
c. Tersedianya pasukan militer
d. Perpindahan populasi dan migrasi
7. Remaja sangat rentan terjadinya penularan infeksi menular seksual dan kekerasan
seksual, karena:
a. Pelayanan kesehatan yang baik meningkatkan risiko kekerasan seksual
b. Rumah tangga dengan kondisi orang tua yang lengkap
c. Tempat penampungan yang cukup memadai
d. Terganggunya kehidupan yang mengarah kepentingan transaksi seks
8. Hal yang harus remaja waspadai jika menggunakan toilet umum pada camp
pengungsian untuk menghindari gerjadinya kekerasan seksual adalah:
a. Cukup tersedianya air bersih dan tissu pembersih
b. Tersedianya penerangan yang cukup dan pintu dapat dikunci dari dalam
c. Tersedianya pelayanan kesehatan yang baik
d. Akses toilet umum cukup memadai
9. Akibat yang dapat ditimbulkan terhadap kekerasan seksual yang terjadi pada remaja
pada situasi bencana adalah:
a. Tingginya aborsi, unwanted pregnancy, bunuh diri pada remaja
b. Tingginya kasus penganiayaan terhadap remaja
c. Tenaga kesehatan akan bekerja dengan lebih baik untuk menanggulangi masalah
kekerasan seksual pada remaja.
d. Timbulnya Lembaga swadaya masysrakat yang akan memfasilitasi remaja
10. Salah satu hal yang harus dilakukan remaja untuk menghindari terjadinya kekerasan
seksual pada situasi bencana adalah:
a. Tidak keluar dari tenda pengungsian
b. Anak perempuan yang menjadi kepala keluarga dan anak yang terpisah dari
keluarga dikumpulkan di dalam satu tenda atau bersama kelompok rentan lainnya.
c. Mengakses tempat umum dilakukan bersama petugas kesehatan
d. Tidak usah pergi kemana-mana