Anda di halaman 1dari 6

SOAL KOMUNITAS

1. Saat kunjungan keluarga perawat menemukan klien perempuan berusia 30 tahun,


mengeluh cemas karena ia baru terdiagnosa kanker payudara stadium 2 B. Klien
takut suaminya tidak akan menyukai dirinya lagi, jika payudaranya sudah di
operasi. Perawat berencana melakukan manajemen stress pada klien apakah
langkah awal yang harus dilakukan pada tindakan tersebut. ?
a. Memberikan penjelasan tentang prosedur operasi
b. Mengidentifikasi perasaan cemas
c. Menfasilitasi penjelasan kepada suami klien
d. Melakukan apersepsi tentnag tindakan
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
2. Hasil pengkajian di suatu desa endemik DHF di dapatkan data : perilaku buang
sampah sembarangan, laporan petugas jentik terdapat larva di bak penampungan
air. Beberapa warga mengatakan ada anggota warganya yang di rawat di rumah
sakit dengan DHF.
Apakah intervensi yang tepat pada kasus di atas ?
a. Advokasi larangan membuang sampah di kali
b. Dorong keluarga untuk kuras bak air
c. Penyuluhan tenttang penyakit DHF
d. Advokasi foging
e. Bagikan abate
3. Seorang perawat komunitas melakukan pengkajian di sebuah desa, didaptkan
penduduknya terbiasa melakukan aktivitas mandi, cuci dan BAB di sungai.
Berdasarkan data yang diperoleh dari balai pengobatan dan puskesmas di daerah
tersebut didapatkan peningkatan jumlah kasus diare dalam sebulan hari terakhir.
Apakah tindakan yang pertama kali dilakukan perawat pada kasus?
a. Advokasi pentingnya sistem rujukan
b. Survailans epidemiologi
c. Penyuluhan hygiene dan sanitasi
d. Pengobatan diare secara massal
e. Pemberdayaan kader kesehatan
4. Ditemukan hasil pendataan di desa, mayoritas penduduknya melakukan kegiatan
mandi cuci kakus di sungai, petugas kesehatan telah memberikan penyuluhan
kesehatan tentang PHBS, namun kondisi ekonomi yang kurang mengakibatkan
masyarakat tidak mampu dalam menyediakan sumber air bersih dan jamban
sehat. Apakah strategi intervensi keperawatan komunitas yang tepat pada kasus ?
a. Kemitraan
b. Sosialisasi
c. Pemberdayaan
d. Proses kelompok
e. Pendidikan kesehatan
5. Perawat sekolah melakukan screning kasus asma pada anak sekolah dasar dengan
meberikan kuisioner tentang tanda dan gejala serta pemeriksaan Fisik sistem
pernapasan. Hal ini dilakukan perawat karena berdasarkan data sekolah 2,5%
siswa mengalami asma. Apakah peran yang dilakukan perawat komunitas
tersebut?
a. Case finder
b. Case manager
c. Case provider
d. Health educator
e. Case conselor
6. Perawat berdiskusi dengan kelompok ibu tentang perawatan deare pada anak
balita. Beberapa ibu mengatakan memilih memberikan ramuan daun jambu biji
untuk mengatasi diare dari pada memberikan obat dari puskesmas.
Apakah sikap terbaik yang harus di tunjukkan perawat pada kasus diatas
a. Mendiskusikan kembali keputusan ibu
b. Menghormati keputusan kelompok ibu
c. Mebjelaskan tentang bahaya ramuan jambu biji
d. Memotivasi kelompok tidak memanfaatkan daun jambu
e. Memberikan penjelasan tentang terapi obat diare pada anak
7. Perawat komunitas menemukan tingginya masalah kesehatan tumbuh kembang
balita di sebuah desa. Hasil winshield survey menunjukkan bahwa mayoritas
penduduknya bekerja sebagai tukang kayu. Perawat merancang alat permainan
untuk stimulasi tumbuh kembang dari bahan sisa kayu olahan produksi mebel
kayu.
Apakah prinsip Primery Health Care (PHC) yang mendasari aktivitas perawat
tersebut ?
a. Pemerataan upaya kesehatan
b. Menerapkan teknologi tepat guna
c. Menekankan pada upaya preventif
d. Menekankan peran serta masyarakat
e. Menekankan tanggung jawab public
8. Berdasarkan data di puskesmas menunjukan terjadinya peningkatan angka
kejadian campak di suatu desa. Hasil wawancara dengan sejumlah kader di
wilayah desa tersebut didapatkan data bahwa banyak ibu yang tidak mau
mengimunisasi anaknya karena takut jika anaknya panas setelah imunisasi dan
sulit makan.
Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan ?
a. Penyuluhan kesehatan pada ibu balita tentang imunisasi
b. Melakukan screning kejadian campak pada balita
c. Meningkatkan gizi balita
d. Melakukan kolaborasi pemberian vaksin campak
e. Membuat postertentang pentingnya imunisasi campak
9. Dari pengkajian disebuah desa didapatkan data 74% bayi tidak diberikan ASI
esklusif. Ibu-ibu mengatakan bahwa mereka merasa kasihan kepada anaknya
kalau tidak diberikan makanan tambahan karena mereka beranggapan kalau hanya
diberikan ASI saja anak akan kurus.
Apa diagnosa keperawatan pada kasus diatas
a. Defisit pengetahuan tentang ASI ekslusif
b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
c. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
d. Ketidakefektifan koping komunitas
e. Resiko kurang gizi pada anak
10. Hasil pengkajian perawat pada sebuah desa didapatkan kejadian demam berdarah
berulang hampir tiap tahun. Warga merasa khawatir dan meminta kepala desa agar
berkoordinasi dengan puskesmas mengupayakan dilakukan pengasapan (foging).
Hasil observasi, tampak lingkungan yang kotor, perumahan kumuh, terdapat
banyak genangan air disekitar tempat tinggal.
Apakah tindakan perawat yang paling tepat dalam menyelesaikan masalah
tersebut ?
a. Membentuk petugas jentik nyamuk
b. Melaporkan masalah ke Dinas kesehatan
c. Pendidikan kesehatan tentang demam berdarah
d. Mendorong masyarakat melakukan gotong royong
e. Mendesak pihak puskemas melakukan pengasapan
11. Pengkajian perawat di suatu sekolah didapatkan rata-rata 5% anak mengalami
diare setiap bulannya, hasil oservasi ditemukan anak-anak memiliki perilaku jajan
sembarangan dipinggir jalan. Di sekolah sudah memmmiliki kantin dan tempat
cuci tangan, anak-anak juga sering dihimbau mencuci tangan sebelum makan.
Apakah masalah keperawatan utama kasus diatas ?
a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
b. Defisiensi kesehatan komunitas
c. Defisit pengetahuan
d. Manajemen kesehatan tidak efektif
e. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
12. Hasil pengkajian pada populasi remaja di suatu kota adalah 20%. 32% diantara
remaja tersebut pernah berhubungan seks dan 9% remaja yang melakukan seks
pra nikah mengalami Kehamilan Tidak Diharapkan (KTD) dan 70% remaja lebih
percaya teman dibandingkan orang tua untuk bercerita masalah pribadinya.
Apakah data tambahan yang diperlukan untuk melakukan intervensi pada masalah
tersebut?
a. Pengetahuan reproduksi
b. Pola asuh orang tua
c. Pendidikan remaja
d. Pengaruh sebaya
e. Gaya hidup
13. Hasil pengkajian di wilayah lokalisasi dekat pelabuhan didapatkan : 50%
masyarakat pernah mengalami penyakit menular seksual. Puskesmas secara rutin
melakukan penyuluhan namun komunitas kurang responsif dan sulit untuk diajak
komunikasi ketika petugas datang kerumah dan menganggap penyakit adalah
resiko pekerjaan.
Apakah diagnosa keperawatan paling tepat pada kasus komunitas diatas
a. Defisit pengetahuan
b. Perilaku cenderung beresiko
c. Defisiensi kesehatan komunitas
d. Manajemen kesehatan tidak efektif
e. Pemeliharaan kesehatan tidak efekstif
14. Hasil pengkajian di suatu desa didapatkan data : 30% lansia menderita DM. 10%
lansia sudah melakukan kontrol rutin di puskesmas untuk mendapatkan
pengobatan. Ners akan melakukan intervensi berupa edukasi tentang penyusunan
menu gizi seimbang pada penderita DM serta menentukan media dan metode yang
tepat. 75% lansia tidak bekerja dan tinggal bersama keluarga.
Apakah pengkajian yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Tingkat pendidikan dan pengetahuan lansia
b. Obat-obatan yang dikonsumsi lansia
c. Penggunaan waktu luang
d. Dukungan keluarga
e. IMT lansia
15. Hasil pengkajian Ners di sebuah desa didapatkan data : lingkungan kotor, kandang
ternak berada di dalam rumah,, system pembuangan air limbah sembarangan,
kondisi air berwarna, penyakit yang banyak diderita batuk pilek, rumah tidak ada
jendela dan buang sampah sembarangan.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Krisis keehatan akut
b. Perilaku kesehatan beresiko
c. Defisiensi kesehatan komunitas
d. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
e. Ketidakmampuan mempertahankan kesehatan
16. Seorang perawat puskesmas di daerah yang masih memegang teguh tradisi, anak
alita tidak boleh di imunisasi. Warga beralasan mereka menganggap pemberian
vaksin imunisasi tidak sesuai dengan agama, karena mereka mendapat informasi
tentang bahan pembuat vaksi berasal dari hewan yang diharamkan.
Apakah intervensi yang tepat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
a. Melaporkan pada pihak puskesmas dan dinask kesehatan
b. Melakukan pendekatan dengan tokoh agama
c. Mengadakan pelatihan kader tentang imunisasi
d. Memberikan penyuluhan pada warga
e. Mengadakan pertemuan warga
17. Saat Ners melakukan kunjungan Posyandu didapatkan data: Jumlah Balita 120
orang, yang rutin datang ke Posyandu hanya 505. 10% warga rumahnya jauh dari
dari Posyandu. Kader Posyandu yang aktif hanya dua orang. Hasil wawancara
kader yang tidak aktif mengatakan mereka malas mengikuti kegiatan Posyandu
arena mereka tidak tahu apa yang harus dikerjakan.
Apakah tindakan keperawatan komunitas yang tepat dilakukan pada kasus
tersebut ?
a. Melakukan pelatihan posyandu bagi kader
b. Memotivasi kader agar tetap melaksanakan perannyaa
c. Melakukan kerjasama menyediakan sarana transportasi
d. Menjelaskan kepada warga tentang pentingya membawa Balita
e. Melakukan kerjasama dengan aparat desa memilih kader Posyandu
18. Perawat membentuk Kelompok Kerja Kesehatan (Pokjakes) di sebuah desa,
sebagai upaya memamandirikan kesehatan Masyarakat. Setelah 6 bulan kegiatan
kelompok ini mulai tidak aktif. Setelah dikaji ternyata masalahnya adalah ketuaa
Pokjakes sibuk sehingga tidak ada waktu mengurus Pokjakes tersebut?
Ners memfasilitasi masyarakat untuk memilih ketua Pokjakes yang baru.
Apakah prinsip etik yang dipenuhi Ners pada kasus?
a. Otonomi
b. Beneficence
c. Non maleficence
d. Justice
e. accountability
19. sebuah puskesmas di wilayan kumuh dengan pemukiman pdadat penduduk dan
bayan yang menderita ISPA. Masyarakat sering mengkonsumsi obat antibiotik
yang dapat dibeli di toko obat di wilayah tersebut tanpa resep dari dokter.
Manakah penyebab tingginya vurulensi Agent penyebab ISPA pada kasus
tersebut?
a. Resistensi terhadap antibiotik
b. Sanitasi lingkungan yang kurang
c. Tingkat imunitas penduduk yang rendah
d. Jumlah kuman dilingkungan yang banyak
e. Padatnya lingkungan penduduk diwilayah puskesmas tersebut
20. Ners berdiskusi dengan kelompok ibu tentang perawatan DM pada dewasa.
Beberapa ibu mengatakan lebih merasa nyaman memberikan ramuan tradisional
untuk mengontrol gula darah dari pada meminum obat dari puskesmas.
Apakah sikap terbaik yang harus ditunjukan Ners pada kasus tersebut
a. Mendiskusikan kembali keputusan ibu
b. Menghormati keputusan kelompok ibu
c. Menjelaskan tentang bahaya obat tradisional
d. Memotivasi kelompok tidak memanfaatkan obat tradisional
e. Memberikan penjelasan tentang terapi DM pada dewasa lansia

Anda mungkin juga menyukai