Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peluang dan perencanaan adalah dua hal yang berkaitan,
dimana ketika suatu peluang muncul maka hal selanjutnyan yang
harus dilakukan adalah melakukan perencanaan sebab perencanaan
adalah hal yang paling mendasar dalam membangun sebuah bisnis.
Namun hal tersebut tidaklah mudah, bisa kita lihat sekarang ini
banyak sekali perusahaan yang mengalami kegagalan karena
kesalahan dalam pembuatan perencanaan yang tidak mengarah pada
tujuan.
Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana seseorang atau
sekelompok mendaptkan suatu kesempatan untuk menjalankan suatu
usaha atau bisnis. Sebuah peluang usaha itu, esensinya adalah asas
manfaat. Semua kondisi yang di tawarkan kepada anda, adalah
penawaran terhadap sebuah aktifitas bisnis yang pantas untuk anda
geluti dan tentu saja bisa memberikan keuntungan yang luar biasa
kepada anda. Jika peluang usaha yang dimaksud benar-benar di
manfaatkan dan di kemas sedemikian rupa sehingga bisa
memberikan manfaat. Perlu juga di garis bawahi, bahwa peluang
usaha baru adalah sebuah ruang kreasi yang independent dan
mandiri. Dan bukanlah sebuah kegiatan yang ikut-ikutan demi
mengikuti sebuah trend dan gaya hidup semata. Seorang
wirausahawan harus memiliki pemikiran kreatif dan inovatif untuk
mendapatkan hasil yang maksimal supaya tidak ada kendala dalam
membuka usaha dan pemilihan bisnis yang tepat dengan modal yang
dimiliki oleh calon wirausahawan.
Banyak peluang yang di siasiakan, sehingga berlalu begitu saja
karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihatpun

1
belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut. Hanya seorang
wirausahawan yang dapat berpikir kriatif serta berani mengambil risiko
itulah yang dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.
Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan memiliki konsekuensi
bagi pengambil keputusan. Jika berhasil dapat dikatakan mendapat
keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari resiko yang harus
di hadapi. Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang
sangat berharga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari peluang usaha?
2. Bangaiman kunci sukses dalam usaha?
3. Bangaimana tingkat Keberhasilan dan kegagalan dalam usaha?
4. Bangaimana perencanaan usaha?
5. Bangaimana cara menentukan lokasi usaha?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Secara umum penulisan makalah ini diharapkan dapat
memberikan informasi dan memperluas wawasan tentang peluang
usaha baru serta diharapkan bisa menjadi bahan referensi.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini agar mahasiswa
mampu:
1. Untuk mengetahui apa pengertian peluang usaha
2. Untuk mengetahui kunci sukses dalam usaha
3. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam
berusaha
4. Untuk mengetahui perencanaan usaha
5. Untuk mengetahui cara menentukan lokasi usaha

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Peluang Usaha


Jadi apa pengertian dari peluang usaha, kata “Peluang Usaha”
terdiri dari dua kata, yaitu; Peluang yang berarti kesempatan dan
kemungkinan, dan Usaha yang berarti sebuah upaya dengan berbagai
daya untuk dapat mencapai tujuan atau sesuatu yang diinginkan.
Pengertian peluang usaha adalah sebuah kesempatan atau
kemungkinan yang dimiliki seseorang untuk dapat mencapai tujuan
dengan melakukan sebuah usaha yang memanfaatkan berbagai
sumber daya yang ada.
Peluang usaha adalah kesempatan yang harus diambil oleh
seorang wirausahawan untuk mewujudkan atau melaksanakan suatu
usaha dengan keberanian mengambil resiko. Peluang usaha bukanlah
datang sendiri tetapi seorang wirausaha harus sanggup dan mampu
menemukan tindakan yang tepat dan layak untuk mewujudkan
peluang tersebut sebagai suatu kenyataan dengan kreatifitas dan
inovasi.

B. Kunci Sukses dalam Usaha


Setiap usaha baru yang didirikan pada umumnya akan banyak
menghadapi tantangan. Tantangan ini dapat disebabkan oleh ancama
dari dalam perusahaan sendiri. Ancama dari sisi luar perusahaan
dapat berupa perubahaan selera pelanggan, kebijakan distributor
yang merugikan pihak perusahaan, strategi yang diterapkan oleh
perusahaan, keputusan yang diambil sepihak oleh pemasok yang
berpengaruh negatif terhadap perusahaan, perubahaan peraturan
pemerintah pusat atau daerah, dan lain-lain.

3
Michael Leboueuf, seorang professor yang mendapatkan gelar
Ph.D dari Lousiana State University menyampaikan pada berbagai
seminar dan menuliskan pada beberapa buku karyanya tentang kunci
sukses pengusaha kecil. Dari sekian banyak kunci yang
diungkapkannya, penulis belajar 4 kunci sukses di antaranya, yaitu :
a) Fokus kepada tujuan
Sebagai pengusaha pada bisnis apapun pasti akan memiliki
tujuan umum yang relatif sama yaitu profit dan kesinambungan
usaha. Untuk mewujudkan tujuan tersebut seorang pengusaha
harus selalu bersikap dan berperilaku yang sesuai dan mengarah
kepada pencapaian tujuan. Dengan demikian sikap dan tindakan
apapun yang akan dikerjakan, dipertimbangkannya terlebih dahulu.
Apakan sikap dan tindakan tersebut sesuai dengan tujuan yang
ingin diwujudkan atau sebaliknya, mala bertentangan dengan
upaya pencapaian tujuan. Hal seperti itulah yang merupakan
makna focus kepada tujuan.
Tujuan yang menjadi haluan setiap pengusaha untuk
bersikap dan berperilaku harus ditetapkan secara efektif agar
upaya pencapaiannya menjadi jelas bagi pengusaha yang
bersangkutan.

Syarat-syarat dari tujuan efektif adalah :

1) Hierarki
Sehubungan dengan tujuan yang ingin dicapai pada umumnya
lebih dari satu macam, maka dibuatlah secara berjenjang mulai
dari tujuan yang paling penting sampai kepada tujuan yang
kurang penting.
2) Realistis
Tujuan di tetapkan tidak terlalu muluk agar tetap dapat dicapai.
Jadi bukan hanya sekedar agan-agan belakang. Di samping itu
tujuan ini juga di tetapkan tidak terlalu rendah yang

4
mengakibatkan tidak ada motivasi untuk mencapai tujuan
tersebut karena dengan usaha yang sangat sederhana saja
tujuan tersebut pasti tercapai.
3) Kuantitatif
Alangkah baiknya tujuan yang ingin dicapai ditetapkan berupa
angka atau persentase, sehingga semua upaya yang dilakukan
dan tingkat pencapaian dari tujuan tersebut dapat diuji dan
diukur secara konkrit.
4) Konsisten
Sehubunga tujuan yang lebih dari satu jenis, maka diupayakan
agar satu jenis tujuan tidak bertentangan dengan tujuan
lainnya, sehingga tidak akan menimbulkan dilemma kepada diri
sendiri.
b) Tidak bersaing kecuali dengan diri sendiri
Jadilah orang yang terbaik pada bisnis yang dijalankan.
Tidak perlu bersaing dengan orang lain atau meniru orang yang
terbaik di bidangnya karena persaingan itu akan tambah
meruncing. Bersainganlah dengan diri sendiri
Kita yang sekarang selalu mengadakan perubahan dan
persaingan dengan diri kita yang lalu. Hari ini harus lebih baik dari
kemarin, hari esok harus lebih bari hari ini. Jika perubhan itu terjadi
setiap hari, setiap saat, maka kita akan muncul sebagai yang
terbaik di bidang yang kita jalani.
c) Jadilah pemenang bukan korban perubahan
Pada saat kita sedang menikmati puncak kesuksesan, justru
saat itu sangat rentang karena kita sedang berada di ujung
perubahan di mana kita akan segera tinggalkan oleh perubahan
tersebut. Kita harus bergerak dan bergerak, jika tidak maka kita
akan digilas oleh perubahan.
Pergunakanlah peralatan yang dapat menunjang kepada
efisiensi dan efektifitas karya yang selama ini belum kita gunakan

5
yang sebenarnya dapat kita gunakan, dan orang lainpun belum
menggunakannya.
d) Pisahkan urusan keluarga dari kepentingan bisnis
Untuk merealisasikannya dituntut kedisiplinan yang kuat.
Kita membuat perencanaan dan jadwal yang ketat untuk dilaksakan
dari waktu ke waktu tanpa mencampur adukkan dengan urusan
keluarga walaupun berada di rumah sendiri.

Menurut Jeffry Timmouns mengungkapkan ada 3 komponen usaha


sukses yaitu :

1) Wirausahawan yang selalua berorientasi kepada tujuan yang


harus dicapai
2) Peluang dari setiap perubahan yang mampu dimanfaatkan secara
baik guna pencapaian keuntungan perusahaan dan
kesinambungan usaha.
3) Sumber daya yang menandai yang dimiliki oleh perusahaan untuk
menangkap setiap peluang yang ada.

Sementara itu Rosabeth Kanter mengungkapkan komponen “4F”


usaha sukses sebagai berikut :

1) Founders
Tiap usaha harus dikelolah oleh pengusaha yang handal dan
professional. Pengusaha yang mampu memanfaatkan umpan balik
dan selalu belajar untuk perbaikan dan perkembangan usaha.
2) Focused
Tidak semua sekmen pasar dilayani tetapi memperioritaskan
penjualannya kepada pasaran sasaran tertentu. Kejelasan pasar
sasaran ini akan ditindaklanjuti dengan berbagai strategi yang
khusus dirangcang untuk menjangkau dan menguasai pasar
tersebut.
3) Fast

6
Membuat keputusan secara cepat dan melaksanakannya secara
tepat. Kelambatan pengambilan keputusan akan berakibat fatal
terhadap perkembangan usaha. Walaupun sebenarnya banyak
peluang yang dapat diraih tetapi karena selalu terlambat dalam
memutuskan dan mengambil aksi. Akibat peluang-peluang
tersebut terlanjur diambil dan dimanfaatkan oleh perusahaan
pesaing.
4) Flexible
Berpikirn terbuka terhadap perubahan dan perkembangan yang
terjadi, dimana langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi perusahaan. Pengusaha juga harus tanggap
terhadapa perubahan yang terjadi. Sebaliknya jika dial alai
terhadap apa yang sedang bergejolak di masyarakat maka
kerugianpun dapat dialaminya.

Dalam rangka mencapai kesuksesan usaha perlu dilaksanakan


startegi wirausaha yang tepat. Menurut Peter F. Drucker strategi
wirausaha yaitu :

1) Strategi esa hilang dua terbilang


Strategi ini mengajarkan kepada para oengusaha untuk berupaya
menguasai pangsa pasar terbesar. Pengusaha harus menjadi
market leader pada bisnis yang dijalaninya. Tidak mudah untuk
dapat menguasai sebagian besar pasar. Walau demikian tidak
munutup kemungkinan hal tersebut dapat terwujud.
2) Creative imitation
Indonesia lebih sering dikenal oleh banyak negara lain sebagai
negara yang sering menerapkan startegi ini. Produk unggulan
apapuan yang ad di dunia, jika sudah dipasarkan di Indonesia,
maka hanya dalam jangka waktu singkat akan muncul produk
imitasinya.
3) Strategi relung ekologi

7
Strategi ini adalah berupayah untuk mendapatkan monopoli praktis
dalam kawasan terbatas. Pengusaha melakukan aktivitas bisnis
terhadap produk yang tidak digarap oleh perusahaan lain.
Perusahaan lai tidak tertarik terhadap bisnis ini karena beberapa
alasan seperti margin keuntungan terlalu kecil, proses prodksinya
terlalu rumit, pangsa pasarnya hanya sedikit, dan lain-lain.
Sehubungan perusahaan lain pada umumnya tidak tertarik kepada
bisnis ini, maka jika ad pengusaha yang terjun ke dalamnya pasti
akan memberi keuntungan tinggi dari omzet yang besar.
4) Judo wirausaha
Identik dengan nama strategi ini “judo”, maka pengusaha
walaupun dia sebagai pendatang baru dalm dunia bisnis yang
dijalaninya dengan penuh keberanian langsung menantang
perusahaan perusahaan lain yang sudah lebih dulu berkipra pada
bisnis yang sama.

C. Tingkat Keberhasilan dan kegagalan dalam Usaha


Seorang produsen atau wirausahawan dalam menjalankan
usahanya banyak mengalami peristiwa jatuh bangun. Kadang-kadang
wirausahawan harus menanggung risiko kerugian, tetapi pada suatu
ketika memperoleh keuntungan. Sehingga dalam dunia usaha selalu
ada risiko atau ketidak pastian usaha.
1) Keberhasilan usaha
Untuk mencapai keberhasilan usaha, seorang produsen atau
wirausahawan setidak-tidaknya melakukan hal-hal sebagai berikut :
 Mempunyai keyakinan usaha untuk berhasil
 Menerima gagasan/ide baru
 Menaklukan diri sendiri
 Menerima saran orang lain
 Mempunyai keinginan yang kuat untuk selalu belajar
 Mempunyai motivasi kerja yang tinggi

8
Selain berfikir positif seperti hal-hal tersebut di atas, seorang
produsen/wirausahawan dalam menggali peluang pasar setidaknya
mempunyai modal utama untuk meraih keberhasilan yaitu :

 Pola pikir yang mengarah pada sikap dan kemauan untuk


sukses
 Kepribadian yang kuat untuk sukses
 Kecakapan dalam mengelola usaha sukses
 Menerapkan menejemen usaha yang baik
 Berani memikul risiko dalam usaha

2) Kegagalan usaha
Tingkat ketidakpastian/risiko usaha yang besar akan memberi
sumbangan kegagalan usaha yang semakin besar pula. Berikut ini
hal-hal yang menyebabkan produsen/kewirausahawan gagal dalam
berusaha antara lain :
 Tidak kompeten dalam manajerial
Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola
usaha merupakan factor penyebab utama yang membuat
usahanya gagal.
 Kurang berpengalaman
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik,
kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilam mengelola sumber daya
manusia, maupun kemampuan mengintergretasikan operasi
usaha.
 Kurang dapat mengendalikan keuangan
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat,
karena kesalahan dalam memilihara aliran kas dapat
menghambat operasional usaha.
 Gagal dalam perencanaan

9
Perencanaan yang baik, akan memberi arah usaha yang
jelas,sebaiknya tanpa perencanaan akan membingunkan
dalam mencapai yujujan usaha.
Di samping itu ada beberapa pendapat pakar tentang penyebab
kegagalan usaha, antara lain :
a) Menurut Alex Nitisemito
Bahwa kegagal usaha di sebabkan oleh :
 Kurang ulet dan cepat putus asa.
 Kurang tekun dan kurang teliti.
 Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
 Tidak jujur dan tidak tepat janji.
 Kekeliruan dalam memilih pekerjaan.
b) Menurut Karakaya dan Kobu (1994)
Ada tiga kegagalan usaha yaitu:
 Produk dan pasar
 Keuangan
 Manajemen
c) Menurut Olsosn (1993)
Bahwa kegagala usaha pada tahun-tahun pertam disebabkan
oleh 9 maslah yaitu :
 Sulit mencari sumber dana.
 Keuangan internal masih lemah.
 Pemasaran belum sesuai prediksi.
 Tidak ada usaha untuk mengembangkan produk.
 Manajemen produksi kacau.
 Manajemen sumber daya manusia lemah.
 Kurang pengalaman.
 Lingkungn ekonomi tidak ramah.
 Kurangnya pengetahuan dunia bisnis.
d) Menurut K. Laitenen (1992)
Bahwa ada 6 penyebab kegagalan usaha yaitu :

10
 Terlalu yakin akan keberhasilan pada tahun pertama.
 Terlalu yakin bahwa pemengang saham dapat
menanggulangi rugi.
 Tidak mulai usaha jika modal kecil.
 Perbandingan hutang dan modal terlalu besar.
 Tidak menganggarkan investasi.
 Semakin banyak hutang.

D. Perencanaan Usaha
1. Pengertian perencanaan usaha
Perencanaan usaha adalah merupakan proses penentuan visi,
misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan
anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha.
2. Manfaat perencanaan usaha
Ada beberapa manfaat kegiatan perencanaan usaha yang dibuat
antara lain :
 Usaha mempunyai arah / tujuan yang jelas
 Proses usaha menjadi tertib dan teratur
 Meningkatkan efisien biaya
 Pekerjaan menjadi efektif
 Sebagai alay evaluasi/pengawasan
3. Tahap-tahap perencanan usaha
Untuk membuat suatu perencanaan usaha yang baik pada
umumnya dilakukan dengan prosedur melalui tahap-tahap tertentu
yaitu :
a) Tahap identifikasi peluang usaha
Untuk tahap ini wirausahawan melakukan survei atau
pengamatan secara langsung di lapangan untuk mendapatkan
informasi mengenai kondisi pasar yang ada. Hal ini dapat
dilakukan dengan wawancara, referensi para pedangang,
referensi konsumen/masyarakat. Setelah banyak informasi

11
didapat, selanjutnya wirausahawan berusaha menyimpulkan
bagaimanakah permintaan pasar? Bagaimanakah para
pesaingnya? Produk apakah saat ini digemari konsumen?
Bagaimana dengan harga yang dapat dijangkau konsumen dan
lain sebagainya.
b) Tahap penentuan jenis usaha
Kesimpulan hasil survei atau pengamatan dapt digunakan
untuk menentuksn jenis usaha apa yang sebaiknya saat ini
dibuka? Ketepatan memilih jenis usaha sangat berpengaruh
keberhasilan usaha. Pemilihan jenis usaha tertentu saja harus
didasarkan beberapa pertimbangan antara lain :
 Modal
 Bahan baku yang tersedia
 Kesediaan tenaga kerja
 Lokasi usaha
 Konsumen potensial
 Selera pasar
 Daya beli konsumen
c) Tahap studi kelayakan usaha
Pada tahap ini ada beberapa aspek sebagai bahan studi
kelayakan usaha untuk menentukan layak tidaknya usaha yang
akan dibuka / dipilih.
 Aspek pasar dan pasar sasaran
Aspek pasar memfokuskan diri pada tingkat persaingan
usaha sejenis. Secara teoritis menunjukkan bahwa
semakin banyak peaing sejenis, akan mempengaruhi
tingkat keberhasilan usaha.
Sedangkan dari aspek pasar saran terfokus pada
kelompok pasar yang tentunya ingin di penuhi
kebutuhan dan keinginan dari produk yang akan
ditawarkan.

12
 Aspek produk
Pada aspek ini terkait dengan jenis produk, mutu produk,
bahan baku yang digunakan, tenaga kerja yang
dipekerjakan, peralatan produksi, promosi maupun
lokasi usaha yang strategis.
 Aspek modal
Bagi seorang wirausahaan tentu sangat
mempertimbangkan jumlah modal yang harus
disediakan untuk membuka usaha. Hal ini berkaitan
dengan efektifitas dan efisiensi modal. Semakin besar
serta beragam usaha dan produknya, tentu modal yang
harus dikeluarkan jumlah besar.
 Aspek pengelolaan
Pada aspek ini siapa pemilik usahaa, bagaimana
pengelolaannya, siap mengelola usahanyaa, pembagian
kerja dan lain-lain.
d) Tahap membuat proposal usaha
Jika memang diperlukan, maka sebaiknya membuat
perencanaan usaha yang lebih dikenal proposal usaha. Pada
sementara orang yang telah berpengalaman sebagai
wirausahawan kadang-kadang proposal usaha tidak begitu
diperlukan lagi, tetapi mereka mempunyai rencana usaha tidak
tertulis namun berdasarkan pengalaman yang sudah pernah
dialami.
4. Karakteristik perencanaan usaha
Pada dasaarnya karakteristik perencanaan usaha yaitu :
 Menunjukan visi yang jelas
 Memahami target dan saran pemasaran
 Informasi yang detail mengenai kompetitior dan industri
yang akan dimasuki
 Menyajikan bukti atas tim wirausaha yang berkompeten

13
 Singkat namun jelas
 Menadai resiko kritis
 Merinci sumberdaya dan penggunaannya
 Proyeksi fiansial yang teratur dan rasional
 Kesimpulan yang baik untuk menarik pembacanya

E. Penentuan Lokasi Usaha


Menetukan lokasi usaha tidak mudah, karena memerlukan
pertimbangan yang teliti, mampu mendapatkan informasi yang benar,
dapat meramalkan untuk masa depan. Tujuan dari pemilihan lokasi
usaha yang tepat agar usaha dapat beroperasi dengan lebih efisien
dan dapt mencapai sasara yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu dalam memilik lokasi usaha, produsen /
wirausahawan harus memperhatikan factor-faktor yang
mempengaruhi biaya kecepatan waktu, kemudahan sarana yang
diperlukan dan susuai dengan peraturan pemerintah.
Di samping itu penentuan lokasi usaha yang tepat akan menentukan :
 Keunggulan pelayanan terhadaap pelanggan
 Menghemat biaya dan akan menurunkan harga jual
 Mempunyai keunggulan dalam persaingan
 Mudah dalam mendapatkan supply barang secara kontinyu
 Mudah dalam memperluas areal jika memerlukan perluasan
atau ekspansi usaha.

Adapun secara umum penentuan lokasi usaha harus


mempertimbangkan hal-hal berikut :

 Tempat strategis
 Tempat mudah dijangkau sarana transportasi (umum)
 Tempat aman dari gangguan keamanan
 Dekat dengan bahan baku
 Dekat tenaga kerja yang dibutuhkan

14
 Dekat dengan konsumen / pembeli.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian peluang usaha adalah sebuah kesempatan atau
kemungkinan yang dimiliki seseorang untuk dapat mencapai tujuan
dengan melakukan sebuah usaha yang memanfaatkan berbagai
sumber daya yang ada.
Salah satu kunci kesuksesan yaitu fakus kepada tujuan dimana
pengusaha harus bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan
pencapaian tujuan. Adapun syarat tujuan efektif yaitu hierarki,
realistis, kuantitatif dan konsisten.
Dalam melakukan usaha wirausahawan kadang harus
menanggung risiko kerugian tetapi suatu kerika memperoleh
keuntungan.
Perencanaan usaha dapat dilihat dengan periode waktu dimana
meliputi rencana usaha jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang. Wirausahawan juga harus mempertimbangankan rencana
kecukupan modal, dimana pada jangka waktu tertentu modal yang
diinvestasikan diharap ada yang kembali.
Menetukan lokasi usaha yaitu wirausahawan harus
menentukan tempat yang strategis yang dapat dijangakau oleh
masyarakat serta aman dari gangguan keamanan.

B. Saran
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan peluang usaha,
semoga kita semua dapat memahami materi ini. Namun kami
menyadari bahwa makalah yang kami tulis juga masih jauh dari kata

15
sempurna seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak. Maka
demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya kami  berharap
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

16

Anda mungkin juga menyukai