KEPERAWATAN INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN AVICENNA UNAAHA 2023 PEMBAHASAN
A. Sifat-Sifat dan Manfaat Enterpreneurship
Berikut ini adalah sifat-sifat yang dimiliki seorang entrepreneur : 1. Percaya diri. Sifat utama dari percaya diri dimulai dari pribadi yang kuat, tidak mudah terpengaruh oleh pendapat dan saran orang lain, melainkan menjadikan saran tersebut sebagai masukan. 2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Sifat seorang entrepreneur tidak mengutamakan pembawaan dahulu melainkan fokus kepada prestasi yang ingin dicapai. 3. Pengambilan resiko. Ciri pengambilan resiko berpengaruh penting dalam dunia wirausaha yang penuh dengan resiko dan tantangan. Hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang entrepreneur dalam mengambil sebuah resiko dengan penuh pertimbangan. 4. Kepemimpinan. Dalam diri seorang entrepreneur harus memiliki jiwa kepemimpinan. Karena seorang pemimpin yang baik harus bisa mendangar saran dan kritik dari bawahannya demi kemajuan kinerja perusahaan. 5. Keorisilan. Seorang entrepreneur tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ide yang orisinil dan mampu merealisasikan ide tersebut. 6. Berorientasi kepada masa depan. Seorang entrepreneur haruslah perspektif dan mempunyai visi kedepan. Karena sebuah usaha tidak didirikan untuk sementara tetapi untuk selamanya. Untuk menyiapkan visi yang jauh kedepan, entrepreneur perlu menyusun perencanaan dan strategi yang matang. 7. Kreativitas dan inovasi. Kreativitas merupakan kemampuan mengembangkan ide yang baru, dan menemukan cara yang baru dalam melihat peluang ataupun masalah yang akan dihadapi. Inovasi merupakan kemampuan entrepreneur dalam menggunakan solusi kreatif dalam mengisi peluang sehingga dapat membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat. Beberapa manfaat dari entrepreneurship yaitu sebagai berikut: 1. Peluang mengendalikan nasib sendiri. Memiliki atau memimpin perusahaan memiliki kebebasan dan peluang bagi entrepreneur untuk mencapai tujuan penting baginya. Entrepreneur ingin mencoba menenangkan hidup mereka dan mereka menggunakan bisnis mereka untuk mewujudkan keinginan itu. 2. Peluang melakukan perubahan. Semakin banyak entrepreneur yang memulai bisnis karena mereka melihat peluang untuk melakukan perubahan yang menurut mereka penting. Entrepreneur mempunyai cara untuk mengungkapkan wujud kepedulian terhadap masalah-masalah sosial dan mempunyai keinginan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. 3. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya. Bagi entrepreneur tidak banyak perbedaan antara bekerja dan bermain,keduanya sama saja. Mereka mengetahui bahwa batasan terhadap keberhasilan mereka adalah segala hal yang ditentukan oleh kreatifitas, antusias dan visi mereka sendiri. 4. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas. Walaupun uang bukan daya dorong utama bagi entrepreneur, keuntungan dari bisnis merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan perusahaan. Menurut penelitian dari Thomas Stanley dan William Danko, kebanyakan dari entrepreneur mencapai dua pertiga dari jutawan Amerika, sehingga entrepreneur adalah termasuk orang yang makmur. 5. Peluang berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha. Pemilik bisnis menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia. Peran penting yang dimainkan dalam lingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memiliki dampak nyata dalam meluncurkan fungsi ekonomi merupakan sebuah imbalan. 6. Peluang melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-senang dalam mengerjakannya. Kebanyakan entrepreneur yang berhasil memilih dalam bisnis tertentu, sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka membuat kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya.
B. Tahapan Menjadi Entrepreneurship
Tahapan atau langkah-langkah entrepreneurship pada seseorang adalah sebagai berikut: a. Tahap Memulai Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat tantangan atau peluang usaha baru dan dilanjutkan dengan kemungkinan dan adanya keinginan untuk membuka usaha baru. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa atau usaha yang lain. b. Tahap Melaksanakan Usaha Dalam tahap ini seorang entrepreneur mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: menjalankan bentuk usaha, pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi. c. Tahap mempertahankan usaha Tahap di mana entrepreneur berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis untuk mengatasi segala masalah dan hambatan dalam menjalankan usahanya. Entrepreneur yang berhasil adalah yang mampu mempertahankan usahanya dari segala hambatan, tantangan, dan masalah yang ada sehingga usahanya dapat berjalan dengan lancar. d. Tahap mengembangkan usaha Tahap ini adalah di mana entrepreneur berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan dan inovasi untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Dalam perkembangannya bisa dengan memperbanyak relasi, memperbarui metode dan sistem, memperbarui produk yang dihasilkan, memperbesar dan memperluas usaha, menambah kualitas, menambah pelayanan, menambah tenaga kerja. Dalam tahap ini entrepreneur melakukan kontribusi ekonomi dalam jangka panjang terhadap manusia, alam dan lingkungan. Dari manfaat pengembangan usaha ini dapat diperoleh secara jelas, kontribusi untuk masalah lapangan kerja, yaitu akan ada penambahan tenaga kerja.
C. Faktor-Faktor yang merugikan wirausaha
1) Tidak kompeten dalam manajerial. Hal pertama yang merupakan faktor kegagalan wirausaha adalah kapabilitas, kemampuan dan pengetahuan yang minim terkait dengan pengelolaan usaha. 2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan. Minim pengalaman adalah cambukan yang paling keras bagi seorang wirausaha. Padahal di manapun dan apapun kegiatan seseorang, pengalaman merupakan hal yang utama dalam menjajal kewirausahaan. 3) Kurang dapat mengendalikan keuangan. Kondisi ini juga merupakan faktor kegagalan wirausaha, dimana sebagai seorang wirausaha tidak mampu mengendalikan keuangan. Wirausahawan entunya harus mampu mengatur cash flow dan memeliharanya dengan baik dan benar. 4) Kegagalan dalam perencanaan. Perencanaan merupakan salah satu hal yang penting dalam melakukan apapun. Terlepas dari bisnis dan usaha, perencanaan menjadi hal yang sangat krusial dan merupakan faktor penentu kesuksesan.
D. Memilih Lapangan Usaha yang Menguntungkan
Dalam memilih lapangan usaha yang menguntungkan berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain: a) lapangan usaha yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok untuk kita. b) Lapangan usaha masa lalu menguntungkan, belum tentu saat ini masih menguntungkan. Atau lapangan usaha yang menguntungkan saat ini belum tentu menguntungkan di masa yang akan datang. c) Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu dapat berkembang dengan baik didaerah lain, begitupun sebaliknya. d) Berangkat dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dalam memilih lapangan usaha, kita perlu kembali melihat dan mengkaji kondisi internal kita dan kondisi ekternal usaha yang kita jalani, karena faktor internal dan erkternal ini akan sangat menentukan kesuksesan kita dalam menjalankan usaha. Faktor internal yang dimaksud seperti penguasaan sumberdaya (lahan, bangunan, peralatan, dan finasial), penguasaan teknis atau keterampilan, penguasaan manajemen dan jejaring sosial yang kita miliki. Sedangkan faktor eksternal seperti peraturan-peraturan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran, persaingan, resiko, dan prospek ekonomi baik lokal, regional, nasional maupun global. E. Saran Di dalam proses kognitif wirausahawan, sangat penting untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik. Para pebisnis harus memiliki kecerdasan emosional yang baik agar mereka mampu menciptakan suatu bisnis yang bermanfaat dan sukses. Kemampuan untuk mengenal dalam diri sendiri dapat membantu individu untuk lebih mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri dan untuk mengenal diri dengan baik. Kemampuan untuk bersikap empati dan peduli terhadap sesama dapat membantu setiap pengusaha untuk menciptakan bisnis yang berhasil dan bermanfaat. Kemampuan untuk bersikap empati akan menciptakan bisnis yang paling bermanfaat dan berpengaruh serta kemampuan untuk menggunakan emosi dalam diri akan membantu individu untuk mengekpresikan diri mereka sendiri dengan memanfaatkan emosi bagi keuntungan pribadi. Oleh sebab itu penting untuk menerapkan kecerdasan emosional dalam diri setiap pengusaha, demi terciptanya bisnis yang berhasil dan bermanfaat serta demi terciptanya pribadi yang lebih baik lagi.