Anda di halaman 1dari 9

KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH:
DHIHYAURROSYIDIN ( 1113043 )

POLITEKNIK STMI JAKARTA


Kementerian Perindustrian Republik Indonesia
2016
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN MENURUT PARA AHLI
1. Karakteristik wirausahawan menurut BY Grave dikenal dengan istilah 10D, sebagai
berikut:
a. Dream
Seorang wirausahawan mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya
b. Decisiveness
Seorang wirausahawan adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat
keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan mengambil
keputusan adalah factor kunci dalam kesuksesan bisnisnya
c. Doers
Seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung menindaklanjutinya.
Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausahawan tidak mau
menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya
d. Determination
Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung
jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan
yang tidak mungkin dapat diatasi
e. Dedication
Dedikasi seeorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang
mengorbankan kepentingan kerluarga
f. Devotion
Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah. Semua
perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya
g. Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan factor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau
mengabaikan factor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya
h. Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya.
Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain
i. Dollars
Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan karena
uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam
bisnis maka ia pantas mendapat laba, bonus atau hadiah
j. Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang
kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang
bisnis
2. Karakteristik kewirausahaan menurut Fadel Muhammad
Fadel Muhammad mengemukakakan pendapatnya bahwa kewirausahaan memiliki
beberapa karakteristik, menurutnya karakteristik kewirausahaan ada 7 (tujuh), apa saja ke tujuh
karakteristik kewirausahaan menurut Fadel Muhammad berikut ini ke tujuh karakteristiknya :

 Kepemimpinan

 Inovasi

 Cara pengambilan keputusan

 Sikap tanggung jawab terhadap perubahan

 Bekerja ekonomis dan efisien

 Visi masa depan

 Sikap terhadap risiko

3. Karakteristik kewirausahaan menurut Drs. Wasty Soemanto M. Pd


Berbeda dengan karakteristik kewirausahaan menurut ByGrave dan Fadel Muhammad,
menurut Drs Wasty Soemanto M. Pd. ciri-ciri atau karakteristik seorang wirausaha adalah
memiliki kepribadian kuat dengan ciri-ciri sebagai berikut :

 Memiliki moral yang baik dan tinggi

 Mempunyai sikap mental seorang wiraswasta

 Peka terhadap yang terjadi di lingkungannya

 Memiliki keterampilan dalam berwirausaha


4. Beberapa ciri kewirausahaan yang dikemukakan oleh para ahli seperti di atas, secara
ringkas dikemukakan oleh Vernon A Musselman (1989: 155), Wasty Sumanto (1989),
dan Geoffey Meredith (1989: 5) dalam bentuk ciri-ciri berikut:

(1) Keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri.

(2) Kemauan untuk mengambil risiko.

(3) Kemampuan untuk belajar dari pengalaman.

(4) Memotivasi diri sendiri.

(5) Semangat untuk bersaing.

(6) Orientasi pada kerja keras.

(7) Percaya pada diri sendiri.

(8) Dorongan untuk berprestasi.

(9) Tingkat energi yang tinggi.

(10) Tegas.

(11) Yakin pada kemampuan sendiri.

Wasty Sumanto (1989: 5) menambah ciri-ciri yang ke-12 dan ke-13 sebagai berikut:

(12) Tidak suka uluran tangan dari pemerintah/pihak lain di masyarakat.

(13) Tidak bergantung pada alam dan berusaha untuk tidak menyerah pada alam.

Geoffrey Meredith (1989: 5) menambahkan ciri yang ke-14 sampai dengan ke-16,
yaitu:

(14) Kepemimpinan.

(15) Keorisinilan.

(16) Berorientasi ke masa depan dan penuh gagasan.

5. Steinhoff dan John F Burgess (1993: 38) mengemukakan beberapa karakteristik yang
diperlukan untuk menjadi wirausaha yang berhasil, meliputi:

(1)   Memiliki visi dan tujuan usaha yang jelas.

(2)   Bersedia menanggung risiko waktu dan uang.

(3)   Berencana, mengorganisir.


(4)  Kerja keras sesuai dengan tingkat kepentingannya.

(5)  Mengembangkan hubungan dengan pelanggan, pemasok, pekerja, dan yang lainnya.

(6)  Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan.

6. Menurut Ahmad Sanusi (1994) ada beberapa kecenderungan profil pribadi wirausaha
yang dapat diangkat dari kegiatan sehari-hari, di antaranya:

(1) Tidak menyenangi lagi hal-hal yang sudah terbiasa/tetap/sudah teratur/diatur dan
jelas. Ia selalu bosan dengan kegiatan rutin sehingga timbul harapan-harapan dan
keinginan untuk selalu berubah, ada tambahan, pengayaan, atau perbaikan mutu (nilai
tambah yang berbeda).

(2) Suka memandang ke luar, berorientasi pada aspek-aspek yang lebih luas dari soal
yang dihadapi untuk memperoleh peluang baru.

(3) Makin berani, karena merasa perlu untuk menunjukkan sikap kemandirian atau sikap
prakarsa atas nama sendiri.

(4) Suka berimajinasi dan mencoba menyatakan daya kreativitas serta memperkenalkan
hasil-hasilnya kepada pihak lain.

(5) Karena sendiri, maka ada keinginan berbeda atau maju, dan toleransi terhadap
perbedaan pihak lain.

(6) Menyatakan suatu prakarsa setelah gagasan awalnya diterima dan dikembangkan,
serta dapat dipertanggungjawabkan dari beberapa sudut. prakarsa dianggap tidak final,
bahkan terbuka untuk modifikasi dan perubahan.

(7) Dengan kerja keras dan kemajuan tahap demi tahap yang tercapai timbul rasa
percaya diri dan sikap optimisme yang lebih mendasar.

(8) Sikap dan perilaku kewirausahaan di atas, dikombinasikan dengan keterampilan


manajemen usaha dalam bentuk perencanaan dan pengembangan produk,
penetrasi/pengembangan pasar, organisasi dan komunikasi perusahaan, keuangan, dan
lain-lain.

(9) Meskipun asasnya bekerjakeras, cermat dan sungguh-sungguh namun aspek risiko
tidak bisa dilepaskan sampai batas yang dapat diterima.

(10) Dengan risiko tersebut, dibulatkanlah tekad, komitmen, dan kekukuhan hati
terhadap alternatif yang dipilih.
(11) Berhubung yang dituju ada kemajuan yang terus-menerus, maka ruang lingkup
memandang pun jauh dan berdaya juang tinggi, karena sukses tidak datang tanpa dasar
atau tiba-tiba.

(12) Adanya perluasan pasar dan pihak lain yang bersaing mendorong kemauan keras
untuk membuat perencanaan lebih baik, bekerja lebih baik, untuk mencapai hasil lebih
baik bahkan yang terbaik dan berbeda.

(13) Sikap hati-hati dan cermat mendorong kesiapan bekerja sama dengan pihak lain
yang sama-sama mencari kemajuan dan keuntungan. Akan tetapi, jika perlu, is harus
ada kesiapan untuk bersaing.

(14) Ujian, godaan, hambatan, dan hal-hal yang tidak terduga dianggap tantangan untuk
mencari berbagai ikhtiar.

(15) Memiliki toleransi terhadap kesalahan operasional atau penilaian. Ada introspeksi
dan kesediaan, serta sikap responsif dan arif terhadap umpan balik, kritik, dan saran.

(16) Punya kemampuan intensif dan seimbang dalam memperhatikan dan menyimak
informasi dari pihak lain dengan meletakan posisi dan sikap sendiri, dan mengendalikan
diri sendiri terhadap sesuatu soal yang dianggap belum jelas.

(17) Menjaga dan memajukan nilai dan perilaku yang telah menjadi keyakinan dirinya,
integritas pribadi yang mengandung citra dan harga diri, selalu bersikap adil, adil, dan
sangat menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh orang lain.

Menurut Ahmad Sanusi, dalam konteks tersebut para wirausaha tidak memiliki profil
yang sama, masing-masing orang memiliki profilnya sendiri.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA

 Keuntungan berwirausaha:

1. Dapat memilih bidang usaha sesuai minat dan bakat; seorang wirausahawan
dapat memilih bidang usaha sesuai dengan minat dan bakatnya, maka ia akan
mencintai usahanya, dan jika ia sudah mencintai usahanya maka segenap
perhatian dan kemampuan akan dicurahkan demi perkembangan usaha. Selain
bidang usaha yang dipilih tersebut sesuai dengan minat dan bakat tentunya yang
memang dibutuhkan oleh konsumen agar “profitable”.

2. Keuntungan usaha dapat dinikmati sendiri ; usaha yang dijalankan merupakan


usaha yang dimilikinya maka keuntungan dari hasil usaha menjadi miliknya juga.
Ia akan memperoleh minimal dua macam pendapatan. Pertama, pendapatan
dari posisinya sebagai pemilik usaha dan kedua, pendapatan yang diperoleh dari
posisinya sebagai manajer.

3. Memperoleh kepuasan; keberhasilan mengelola usaha akan memberikan


kepuasan tersendiri bagi seorang wirausahawan. Kepuasan ini secara tidak
langsung akan memotivasi dirinya untuk lebih giat bekerja agar perkembangan
usaha semakin lama semakin baik dan kuat dalam menghadapi persaingan.
Kepuasan juga akan mempertebal rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan
pihak ketiga termasuk dengan pelanggan, pemasok, distributor, perbankan dan
investor.

4. Tidak ada yang memerintah; seorang wirausahawan, ia menjadi pemilik sekaligus


manajer dari perusahaannya maka ia juga memegang jabatan tertinggi di
perusahaan tersebut sehingga tidak ada seorangpun yang akan memerintahnya
untuk melakukan tugas- tugas tertentu. Ia hanya diperintah oleh dirinya sendiri
dan ia dapat memerintah orang lain yang bekerja kepada dirinya.

5. Tidak perlu persetujuan pihak lain dalam membuat keputusan; saat tertentu
seorang wirausahawan harus mengambil keputusan tentang sesuatu hal
misalnya keputusan untuk melakukan ekspansi dengan membuka cabang
perusahaan ditempat lain, keputusan untuk mengikuti pameran produk yang
diselenggarakan oleh pihak tertentu, keputusan joint venture, dll. Seorang
wirausahawan sebagai pemilik dan manajer perusahaan dapat memutuskan
semua hal tersebut tanpa harus menunggu kebijakan dari pihak lain, kalaupun ia
meminta pertimbangan dari tenaga ahli atau konsultan dengan alasan agar
keputusan yang akan diambil merupakan keputusan yang paling baik bagi
perkembangan perusahaan. Semua masukan dari pihak lain menjadi
pertimbangan seorang wirausahawan dan pada akhirnya dia sendiri yang akan
mengambil keputusan.

6. Mempunyai peluang membantu orang lain; Sebagai makhluk sosial seorang


wirausahawan mempunyai cukup peluang untuk membantu orang lain misalnya
dengan mengalokasikan zakat penghasilan untuk membantu korban bencana
alam, peperangan, ataupun mempekerjakan mereka yang mempunyai potensi
tetapi belum bernasib baik mendapatkan pekerjaan, dengan tetap
memperhatikan kualitas sesuai job specification.

 Kerugian berwirausaha:

1. Jam kerja panjang dan tidak teratur; wirausahawan tidak menutup kemungkinan
akan bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang mulai dari bangun tidur pagi hari
sampai menjelang tidur kembali di malam hari. Waktu benar-benar tercurah kepada
kepentingan usaha apalagi jika usaha yang dijalankan sedang menghadapi kerugian
atau sebaliknya karena ingin mendapatkan keuntungan yang besar pada periode
tertentu. Selain itu jam kerja wirausahawan tidak menentu. Pada saat tertentu
memiliki waktu luang yang cukup tetapi pada saat lainnya ia sangat sibuk bahkan
sampai lupa beristirahat.

2. Resiko dan tanggung jawab luas; sehubungan dengan posisinya sebagai pemilik
sekaligus manajer bagi usahanya sendiri maka seorang wirausahawan memiliki
tanggung jawab yang luas terhadap keberhasilan dan kegagalan usahanya.
Wirausahawan harus menanggung resiko pada saat terjadi kerugian pada usahanya.
Tidak menutup kemungkinan resiko harus dipertanggungjawabkan sampai kepada
harta yang dimiliki walaupun berada di luar perusahaan. Hal ini terutama jika
perusahaan bentuknya perseorangan dan pailit sehingga akan ditutup, maka untuk
memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga wirausahawan harus menutup semua
kewajiban tersebut walaupun dengan menggunakan harta yang ada dirumah.

3. Pendapatan tidak stabil; Salah satu kerugian yang dialami oleh wirausahawan
berhubungan dengan pendapatan. Pendapatan wirausahawan tidak dapat
dipastikan atau tidak stabil. Pada periode tertentu pendapatan bersih setelah
dikurangi dengan total pengeluaran akan menghasilkan keuntungan. Besarnya
keuntungan dari satu periode ke periode lainnya berubah-ubah, terkadang besar
pada saat lainnya kecil, bahkan pada periode tertentu wirausahawan mengalami
kerugian usaha. Inilah salah satu resiko yang dapat dialami oleh wirausahawan.

4. Sering terlibat masalah keuangan; kerugian lain yang dialami oleh hampir setiap
wirausahawan adalah masalah keuangan. Wirausahawan harus berpikir keras untuk
dapat mengalokasikan dana yang ada untuk berbagai kepentingan usaha termasuk
pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya promosi dan lain-lain.

5. Belajar tidak ada akhirnya; wirausahawan dituntut untuk selalu mengadaptasi


berbagai perubahan yang terjadi. Keterlambatan dalam mengikuti perkembangan
dunia usaha akan berakibat kerugian dalam berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai