Anda di halaman 1dari 11

Kewirausahaan

1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari enterpreneurship yang berarti prilaku dinamis, berani mengambil
resiko, reaktif, dan berkembang. Menurut; menurut Impres No. 4 Tahun 1995 tentang GNMMK
yaitu Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan disebutkan
bahwa kewirausahaan adalah sikap, semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
keuntungan yang lebih besar.
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka
kendalikan (Menurut Robin, 1996).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kewirauasahaan adalah suatu proses
menciptakan sesuatu dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal, jasa dan resiko
serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.

2. Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan mengenai sikap dan perilaku
untuk membuka bisnis, agar mereka di kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang
berbakat dan berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng hasilkan
kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan
pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.

Wirausaha
1. Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu enterprenew yang berarti orang yang membeli
barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang itu akan
dijual. Ada beberapa pengertian wirausaha menurut beberapa pandangan diantaranya adalah :
a. Menurut pandangan seorang Businessman
Wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen
atau seorang yang bisa diajak bekerjasama.
b. Menurut pandangan seorang Ekonom
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasi faktor-faktor
produksi, alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuan produksi.
c. Menurut Pandangan seorang Psikolog
Wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan dari dalam untuk mencapai suatu tujuan,
suka mengadakan eksperimen atau menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
d. Menurut Pandangan seorang Pemodal
Wirausaha seseorang yang menciptakan kesejahtraan buat orang lain yang menemukan cara-
cara untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang
disenangi masyarakat.
e. Menurut Gede Prama
Wirausaha adalah orang-orang yang berani memaksa dirinya untuk menjadi pelayan bagi
orang lain.

Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah
seorang pencipta perusahaan dan orang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun
antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.

2. Manfaat Wirausaha
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
b. Memberi contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan perintah
agama.
c. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis, tidak berfoya-foya dan
tidak boros.
d. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut diteladani.
e. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan
kemampuannya.
3. Keuntungan dan Kelemahan Berwirausaha
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan berwirausaha diantaranya:
a. Keuntungan berwirausaha
(1) Terbuka peluang untuk memperoleh peluang manfaat dan keuntungan secara maksimal.
(2) Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh.
(3) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha.
(4) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki.

b. Kelemahan berwirausaha
(1) Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
(2) Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan resiko yang sangat besar.
(3) Tanggung jawabnya sangat besar.

Ciri dan Watak Wirausaha


1. Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimism.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan
inisiatif.
3. Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka
tantangan.
4. Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi
saran-saran dan kritik.
5. Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel.
6. Berorientasi ke masa depan Pandanga ke depan, perspektif Dalam konteks bisnis, seorang
entrepreneur membuka usaha baru (new ventures) yang menyebabkan munculnya produk
baru arau ide tentang penyelenggaraan jasa-jasa.

Karakteristik tipikal entrepreneur (Schermerhorn Jr, 1999)


1. Lokus pengendalian internal.
2. Tingkat energi tinggi.
3. Kebutuhan tinggi akan prestasi.
4. Toleransi terhadap ambiguitas.
5. Kepercayaan diri.
6. Berorientasi pada action.

Karakteristik Wirausahawan (Masykur W)


1. Keinginan untuk berprestasi.
2. Keinginan untuk bertanggung jawab.
3. Preferensi kepada resiko menengah.
4. Persepsi kepada kemungkian berhasil.
5. Rangsangan untuk umpan balik.
6. Aktivitas Energik.
7. Orientasi ke masa depan.
8. Ketrampilan dalam pengorganisasian.
9. Sikap terhadap uang Wirausahawan yang berhasil mempunyai standar prestasi (n Ach)
tinggi.

Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961)


1. Innovating Entrepreneurship Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan
transformasi-transformasi atraktif.
2. Imitative Entrepreneurship Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating
Entrepreneur.
3. Fabian Entrepreneurship Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang
segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak
melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang
bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-
peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal
tersbut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain. Di
banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang disebut
sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai Rent-
seekers (pemburu rente). (Winardi, 1977).

Entrepreneurship

Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun bertujuan untuk menjembatani


antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembangunan/ pembentukan
sebuah perusahaan baru, kegiatan kewirausahaan juga merupakan kemampuan managerial yang
diperlukan oleh seorang entrepreneur.

Ciri seorang entrepreneur


1. Memiliki mimpi besar
Seorang entrepreneur selalu memiliki mimpi besar, mereka mulai menjalankan bisnisnya karena
adanya motivasi untuk mencapai mimpi besar mereka. Mimpi yang mereka miliki, menjadi
tujuan dari semua usaha yang dilakukannya. Sehingga dalam mengambil keputusan, seorang
entrepreneur akan menyesuaikannya dengan mimpi yang dimilikinya. Jadi segala peluang usaha
yang dijalankannya akan lebih terarah, dan berhasil mencapai kesuksesan. Mimpi seorang
entrepreneur bukan sekedar menjadi seorang pegawai, namun ia memiliki cita – cita besar untuk
menciptakan lapangan kerja baru yang dapat memberdayakan masyarakat.
2. Pandai mengatasi ketakutannya
Banyak orang yang masih takut untuk mengambil resiko, namun hal ini tidak berlaku bagi
seorang entrepreneur. Mereka pandai dalam mengelola ketakutannya dan menumbuhkan
keberanian untuk meninggalkan segala kenyamanan yang ada, serta memilih menghadapi sebuah
resiko. Namun keberanian untuk menghadapi resiko tetap disertai dengan perhitungan yang
matang. Sehingga seorang entrepreneur bukan hanya berani nekat saja, tetapi juga berani
bertanggungjawab atas keputusan yang telah diperhitungkannya.
3. Mempunyai cara pandang yang berbeda
Seorang entrepreneur selalu memandang masalah, kesulitan, keadaan lingkungan sekitar,
perubahan trend dan kejadian yang sedang dihadapinya saat ini, untuk memunculkan kreativitas
guna menciptakan ide – ide bisnis dan konsep bisnis yang memiliki prospek cukup cerah. Selain
itu segala kejadian yang ada di sekitarnya menjadi ide bagi mereka, yang selanjutnya dijadikan
sebagai peluang usaha baru yang menjadi impiannya.
4. Pemasar sejati atau penjual ulung
Seorang entrepreneur juga memiliki kemampuan dalam menyusun strategi pemasaran bisnis,
sehingga dalam membangun sebuah bisnis pertumbuhannya bisa semakin cepat. Tanpa adanya
skill ini, orang yang memulai usaha akan memperoeh beban lebih berat dan membutuhkan waktu
cukup lama untuk mencapai impiannya.
5. Menyukai tantangan
Banyak orang yang memilih untuk bertahan di zona aman, namun seorang entrepreneur tidak
suka berlama – lama dengan kegiatan yang monoton. Dia lebih suka menggunakan
kreativitasnya untuk menjadikan tantangan yang dihadapinya menjadi peluang bisnis yang
menguntungkan. Bahkan banyak entrepreneur yang menganggap tantangan adalah peluang bagi
mereka.
6. Mempunyai keyakinan yang kuat
Ciri yang keenam ini yang sering dilupakan oleh orang lain. Entrepreneur memiliki keyakinan
bahwa sebenarnya kegagalan itu tidak ada. Bagi mereka yang ada hanya rintangan besar, sangat
besar dan rintangan kecil. Kegagalan hanya muncul pada orang yang tidak berusaha mencari
jalan keluar dari masalahnya. Namun dengan menganggap bahwa semuanya hanya rintangan,
entrepreneur selalu optimis bahwa semua rintangan bukan akhir dari segalanya dan pasti ada
jalan keluar untuk menghancurkan rintangan tersebut.
7. Selalu mencari yang terbaik
Selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik guna memberikan hasil yang terbaik pula bagi
para konsumennya. Itu yang selalu ada dalam diri seorang entrepreneur, mereka cenderung
perfectionist. Karena mereka memiliki tujuan untuk mencari cara yang terbaik agar
konsumennya tidak merasa kecewa dengan pelayanan yang telah diberikannya.
8. Disiplin waktu untuk pemenuhan target
Kedisiplinan menjadi hal penting bagi seorang entrepreneur, bagi mereka waktu yang terbuang
sama halnya melewatkan sebuah peluang besar untuk mendapatkan keuntungan. Maka benar
adanya jika ada pepatah yang mengatakan “ time is money ” karena dengan membuang waktu
sama halnya dengan melewatkan begitu saja peluang untuk mendapatkan penghasilan. Oleh
sebab itu seorang entrepreneur selalu disiplin dalam segala hal, untuk mencapai target yang
mereka tentukan.
9. Memiliki kemampuan untuk memimpin
Seorang entrepreneur merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan pemimpin bagi para
karyawannya. Dengan memiliki jiwa kepemimpinan, Anda dapat memotivasi diri sendiri dalam
hal pengambilan keputusan. Selain itu ketika menjadi seorang entrepreneur, maka secara tidak
langsung Anda juga harus siap menjadi pemimpin yang baik bagi para karyawan Anda, karena
mereka berkaca pada diri Anda. Jadilah teladan yang baik bagi karyawan Anda, dan dorong
mereka agar dapat memberikan yang terbaik bagi para para konsumen.
10. Pantang menyerah
Yang kesepuluh yaitu pantang menyerah, seorang entrepreneur memiliki visi dan semangat juang
yang besar. Mereka pantang menyerah pada hambatan, tidak pernah putus ada untuk selalu
mencoba memberikan yang terbaik bagi para konsumennya. Jika menemui jalan buntu, seorang
entrepreneur tidak akan diam begitu saja menerima kegagalan. Mereka akan mencari jalan
alternatif, agar bisa meraih impiannya.

Pengertian manajemen waktu dan menurut para ahli

Manajemen waktu adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan controlling


(pengawasan) produktivitas waktu. Sebab waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk
melakukan pekerjaan, dan merupakan sumber daya yang harus dikelola secara efektif dan
efisien.

Efektifitas dapat terlihat dari tercapainya target atau tujuan manajemen waktu yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Dan kata efisien tidak lain mengandung 2 (dua) makna, yaitu makna
pengurangan waktu yang ditentukan dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang telah
ada.

Atau definisi manajemen waktu yang lainnya yaitu suatu cara untuk mengatur dan
memanfaatkan setiap bagian dari waktu untuk melakukan aktivitas tertentu yang sudah
ditargetkan atau di tentukan dalam jangka waktu tertentu dan aktivitas tersebut haruslah
diselesaikan.
Manajemen waktu yang baik yaitu dengan membuat data pekerjaan atau aktivitas dan
menentukan skala dari setiap aktivitas tersebut. Perlu kita ketahui bahwa setiap aktivitas pasti
semuanya penting akan tetapi dari data aktivitas pekerjaan tersebut pasti ada yang paling penting,
misalnya seperti pekerjaan yang mendesak yang umumnya berkaitan dengan pekerjaan deadline.
Letakkan-lah pekerjaan yang terpenting di daftar data paling atas untuk segera di kerjakan baru
setelah itu di ikuti dengan daftar aktivitas pekerjaan yang lainnya.

Manajemen waktu ini dapat memberikan hasil yang lebih baik jika dilakukan dengan sungguh-
sungguh tentunya dengan disiplin. Dan komitmen yang tinggi dari individu sagat dibutuhkan
untuk mematuhi dan menjalankan manajeman waktu yang sudah di tentukan, misalnya oleh
perusahaan atau tempat bekerja dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

A. Inilah pengertan manajemen waktu menurut para ahli

 Menurut Atkinson – Manajemen waktu didefinisikan sebagai suatu jenis ketrampilan


yang berkaitan dengan segala bentuk upaya dan tindakan seorang individu yang
dilakukan secara terencana agar individu tersebut dapat memanfaatkan waktunya dengan
sebaik – baiknya.
 Dan menurut Forsyth – Manajemen waktu adalah cara bagaimana membuat waktu
menjadi terkendali sehingga menjamin terciptanya sebuah efektifitas dan efisiensi juga
produktifitas.

B. Berikut ini prinsip manajemen waktu

Untuk dapat mengatur atau me-manage waktu secara baik dan tepat diperlukan pemahaman
mengenai prinsip dasar manajemen waktu supaya dapat berhasil dan memiliki daya guna, berikut
di bawah ini yaitu prinsip dasar dari manajemen waktu yang harus di perhatikan:

 Sediakanlah waktu untuk perencanaan dan untuk menetapkan prioritas.


 Selesaikanlah pekerjaan atau tugas yang memiliki prioritas yang tinggi secepat mungkin
dan selesaikan pekerjaan sebelum memulai pekerjaan yang lain.
 Dan prioritaskan kembali tugas yang tersisa, berdasarkan informasi baru yang terkait.
C. Pentingnya manajemen waktu

Kenapa manajemen waktu sangatlah penting? karena waktu itu sangat berharga dan watu yang
berlalu tak dapat di ulang lagi, inilah alasannya:

 Dapat membantu kita untuk bekerja secara lebih efektif dan efesien dengan skala
prioritas.
 Dapat menjauhkan kita dari depresi, stress karena dengan menerapkan manajemen waktu
kita dapat mengontrol setiap pekerjaan atau tugas dan tanggal waktunya.
 Dan membuat kita lebih produktif.

D. Manfaat manajemen waktu

Sistem manajemen waktu yang sesuai dengan kebutuhan bisa membantu kita dalam
menyelesaikan tugas pekerjaan dalam waktu yang lebih singkat. Apapun prioritasnya,
mempelajari bagaimana cara mengatur waktu akan membantu kita dalam mencapai target atau
tujuan yang sudah di tetapkan sebelumnya, inilah beberapa apa lasan mengapa kita harus me-
manage waktu:

 Dapat membantu kita membuat prioritas. Seperti misalnya, manakah yang harus di
dahulukan membayar uang sekolah atau membeli handphone baru.
 Dapat mengurangi kecenderungan untuk menunda-nunda tugas atau pekerjaan.
 Dapat membantu menghindari tabrakan waktu atau bentrok. Seperti misalnya,
menghindari 2 (dua) kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan secara bersamaan.
 Dan dapat membantu mengevaluasi perkembangan atau kemajuan kita dalam
menyelesaikan tugas atau perkerjaan.

Langkah Yang Dibutuhkan Untuk Membuka Usaha Sendiri

Membuka usaha sendiri dapat menjadi suatu peluang bagi Anda untuk menghasilkan uang.
Apabila Anda tertarik membuka usaha sendiri, Gajimu akan memberikan tips langkah-langkah
yang harus dilakukan sebelum membuka usaha sendiri.
Saat ini, banyak orang-orang yang semakin sulit untuk mendapat pekerjaan, apalagi bagi orang-
orang yang tidak memiliki keahlian khusus. Membuka usaha sendiri dapat menjadi suatu peluang
bagi Anda untuk menghasilkan uang.

Memang tidak dapat dipungkiri, usaha sendiri terdengar sangat mengiurkan, menjadi boss untuk
diri sendiri, waktu kerja bisa lebih fleksible, dan keuntungan yang didapat apabila usaha tersebut
sukses tergolong besar. Akan tetapi, resiko yang dihadapi pun jadi jauh lebih besar dibanding
menjadi karyawan perusahaan.

Apabila Anda tertarik membuka usaha sendiri, Gajimu akan memberikan tips langkah-langkah
yang harus dilakukan sebelum membuka usaha sendiri.

a. Menganalisis jenis usaha terkait

Anda harus memastikan bahwa usaha yang Anda dirikan adalah jenis usaha yang Anda minati.
Hal itu akan lebih baik apabila ditunjang dengan keahlian dan pengalaman Anda di jenis usaha
tersebut. Lakukan analisis Break Event Point untuk menentukan potensi yang ada dalam jenis
usaha Anda. Setelah itu jabarkan rencana usaha Anda secara detail (Sales forecast, analisa arus
kas,etc). Setelah itu susun rencana pemasaran yang akan Anda lakukan untuk memasarkan usaha
Anda tersebut.

b. Rencanakan Bisnis Anda dengan menyusun konsep yang sesuai

Jika Anda akan mencari pendanaan dari luar, rencana usaha/business plan proposal adalah
sebuah kebutuhan. Jika Anda akan membiayai usaha itu sendiri, rencana usaha juga akan
membantu Anda mengetahui berapa banyak uang yang Anda akan butuhkan untuk memulai, apa
yang perlu untuk dilakukan kapan, dan di mana Anda tuju.

c. Siapkan Modal

Modal merupakan faktor penting dalam memulai usaha sendiri. Banyak orang ingin memulai
usaha, namun tak mempunyai modal sehingga tidak jalan. Modal dapat dihasilkan dari : modal
sendiri dari hasil menabung, mencari modal dari investor, atau meminjan uang dari bank, dan
sistem partnership. Selain modal awal, Anda juga harus memiliki minimal tiga bulan
dari anggaran keluarga Anda dalam bank

Anda juga dapat memulai bisnis tanpa modal dengan menjadi reseller (pengecer) dari suatu
produk atau barang

d. Jadikanlah usaha Anda sebagai usaha yang Legal dan diakui hukum

 Tentukan struktur hukum untuk usaha Anda


 Pilih nama yang baik bagi usaha Anda
 Daftarkan nama usaha Anda kepada Ditjen HKI sebagai merek dagang resmi dan sah di
mata hukum
 Siapkan dokumen-dokumen organisasi
 Uruslah surat-surat perijinan usaha, seperti Akta Pendirian perusahaan, Nama
Perusahaan, Hak atas nama perusahaan, Pengakuan dan pengesahan

e. Perluas Networking Anda

Networking dapat menjadi landasan untuk kelangsungan usaha Anda. Anda dapat bergabung
dengan komunitas yang terkait dengan jenis usaha Anda. Hal ini dapat Anda lakukan sebelum
Anda memulai usaha sendiri, sehingga pada saat Anda mulai memasarkan produk/jasa yang
Anda tawarkan, Anda telah memiliki networking yang luas.

Anda mungkin juga menyukai