Perencanaan dan
Pengendalian
Proyek
Konsep Probabilitas Dalam
CPM & PERT
Abstract Kompetensi
Modul ini berisikan konsep Mahasiswa mampu memahami
mengenai probabilitas dalam konsep probabilitas dalam
metode CPM dan PERT dalam penggunaan metode CPM da PERT.
penjadwalan proyek.
Pembahasan
Pendahuluan
Permasalahan yang sering dialami dalam pengerjaan suatu proyek adalah terjadi
ketidaksesuaian antara rencana awal dengan realisasi pelaksanaan proyek. Seberapa
baikpun perencanaan awal, baik dalam hal anggaran biaya, resource maupun jadwal
aktivitas, pada tahap pelaksanaan tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan
(ketidaksesuaian) yang dapat mengakibatkan keterlambatan atau lebih cepat dari waktu
yang telah dijadwalkan. Karena sifat proyek peka terhadap perubahan serta spesifik, maka
perencanaannya tidak mudah dan cenderung selalu terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaannya.
Pengolahan proyek-proyek berskala besar dang berhasil memerlukan perencanaan,
penjadwalan , dan penggorganisasian berkaitan. Untuk itu, maka pada tahun 1950 telah
dikembangkan prosedur-prosedur formal yang didasarkan atas penggunaan Network
(jaringan) dan teknik-teknik Network.
Penjadwalan proyek meliputi urutan dan membagi waktu untuk seluruh kegiatan proyek.
Penjadwalan proyek membantu dalam bidang:
a. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek.
b. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
c. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.
d. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara
hal-hal kritis pada proyek
2018 Perencanaan & Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
adalah Teknik Manajemen proyek yang menggunakan tiga perkiraan waktu untuk tiap
kegiatan. Sedangkan CPM (Critical Path Method) adalah teknik menajemen proyek yang
menggunakan hanya satu factor waktu per kegiatan.
Asumsi yang digunakan dalam metode PERT adalah bahwa lama waktu semua kegiatan tidak
tergantung satu sama lain. Penentuan lama waktu penyelesaian suatu proyek dengan PERT
dilakukan dengan menentukan waktu yang paling pesimis (terlama) dan optimis (tercepat)
untuk setiap kegiatannya. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpastia penyelesaian suatu
kegiatan ini dinyatakan dengan suatu varians. Semakin kecil varians menunjukan semakin
pasti suatu kegiatan dapat diselesaikan. Apabila jariang sudan sedemikian besar, penentuan
lama penyelesaian suatu proyek dapat dilakukan melalui proses forward pass dan backward
pass.
Ada dua macam estimasi, baik untuk waktu maupun biaya yang dilakukan didalm metode
CPM yaitu estimasi normal dan estimasi crash. Perhitungan kedua jenis estimasi yang
dimaksud untuk menemukan kegiatan – kegiatan pada jalur kritis dimana waktu dapat
dipercepat dengan pengeluaran paling minimum. Dengan cara ini, efisiensi penyelesaian
dengan pengeluaran paling minimum. Dengan cara ini efisiensi penyelesaian proyek dapat
dicapai dalam hal waktu maupun biaya.
Metode PERT (biaya) dapat diterapkan untuk mencapai tujuan pengendalian biaya. Adapun
tujuan akhir PERT (biaya) adalah untuk memberikan informasi yang dapat digunakan untuk
mempertahanan biaya proyek sesuai anggaran. Untuk PERT dan CPM kedua nya mengikuti
enam langkah dasar yaitu :
1. Mengindentifikasi proyek dan menyiapkan struktur pecahan kegiatan pekerjaan
2. Membangun hubungan antar kegiatan dan memutusan kegiatan mana yang mulai
lebih dahulu dan kegiatan yang mengikutinya
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan seluruh kegiatan
4. Memperkirakan waktu dan/atau biaya untuk setiap kegiatan
5. Menghitung waktu terpanjang melalui jaringan
6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanakan, pengendalian dan
penjadwalan proyek
Meskipun PERT dan CPM berbeda pada beberapa hal dalam terminology dan pada
konstruksi jaringan, tetapi tujuannya sama. Analisis yang digunakan pada kedua teknik ini
sangat mirip. Perbedaan utamanya adalah PERT menggunakan tiga perkiraan waktu untuk
2018 Perencanaan & Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
tiap kegiatannya. Perkiraan waktu ini digunakan untuk menghitung nilai yang diharapkan
dan penyimpangan standar untuk kegiatan tersebut. CPM membuat asumsi bahwa waktu
kegiatan diketahui pasti sehingga hanya diperlukan satu faktor waktu untuk tiap
kegiatannya. Beberapa hal perlu menggunakan CPM atau PERT adalah untuk dapat
menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
Kapan proyek selesai?
Mana tugas yang penting, yang tidak boleh ditunda (kegiatan kritis)?
Mana kegiatan yang tidak kritis?
Pada suatu waktu tertentu, apakah masih tetepa dalam jadwal, terlambat atau lebih
cepat?
Berapa probabilitas selesai sesuai jadwal?
Pada suatu waktu tertentu apakah uang yang dibelanjakan sama, lebih sedikit, atau
lebih besar?
Apakah sumber daya cukupagar proyek tepat waktu?
Jika ingin selesai lebih cepat, mana jalan terbaik dengan biaya minimal?
Beberapa kelebihan PERT :
Sangat bermanfaat untuk menjadwalkan dan mengendalikan proyek besar.
Tidak memerlukan perhitungan matematis yang rumit.
Network dapat untuk melihat hubungan antar keguiatan proyek secara cepat.
Analisa jalur kritis dan slack membantu menunjukkan kegiatan yang perlu
diperhatikan.
Dokumentasi proyek menunjukkan siapa yang bertanggung jawab untuk berbagai
kegiatan.
Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi
Berguna dalam pengawasan biaya dan jadwal.
Beberapa kekurangan dari PERT adalah :
Kegiatan harus jelas dan hubungan harus bebas dan stabil
Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan dijaringkan bersama-sama.
Perkiraan waktu cenderung subyektif dan tergantung manajer
2018 Perencanaan & Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Konsep Probabilitas Dalam CPM
dA = 8
2018 Perencanaan & Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
b. PDF Beta Parameter:
a = waktu optimis;
m = Waktu paling mungkin;
b = waktu pesimis.
c. Sangat sulit untuk menetapkan: a, m, b; kegiatan mengikuti kurva Beta hanya
merupakan pendekatan (tidak selamanya tepat), hanya dapat dilakukan jika banyak
pengalaman.
2018 Perencanaan & Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
2. PDF Beta, Parameter :
a = Waktu optimis (hanya 1% kejadian paling cepat)
m = Waktu paling mungkin
b = Waktu paling pesimis (hanya 1% kejadian lebih lambat)
2018 Perencanaan & Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
5. Misalnya berapa probabilitas proyek dapat diselesaikan dalam 24 hari atau P (X < 24)
:
Hitung t = (x - x)/ x = (24 -22,5)/1,5 = 1
Dari tabel distribusi standar normal dapat dibaca probabilitas (t < 1) = 0,8413
Jadi kemungkinan proyek dapat diselesaikan dalam 24 hari adalah 84,13%
6. Beberapa waktu harus disediakan agar probabilitas proyek dapat diselesaikan adalah
95% :
Probabilitas P ( Z < Zx ) = 90%
Dari tabel distribusi standar normal dapat dibaca bahwa untuk P ( Z < Zx ) = 95% ,
diperoleh Z = 1,64
Z = (x - x)/ x = (x – 22,5)/ 1,5 = 1,64
Maka diperoleh X = 24,96 atau perlu disediakan waktu 24,96 hari agar 95% yakin
proyek dapat diselesaikan
2018 Perencanaan & Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Penerapan Dalam Network
Biasanya yang ditinjau jalur kritis karena jalur kritis merupakan jalur terpanjang dan jumlah
durasinya sama dengan waktu penyelesaian proyek.
Durasi jalur kritis (B-C-J) adalah 22 hari selanjutnya perlu diketahui bagaimana karakteristik
distribusinya. Namun demikian perlu hati – hati terhadap jalur lain dimana Te sedikit lebih
kecil dari Te jalur kritis tetapi jumlah variance nya (Te2) lebih besar.
Tidak selamanya jalur kritis menentukan misalnya dalam contoh diatas jalur kritis (B-C-J)
Te = 22 hari. Jalur lain (A-D-I) Te = 21 hari. Dalam hal ini perlu diperiksa jumlah variance
nya (Te2) kedua jalur perlu dicek.
2018 Perencanaan & Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Chris Hendrickson and Tung Au, 2000. Project Management for Construction, Second Edition
Djojowirono, Soegeng. (2005). Manajemen Konstruksi, Biro Penerbit Teknik Sipil UGM,
Yogjakarta.
Ervianto, Wulfram I., (2005). Teori Aplikasi Manajemen Konstruksi. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Kan.P. 2002. Parametric Cost Estimasi Model For Conceptual Cost Estimating Of Building
Construction Project.‟‟: The University of Texas at Austin
Suharto, Imam. 1999, Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional) Jilid 1 dan
Jilid 2, Edisi Kedua Penerbit Erlangga, Jakarta
Project Management Institute, Inc, 2013. A Guide to the Project Management Body of
Knowledge. (PMBOK® Guide) – Fifth Edition.
WoodHead R W, Halpin D (1996). Construction Management. 2nd Edition, John Wiley and
Son
2018 Perencanaan & Pengendalian Proyek Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id