Anda di halaman 1dari 9

Aspek Keuangan : Ini berkaitan dengan pembelanjaan dan pembiayaan proyek .

Biasanya berasal dari modal sendiri dan/atau pinjaman dari bank


atau investor dari dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Aspek Anggaran Biaya : ini berkaitan dengan perencanaan dan pengendali an biaya selama proyek berlangsung . Perencanaan yang matang dan terperinci akan memudahkan proses pengendalian biaya , sehingga biaya yang
dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan
Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia : Ini masalah kebutuhan dan alokasi
SDM selama proyek berlangsung . Agar tidak menimbulkan masalah
yang komplek , perencanaan SDM didasarkan atas organisasi proyek yang
dibentuk sebelumnya dan proses staffing SDM serta tujuan proyek.
Aspek Manajemen Produksi. Ini berkaitan dengan hasil akhir dari proyek akhir
proyek negatif bila proses perencanaan dan pengendaliannya tidak baik. Agar hal
ini tidak terjadi , maka dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas
SDM, meningkatkan efisiensi proses produksi dan kerja , meingkatkan kualitas,
melalui jaminan mutu, dan pengendalian mutu.
Aspek Harga. Masalah ini timbul karena kondisi eksternal dalam hal persai- ngan
harga, yang dapat merugikan perusahaan karena produk yang dihasil- kan
membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan kalah bersaing dengan produksi lain.
Aspek Efektivitas dan Efisiensi. Ini dapat merugikan bila fungsi produk yang
dihasilkan tidak terpenuhi/tidak efektif, sehingga usaha produksi membutuhkan
biaya yang besar.
Aspek Pemasaran : Ini berkaitan dengan perkembangan faktor eksternal
sehubungan dengan persaingan harga, strategi promosi, mutu produk serta
analisis pasar yang salah terhadap produksi yang dihasilkan.
Aspek Mutu : Ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang nantinya dapat
meningkatkan daya saing serta memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Aspek Waktu : Ini masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila
terlambat dari yang direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat dipercepat.
Stakeholder proyek Agar keinginan dan kebutuhan masing-masing pihak dalam
suatu proyek agar dapat untuk pencapaian sasaran dan tujuan, perlu dilakukan

identifikasi terhadap
berlangsung.

organisasi

individual

(stakeholder)

selama

proyek

Stateholder proyek secara umum seperti di bawah ini :


Manajer Proyek : seseorang yang bertanggung jawab mengelola proyek.
Pelanggan (customer) : seseorang /organisasi yang menggunakan produk proyek.
Organisasi proyek : Susunan tugas dan wewenang individual .
Sponsor : Penyedia sumber dana untuk proyek.
Stakeholder untuk proyek konstruksi sebagai berikut.
1. Pemilik Proyek : Seseorang atau perusahaan yang mempunyai dana,
memberikan tugas kepada seseorang atau perusahaan yang memeliki
keahliah dan pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan agar hasil proyek
sesuai sasaran dan tujuan yang ditetapkan .

2. Konsultan : Seseorang atau perusahaan yang ditunjuk oleh pemilik yang


memiliki keahlian dan pengalaman membangun proyek konstruksi,
Terdiri atas :
Konsultan Perencana : Seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian dan
pengalaman dalam merencanakan proyek konstruksi , seperti , Perencana Struktur,
Perencana Arsitektur dan lain-lain.
Konsultan Pengawas : Perusahaan yang memiliki keahlian dan pengala- man
dalam pengawasan proyek.
Konsultan Manajemen Konstruksi : Perusahaan yang mewakili pemilik dalam
pengelolaan proyek, sejak awal sampai akhih proyek.
selanjutnya
3. Kontraktor : Perusahaan yang dipilih dan disetujui untuk melaksanakan

pekerjaan kontruksi yang direncanakan sesuai dengan keinginan pemilik


proyek dan bertanggung jawab penuh terhadap pembangunan fisik proyek
Penentuan kontraktor melalui lelang/tender atau melalui penunjukan
langsung.
Sub kontraktor : Pihak yang ditunjuk oleh kontraktor dan disetujui oleh pemilik
untuk mengerjakan sebagian pekerjaan kontraktor pada bagian fisik proyek yang
memiliki keahlian khusus/spesialis.
Pemasok (Supplier) : Pihak yang ditunjuk oleh kontraktor untuk memasok-kan
material yang memiliki kualifikasi yang dinginkan oleh pemilik.
Stakeholder proyek konstruksi
Kontrak-kontrak pada proyek
Kontrak pada proyek menentukan hak dan kewajiban antara dua belah pihak
atau lebih yang terlibat dalam kontrak, biasa dilakukan antara pemilik dengan
konsultan atau kontraktor, kontraktor dengan pemasok dan lain-lain. Dan kontrak
mempunyai aspek hukum yang kuat serta mengikat.
sehingga yang terlibat mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi, ditulis
dengan jelas dalam dokumen kontrak.
Kontrak Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi mempunyai dua jenis kontrak, yaitu kontrak penawaran
bersaing dan kontrak penawaran negosiasi.
1.1 Kontrak Penawaran bersaing :
Kontrak penawaran bersaing terdiri dari atas :
1. Kontrak Lumsump, di mana biaya yang harus dikeluarkan pemilik proyek
adalah suatu jumlah tetap yang terdapat dalam perhitungan seluruh aspek
pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
Jenis kontrak lumpsump ini mempunyai karakteristik sebagai berikut.
Jumlah biaya yang ditetapkan sudah memperhitungkan kesulitan-kesulitan serta
biaya-biaya tak terduga, sehingga tidak ada tambahan biaya lagi untuk kondisi
tersebut.
Banyak dipakai karena berisiko minimal bagi pemilik proyek, Biaya yang harus
disediakan dapat diketahui lebih awal. Kontrak ini tidak cocok untuk volume
pekerjaan yang tidak pasti seperti pekerjaan penggalian tanah dan pekerjaan
pondasi.

2. Kontrak Unit Price : ini didasarkan atas estimasi volume pekerjaan yang telah
diklarifikasi bersama-sama pemilik proyek dengan jumlah biaya per unit
pekerjaan.
Jenis Kontrak ini mempunyai karateristik sebagai berikut :
Estimasi volume pekerjaan dihitung oleh wakil pemilik proyek seperti konsultan
pengawas bersama kontraktor.
Selanjutnya , Biaya pada awal proyek tidak dapat ditentukan secara pasti karena
volume pekerjaan juga tidak pasti. Perlu pengawasan ketat karena pembayaran
dilakukan atas volume aktual yang harus disepakati bersama. Biaya akhir yang
telah ditetapkan dengan resikonya ditanggung bersama berdasarkan kesepakatan
yang diperoleh.
1.2 . Kontrak Penawaran Negosiasi Biaya.
Kontrak penawaran Negosiasi Biaya adalah : melakukan transaksi dengan cara
penawaran yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pemillik proyek dan kontraktor
pelaksana yang dikenal pemilik, dengan harapan diperoleh harga penawran yang
sesuai dengan keinginan pihak-pihak tersebut.
Kontrak ini terdiri atas :
Kontrak Lumpsump, harga ditentukan dari negosiasi penawaran yang dilakukan
oleh pemilik proyek dengan kontraktor.
Unit Price, Jenis ini juga sama dengan cara kontrak penawaran bersaing , namun
harga ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
Kontrak Cost plus fee, pembayaran oleh pemilik proyek didasarkan atas daftar
biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor setelah proyek selesai ditambah dengan
keuntungannya.
Kontrak ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. kontrak pembayaran dan metode kerja, hasil akhir proyek serta jumlah
keuntungan utk kontraktor harus diuraikan secara jelas.

2. Diperlukan metode akunting.


3. Resiko besar, yang ada pada pemilik proyek , terjadi bila kontraktor melakukan
kecurangan karena pengawasan tidak ketat.
Manajemen sumber daya
Dalam pengelolaan proyek yang cukup besar, pengambilan keputusan mengenai
kuantitas dan kualitasnya harus diperhatikan dengan cermat . Macam-macam
sumber daya itu adalah tenaga kerja/manusia, peralatan, material/bahan baku, serta
modal.
Perencanaan sumber daya dengan metode yang benar dan evaluasi yang kontinu
akan memberikan tingkat efektivitas dan efisiensi tinggi , sehingga hasil yang
dicapai memuaskan pemilik proyek.
Dalam menentukan alokasi sumber daya untuk proyek, beberapa aspek yang
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan adalah sebagai berikut :
Jumlah sumber daya yang tersedia dengan kebutuhan maksimal proyek.
Kondisi keuangan untuk membayar sumber daya yang akan digunakan.
Produktivitas sumber daya .
Kemampuan dan kapasitas sumber daya yang akan digunakan.
Efektivitas dan efisiensi sumber daya yang akan digunakan.
Manajemen sumber daya manusia.
Sumber daya manusia pada suatu proyek dibagi dua kategori yaitu
tenaga kerja tetap dan tenaga kerja
tidak tetap.
Tenaga kerja/karyawan tetap biasanya dikelola oleh perusahaan dengan
pembayaran gaji tetap setiap bulannya dan diberi fasilitas lain dalam rangka
memelihara produktivitas kerja karyawan serta rasa kebersamaan dan rasa
memiliki perusahaan.
Tenaga kerja tidak tetap , dimaksudkan agar perusahaan tidak terbebani oleh
pembayaran gaji tiap bulan bila proyek tidak ada .
Tugas , tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak dapat dijalankan
sesuai dengan rencana dan aturan-aturan perusahaan :

Tugas dikaitkan dengan kedudukan pekerjaan , berdasarkan tugas pokok, tugas


tidak pokok yang dibebankan pada sekelompok personel, hingga pekerjaan itu
dapat dilaksanakan dengan pencapaian maksimal.
Selanjutnya.
Tanggung jawab : memegang kendali pekerjaan yang diberikan berdasarkan
kemampuan yang dimiliki personel dengan segala resikopekerjaan yang
dihadapi.
Wewenang : dikaitkan dengan otoritas seorang dalam memikul suatu tugas
dan kewajiban dengan melakukan pengambilan keputusan atas pekerjaan yang
dihadapinya.
Tugas pekerjaan manajer proyek :
1. Melapor kepada
mewakilinya.

Direktur

Perusahaan

dan

Pemilik

Proyek/yang

2. Mengawasi/mengarahkan Site Manajer, Site Engineer, Pelaksana, logistik,


Administrasi dan Keuangan.
3. Fungsi Pokok :
Memimpin dan mengarahkan segala sumber daya yang ada dalam proyek untuk
mencapai sasaran Proyek. Dan kewajiban serta tanggung jawab
Menjamin terselenggaranya kegiatan proyek serta tersdianya fasilitas pendukung
sesuai rencana yang telah ditetapkan.
Menjamin terselenggara administrasi kegiatan penanganan proyek
Menjamin tersedianya material, tenaga kerja, dan peralatan sesuai dengan jadwal
yang telah dibuat.
Menjamin terlaksananya pengendalian biaya, mutu, waktu dan keselamatan kerja.
4. Wewenang
Mengarahkan dan memimpin seluruh kegiatan proyek.
Mengarahkan , memimpin kegiatan penilaian hasil progress pekerjaan.
Mengawasi, mengendalikan persedian alat, material dan tenaga kerja
Membuat penjadwalan material, alat dan tenaga kerja
Mengawasi dan mengendalikan cashflow proyek
Mengarahkan tindakan perbaikan proyek
Memimpin dan mengambil keputusan dalam rapat-rapat internal proyek.

5. Hubungan Kerja.
Bekerja sama dengan pihak internal perusahaan, seperti Site Manajer, Site
Engineer, Manajer Logistik, Manajer Administrasi dan Keuangan.
Bekerja sama dengan seluruh eksternal perusahaan seperti pemilik proyek,
konsultan perencana, konsultan pengawas, subkontraktor, serta pemasok.
Tingkat kebutuhan tenaga kerja pada proyek.
Pada awal proyek, jumlah tenaga kerja sedikit, kemudian sesuai dengan jumlah
volume pekerjaan akan naik, dan turun menjelang akhir proyek.
Manajemen sumber daya perlatan
Dalam menentukan alokasi sumber daya Peralatan yang akan digunakan dalam
suatu proyek , kondisi daerah kerja serta kondisi perlatan perlu diidentifikasi
terlebih dahulu :
Beberapa yang perlu diidentifikasi adalah :
1. Medan Kerja , untuk menentukan kondisi medan kerja mudah, sedang atau
berat. Kapasitas peralatan yang digunakan dapat disesuaikan dengan kondisikondisi tersebut.
2. Cuaca, ini perlu dilakukan khususnya pada proyek dengan lahan terbuka, cuaca
hujan menyulitkan pengendalian peralatan, baik mobilisasi dan lain2
3. Mobilisasi Peralatan kelokasi proyek perlu direncanakan dengan detail,
khususnya peralatan peralatan berat, keadaan jalan atau jembatan kecil.
4. Komunikasi yang memadai antar operator peralatan dengan pengendali
pekerjaan harus terjalin baik,agar langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan
sesuai dengan rencana.
Selanjutnya,
5. Fungsi Peralatan harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan untuk
menghindari tingkat pemakaian yang tidak efektif dan efisien.
6. Kondisi Peralatan harus laik pakai agar pekerjaan tidak tertunda karena
peralatan rusak. Bila perlu tenaga teknisi harus disiapkan di lapangan.
Pada beberapa proyek, penggunaan dan jenis peralatan dapat dibagi atas tingkat
beratnya pekerjaan :

1. Alat Berat seperti , Bulldozer, dumptruck, motor grader bachhoe dll, digunakan
untuk pekerjaan-pekerjaan berat, seperti pembukaan lahan, penggalian tanah
dengan volume besar.
2. Peralatan Ringan seperti, mixer pengaduk beton di lokasi proyek, atau bar cutter
untuk pemotongan besi beton dan lain-lain.
3. Pada proyek manufaktur dikenal pula peralatan forklift dan crane pengangkut
barang/material diseputar lok

TENIK MANAJEMEN PROYEK


ASPEK-ASPEK MANAJEMEN PROYEK

NAMA : DEFRI FERDIANSYAH


NIM : 11121017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI

Anda mungkin juga menyukai