Anda di halaman 1dari 14

PENGADAAN DAN PELELANGAN

PROYEK KONSTRUKSI

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek

Dosen : Budi Setiawan, S.T., M.T.

Oleh :

SYARIFAH SORAYA
NPM. 1640301005

TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah subhanahu Wa Ta’la, karena atas kasih dan
kemurahan-Nya, sehingga Penyusunan Makalah yang berjudul “Pengadaan dan
Pelelangan Proyek Konstruksi” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini merupakan salah satu tugas kuliah guna mendapatkan nilai yang
baik di mata kuliah Manajemen Proyek.
Akhir kata, kesempurnaan itu hanya milik Pencipta. Karena itu, penyusun
sangat menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurnaan. Kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan sebagai masukan yang berguna
dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi yang
membaca dan mempelajarinya. Amin.

Tarakan, 20 Juni 2019

Penyusun

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI II


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
2.1. Definisi Pelelangan ............................................................................................ 4
2.2. Macam Pelelangan ............................................................................................ 4
2.3. Prinsip Dasar Pelelangan ................................................................................. 4
2.4. Penetapan Pemenang Lelang ........................................................................... 7
2.5. Pengumuman Pemenang .................................................................................. 8
2.6. Sumber Hukum Pelelangan ............................................................................. 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 9
3.2. Saran ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI III


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lelang atau tender adalah penawaran pekerjaan kepada kontraktor
atau konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi
dan dapat dipertanggung jawabkan. Salah satu tahapan yang mutlak harus
dilalui dalam proses pemilihan penyedia barang dan jasa pemerintah adalah
tahapan pembukaan dokumen penawaran. Acara pembukaan dokumen
penawaran dilakukan secara resmi dalam suatu acara yang disaksikan oleh
semua peserta lelang karena dokumen tersebut merupakan penentu dalam
persaingan pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah. Acara pembukaan
penawaran selalu menjadi perhatian semua peserta lelang karena dalam
acara inilah panitia pengadaan barang/jasa pemerintah membeberkan
seluruh data-data yang terdapat dalam setiap dokumen penawaran kepada
seluruh peserta lelang.

Dengan mengetahui setiap informasi yang terdapat dalam dokumen


penawaran peserta lainnya, maka secara tidak langsung para peserta lelang
dapat mengawasi panitia pengadaan barang/jasa dalam melakukan proses
evaluasi dokumen penawaran tersebut. Dengan demikian proses penentuan
pemenang lelang menjadi terbuka dan bebas dari kecurangan. Karena itulah,
meskipun tidak ada kewajiban untuk hadir dalam acara pembukaan
penawaran, setiap peserta lelang selalu berusaha untuk hadir dalam acara
tersebut. Tata cara pembukaan dokumen, siapa saja yang diperkenankan
hadir, serta dokumen apa saja yang harus dibuka pada acara tersebut telah
diatur dalam Peraturan Presiden R.I nomor 54 tahun 2010 tentang
Pengadaan barang/jasa pemerintah.

Pemasaran merupakan suatu fungsi yang meliputi sejumlah aktivitas


dalam menukarkan jasa perusahaan konstruksi untuk keuntungan ekonomis.
Menurut konsep pemasaran modern, fokus aktivitas tersebut adalah

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI 1


pelelangan, dan mengalir kembali kepada kontraktor yang kemudian dapat
merencanakan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penawaran
bersaing (competitive bidding) adalah jenis lain dari pricing dalam istilah
pemasaran. Dalam penawaran bersaing, setiap penawar pada suatu kontrak
tertentu harus menyerahkan semua dokumen penawaran yang masih dapat
dipertanggung jawabkan (lowest, responsive, dan responsible) sebagai
pertimbangan untuk memenangkan tender tersebut.

Strategi penawaran (bidding strategy) bagi suatu perusahaan


sangatlah bergantung pada tujuan perusahaan, diantaranya adalah
memaksimumkan keuntungan (profit). Karakteristik kontrak dalam industry
konstruksi ditandai oleh persaingan yang makin meningkat, batas
keuntungan yang tidak tinggi (low profit margin), dan nlai resiko gagal yang
tinggi. Perkiraan harga sebuah proyek adalah biaya hasil perhitungan yang
dilakukan oleh seorang estimator berdasarkan dokumen lelang (gambar
rencana dan spesifikasi)

Permasalahan utama kontraktor dalam mengajukan penawaran


adalah menetapka harga penawaran yang tidak dapat diajukan terlalu tinggi
dengan harapan untuk mendapatkan profit yang besar, sebaliknya tidak
dapat mengajukan harga terlalu rendah dengan harapan peluang
mendapatkan proyek semakin besar. Dua kondisi yang berlawanan ini
berlangsung dalam waktu yang sama, sehingga akan sangat menyulitkan
kontraktor untuk menentukan harga penawaran yang tepat (terbaik). Dalam
penawaran pelelangan proyek, segala sesuatunya harus nampak jelas dan
rasional, sehingga hal ini sangat penting dalam menentukan strategi
penawaran yang tepat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian pelelangan ?
2. Apakah tujuan dari pelelangan
3. Bagaimana cara melakukan pelelangan ?

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI 2


1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi atau pengertian dari pelelangan
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari pelelangan
3. Untuk mengetahui cara melakukan pelelangan

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI 3


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Pelelangan
Pelelangan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk
menyediakan barang/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat
diantara penyediaan barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat,
berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti
oleh pihak-pihak yang terkait secara taat sehingga terpiilih penyedia terbaik.

2.2. Macam Pelelangan


Macam-macam pelelangan, proses pengadaan barang atau jasa dalam
proyek konstruksi yang menggunakan pelelangan dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu pelelangan langsung dan pelelangan terbatas. Pada prinsipnya, kedua
macam pelelangan tersebut sama, hanya ada sedikit perbedaan dalam hal peserta
lelang. Dalam pelelangan umum, semua penyedia jasa yang memenuhi syarat dapat
ikut dalam pelelangan, sedangkan dalam pelelangan terbatas yang diizinkan ikut
adalah penyedia barang/jasa yang diundang oleh pengguna jasa. Pemilihan macam
pelelangan pada umumnya tergantung pada besar kecilnya bangunan, tinggi
kompleksitas bangunan. Besar/kecilnya biaya bangunan, jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan.

2.3. Prinsip Dasar Pelelangan


Proses pengadaan perusahaan jasa konstruksi ini diatur oleh
keputusan presiden terutama digunakan dilingkungan proyek pemerintah.
Prinsip dasar pelelangan adalah :

a. Efisiensi, yang berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan


menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan dalam waktu sesingkat singkatnya dan dapat dipertanggung
jawabkan.
b. Efektif, yang berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan
kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang
sebesar besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI 4


c. Terbuka dan bersaing, yang berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka
bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan
melalui persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang setara
dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang jelas dan transparan.
d. Transparan, yang berarti semua ketentuan dan informasi mengenai
pengadaan barang/jasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan,
tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa,
sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta
bagi masyarakat luas dan umumnya.
e. Adil/tidak diskriminatif, yang berarti memebrikan perlakukuan yang
sama bagi calon penyedia barang/jasa yang tidak mengarah untuk
memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara atau alasan
apapun.
f. Akuntabel, yang berarti harus bisa mencapai sasaran baik fisik,
keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksana tugas umum
pemerintah dan pelayanan masyarakat sesuai prinsip-prinsip serta
ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa. Pemilihan
penyedia barang/jasa pemborong/jasa lainnya pada prinsipnya
dilakukan melalui metode pelelangan umum.
g. Pelelangan umum, merupakan metode pemilihan penyedia barang/jasa
yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui
media masa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum
sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi
kualifikasi dapat mengikutinya.
h. Pelelangan terbatas, dapat dilaksanakan apabila dalam hal jumlah
penyedia barang/jasa yang mampu melakasanakan diyakini terbatas,
yaitu untuk pekerjaan yang kompleks, dengan cara mengumumkan
secara luas melalui media masa dan papan pengumuman resmi dengan
mencantumkan penyedia barang atau jasa yang telah diyakini mampu,

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI 5


guna memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang
memenuhi kualifikasi.
i. Pemilihan langsung, yaitu pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran
sekurang-kurangnya 3 penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah
lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya
serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi
untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet.
Pemilihan langsung dapat dilaksanakan mana kala metoda pelelangan
umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya
pelelangan.
j. Penunjukkan langsung, metoda ini dapat dilaksanakan dalam keadaan
tertentu dan keadaan khusus terhadap 1 penyedia barang/jasa. Pemilihan
barang/jasa dapat dilangsungkan dengan cara melakukan negosiasi, baik
secara teknis maupun biaya, sehingga diperoleh harga yang wajar dan
secara teknis dapat dipertanggung jawabkan
k. Swakelola, merupakan pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan,
dikerjakan dan diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat
sendiri atau upah borong tenaga. Swakelola dapat dilaksanakan oleh
pengguna barang/jasa, instansi pemerinta, kelompok
masyarakat/lembaga swadaya masyarakat hibah. Jenis pekerjaan yang
memungkinkan dilaksanakan secara swakelola diantaranya adalah
- Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis
sumber daya manusia instansi pemerintah yang bersangkutan.
- Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi instansi pengguna baran atau
jasa yang bersangkutan
- Pekerjaan untuk proyek percontohan yang bersifat khusus untuk
pengembangan teknologi/metoda kerja yang belum dapat
dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.

Paket lelang jasa konstruksi terdiri dari dokumen lelang dan rancangan
kontrak, yang dirinci sebagai berikut :

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI 6


- Surat Undangan untuk Mengikuti Lelalng disurat ini dijelaskan pula
jadwal kapan jawaban harus dierima, kemungkinan kunjungan ke
lokasi proyek, dan lain-lain.
- Kerangka Acuan Penjelasan perihal latar belakang proyek, tujuan
dan lingkup jasa konstruksi, produk-produk yang harus dihasilkan,
dan jangka waktu penyelenggaraan konsultasi.
- Ringkasan kriteria seleksi dalam dokumen lelang diikutsertakan
ringkasan kriteria seleksi agar para peserta memahami aspek yang
akan dianalisis berikut nilai atau bobotnya terhadap butir-butir
pokok.
- Format proposal hal ini adalah serangkaian pertanyaan dan
informasi yang disusun dalam format tertentu. Jawaban dan
tanggapan atas pertanyaan tersebut akan menjadi dasar penilaian
proposal yang akan diajukan oleh peserta lelang.
- Rancangan kontrak disamping dokumen-dokumen tersebut diatas,
pada dokumen-dokumen lelang dilampirkan pula rancangan kontrak
yang nantinya akan ditanda tangani oleh si pemenang lelang dan
pemakai jasa konsultan. Dilampirkan rancangan kontrak dipaket
lelang dimaksudkan agar para peserta berkesempatan mempelajari
pasal-pasalnya. Hal ini akan banyak membantu memberikan
masukan dalam rangka menyaipkan proposal.

2.4. Penetapan Pemenang Lelang


Selesai membuat Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP), kemudian
panitia lelang mengadakan rapat untuk menentukan pemenang lelang.
Panitia akan menetapkan calon pemenang lelang yang dianggap akan
memebrikan keuntungan bagi negara, maksudnya :

- Calon pemenang lelang dianggap dapat memeberikan keuntungan


secara finansial pada negara karena menawarkan harga pekerjaan
yang berada dibawah pagu dana yang telah ditentukan

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI 7


- Calon pemenang lelang dianggap sebagai perusahaan jasa
konstruksi yang telah memiliki pengalaman memadai untuk
mengerjakan proyek dimaksud, memiliki reputasi baik (tidak
termasuk daftar hitam perusahaan ), memiliki kemampuan keuangan
yang memadai, memiliki peralatan yang lengkap dan sebagainya.

2.5. Pengumuman Pemenang


Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada) kepada masyarakat diwebsite sebagaimana tercantum dalam
LDP dan papan pengumuman resmi yang memuat sekurang-kurangnya :

a. Nama paket pekerjaan dan nilai total HPS


b. Nama dan alamat penyedia
c. Harga penawaran terkoreksi
d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
e. Hasil evaluasi pelelangan untuk seluruh peserta yang di evaluasi

2.6. Sumber Hukum Pelelangan


Pelaksanaan pelelangan di Indonesia diatur oleh keputusan Presiden
Republik Indonesia tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (kepperes tentang Pelaksaaan APBN). Keppres yang mengatur
pengadaan barang dan jasa telah beberapa kali mengalami penyempurnaan.

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI 8


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lelang atau tender merupakan penawaran pekerjaan kepada
kontraktor atau konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai
dengan spesifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu tahapan
yang mutlak harus dilalui dalam proses pemilihan penyedia barang dan jasa
pemerintah adalah tahapan pembukaan dokumen penawaran.

Pelelangan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pelelangan


langsung dan pelelangan terbatas. Pada prinsipnya, kedua macam
pelelangan tersebut sama, hanya saja ada sedikit perbedaan dalam hal
peserta lelang. Proses pelelangan Tender adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan pekerjaan yang akan dilelang


b. Dokumen pekerjaan yang akan dilelang
c. Koordinasi intern owner membahas pekerjaan yang akan
dilelang
d. Undangan tender ke kontraktor
e. Rapat tender owner (user) dan kontraktor anutzuizing
(penjelasan tender)
f. Penawaran harga dari kontraktor
g. Undangan negosiasi tender
h. Buka tender (menentukan pemenang pekerjaan)
i. Pembuatan berita acara negosiasi dan penunjukkan pemenang
j. Pembuatan kontrak kerja (SPK, perjanjian kerja sama atau PO)

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI 9


3.2. Saran
1. Saat ingin melakukan pelelangan setidaknya buatlah dokumen pelelangan
dengan jelas agar peserta lelang tidak kebingungan dengan persyaratan.
2. Pemilihan pemenang peserta lelang berdasarkan kriteria yang memenuhi
3. Hindarilah persekongkolan dalam pelelangan
4. Hindarilah kecurangan dalam pelelangan

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI 10


DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/makalah-pelelangan.html

http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t23478.pdf

PENGADAAN & PELELANGAN PROYEK KONSTRUKSI 11

Anda mungkin juga menyukai