Anda di halaman 1dari 22

Metode Perencanaan dan

Penyusunan Jadwal Proyek

Wiwiek Fatmawati, ST., M.Eng.


Metode Perencanaan dan
Penyusunan Jadwal Proyek

Bagan Balok / Bar Chart/ Gantt Chart


Analisis Jaringan Kerja (Network
Analysis).
Metode Jalur Kritis (Critical Path Method/CPM)
Metode Diagram Preseden (Precedence Diagram Method/PDM)
Teknik Evaluasi dan Review Proyek (Project Evaluation & Review
Technique/PERT)
Bagan Balok/Gantt Chart
Dikenalkan pertama kali oleh HL. Gantt pada tahun 1917,
sebagai prosedur yang sistematis dalam membuat
perencanaan dan pengendalian proyek.

Bagan balok disusun untuk mengidentifikasi unsur waktu


dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, yang
terdiri dari waktu mulai, waktu penyelesaian dan saat
pelaporan.

Bagan balok disusun pada koordinat X dan Y.


Sumbu X : elemen pekerjaan
Sumbu Y : waktu penyelesaian pekerjaan dalam satuan
waktu.

Pada bagan balok biasa urutan kegiatan telah


diperhatikan meskipun belum terlihat hubungan
ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan
yang lain.
Format Bagan Balok

Pada bagian atas/kepala bagan balok berisi keterangan singkat tentang proyek yang akan dikerjakan
antara lain memuat :

Pemilik Proyek
Merupakan nama perusahaan atau perorangan yang memiliki proyek yang sedang dibangun.

Lokasi
Tempat proyek dibangun secara fisik (bukan kantor pusat).

Nomor Kontrak
Biasanya ditentukan oleh pemilik proyek, seringkali kontraktor juga memiliki nomor intern
sendiri.

Tanggal Pembaharuan
Tanggal pembahruan atau revisi yang dilakukan terhadap pelaksanaan proyek.

Keterangan Kegiatan atau Pekerjaan


Berisikan keternan untuk masing-masing kegiatan yang biasanya dituliskan pada masing-masing balok.
Memuat keterangan tentang kurun waktu kegiatan, baik itu rencana maupoun realisasinya.
Penjelasan mengendai sumber daya yang digunakan, dapat berupa jam-orang, jumlah orang, atau lainnya.
Garis laporan yang ditandai dengan garis vertikal putus-putus, yang menandai seberapa jauh kemajuan atau
keterlambatan masing-masing kegiatan.
Contoh Elemen Pekerjaan Proyek
Contoh
Kegiatan pembangunan gudang
dengan rangka besi
Contoh Bagan Balok
Keunggulan vs.
Kelemahan Kelemahan
Keunggulan Tidak menunjukkan secara
Mudah dibuat spesifik hubungan
Mudah dipahami ketergantungan antara
satu kegiatan dengan
Berguna sebagai alat kegiatan yang lain.
perencanaan dan
komunikasi
Sukar untuk melakukan
updating, karena harus
Bila digabungkan dengan dilakukandengan
metode lain, seperti kurva membuat bagan balok
S, dapat dipakai untuk yang baru.
aspek yang lebih luas.
Sukar untuk diaplikasikan
pada proyek berskala
besar dengan jenis
kegiatan yang kompleks
Jaringan Kerja
Merupakan penyempurnaan dari metode
bagan balok.

Dapat memberi jawaban untuk pertanyaan


yang tidak dapat dipecahkan dalam metde
bagan balok seperti :
Bagaimana hubungan ketergantungan antara
kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lain?
Kegiatan apa saja yang bersifat kritis?
Bagaimana pengaruh keterlambatan dalam suatu
kegiatan terhadap kegiatan yang lain?
Metode Analisis Jaringan Kerja

Metode Jalur Kritis (Critical Path Method/CPM)


Metode Diagram Preseden (Precedence Diagram
Method/PDM)
Teknik Evaluasi dan Review Proyek (Project Evaluation &
Review Technique/PERT)
Langkah-langkah Penyusunan
Jaringan Kerja

1. Identifikasi lingkup proyek dan menguraikannya menjadi


komponen-komponen kegiatan.
2. Menyusun komponen-komponen kegiatan sesuai urutan
logika ketergantungan menjadi jaringan kerja.
3. Memberikan perkiraan kurun waktu untuk setiap
kegiatan.
4. Identifikasi jalur kritis, float dan kurun waktu
penyelesaian proyek.
5. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian
sumber daya.
Terminologi & Kaidah Dasar

Dikenal 2 macam jaringan kerja sbb:


1. Activity on Arrow
Kegiatan digambarkan sebagai anak panah
yang menghubungkan 2 lingkaran yang
mewakili peristiwa. Ekor anak panah
menunjukkan awal kegiatan dan ujungnya
sebagai akhir kegiatan.
Contoh : Metode CPM dan PERT.

2. Activity on Node
Lingkran atau kotak menunjukkan kegiatan,
sedangkan anak panah hanya menjelaskan
hubungan ketergantungan diantara kegiatan-
kegiatan.
Contoh : Metode PDM
Terminologi & Kaidah Dasar
cont
Kegiatan / Activity, bersifat:
Memerlukan waktu dan sumber daya
Waktu mulaidan berakhir dapat diukur/diberi tanda
Dapat beridiri sendiri atau dikelompokkan menjadi paket kerja atau SRK (struktur
rincian linkup kerja).

Peristiwa/Kejadian/Event
Menjelaskan suatu keadaan,
Tidak memerlukan waktu dan sumber daya
Peristiwa/Event yang penting dapat diajdikan sebgai tonggak kemajuan (milestone)

Dummy
adalah anak panah yang hanya menjelaskan hubungan ketergantungan
antara 2 kegiatan, dummy tidak memerlukan sumber daya dan waktu.

Tidak diperlukan skala dalam penyajian grafis jaringan kerja.


Terminologi & Kaidah Dasar
cont

a. Hubungan Peristiwa dan Peristiwa terdahulu Peristiwa berikutnya


Kegiatan
kegiatan i j
pada AOA Kurun waktu (D)

b. Hubungan kegiatan-kegiatan Garis


Kegiatan A Kegiatan B
pada AON penghubung

A B
c. Kegiatan B dimulai setelah A
selesai
B
A
d. Kegiatan B dan C dapat dimulai
setelah A selesai C
Terminologi & Kaidah Dasar
cont

A C
e. Kegiatan C dan D dapat dimulai
setelah kedua kegiatan A dan
B selesai. B D

A C

f. Hubungan ketergantungan
Dummy
dengan memakai dummy
B D
Perkiraan Kurun Waktu
Kegiatan
Kurun waktu kegiatan dalam metode
jaringan kerja merupakan lama waktu yang
diperlukan untuk melakukan kegiatan dari
awal akhir.

Kurun
waktu dinyatakn dalam satuan waktu,
umumnya hari atau minggu.

Kurun
waktu / durasi dapat dihitung dengan
pendekatan Jam-orang
: untuk menyelesaikan
Kurun = pekerjaan
Jumlah tenaga kerja
Waktu
Metode Jalur Kritis
Disebut juga sebagai Critical Path
Method.
Pada jaringan kerja akan terdapat jalur
yang berisi kegiatan-kegiatan yang
bersifat kritis.
Besarnya kurun pada jalur kritis
menunjukkan

waktu penyelesaian proyek tercepat


Hitungan Maju (Forward)
Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru
dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya
(predecessor) telah selesai.

Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah


sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah
kurun waktu kegiatan yang bersangkutan.
EF = ES +D
EF(i-j) = ES(i-j) + D(i-j)

Bila suatu kegitan memiliki 2 atau lebih kegiatan


terdahulu yang menggabung, maka waktu paling
awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan
waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari
kegiatan terdahulu.
Hitungan Mundur (Backward)

Dimaksudkan untuk mengetahui waktu atau tanggal paling


akhir suatu kegiatan masih dapat dimulai atau diselesaikan
tanpa menunda kurun waktu penyelesaian proyek secara
keseluruhan, yang telah diperoleh dari perhitungan maju.

Perhitungan mundur dimulai dari arah yang berkebalikan,


yaitu dari ujung kanan (hari terakhir penyelesaian proyek).

Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama


dengan waktu selesai paling akhir, dikurangi kurun waktu
berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
LS = LF D

Bila suatu kegiatan memiliki 2 atau lebih kegiatan


berikutnya (successor), maka waktu selesai paling akhir
(LF) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu mulai
paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.
JALUR KRITIS
Penundaan kegiatan yang berada
pada jalur kritis akan menunda
waktu penyelesaian proyek
secara keseluruhan.
Syarat umum jalur kritis :
Pada kegiatan pertama : ES = LS
=0
Pada kegiatan terakhir : LF = EF
Float Total (waktu
mengambang) : TF = 0
FLOAT (Waktu Mengambang)
Merupaka kurun waktu dimana
suatu kegiatan dpat ditunda
pelaksanaannya tanpa
mempengaruhi waktu
penyelesaian proyek secara
keseluruhan.

Total Float (TF) = LF EF = LS -


ES
Contoh :
Latihan :
Buatlah jaringan kerja dari kegiatan-kegiatan yang
ada dalam tabel. Tentukan :
a. jalur dan kegiatan kritisnya
b. waktu mengambang dari setiap kegiatan.
c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
seluruh kegiatan ini

Anda mungkin juga menyukai