Anda di halaman 1dari 3

Network Planning

Pengertian Network Planning


Network Planning Sebuah cara atau teknik yang sangat membantu dalam sebuah
perencanaan, penjadwalan dan pengawasan sebuah pekerjaan proyek yang terdiri dari beberapa
pekerjaan yang saling berhubunga

Konsep Network Planning


Konsep Analisa Network
Diperlukan untuk koordinasi dan pengurutan kegiatan-kegiatan pabrik/proyek yang
kompleks, saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Bertujuan agar perencanaan
dan pengawasan semua kegiatan dapat dilakukan secara sistematis sehingga dapat diperoleh
efisiensi kerja.
Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses
penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses ini perlu adanya informasi yang tepat dan
kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi. Proses pengambilan keputusan dan penetapan
kebijakan serta proses penyelenggaraan merupakan system operasi pada perencanaan proyek.
Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total sistem, maka penyelenggaraan proyek tersebut
terdiri dari dua sub sistem, yaitu sub system operasi dan sub system informasi. Sub sistim operasi
menjawab pertanyaan “bagaimana cara melaksanakan kegiatan” sedang sub system informasi
menjawab pertanyaan “kegiatan apasaja yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan”.Network
planning merupakan sub system informasinya.

Manfaat Network Planning


Network planning merupakan teknik perencanaan yang dapat mengevaluasi
interaksi antara kegiatan-kegiatan. Manfaat yang dapat dirasakan dari pemakai ananalisis
network adalah sebagai berikut:
a. Dapat mengenali (identifikasi) jalur kritis (critical path) dalam halini adalah jalur elemen yaitu
kegiatan yang kritis dalam skala waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
b. Dapat diketahui dengan pasti kesukaran yang akan timbul jauh sebelum terjadinya sehingga
dapat diambil tindakan yang presentatif.
c. Mempunyai kemampuan mengadakan perubahan-perubahan sumberdaya dan memperhatikan
efek terhadap waktu selesainya proyek.
d. Sebagai alat komunikatif yang efektif.
e. Memungkinkan tercapainya penyelenggaraan proyek yang lebih ekenomis dipandang
dari sudut biaya langsung dan penggunaan sumberdaya yang optimum.
f. Dapat dipergunakan untuk memperkirakan efek-efek dari hasil yang dicapai suatu
kegiatan terhadap keseluruhan rencana.

METODA NETWORK PLANNING


Program Evaluation and Review Technique (PERT) Critical Path Method (CPM)
PERT Pada dasarnya PERT lebih banyak terfokus untuk dapat mengatasi masalah penjadwalan
kerja dalam suatu pekerjaan ataupun paket proyek
CPM Sedangkan CPM lebih banyak mengarah pada penyelesaian pada bagian permasalahan
biaya dan mutu pekerjaan

Bentuk Network Planning


Network adalah grafik dari suatu rencana produk yang menunjukkan interelasi
dari berbagai aktivitas. Network juga sering disebut diagram panah, apabila hasil-hasil
perkiraan dan perhitungan waktu telah dibubuhkan pada network maka ini dapat dipakai sebagai
jadwal proyek (project schedulle). Untuk membentuk gambar dari rencana network tersebut
perlu digunakan simbol-simbol, antar lain:

Arrow / anakp anah yang menyatakan aktivitas / kegiatan yaitu


suatu kegiatan atau pekerjaan dimana penyelesaiannya membutuhkan durasi (jangka waktu
tertentu) dan resources (tenaga, alat, material danbiaya). Kepala anak panah menjadi pedoman
arah tiap kegiatan, dimana panjang dan kemiringan tidak berpengaruh.
.

Node / event, yang merupakan lingkaran bulat yang artinya saat peristiwa
atau kejadian yaitu pertemuan dari permulaan dan akhir kegiatan.
.

Dummy /anak panah terputus-putus yang menyatakan kegiatan semu yaitu


aktivitas yang tidak membutuhkan durasi dan resources.
.

Double arrow / dobel anak panah yang menunjukkan kegiatan di


lintasankritis (critical path).
.
Contoh penggunaan symbol tersebut adalah sebagai berikut:

Kegiatan A harus dilaksanakan sebelum kegiatan B demikian pula sebelum menyelesaikan


kegiatan 3 maka kegiatan 1 dan 2 harus diselesaikan.
.

Awal dari seluruh kegiatan adalah kegiatan 1 dan untuk menyelesaikan seluruh proyek maka
setelah kegiatan 1 ada 3 kegiatan yang harus diselesaikan yaitu menyelesaikan kegiatan 2, 3
dan 4 kemudian melaksanakan kegiatan 5 dan 6.
.
Kegiatan A harus selesai sebelum kegiatan C, kegiatan B harus selesai sebelum kegiatan
D Kegiatan C dan D harus selesai sebelum kegiatan F dimulai, tetapi kegiatan E sudah dapat
dimulai walaupun hanya kegiatan D saja yang selesai dan seterusnya.
.

Kegiatan B harus diselesaikan dalam jangka waktu yang pendek / kritis sedangkan kegiatan A,
C, dan D harus Diselesaikan dengan adanya kelonggaran waktu untuk terlambat (float).

Kesimpulan
Dengan adanya sebuah perencanaan jaringan kerja maka seorang pimpinan proyek akan
mendapatkan manfaat yang besar dalam pelaksanaan proyek, yaitu:
a) Mampu melakukan identifikasi kegiatan yang harus ditangani secara proyek.
b) Mampu memandu proses operasi proyek.
c) Mampu merencanakan serta mengendalikan kegiatan proyek dengan mengutamakan
penyelesaian yang tepat waktu.
d) Mampu merencanakan serta mengendalikan biaya proyek dengan mengetahui penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi dan melakukan tindakan koreksi tepat pada waktunya.

Anda mungkin juga menyukai